Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 
DAFTAR ISI 
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penyusunan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Zak Aditif Makanan Dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan
B. Zak Adiktif Nrrkotika dan Psikotropika
C. Zat Adiktif Bukan Narkotika dan Psikotropika
D. Dampak Negatif Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Pencegahannya
BAB III PENUTUP    
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dewasa ini, penggunaan zat aditif sudah tak asing lagi bagi masyarakat. Hampir
setiap produk makanan dalam kemasan yang dijual di supermarket memakai zat
aditif dalam proses pengolahannya. produsen berlomba-lomba membuat produk
mereka terlihat menarik dengan menambahkan berbagai jenis zat aditif secara
berlebihan, padahal sebenarnya mereka tahu bahwa penggunaan zat aditif secara
berlebihan itu dapat menyebabkan masalah yang cukup serius bagi kesehatan
konsumen. Selain itu mereka juga telah melanggar peraturan yang di buat
pemerintah. Memperhatikan permasalahan di atas, penulis merasa berkewajiban
untuk memberitahukan masyarakat mengenai zat aditif.

B.     Rumusan Masalah
E.     Jelaskan Zak Aditif Makanan Dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan
F.      Jelaskan Zak Adiktif Nrrkotika dan Psikotropika
G.    Jelaskan Zat Adiktif Bukan Narkotika dan Psikotropika
H.    Jelaskan Dampak Negatif Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Pencegahannya

C.    Tujuan
1.      Menjelaskan Zak Aditif Makanan Dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan
2.      Menjelaskan Zak Adiktif Nrrkotika dan Psikotropika
3.      Menjelaskan Zat Adiktif Bukan Narkotika dan Psikotropika
4.      Menjelaskan Dampak Negatif Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Pencegahannya
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Zak Aditif Makanan Dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan


1.      Definisi Zat Aditif
Zat aditif adalah suatu bahan kimia yang ditambahkan ke dalam makanan dengan
maksud dan tujuan tertentu. Biasanya zat aditif ditambahkan ke dalam makanan
pada saat proses pengolahan.
2.      Pengaruh Penggunaan Zat Aditif Bagi Kesehatan Tubuh Manusia
Pada sub-bab sebelumnya, saya telah membahas keuntungan dan kerugian
penggunaan zat aditif secara umum. Pada sub-bab ini, saya akan membahas secara
khusus pengaruh penggunaan zat aditif bagi kesehatan tubuh manusia. Terutama
pengaruh penggunaan zat aditif buatan.
Salah satu kerugian dari penggunaan zat aditif yang telah di sebutkan di atas adalah
terdapat beberapa jenis zat aditif yang berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia.
Untuk memperjelasnya, berikut ini adalah akibat-akibat yang ditimbulkan dari
penggunaan zat aditif sintetis bagi kesehatan:
a.      Pewarna
Sebenarnya penggunaan pewarna pada makanan tidak terlalu berpengaruh bagi
kesehatan tubuh manusia, asalkan pewarna tersebut adalah jenis pewarna untuk
makanan dan telah mendapatkan izin dari BPOM dan Departemen Kesehatan. Akan
tetapi, akhir-akhir ini, banyak produsen makanan yang menggunakan pewarna tekstil
ataupun benda untuk membuat produk mereka terlihat menarik. Zat pewarna tekstil
dan benda inilah yang sebenarnya bersifat racun bagi tubuh kita. Berikut adalah
dampak pengunaan zat pewarna yang tidak sesuai dengan aturan :
1. Rhodamin B (pewarna tekstil) dapat menyebabkan kanker dan
menimbulkan keracunan pada paru-paru, tenggorokan, hidung, dan
usus.
2. Penggunaan zat pewarna dengan dosis terlalu tinggi dapat
menyebabkan diare.
3. Pewarna sintetis makanan, dapat menyebabkan kanker hati dan
menimbulkan alergi.
4. Menyebabkan hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid.
5. Pewarna Tartazine dapat menyebabkan kanker, meningkatkan
kemungkinan hyperaktif pada masa kanak-kanak.
6. Pewarna Sunset Yellow dapat menyebabkan kerusakan kromosom.
7. Pewarna Ponceau 4R dapat menyebabkan anemia dan menyebabkan
kepekatan pada hemoglobin.
b.      Pemanis
Adanya pemanis buatan sebenarnya sangat membantu untuk orang yang menderita
penyakit Diabetes karena pemanis buatan tidak terlalu banyak mengandung gliserol
(gula darah). Namun, jika tidak disesuaikan dengan aturan, penggunaan pemanis
buatan dapat menyebabkan :
1. Kanker, terutama pada siklamat yang ternyata ditemukan adanya
bahan karsinogenik (bahan yang dapat memicu timbulnya kanker).
2. Infeksi atau kanker kantung kemih (saccarin).
3. Gangguan saraf dan tumor otak (aspartan)
4. Mutagenik
c.       Pengawet
Belakangan ini, publik diramaikan oleh berita mengenai penggunaan formalin
(pengawet mayat) pada mie basah. Pengawet yang bukan merupakan pengawet
khusus untuk makanan tentu memiliki efek samping yang cukup besar terhadap
kesehatan. Begitu juga dengan penggunaan pengawet sintetis secara berlebihan.
1. Formalin, dapat menyebabkan kanker paru-paru, gangguan pada alat
pencernaan, penyakit jantung dan merusak sistem saraf.
2. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pengawet
akan mengurangi daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai macam
penyakit.
3. Boraks, dapat menimbulkan rasa mual, muntah, diare, penyakit kulit,
kerusakan ginjal, serta gangguan pada otak dan hati.
4. Natamysin, bisa menyebabkan mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan
perlukaan kulit.
5. Kalium Asetat dapat menyebabkan kerusakan fungsi ginjal.
6. Nitrit dan Nitrat
7. Sulfur dioksida, menyebabkan perlukaan lambung, mempercepat
serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi.
8. Kalsium dan Natrium propionate
Untuk bahan tepung terigu, dosis maksimum yang disarankan adalah 0,32%
atau 3,2 gram/kg bahan. Sedangkan untuk makanan berbahan keju, dosis
maksimumnya adalah 0,3% atau 3 gram/kg bahan. Penggunaaan melebihi
angka maksimum tersebut bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan
kesulitan tidur.
9. Natrium metasulfat, dapat menyebabkan alergi pada kulit.
10. Asam sorbat.
d.      Penyedap rasa dan aroma
Penyedap rasa yang paling sering digunakan oleh masyarakat pada umumnya adalah
mono-natrium dan monosodium glutamate (vetsin). Namun, jenis penyedap ini pula
lah yang memiliki dampak yang cukup serius bagi kesehatan tubuh, yaitu :
1.      Kelainan hati
2.      Trauma
3.      Hipertensi
4.      Stress
5.      Demam tinggi
6.      Mempercepat proses penuaan
7.      Alergi kulit
8.      Mual
9.      Muntah
10.  Migren
11.  Asma
12.  Ketidakmampuan belajar
13.  Depresi
e.       Anti-oksidan
Penggunaan BHA dan BHT dapat menyebabkan kelainan kromosom pada orang
yang alergi terhadap aspirin. Selain itu, penggunaan BHA jug adapt menyebabkan
penyakit hati dan memicu kanker.

B.     Zak Adiktif Nrrkotika dan Psikotropika


1.         Zat Adiktif
Zat Adiktif adalah istilah zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan
ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang (drug
dependence). Kegunaan zat adiktif dan psikotropika sangat diperlukan dalam bidang
kesehatan sebagai obat anestesi / obat bius.
2.         Macam-Macam Zat Adiktif
a.       Rokok
Asap rokok mengandung sekitar 4.000 komponen yang berbahaya. Setiap senyawa
toksik dalam asap rokok menimbulkan akibat yang berbeda. Tiga komponen toksik
utama dalam asap rokok yaitu :
Ø  karbon monoksida
Ø  Nikotin
Ø  Tar
b.      Alkohol dan Minuman keras
Alkohol digunakan dalam pembiusan secara luas dan tertua di dunia. Salah satu
penggunaan alkohol lainnya adalah untuk mensterilkan berbagai peralatan dalam
bidang kedokteran.Jika dikonsumsi berlebihan, akan muncul efek seperti merasa
lebih bebas lagi mengekspresikan diri, tanpa ada perasaa terhambat, dan menjadi
lebih emosional. Akibat dari gejala ini muncul gangguan pada fungsi fisik hingga
motorik, yaitu bicara cadel, pandangan menjadi kabur, sempoyongan, inkoordinasi
motorik, dan bias sampai tidak sadarkan diri.
3.         Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif
a.      Narkotika
Narkotika (Menurut Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 1997 tentang
Narkotika) adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan.
1.      Macam – Macam Narkotika
Ø  Narkotika Golongan I :
Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan, dan tidak
ditujukanuntuk terapi serta mempunyai potensi sangat tinggi menimbulkan
ketergantungan, (Contoh :heroin/putauw, kokain, ganja).
Ø  Narkotika Golongan II :
Narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat
digunakan dalam terapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan (Contoh : morfin, petidin).
Ø  Narkotika Golongan III :
Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau
tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan (Contoh : kodein).
2.      Jenis-Jenis Narkotika
a.       Ganja
Ganja dapat digunakan untuk bahan obat penenang dan penghilang rasa sakit.
Kandungan zat kimia delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) di dalam daun ganja dalam
dosis tertentu dipercaya dapat memengaruhi perasaan, penglihatan, dan
pendengaran.
b.      Kokain
Tanaman coca (Erythroxylon coca) yang banyak tumbuh di Pegunungan Andes,
Amerika Selatan, menghasilkan daun yang mengandung senyawa kimia alkaloid yang
bernama kokain dan senyawa-senyawa turunan yang sejenis. Pemakainya suka
bicara, gembira yang meningkat menjadi gaduh dan gelisah, detak jantung
bertambah, demam, perut nyeri, mual, dan muntah.
c.       Sedativa – hipnotika
Beberapa macam obat dalam dunia kedokteran, seperti pil BK dan magadon
digunakan sebagai zat penenang (sedativa-hipnotika). Pemakaian sedativa-hipnotika
dalam dosis kecil dapat menenangkan, sedangkan dalam dosis besar dapat
membuat orang yang memakannya tertidur. Gejala akibat pemakaiannya adalah
mula-mula gelisah, mengamuk lalu mengantuk, malas, daya pikir menurun, bicara
dan tindakan lambat.
d.      Opium
Opium merupakan narkotika dari golongan opioida, dikenal juga dengan sebutan
candu, morfin, heroin, dan putau. Opium diambil dari getah buah mentah Pavaper
sommiverum.

b.      Psikotropika
1.      Pengertian
Psikotropika menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997
adalah bahan atau zat baik alamiah maupun buatan yang bukan tergolong narkotika
yang berkhasiat psikoaktif pada susunan saraf pusat. Yang dimaksud berkhasiat
psikoaktif adalah memiliki sifat mempengaruhi otak dan perilaku sehingga
menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku pemakainnya.
2.      Macam-Macam Psikotropika
a.      Psikotropika golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk
kepentingan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai
potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. (Contoh : ekstasi,
shabu, LSD)
b.      Psikotropika golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan
dapat digunakan dalam terapi, dan/atau tujuan ilmu pengetahuan serta menpunyai
potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.( Contoh: amfetamin,
metilfenidat atau ritalin)
c.       Psikotropika golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan
banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan (Contoh :
pentobarbital, Flunitrazepam).
d.      Psikotropika golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan
sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan (Contoh:
diazepam, bromazepam, Fenobarbital, klonazepam, klordiazepoxide, nitrazepam,
seperti pil BK, pil Koplo, Rohip,morfin, barbiturat dan Dum, MG).
3.      Jenis-Jenis Psikotropika
a.       Barbiturat
Digunakan secara medis untuk menenangkan orang dan sebagai obat tidur.
Barbiturat mempengaruhi sistim syaraf pusat, menyebabkan perasaan lembab.
Barbiturat dapat menyebabkan orang jadi sembrono, merasa bahagia dan
kebingungan mental.
Amphetamin merupakan stimulan yang biasanya diminum secara oral, walaupun
dapat juga dilarutkan dalam air, dihirup, atau disuntikkan. Amphetamin
menyebabkan meningkatnya detak jantung, berkurangnya nafsu makan,
memperbaiki suasana hati, dan membesarnya pupil mata. Pengguna amphetamin
menyebutkan adanya "rush" rasa percaya diri. Ekstasi dan shabu adalah hasil sintesis
dari zat kimia yang disebut amfetamin.
b.      Hasil sintesis dari amfetamin
1.      Ekstasi
Ekstasi adalah salah satu obat bius yang di buat secara ilegal di sebuah laboratorium
dalam bentuk tablet atau kapsul. Ekstasi dapat membuat tubuh si pemakai memiliki
energi yang lebih dan juga bisa mengalami dehidrasi yang tinggi.
2.      Sabu-sabu
Nama aslinya methamphetamine. Berbentuk kristal seperti gula atau bumbu
penyedap masakan. Obat ini juga mempunyai pengaruh yang kuat terhadap syaraf.
Si pemakai shabu-shabu akan selalu bergantung pada obat bius itu dan akan terus
berlangsung lama, bahkan bisa mengalami sakit jantung atau bahkan kematian.

C.    Zat Adiktif Bukan Narkotika dan Psikotropika


1.      Pengertian Zat Adiktif
Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika adalah zat adiktif yang menghasilkan
suatu reaksi biologis pada tubuh, tetapi tidak menghilangkan kesadaran
penggunanya.Biasanya zat ini memengaruhi kerja tubuh seperti meningkatkan
kewaspadaan, melemaskan otot, atau sebagai anti depressan ringan.
2.      Jenis Zat Adiktif Bukan Narkotika dan Psikotropika
Kopi dan teh adalah produk yang termasuk dalam kategori ini. Kafein yang
terkandung di dalam kopi dan teh (kopi memiliki kandungan kafein yang lebih
tinggi) dapat membuat kamu terjaga dan berkonsentrasi dengan meningkatkan
kewaspadaan pada otak.
Untuk barang yang dijual dengan bebas terbatas biasanya termasuk ke dalam
golonganantidepressant ringan, misalnya rokok atau minuman beralkohol. Nikotin
dalam rokok dapat membuat penggunanya merasa terrelaksasi dan tenang, begitu
pula dengan alkohol pada minuman beralkohol (walaupun jika dikonsumsi terlalu
banyak akan menyebabkan kondisi tidak sadar/mabuk).

D.    Dampak Negatif Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Pencegahannya


1.      Dampak  pada fisik  & mental
· Mengurangi kemampuan darah dalam menyimpan oksigen karena zat ini
mengandung racun yang berbahaya.
· Mengakibatkan kanker.
· Menyebabkan kesulitan dalam bernapas.
· Penurunan daya ingat.
· kerusakan hati/kanker hati.
· menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation).
· Menimbulkan semangat.
· Merasa waktu berjalan lambat.
· Pusing,kehilangan keseimbangan tubuh/ mabuk.
· Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.
· Menimbulkan euphoria.
· Mual,muntah,sulit buang air besar.
· Kebingungan (konfusi).
· Berkeringat.
· Pingsan dan jantung berdebar-debar.
· Gelisah dan berubah suasana hati.
· Denyut nadi melambat.
· Tekana darah menurun.
· Otot-otot menjadi lemah.
· Pupil mengecil dan gangguan penglihatan.
· Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
· Banyak bicara.
· Gangguan kebiasaan tidur..
· Gigi rapuh,gusi menyusut karena kekurangan kalsium.
· Tekanan darah meningkat.
2.      Dampak sosial (lingkungan)
· Susah dalam bersosialisasi.
· Tidak percaya diri.
· Sulit pengendalian diri.
· Susah menyambung pembicaraan.
· Berpikiran negatif pada diri sendiri.
· Bergembira secara berlebihan.
· Lebih banyak berdiam diri.
· Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik. Selain itu
biasanya tukang candu narkoba akan bersikap anti sosial.
· keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang memakai
zat terlarang.
· Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah
atau perguruan tinggi alias DO / drop out.
· Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba
akan gemar berbohong dan melakukan tindak kriminal.
· Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan serta
menjalani kehidupan yang dilarang oleh ajaran agamanya.
· Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang sangat menyiksa
lahir batin..
· Mendorong pemakainya untuk melakukan tindak kriminal karena harganya
mahal dan sudah ketergantungan terhadap obat itu,sehingga pemakai akan
memaksakan diri untuk mengkonsumsi obat itu.
3.      Dampak Ekonomi
· Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan perawatan
kesehatan pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti zat beracun.
· Masalah keuangan. Obat-obatan yang dikonsumsi biasanya mahal.Namun,
bila sudah kecanduan maka pengguna akan melakukan apa saja untuk
mendapatkannya. Mereka bisa menjual barang pribadi atau mengambil
milik orang lain dan keluarga.
· Pemakai tidak akan dapat menabung dan memenuhi kebutuhan pokoknya
sebagai manusia biasa,karena pemakai akan lebih mementingkan obat itu
daripada kebutuhan pokoknya.
Untuk mencegah penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika, di bawah ini ada
beberapa tips:
• Tingkatkan keimanan dan ketagwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Iman
yang kuat menjadikan mental kita sehat sehingga tidak mudah tergoda
untuk mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
• Jangan pemah mencoba. Pengguna obat terlarang biasanya memulai dari
keinginan untuk sekedar mencoba. Kemudian, ia mencoba lagi sehingga
menjadi ketagihan. Dalam hal ini. pengaruh lingkungan khususnya teman
sangat menentukan. Teman sejati tidak akan menjerumuskan kita untuk
melakukan halhal yang tidak baik, seperti memakai obat terlarang. Untuk
itu, jika kita ditawari obat-obatan terlarang, maka katakan dengan tegas:
“tidak” dan jangan pernah tergoda untuk mencobanya.
• Meningkatkan komunikasi dan menjaga hubungan yang harmonis dalam
keluarga Jika kita sedang menghadapi suatu masalah. maka ungkapkan
kepada keluarga, seperti ayah, ibu. paman, bibi. atau kakak. Masalah yang
kita anggap berat sekali pun. niscaya akan dapat terpecahkan. Jika ada
suatu masalah jangan sampai kita tergiur untuk mengkonsumsi obat
terlarang. Pemakaian obat tersebut memang dapat membuat kita
berhalusinasi sehingga kita bisa melupakan masalah tersebut. Tetapi ingat,
itu hanya untuk sementara waktu. Penggunaan obat terlarang tidak akan
pernah menyelesaikan masalah. Namun, itu hanya akan menambah
masalah baru dan merusak diri kita.
• Ikut mengawasi peredaran obat-obatan terlarang. Bila kamu mengetahui
ada teman atau orang lain yang menggunakan obat terlarang. maka
sampaikan hal itu kepada gurumu. Selanjutnya, gurumu yang akan
melaporkannya kepada pihak yang berwajib
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Zat aditif adalah suatu bahan kimia yang ditambahkan ke dalam makanan dengan
maksud dan tujuan tertentu. Biasanya zat aditif ditambahkan ke dalam makanan
pada saat proses pengolahan.
Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika adalah zat adiktif yang menghasilkan
suatu reaksi biologis pada tubuh, tetapi tidak menghilangkan kesadaran
penggunanya.Biasanya zat ini memengaruhi kerja tubuh seperti meningkatkan
kewaspadaan, melemaskan otot, atau sebagai anti depressan ringan.
DAFTAR PUSTAKA

https://suhartini912.wordpress.com/2013/07/03/pengertiandampaksolusi-dari-
penggunaan-zat-aditif-dan-psikotropika/
https://blog.ruangguru.com/apa-saja-yang-termasuk-zat-adiktif
https://warnetghelegar.blogspot.com/2017/12/makalah-zat-aditif-dan-adiktif.html

http://sayapm.blogspot.com/2012/04/pengaruh-zat-adiktif-bagi-kesehatan.html

Anda mungkin juga menyukai