Anda di halaman 1dari 3

Nama : Wirdaton

Nim : 2106102010077

Mata Kuliah : Pendidikan Agama

Soal

1. Sebutkan dan Jelaskan satu-satu Hakekat Manusia dalam Perspektif Al-Qur’an dan
dukung dengan ayat.

Jawaban :
Manusia merupakan hewan yang paling unik dan paling sempurna yang
melata di muka bumi ini. Perbedaan manusia dengan makhluk lain itu sangat tampak
dan jelas. Manusia memiliki akal, berbudi luhur dan dapat memilih dan memilah
sesuatu yang ingin diperbuatnya. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia
merupakan suatu konsekwensi fungsi dan tugas manusia sebagai khalifah di muka
bumi ini. Pembicaraan mengenai manusia secara garis besar dapat ditinjau dari
berbagai aspek, salah satunya aspek ilmu pengetahuan agama Islam yang bersumber
dari Al Qur’an dan hadist. Islam sudah sejak lama menginformasikan bahwa manusia
sebagai makhluk ciptaan Allah memiliki hakikat yang tidak dimiliki oleh ciptaan
Allah yang lainnya.
pada umumnya ada tiga kata yang sering digunakan al-Qur’an untuk merujuk
kepada arti manusia, yaitu insan dengan segala modelnya, yaitu ins, al-nas, unas atau
insan, dan kata basyar serta kata bani Adam atau zurriyat Adam .
1. Al-Basyar
Manusia disebut sebagai Al Basyar berdasarkan pendekatan aspek
biologisnya, yaitu sebagai makhluk biologis yang memiliki dorongan primer (makan,
minum dan hubungan seksual) dan makhluk generatif (berketurunan). Dalam al-
Qur’an, kata al-basyar, baik dalam bentuk mufrad atau tasniyah berulang sebanyak 37
kali dan tersebar dalam 26 surat. Satu kali dalam bentuk tasniyah dan 36 dalam
bentuk mufrad.12 Dari 37kali kata al-basyar berulang dalam al-Qur’an, hanya 4 kali
disebutkan dalam surah-surah Madaniyah, yaitu pada Q.S. Ali ‘Imran/3: 47, 79, Q.S.
al-Maidah/5: 18 dan Q.S. al-Tagabun/64: 6. Sedangkan 33 kali disebutkan dalam
surah-surah Madaniyah.
2. Al-Insan
Manusia disebut Al Insan berdasarkan fungsi dan potensi yang dimilikinya.
Konsep Al Insan menggambarkan fungsi manusia sebagai penyandang khalifah Allah
yang dikaitkan dengan proses pertumbuhan dan perkembangannya. Penamaan
manusia dengan kata al-insan yang berasal dari kata al-uns, dinyatakan dalam al-
Qur’an sebanyak 73 kali dan tersebar dalam 43 surat. Secara etimologi, al-insan dapat
diartikan harmonis, lemah lembut, tampak, atau pelupa.

3. Al-Ins
Kata al-ins dalam al-Qur’an digunakan sebanyak 18 kali dan selalu
ditandemkan dengan kata al-jinn atau jann.29 Jika merujuk penggunaan al-Qur’an
terhadap kata al-ins maka yang dimaksudkan adalah jenis makhluk sehingga
diperhadapkan dengan jenis Jin. Dalam Q.S. al-An‘am/6: 130:
‫ْأ‬ ۤ ۗ ٓ
ِ ‫اَ ْنفُ ِسنَا ع َٰلى َش ِه ْدنَا قَالُوْ ا ٰه َذايَوْ ِم ُك ْم لِقَا َء َويُ ْن ِذرُوْ نَ ُك ْم ٰا ٰيتِ ْي َعلَ ْي ُك ْم يَقُصُّ وْ نَ ِّم ْن ُك ْم ُر ُس ٌل يَ تِ ُك ْم اَلَ ْم َوااْل ِ ْن‬
ِّ‫س ْال ِجن‬
‫ٰي َم ْع َش َر‬
Terjemahnya:
Hai golongan jin dan manusia, Apakah belum datang kepadamu Rasul-rasul dari
golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayatKu dan memberi
peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? mereka berkata: "Kami
menjadi saksi atas diri Kami sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan
mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang
yang kafir.Manusia disebut sebagai Al Nas yang umumnya dilihat dari sudut pandang
hubungan sosial yang dilakukannya.

4. Al-Nas
Manusia disebut sebagai Al Nas yang umumnya dilihat dari sudut pandang
hubungan sosial yang dilakukannya. Dalam menunjuk makna manusia, kata al-nas
lebih bersifat umum bila dibandingkan dengan kata al-insan. Keumumannya tersebut
dapat dilihat dari penekanan makna yang dikandungnya. Kata al-nas menunjuk
manusia sebagai makhluk sosial dan kebanyakan digambarkan sebagai kelompok
manusia tertentu yang sering melakukan mafsadah dan pengisi neraka bersama iblis.
Hal ini terlihat pada firman Allah Q.S. al-Baqarah/2: 24.
Terjemahnya:
Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu
tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya
manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.

5. Bani Adam
Manusia disebut sebagai Bani Adam, untuk menggambarkan nilai-nilai
universal yang ada pada diri setiap manusia tanpa melihat latar belakang perbedaan
jenis kelamin, ras dan suku bangsa ataupun aliran kepercayaan masing-masing
Penggunaan kata ibnai Adam dalam al-Qur’an ditujukan langsung terhadap anak
kandung Adam as. yang diabadikan dalam Q.S. al-Maidah/5: 27-31 yang bercerita
tentang dua saudara kembar Habil dan Qabil.

Anda mungkin juga menyukai