Anda di halaman 1dari 2

KPAI Sebut Kasus Siswi Dipaksa Berjilbab di

Padang Langgar HAM


Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai kasus siswi nonmuslim di SMKN
2 Padang yang dipaksa mengenakan jilbab merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
Menurut dia, pihak sekolah tidak boleh melarang dan memaksa peserta didiknya untuk
mengenakan jilbab.

"Aturan sekolah seharusnya berprinsip pada penghormatan terhadap HAM dan menjunjung nilai-
nilai kebangsaan, apalagi di sekolah negeri. Melarang peserta didik berjilbab jelas melanggar
HAM. Namun, memaksa peserta didik berjilbab juga melanggar HAM," kata Komisioner KPAI
Retno Listyarti dikutip dari siaran persnya, Minggu (24/1/2021).

Dia mengatakan sekolah negeri seharusnya menyemai keberagaman, menerima perbedaan, dan
menjunjung tinggi nilai-nilai HAM. Terlebih, sekolah negeri merupakan sekolah pemerintah yang
siswanya beragam atau majemuk.

"KPAI prihatin dengan berbagai kasus di beberapa sekolah negeri yang terkait dengan intoleransi
dan kecenderungan tidak menghargai keberagaman, sehingga berpotensi kuat melanggar hak-hak
anak," katanya.

"Seperti kasus mewajibkan semua siswi bahkan yang beragama non-islam untuk mengenakan
jilbab di sekolah," sambung Retno.

Terkait peristiwa tersebut, KPAI mendorong Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat
memeriksa Kepala SMKN 2 Kota Padang dan jajarannya. Retno menekankan pentingnya
pemberian sanksi untuk memberikan efek jera, meski hanya surat peringatan.

KPAI juga mendesak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meningkatkan sosialisasi


Permendikbud Nomor 82 tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan
Pendidikan secara masif.

Kemudian, memberikan edukasi kepada para guru dan kepala sekolah untuk memiliki perspektif
HAM. "Terutama pemenuhan dan perlindungan terhadap hak-hak peserta didik," ucap Retno

Viral

Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial memperlihatkan percakapan antara Elianu Hia
(orangtua salah satu siswi yang beragama non-Islam) dan pihak SMK Negeri 2 Padang. Menurut
pengakuan Elianu, dirinya dipanggil pihak sekolah karena anaknya, berinisial JCH, tidak
mengenakan jilbab/kerudung saat bersekolah.

JCH tercatat sebagai siswi Kelas IX pada Jurusan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran
(OTKP)) di SMKN 2 Padang. Dia keberatan mengenakan jilbab karena bukan muslim.

Dalam video tersebut, Elianu berusaha menjelaskan anaknya adalah nonmuslim, sehingga cukup
terganggu oleh keharusan untuk mengenakan jilbab.
Pihak sekolah yang menerima kehadiran Elianu menyebut penggunaan jilbab merupakan aturan
sekolah. Pasalnya, di awal masuk sekolah, saat diterima di sekolah tersebut, orangtua dan anak
sudah sepakat untuk mematuhi peraturan sekolah.

JAWABLAH DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA KALIAN SENDIRI!

DIKUSIKAN ARTIKEL DIBAWAH INI :

I. Bagaimana anda merancang upaya yang seharusnya dilakukan pemerintah dalam


menegakan hak asasi manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara? (25
point)
II. Berikan argumentasi anda dalam perancangan upaya penanganan kasus
pelanggaran HAM dalam kasus artikel tersebut guna melindungi dan menjamin
HAM di kehidupan berbangsa dan bernegara! (25point)
III. Berikan contoh sikap/tindakan korelasi yang terkandung dalam artikel kasus
tersebut dengan hak dan kewajiban HAM sesuai nilai-nilai dasar pancasila dari
kelima sila masing-masing maksimal 7 (total 35 sikap)! (opsional dikosongi
apabila tidak mencerminkan nilai-nilai dasar pancasila yang terkandung dari salah
satu kelima sila) (15 point)
IV. Jelaskan korelasi yang terkandung dalam artikel kasus tersebut dengan hak dan
kewajiban HAM sesuai nilai-nilai instrumental pancasila berdasarkan UUD NRI
1945 saja! (20 point)
= Substasi HAM dalam nilai dasar ( Instrumental ) Pancasila
Merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar Pancasila, nilai Instrumental
Pancasila merupakan pedoman pelaksanaan ke-5 sila Pancasila. Pada dasarnya
nilai instrumental Pancasila berbentuk ketentuan konstutisional, seperti undang-
undang.
Peraturan perundang-undang yang menjamin, seperti pada UUD NRI Tahun 1945
Pasal 28 A - 28 J

V. Berikan contoh sikap/tindakan korelasi yang terkandung dalam artikel kasus tersebut
dengan hak dan kewajiban HAM sesuai nilai-nilai praksis pancasila dari kelima sila
masing-masing maximal maksimal 7 (total 35 sikap)! (opsional dikosongi apabila
tidak mencerminkan nilai-nilai praksis pancasila yang terkandung dari salah satu
kelima sila) (15point)

Anda mungkin juga menyukai