Anda di halaman 1dari 11

Pembahasan kunci penyisihan

1. C. Suhu dan tekanan tertinggi suatu zat berada dalam fasa gas dan cair yang
berbeda.

Titik kritis, Tc, dari sebuah bahan adalah sebuah titik suhu di mana fase cairan dan uap
tidak bisa dibedakan. Pada saat mendekati temperatur titik kritis, properti gas dan cairan
menjadi sama, fase ini disebut Fluida Super Kritikal. Di atas titik kritis cairan tidak dapat
terbentuk dengan menambah tekanan, tetapi dengan menambah tekanan yang cukup
bahan padat bisa terbentuk. Tekanan kritis adalah tekanan uap pada titik kritis. Untuk
diagram yang menunjukkan properti termodinamika sebuah bahan, titik di mana
temperatur kritis dan tekanan kritis bertemu dinamai Titik kritis dari bahan itu. Molar kritis
adalah volume dari satu mol sebuah bahan pada suhu kritis dan tekanan kritis.

2. E. 0,43

Fraksi mol fasa uap zat A (XPA)

Fraksi mol fasa uap toluena dalam Campuran Toluena dan Benzena

3. C. massa molekul rata rata suatu campuran gas berkurang


Ketika suhu reaksi dinaikan, maka kesetimbangan akan bergeser kearah reaksi yang
bersifat endotermik (reaksi ke kiri pada soal)

● Jawaban A salah, karena seharusnya jumlah total molekul bertambah (setiap 1 metanol
yang hilang akan dihasilkan 2 gas hidrogen dan 1 karbon monoksida)
● Jawaban B salah karena seharusnya ketika suhu dinaikan laju ke kiri akan meningkat
sampai terjadi kesetimbangan kembali
● Jawaban C benar.

Massa molekul rata rata suatu campuran gas dinyatakan dengan

𝑀𝑟 = ∑ 𝑋𝑖 . 𝑀𝑟𝑖
𝑖=1

Karena reaksi bergeser ke kiri, maka fraksi mol dari Metanol akan berkurang
sehingga massa molekul rata rata campuran gas dalam kesetimbangan di atas
akan berkurang
● Jawaban D salah karena harusnya dengan bergesernya reaksi ke kiri membuat laju
pembentukan gas hidrogen bertambah
● Jawaban E salah karena dengan bertambahnya gas hidrogen dan karbon monoksida
harusnya tekanan bertambah

4. C. 10.4 gram

Reaksi Penguraian Natrium Azida

-3 3 o
Jumlah mol N2 dalam balon 5,8 L (5,8 . 10 m ) saat 25 C dan 103 kPa

Perhitungan massa NaN3


5. B. 2,479 nm

6. A.

Penentuan Entropi dan Konstanta Kesetimbangan

7. E. 4,12 eV

Energi minimum yang diperlukan untuk memutuskan salah satu ikatan dalam 1 molekul
triklorofluorometana (CFCl3)

Energi terendah akan sama dengan energi untuk memutuskan ikatan C-Cl = 397 kJ/mol
8. E. Sedikit air ditambahkan kedalam beker

Pada saat waktu = t, sesaat terjadi penurunan laju ke kiri (Laju pembentukan PbI2) kemudian
laju kekiri mulai naik kembali

● Jawaban A salah karena pada umumnya kelarutan berbanding lurus dengan Suhu sehingga
kalau suhu diturunkan, laju pembentukan padatan (tidak larut) harusnya meningkat

● Jawaban B dan C salah karena harusnya menambah laju pembentukan PbI2

● Jawaban D tidak akan mempengaruhi kesetimbangan

2+ -
● Jawaban E benar karena Ketika ditambahkan Air, maka konsentrasi Pb dan I akan
berkurang sehingga hasil kali konsentrasi zat tersebut pada sistem akan sedikit kurang
dari KsP sehingga pembentukan padatan akan terhambat, artinya laju ke kiri menurun

9. B. 0,38

Penentuan nilai

Penentuan E dari sel dengan Konsentrasi Sesuai Soal


10. C. Eksoterm, 16CO2 + 18H2O.

Karena campuran reaksi menjadi panas, reaksi itu adalah eksoterm. Dalam suatu reaksi
eksoterm, energi potensial berkurang. Jadi produk reaksi 16CO2 + 18H2O mempunyai energi

potensial yang lebih rendah daripada pereaksi. 2C8H18 + 25O2

11. B. Keadaan X = EK konstan. Keadaan Y = EK naik.

Suhu merupakan rerata dari energi kinetik yang dimiliki suatu partikel. Karena keadaan X
adalah isotermal yang berarti tidak perubahan suhu, maka kondisi energi kinetik partikel di
dalamnya adalah konstan. Sementara dalam keadaan Y (adiabatik) dan energi potensial turun
yaitu eksoterm, maka terjadi kenaikan suhu yang berarti rerata energi kinetik partikel di
dalamnya ikut meningkat

12. A. Meningkatkan jumlah CO2 yang dilarutkan ke minuman dalam keadaan tekanan
parsial tinggi.

Upaya meningkatkan soda’s bite pada minuman bersoda dapat dilakukan dengan
meningkatkan konsentrasi CO2 yang terlarut. Proses ini berkaitan dengan Hukum Henry yaitu
C=kP. Meningkatkan tekanan parsial gas dapat dilakukan dengan menurunkan volume sistem
(cairan kola dan kemasan), menaikkan mol zat terlarut (CO2), serta menaikkan suhu. Namun,
menaikkan suhu dapat menyebabkan penurunan kemampuan solvasi akibat meningkatnya
energi kinetik zat terlarut.

13. B. 685 nm.

Karena kolorimetri bekerja dengan mengukur panjang gelombang warna yang diabsorpsi, maka
yang dipilih adalah panjang gelombang warna komplementer dari warna larutan yang terlihat.
Warna komplementer dari hijau adalah merah, sehingga panjang gelombang yang digunakan
spesi Ni2+ adalah 685 nm.
14. E. 56,9 kJ/mol

15. C. 71,4 kJ/mol

16. B. CO<NO<HI<HBr<HCl<HF

Pembahasan: Pada CO dan NO, besarnya momen dipol disebabkan oleh rNO>rCO.
Berdasarkan rumus momen dipol = q x r, semakin besar r, semakin besar pula momen dipol.
Namun, besarnya momen dipol pada asam halide lebih dipengaruhi oleh efek elektronegativitas
dibandingkan dengan efek jari jarinya. Semakin kebawah, elektronegativitas turun, q turun,
momen dipol turun. Sehingga jawaban yang tepat adalah B.

17. C. [Ni(CN)4]2-
2+
Pembahasan: Pada Ni semua eletronnya berpasangan. There’s no unpaired
electron,
18. E.

19. A. (i)HClO4>HBrO4>HIO4,(ii) HClO3>HClO2>HClO

Pembahasan: Untuk asam oksihalogen tidak sejenis, kekuatan asamnya menurun dari atas ke
bawah. Untuk asam oksihalogen sejenis, semakin banyak jumlah oksigennya, semakin kuat
keasamannya. Sehingga jawaban yang benar adalah A

20. D. Si dan S

Pembahasan: Unsur X adalah Silikon (Si) dan Y adalah Belerang (S). Sehingga jawaban yang
benar adalah D.

21. D

1Pembahasan: iv salah karena ada yang tidak membentuk larutan berwarna, yaitu apabila
logam pusatnya mempunya orbital d penuh atau kosong seperti Zn. Sehingga jawaban yang
benar adalah D.
22. C. 6,3 x 10-16

Pembahasan:

2+ – 0
(1) Fe(s) → Fe (aq) + 2e E 1 = +0,44 V

– – 0
(2) Fe(OH)2(s) + 2e → Fe(s) + 2OH (aq) E 2 = –0,89 V

2+ – 0
(4) Fe(OH)2(s) ⇌ Fe (aq) + 2OH (aq) E 4 = –0,45 V

ΔG = –RT ln K;

0
ΔG = –nFE sel

0
–RT ln K = –nFE sel

0
ln K = (nFE sel)/RT

ln K = (2×96500×(–0,45))/(8,314×298)

ln K = –35,00

–16
K = 6,30 × 10

Jawaban adalah C.

23. B. CsI

Pembahasan:

Energi kisi ditentukan oleh besarnya jari-jari ion dan jumlah muatan sesuai Hukum Coulomb.
n+ m–
mM (g) + nX (g) ⟶ MmXn (s) + Energi kisi.

E = k(Q1×Q2)/d

Q adalah jumlah muatan

d jarak antarion.
Semakin besar muatan ion-ion dan semakin kecil jari-jari ion maka menghasilkan energi kisi
semakin besar, sebaliknya semakin kecil jumlah muatan ion-ion dan semakin besar jari-jari ion-
ion menghasilkan energi kisi semakin kecil.

Dalam soal ini semuanya memiliki muatan yang sama yaitu +1 dan –1, dengan demikian yang
menentukan energi kisi hanya jarak antarion, semakin besar jari-jari ion semakin kecil energi
kisinya.


Jari-jari ion Cs+ terbesar, demikian pula jari-jari I juga terbesar dibanding ion yang ada dalam
perbandingan soal ini, maka CsI diperkirakan mempunyai energi kisi terkecil. Sehingga jawaban
yang benar adalah B.

24. C. Buckminsterfullerena, C60

Pembahasan: Jumlah molekul paling sedikit adalah unsur/senyawa yang mempunyai massa
molar terbesar.

M(O3) = 3 × 16 = 48 g/mol

M(O2) = 2 × 16 = 32 g/mol

M(C60) = 60 × 12,01 = 720,6 g/mol

M(P4) = 4 × 30,97 = 123,88 g/mol

M(MnO2) = 55 g/mol + 2(16 g/mol) = 87 g/mol

Jawaban adalah C.

25. A. 0,3125 gram dan 4,6875 gram


Pembahasan: Ingat rumus ,

Sehingga jawaban yang benar jika dihitung adalah A.


26. E. AgI
Pembahasan:

Kelarutan perak halida dari atas ke bawah dalam satu golongan semakin kecil.

Ag(CH3COO) dan AgF larut dalam air dan amonia.

AgCl membentuk endapan putih dalam air

AgBr membentuk endapan kuning pucat

AgI membentuk endapan kuning pucat (kuning sedikit lebih kuat dibanding AgBr).

Reaksi AgI + Na2S2O3(pekat) → NaAgS2O4 + NaI

Jawaban adalah E.

27. D. Oktahedral

Pembahasan: Ligan H2NCH2CH2NH2 termasuk jenis ligan bidental, ada 2 bagian N yang

dapat menyumbangkan 1 PEB setiap ligan. Jadi untuk 2 ligan H2NCH2CH2NH2


menyumbangkan 4 PEB membentuk ikatan kovalen koordinasi dengan atom pusat CO.


2 Ligan Br masing-masing menyumbangkan 1 PEB. Total terdapat 6 PEB (6 domain pasang

elektron) AX6 → bentuknya oktahedral

Jawaban yang tepat D.

28. D. MF

Pembahasan:

F menempati setiap pojok. Jumlah pojok pada kubus sebanyak 8. Satu atom di pojok akan
masuk dalam satuan kisi hanya 1/8 saja. Jadi total atom di pojok =1/8 bagian atom × 8 = 1 atom
F

F menempati muka kubus, muka kubus ada 6, setiap atom pada muka kubus akan masuk ke
dalam satuan kisi hanya ½. Jadi total atom di muka kubus = ½ × 6 = 3 atom F.

Total atom F = 4,

Logam M dalam satuan kisi ada 4, jadi rumusnya M4F4 atau MF.
Jawaban adalah D.

29. C. NH4ClO4

Pembahasan:

Menentukan tingkat oksidasi atau bilangan oksidasi Cl = +7 dalam senyawa.

Biloks Cl dalam:

NCl3 = +1

NH4Cl = –1

NH4ClO3 = +5

NH4ClO4 = +7

N2H5Cl = +1. Sehingga jawaban adalah C.

30. C. CO dan NO

Pembahasan: Oksida Indiferen adalah oksida yang tidak dapat bereaksi dengan air dan tidak
dapat membentuk asam maupun basa. Contohnya adalah CO dan NO. Jawaban yang sesuai
adalah C.

Anda mungkin juga menyukai