Anda di halaman 1dari 2

Bacaan Injil hari ini mengisahkan tentang salah satu bagian dalam khotbah Yesus di bukit.

Khotbah ini berisi perintah Yesus kepada murid-murid-Nya untuk menjadi garam dan terang
dunia. Mengapa Yesus meminta pengikut-Nya untuk menjadi garam dan terang dunia? Garam
merupakan salah satu bahan makanan yang selalu digunakan orang-orang ketika memasak.
Tanpa garam, sebuah makanan tidak akan terasa enak. Sepandai apapun seseorang memasak,
tetapi tanpa garam, makanan tersebut tetap akan terasa hambar. Selanjutnya, Yesus juga meminta
pengikut-Nya untuk menjadi terang dunia. Terang merupakan unsur yang penting dalam
kehidupan manusia. Terang dapat memberi penglihatan bagi setiap orang. Tanpa terang, orang
tidak akan melihat apa-apa. Maka, kehadiran terang membawa pengaruh positif bagi orang-orang
yang melihatnya.

Namun, ternyata garam dan terang adalah dua hal yang berbeda. Garam merupakan bahan
yang akan larut jika dicampurkan dengan benda lain, misalnya air. Jika dimasukkan kedalam air,
garam tidak akan kelihatan, tetapi garam yang larut akan memberikan rasa asin terhadap air
tersebut. Sebaliknya, terang tidak akan hilang. Di dalam gelap, terang justru akan kelihatan oleh
semua orang. Maka, garam itu tidak akan terlihat karena larut di dalam air, tetapi terang justru
akan dilihat oleh orang lain. Poin apa yang dapat direfleksikan dari kisah ini:

Pertama, garam adalah benda yang mudah larut, tetapi memberi dampak pada benda
tertentu. Artinya bahwa kehadiran kita mampu membawa sukacita bagi orang lain. Sama seperti
garam memberi rasa pada makanan, maka kehadiran kita sebagai orang Kristiani adalah
membawa kebahagiaan di lingkungan sekitar kita. Namun yang terjadi, ada orang-orang yang
“menyembunyikan” kebaikannya. Mereka mempunyai kemauan untuk bisa melakukan kebaikan-
kebaikan dalam hidupnya, namun mereka tidak melakukannya. Hal ini dianggap wajar-wajar
saja karena anggapan “Yang penting tidak melakukan hal-hal jahat.”

Jika garam tidak terlihat, terang justru harus terlihat oleh orang lain. Terang tidak boleh
disembunyikan. Terang juga memberi orang petunjuk. Terang dunia yang diajarkan Yesus
mengajak kita untuk berani terlibat dalam pewartaanya. Akan tetapi, kita sering kali tidak setia
dengan iman kita. Kita takut mengakui iman kita kepada Kritus, apalagi di depan umum. Jika
demikian kita tidak dapat menjadi terang dunia. Terang kita seharusnya bercahaya, bukan
meredup. Tetapi, ketakutan membuat cahaya kita menghilang. Bersaksi melalui kehidupan itu
penting dan jangan dilupakan. Tuhan Yesus berkata: “kamu adalah garam dunia” dan “kamu
adalah terang dunia”. Jadi, hendaklah kita bersaksi bagi Tuhan melalui kehidupan yang bagaikan
garam dan terang di tengah dunia ini. Akankah, kehadiran kita sebagai garam dan terang dunia
membawa sukacita bagi orang-orang di sekitar kita? Walaupun cahaya kita kecil, tetapi bila
dipancarkan bersama-sama akan mendatangkan terang yang sangat berarti. Kita dapat menjadi
garam dan terang dunia dengan sikap, tutur kata, dan perbuatan yang baik. Hendaknya terang
kita bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatan kita yang baik dan memuliakan
Bapa yang di sorga. Semoga Tuhan memberkati kita. Amin.

Anda mungkin juga menyukai