Standar Pelayanan Farmasi RS
Standar Pelayanan Farmasi RS
Sutoto.KARS 21
Look Alike Sound Alike
• Dilarang disimpan
berjejeran
• Diberi label LASA
LASA LASA
Sutoto.KARS 28
1. DILARANG
MENYIMPAN
DUA JENIS OBAT
ATAU LEBIH
DALAM SATU
BOX
2. DILARANG
MENYIMPAN
OBAT LASA
DALAM SATU
BOX
KARS
LASA
Sutoto.KARS 32
LASA
LASA
Sutoto.KARS 31
Distribusi merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam
rangka menyalurkan/menyerahkan Sediaan Farmasi,
Alkes, dan BMHP dari tempat penyimpanan sampai
kepada unit pelayanan/pasien dengan tetap menjamin
mutu, stabilitas, jenis, jumlah, dan ketepatan waktu.
Sistem distribusi di unit pelayanan dapat dilakukan
dengan cara:
a. Sistem Persediaan Lengkap di Ruangan (floor stock)
b. Sistem Resep Perorangan
c. Sistem Unit Dosis
d. Sistem Kombinasi
a. Sistem pesediaan lengkap diruangan (Floor Stock)
1) Pendistribusian Sediaan farmasi, Alkes dan BMHP untuk
persediaan di ruang rawat disiapkan dan dikelola oleh Instalasi
Farmasi
2) Sediaan farmasi, Alkes dan BMHP yg disimpan di ruang rawat
harus dalam jenis dan jumlah yg sangat dibutuhkan
3) Dalam kondisi sementara dimana tidak ada petugas farmasi yg
mengelola (di atas jam kerja) maka pendistribusiannya
didelegasikan kepada penanggung jawab ruangan
4) Setiap hari dilakukan serah terima kembali pengelolaan obat
floor stock kepada petugas farmasi dari penanggung jawab
ruangan.
5) Apoteker harus menyediakan informasi, peringatan dan
kemungkinan interaksi obat pada setiap jenis obat yang
disediakan di floor stock
b. Sistem resep perorangan
Pendistribusian sediaan farmasi, alkes & BMHP berdasarkan
resep perorangan /pasien rawat jalan dan rawat inap melalui
Instalasi Farmasi.
c. Sistem Unit Dosis
Pendistribusian sediaan farmasi, alkes & BMHP berdasarkan
resep perorangan yang disiapkan dalam unit dosis tunggal atau
ganda, untuk penggunaan satu kali dosis/pasien. Sistem dosis ini
digunakan untuk pasien rawat inap.
d. Sistem Kombinasi
Sistem pendistribusian sediaan farmasi, alkes dan BMHP bagi
pasien rawat inap dengan menggunakan kombinasi.
A. Pemusnahan
Pemusnahan dilakukan untuk Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
bila:
a. Produk tidak memenuhi persyaratan mutu;
b. Telah kadaluwarsa;
c. Tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan
dalam pelayanan kesehatan atau
kepentingan ilmu pengetahuan; dan
d. Dicabut izin edarnya.
Tahapan pemusnahan Obat terdiri dari:
Membuat daftar Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang
akan dimusnahkan;
Menyiapkan Berita Acara Pemusnahan;
Mengkoordinasikan jadwal, metode dan tempat
pemusnahan kepada pihak terkait;
Menyiapkan tempat pemusnahan; dan
Melakukan pemusnahan disesuaikan dengan
jenis dan bentuk sediaan serta peraturan yang
berlaku.
Tujuan pengendalian persediaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai adalah untuk:
Penggunaan Obat sesuai dengan Formularium Rumah
Sakit;
Penggunaan Obat sesuai dengan diagnosis dan terapi;
Memastikan persediaan efektif dan efisien atau tidak
terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan,
kerusakan, kadaluwarsa, dan kehilangan serta
pengembalian pesanan Sediaan Farmasi, Alkes, dan
BMHP.
Cara untuk mengendalikan persediaan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai adalah:
Melakukan evaluasi persediaan yang jarang
digunakan (slow moving);
Melakukan evaluasi persediaan yang tidak
digunakan dalam waktu tiga bulan berturut-
turut (death stock);
Stok opname yang dilakukan secara periodik
dan berkala.
Kegiatan administrasi meliputi :
1. Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan dilakukan untuk :
a. Persyaratan Kementerian Kesehatan/BPOM
b. Dasar akreditasi RS
c. Dasar audit RS
d. Dokumentasi farmasi
Pelaporan dilakukan sebagai :
a. Komunikasi antara level manajemen
b. Penyiapan laporan tahunan yg komperhensif
mengenai kegiatan di instalasi farmasi
c. Laporan tahunan
2. Administrasi Keuangan
3. Administrasi penghapusan
Meningkatkan
Outcome
Terapi
Quality of life
Pelayanan
Meminimalkan
(Kualitas hidup
pasien)
Farmasi Resiko ES Obat
Klinik
Patient Safety
(Keselamatan
Pasien)
1. Pengkajian dan pelayanan resep
2. Penelusuran riwayat penggunaan obat
3. Rekonsiliasi obat
4. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
5. Konseling
6. Visite
7. Pemantauan Terapi Obat (PTO)
8. Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
9. Evaluasi Penggunaan Obat
10. Dispensing sediaan steril
11. Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD)
Penyerahan
Penerimaan Pemeriksaan Pengkajian &
Penyiapan Pemeriksaan
Resep ketersediaan Resep Pemberian
Informasi
Persyaratan • Nama, Umur, Jenis kelamin, BB, Tinggi Badan Pasien.
• Nama, No Ijin, Alamat dan Paraf Dokter
Administrasi • Tanggal Resep dan ruangan/unit asal resep
Rekam
Medik/Pencatatan
Wawancara
Penggunaan obat
pasien
Nama Obat (termasuk obat non
resep), dosis, bentuk sediaan,
frekuensi penggunaan, indikasi dan
lama penggunaan obat
Komparasi
Komunikasi
Merupakan kegiatan penyediaan dan
pemberian informasi, rekomendasi obat
yang independen, akurat, tidak bias,
terkini dan komprehensif yang dilakukan
oleh farmasis/Apoteker kepada dokter,
perawat, apoteker, profesi kesehatan
lainnya serta pasien dan pihak lain di luar
Rumah Sakit
Menyediakan informasi mengenai obat kepada pasien
dan tenaga kesehatan di lingkungan Rumah sakit dan
pihak lain di luar Rumah Sakit
Protap, Peraturan
OUT - PATIENT PHARMACY
Dispensing process
OUT - PATIENT PHARMACY
Dispensing process
OUT - PATIENT PHARMACY
Dispensing process
OUT - PATIENT PHARMACY
Dispensing process
OUT - PATIENT PHARMACY
Penyerahan resep
dan Counseling
OUT - PATIENT PHARMACY
Penyuluhan tentang obat
kepada masyarakat
IN - PATIENT PHARMACY
IN - PATIENT PHARMACY
Depo Farmasi di
Bangsal Obgyn
IN – PATIENT PHARMACY
Ruang Farmasis
Penanggung Jawab Depo
Identify DRPs
IN - PATIENT PHARMACY
Kereta UDD
IN - PATIENT PHARMACY
Tube transport
ONCOLOGY CENTER
Cytotoxic reconstitution
ONCOLOGY CENTER