Anda di halaman 1dari 9

TUGAS DISKUSI 2

Nama Mahasiswa : KUNNTI AFIFAH

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 857826552

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4108/MATEMATIKA

Fakultas : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Kode/Nama Program Studi : S1 PGSD – BI

Kode/Nama UPBJJ : SURAKARTA

Dosen Pengampu : FAIHATUZ ZUHAIROH (fzuhairoh@stkip.ypup.ac.id)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
Berikan pendapat dan berdiskusi tentang himpunan, relasi, fungsi, dan penalaran matematika,
serta sistem matematika!
Jawab:
I. Himpunan
Menurut Sukirman (2021), himpunan adalah suatu kumpulan dari objek – objek
yang di definisikan dengan jelas. Objek – objek dari himpunan di definisikan dengan jelas
yang artinya suatu objek dapat ditentukan dengan pasti termasuk dalam himpunan tersebut
atau tidak termasuk dalam himpunan tersebut. Objek yang termasuk himpunan disebut
anggota (elemen) dari himpunan itu.
Himpunan adalah sebuah koleksi atau kumpulan dari objek yang dapat
diidentifikasi secara jelas. Objek-objek yang menyusun sebuah himpunan disebut unsur
atau anggota dari himpunan. Himpunan secara umum dilambangkan dengan huruf kapital
miring dan anggotanya dengan huruf kecil miring. Dalam hal khusus, kita akan
menggunakan notasi untuk himpunan bilangan bulat, untuk himpunan bilangan asli, untuk
himpunan bilangan rasional, untuk himpunan bilangan real dan untuk himpunan bilangan
kompleks. Jika x adalah unsur dari himpunan A, biasa digunakan notasi x  A . Di luar

itu, digunakan notasi x  A untuk menyatakan bahwa x bukan anggota dari himpunan A
(Rosjanuardi, Rizky. 2014).
Contoh himpunan sebagai berikut:
1. Kumpulan mahasiswa Jurusan
2. Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
3. Kumpulan anak-anak SD Isola
4. Kumpulan mahasiswa UPI yang berumur
5. Kumpulan nama bulan dalam setahun
6. Kumpulan hewan pemakan daging
Contoh bukan himpunan:
1. Kumpulan anak-anak yang berambut gondrong
2. Kumpulan makanan yang lezat-lezat
3. Kumpulan anak-anak yang pandai kurang dari 10 tahun
4. Kumpulan pemandangan indah
5. Kumpulan anak cerdas
Berdasarkan uraian di atas jadi, himpunan menurut saya adalah segala koleksi
benda-benda tertentu yang dianggap sebagai satu kesatuan. Himpunan A adalah himpunan
bagian dari himpunan B (ditulis A ⸦ B), jika setiap anggota A merupakan anggota B. dua
himpunan A dan B dikatakab sama (ditulis A = B ) jika setiap anggota A merupakan
anggota B, dan setiap anggota B merupakan anggota A, dapat ditulis:

A = B ↔ A ⸦B ᴧ B ⸦

II. Relasi
Relasi adalah sebuah hubungan. Misalnya terdapat himpunan A dan himpunan B,
maka relasi merupakan hubungan yang memasangkan himpunan A yang merupakan
daerah asal ke himpunan B yang merupakan daerah kawan (Kinanti, Marisca. 2022).
Diagram relasi seperti pada Gambar 2.7 tersebut biasa disebut diagram panah dari suatu
relasi. Relasi "membagi habis" pada himpunan 4 tersebut, selain dapat dinyatakan
sebagai diagram panah, dapat pula dinyatakan himpunan pasangan terurut sebagai
berikut.

R= {(2, 2), (2, 4), (2, 6), (3, 3), (3, 6), (4, 4), (5, 5), (6,6)}

R adalah himpunan pasangan terurut yang menyatakan relasi membagi habis pada
A. ( Sukirman. 2021).
Jika A dan B himpunan yang diketahui dan diantara anggota-anggotanya
ditentukan oleh suatu Relasi R dari A ke B maka Relasi R tersebut merupakan himpunan
bagian dari A x B.

Dari gambar 1 dan 2 dapat kita lihat bahwa R A ⸦ B (Hermanto, Didik. 2013)
Menurut Sukirman, 2021 Relasi R antara anggota himpunan A dengan anggota
himpunan B adalah s himpunan bagian dari A x B atau ditulis R ⸦ AXB. Relasi
(hubungan) antara anggota-anggota dari suatu himpunan ke ang himpunan itu sendiri atau
ke himpunan lain banyak terjadi dalam kehidupan kita seha hari. Misalnya relasi yang
dicetak tebal pada kalimat berikut:

Iman ayah dari Adi


Ida mengendarai sepeda motor
Ardi sekelas dengan Marni

Contoh relasi dalam Matematika, antara lain:


- 15 terbagi habis oleh 3;
- 45 : 5 sama dengan 9;
- Garis p tegak lurus pada garis s;
- Garis k bersilangan dengan garis t.

Contoh:
a. Sadalah himpunan orang dan relasi R menyatakan "x adalah ayah da Apabila diketahui
bahwa Marno adalah ayah dari Adi, maka relasi ini dap dinyatakan sebagai pasangan
terurut (Marno, Adi), dan tidak dinyatakan sebaga (Adi, Mamo), karena (Adi, Marno)
menyatakan "Adi adalah ayah dari Mamo" Hal ini berati (Marno, Adi) Ꞓ R dan (Adi.
Marno) Ꞓ R.
b. S= (1, 2, 3) dan R adalah relasi > (lebih besar dari) antara anggota anggota Satau relasi R
dari himpunan S ke himpunan S sendiri, maka
R = {(x,y) | x > y, dan x, y Ꞓ S},
= {(3,2) (3,1), (2,1)}

Gambar 1.
III. Fungsi
Menurut Sukirman (2021) fungsi adalah suatu relasi yang memasangkan setiap
elemen dari himpunan pertama dengan suatu elemen dari himpunan kedua, sedemikian
hingga tidak ada elemen pada himpunan pertama yang dipasangkan dengan dua elemen
berbeda pada himpunan kedua. Contoh dari fungsi: 1) setiap orang mempunyai kartu
penduduk, 2) setiap orang dipasangkan dengan usianya, 3) setiap rumah pada suatu jalan
dipasangkan dengan nomor rumah.
Contoh:
A = {1,2,3,4,5} dan B = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}. Relasi R dari elemen A ke elemen B
ditentukan oleh “dikalikan 2” dan ditunjukkan oleh diagram panah berikut.

Gambar 2
Jika a ⸦ A dipasangkan dengan elemen B yang diberi symbol dengan f(a) dan disebut peta
(bayangan) dari a, dan a disebut prapeta dari f(a). jika x sembarang elemen dari A, maka
peta dari x, yaitu f(x) merupakan rumus (aturan) pemasangannya. Contoh gambar 2 dapat
dinyatakan sebagai fungsi f: A → B, dengan rumus f(x) = 2x, untuk setiap x ⸦ A. dan peta-
peta dari f dapat ditulis sebagai:
f(1) = 2.1 = 2
f(2) = 2.2 = 4
f(3) = 2.3 = 6
f(4) = 2.4 = 8
f(5) = 2.5 = 10

Fungsi i dari himpunan A ke himpunan A sedemikian hingga I (x) = x, untuk setiap x ⸦ A


disebut fungsi identitas. Komposisi fungsi – fungsi f dan g ditulis ( f ⸰ g ) = (x) = f(g(x)).
Jika fungsi-fungsi f dan g sedemikian hingga f ⸰ g = I dan g ⸰ f = I, maka dikatakan bahwa
g adalah invers dari f ditulis f ˉ1 = g.

IV. Penalaran Matematika


Menurut Gardner (dalam Mita Konita,dkk. 2019) penalaran matematika merupakan
kemampuan menganalisis, menggeneralisasi, mensintesis/mengintegrasikan, memberikan
alasan yang tepat dan menyelesaikan masalah yang tidak rutin. Indikator kemampuan
penalaran matematis menurut sumarmo (dalam Mita Konit, 2019) dalam pembelajaran
matematika yaitu:
1. Menarik kesimpulan;
2. Memberikan penjelasan dengan model, fakta, sifta-sifat dan hubungan;
3. Memperkirakan jawaban dan proses evaluasi;
4. Menggunakan pola dan hubungan untuk menganalisis situasi matematis;
5. Menyusun dan mengkaji konjektur;
6. Meruuskan lawan, mengikuti aturan inferensi, memeriksa validitas argument;
7. Menyusun argument yang valid;
8. Menyusun pembuktian langsung, tak langsung, dan menggunakan induksi matematis.

Penalaran deduktif merupakan salah satu penalaran pokok/utama dalam


matematika. Penalaran ini banyak digunakan dalam membuktikan atau menurunkan
rumus/dalil/teorema dari definisi, aksioma/postulat dan rumus/teorema yang telah
dibuktikan sebelumnya. Teorema yang telah dibuktikan secara deduktif tidak dapat
disangkal lagi kebenarannya dan berlaku secara umum di daerah asal (domain)nya. Namun
demikian, mengingat beberapa prasyarat yang harus dipenuhi dan untuk kepentingan
pembelajaran di tingkat Pendidikan Dasar, penalaran deduktif hanya dibicarakan secara
selintas, bahkan hampir tak ada pembuktian rumus dengan penalaran deduktif.
Penalaran induktif dalam matematika digunakan untuk memperoleh dugaan.
dugaan tentang rumus atau teorema. Rumus atau teorema dugaan yang diperoleh dengan
penalaran induktif tersebut belum dikatakan absah sebagai teorema atau rumus
Teorema/rumus dugaan itu harus dibuktikan secara deduktif untuk menjadi teorema/ rumus
yang absah.
Penalaran induktif mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan
matematika. Untuk itu, penalaran induktif perlu dikembangkan dalam pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar maupun di SLTP. Oleh karena penalaran induktif ini mudah
diikuti oleh kebanyakan siswa dalam mempertajam dan mengembangkan pemikirannya.
Oleh karena itu, pada kegiatan belajar ini banyak diisi contoh-contoh penalaran induktif
yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan materi ajar Matematika di SD
dan di SMP.
Penalaran induktif bermula dari percobaan-percobaan sederhana atau contoh
contoh, dan dari contoh-contoh tersebut dicari pola (ciri kesamaannya) untuk disusun
menjadi suatu kesimpulan secara umum (generalisasi) yang berupa dugaan. (Sukirman,
2021)

V. Sistem Matematika
Sistem matematika adalah himpunan yang tidak kosong bersama dengan sebuah
relasi, dan sebuah operasi. Contoh himpunan: (a) Himpunan bilangan asli (b) Himpunan
bilangan cacah (c) Himpunan bilangan bulat (d) Himpunan bilangan real (e) Koleksi
himpunan (f ) Himpunan vektor dalam ruang
Berkaitan dengan relasi, pada bilangan asli terdapat relasi “kurang dari’, “lebih
dari”, dan “sama dengan”. Setiap dua bilangan asli selalu dapat dikaitkan dengan salah satu
dari ketiga relasi tersebut. Pada himpunan terdapat relasi “saling lepas”, “berpotongan” dan
“ekivalen”. Berkaitan dengan operasi, Pada himpunan bilangan asli terdapat operasi
penjumlahan dan perkalian. Pada himpunan bilangan asli tidak terdapat operasi
pengurangan dan pembagian. Pada himpunan terdapat operasi gabung, irisan,
pengurangan, dan lain-lain. Pada vektor terdapat operasi cross dan dot.
Ada operasi baku dan ada operasi tidak baku. Operasi baku (standar) berlaku secara
umum di manamana (mis. “+”, “”, “”, dan “”), sedangkan operasi tidak baku
didefinisikan sesuai dengan yang dikehendaki.
Suatu himpunan yang tidak kosong dengan suatu operasi membentuk suatu sistem,
apabila operasi elemen-elemen pada himpunan itu bersifat tertutup. Suatu operasi elemen-
elemen dari suatu himpunan dikatakan tertutup, apabila hasil operasi setiap dua elemen
dari himpunan itu merupakan suatu elemen dari himpunan itu pula. Suatu himpunan
dengan suatu operasi yang membentuk suatu sistem, kemungkinan memiliki sifat-sifat
sebagai berikut:
a. Sifat asosiatif (sifat pengelompokan);
b. Sifat komutatif (sifat pertukaran);
c. Memiliki elemen identitas;
d. Elemen-elemennya memiliki invers.
Jika suatu sistem tidak memiliki elemen identitas maka selanjutnya tak ada pembahasan
tentang invers. Tidak setiap sistem memiliki sifat-sifat tersebut. Invers penjumlahan
disebut lawan. Invers perkalian disebut balikan.
DAFTAR PUSTAKA

Sukirman, Tarhadi, Djamus Widagdo, dkk. 2021. Matematika Edisi Ketiga Cetakan I. Tangerang
Selatan : Universitas Terbuka.

Rosjanuardi, Rizky ., Sri Wahyuni, Indah Emelia Wijayanti. 2014. Alajabar Edisi 1. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka. Di akses tgl 22 Oktober 2022 https://pustaka.ut.ac.id/lib/mpmt5104-
aljabar/#tab-id-3

Kinanti, Marisca. 2022. Analisis Kemampuan Penalaran Matematis dan Keaktifan Belajar Siswa pada
Materi Relasi dan Fungsi di Kelas VIII A SMP N 2 Piyungan Tahun Ajaran 2022/2023.
Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Skripsi

Hermanto, Didik. 2013. Modul Pengantar Dasar Matematika. Bangkalan : Sekolah Tinggi Keguruan dan
Ilmu Pendidikan PGRI Bangkalan. Di akses tgl 22 Oktober 2022 https://stkippgri-bkl.ac.id/wp-
content/uploads/2016/06/MODUL-PENGANTAR-DASAR-MATEMATIKA-ilovepdf-
compressed.pdf

Konita, Mita., Muhammad Asikin, Tri Sri Noorm Asih. 2019. Kemampuan Penalaran Matematis dalam
Model Pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE). Semarang:
Universitas Negeri Semarang. Prosiding Seminar Nasional Matematika 2, 611-615. ISSN: 2613 -
9189

Anda mungkin juga menyukai