Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TUTORIAL 1

IDIK4500 TUGAS AKHIR PROGRAM

Nama : ANANTA PRATIKNO


NIM : 858704292

Bu Vina seorang guru kelas V SD Cimekar. Pada jam pelajaran terakhir, ia mengajarkan
pelajaran Bahasa Indonesia dengan kegiatan mengarang bebas. Bu vina mengajak murid-murid
keluar dari sekolah. Tujuan pembelajaran yang ditargetkan adalah agar di akhir pembelajaran
siswa kelas V SD Cimekar dapat menceritakan kembali sebuah cerita di depan kelas.
Pelaksanaan pembelajaran Bu Vina dimulai dengan menjelaskan bahwa hari ini semua
siswa diharapkan dapat maju ke depan kelas untuk menceritakan kembali cerita yang harus
mereka hapalkan kemarin. Kemudian, Bu Vina memanggil beberapa nama siswa untuk tampil ke
depan kelas. Siswa yang maju pertama kali hanya menyebutkan beberapa kalimat, kemudian ia
meminta izin duduk dengan alasan lupa cerita selanjutnya. Kelas ribut, ada siswa yang
mengobrol dengan temannya, ada yang berteriak-teriak meminta izin maju ke depan kelas, ada
yang diam saja, ada juga yang mengadukan kenakalan temannya. Dalam keributan tersebut Bu
Vina menunjuk beberapa siswa untuk maju ke depan. Saat mereka bercerita di depan kelas, Bu
Vina kadang mendengarkan sambil mengatakan “Bagus... sekarang kembali ke bangkumu”.
Terkadang pula, Bu Teti mengatakan “Bagaimana ceritanya, kok hanya itu saja... ya
sudah... sekarang kau duduk kembali”. Kadang-kadang, Bu Teti membantu siswa mengingat
cerita dengan meneruskan cerita siswa yang terpotong. Pada saat ada seorang teman gurunya
lewat di depan kelas, Bu Teti yang berdiri di dekat pintu masuk kelas memanggil rekannya, dan
mereka mengobrol di depan kelas. Bu Teti juga sempat memarahi siswa yang nakal dan ribut.
Hal ini dilakukan saat ada siswa yang sedang menceritakan hapalannya.
Setelah waktu pelajaran Bahasa Indonesia selesai, Bu Vina tersenyum dan mengatakan:
“Baik anak-anak, cukup sampai di sini dahulu pelajaran Bahasa Indonesia ini. Sekarang buka
bukumu karena Ibu akan mendiktekan PR untuk dikumpulkan esok hari. Dengarkan setiap soal
baik-baik, karena Ibu tak akan mengulangi soalnya”. Mendengarkan kata-kata itu, semua siswa
bergegas membuka bukunya.
Bu Teti mendiktekan soal PR, mulai soal IPA sampai Matematika. Karena banyak siswa
yang bertanya tentang soal yang sedang didiktekan, Bu Teti kemudian mencatat soal di papan
tulis dengan kapur. Saat ia menulis di papan tulis, ia menulis di tempat-tempat yang tidak ada
tulisannya karena papan tulis telah penuh dengan tulisan. Saat menulis di papan tulis, Bu Teti
kadang-kadang ada di sisi kiri papan, lalu sebentar pindah ke tengah, atau ke sisi kanan, atau
menulis di bagian bawah papan. Hal itu dilakukan Bu Teti untuk mencari ruang kosong untuk
menulis karena papan tulis masih dipenuhi tulisan dari pelajaran sebelumnya. Hasilnya, papan
tulis terlihat penuh dan tidak teratur. Namun begitu, sebagian siswa terlihat dapat mengikuti alur
tulisan Bu Teti, walaupun ada pula siswa yang menanyakan apa yang di tulis Bu
Teti. Sambil menulis, Bu Teti mendiktekan soal PR. Selain itu, Bu Teti menyelingi soal sambil
menanyakan rumus untuk menghitung keliling dan luas suatu benda dan dijawab oleh para siswa
sehingga suasana menjadi riuh rendah. Setelah soal PR selesai diberikan, semua siswa bergiliran
mencium tangan gurunya sambil ke luar kelas. Bu Teti pun bergegas menyiapkan diri untuk
pulang.
Pertanyaan:
1. Ditinjau dari segi mengajarkan keterampilan berbahasa dalam kasus pembelajaran
tersebut, identifikasilah masalah pembelajaran yang terjadi di kelas Bu Teti.
Hubungkan jawaban Anda dengan aspek-aspek pembelajaran yang relevan!
Jawab:
Identifikasi terhadap kelas guru dalam mengajarkan keterampilan berbahasa. Aspek-aspek
pembelajaran yang relevan untuk mengajar adalah berupa sikap guru, bahan pelajaran, media
pembelajaran, hasil belajar, dan minat serta motivasi siswa dalam belajar.
a. Sikap guru
Dalam melaksanakan pembelajaran pada kelasnya guru kurang peduli dengan para
siswanya dan kondisi kelasnya hingga pembelajarannya kurang optimal. Dia juga tidak
mampu menjaga kelas tetap kondusif dibuktikan dengan kelasnya yang ribut. guru juga
menambah kegaduhan dengan memarahi mereka. Sikap guru yang memanggil rekan
kerjanya pada saat pembelajaran berlangsung juga akan memecah konsentrasi siswa,
apalagi dia malah mengobrol di depan kelas. Hal ini tentu saja memicu siswanya untuk
ikutan mengobrol dengan teman-temannya di dalam kelas karena mereka tidak sedang
dalam pengawasan. Yang dilakukan guru seakan-akan menjadi biang kegaduhan bagi
kelasnya. Sedangkan siswa yang sedang perform di depan kelas yang seharusnya
diperhatikan sepenuhnya oleh guru, malah ditinggal. Ini menyebabkan siswanya
melaksanakan tugasnya sekehendak hati. Malah bisa jadi para siswa yang sedang
bercerita mengambil kedempatan untuk bercerita sekenanya saja bahkan tidak sampai
selesai karena gurunya sebagai pengontrol kelas tidak mengawasi dengan baik.
Sementara itu pada saat memberikan soal tambahan, guru melakukan hal yang sangat
arogan sebagai seorang guru SD dengan mendikte tanpa ada pengulangan. Pada akhirnya
guru kesulitan sendiri karena banyak siswanya yang terus bertanya tentang soal yang
didikte.
guru juga kurang sabar dalam mengajar. Pada saat soal menulis di papan tulis dengan
menggunakan ruang kosong seadanya di papan tulis itu akan membingungkan siswa
mencatat.

b. Bahan pelajaran
Dalam kelas guru tidak terlihat adanya aktivitas dari guru yang mengarahkan bagaimana
bercerita yang baik. Guru hanya mengajak siswanya keluar sekolah tanpa ada bekal yang
cukup dari guru bagaimana membuat karangan cerita yang baik. Siswa hanya dilepaskan
begitu saja. guru sebagai guru juga tidak memberikan bimbingan tertentu kepada
muridnya.

c. Media pembelajaran
Dalam kelas mengarang tersebut guru tidak memanfaatkan media pembelajaran tertentu
yang mendukung cerita siswa atau guru tidak meminta siswa untuk membawa sesuatu
sebagai bahan cerita agar siswa tidak lupa apa yang akan diceritakan di depan kelas.
Buktinya ada siswa yang lupa sebagian yang akan diceritakan. Jika ada media maka
siswa akan lebih terbantu untuk bercerita
d. Hasil belajar
Dari kasus di atas membuktikan bahwa para siswanya banyak yang tidak dapat
memenuhi tugas mereka dengan baik karena kelalaian guru. Sehingga para siswanya
hanya bercerita hal yang sama.

e. Minat dan motivasi siswa


Dari kondisi kelas yang berlangsung tercermin bahwa minat siswanya dalam belajar
sangat kurang karena para siswa terlihat tidak tertarik dengan pelajaran yang ada atau
sekedar menyimak temannya bercerita. Hal ini karena perform teman-temannya juga
kurang menarik ditambah dengan aktivitas guru yang kurang peduli dengan kondusifitas
kelasnya. Sementara untuk minat siswanya juga sangat kecil karena ada juga siswanya
yang bahkan hanya bercerita dengan beberapa kalimat dan lupa teks yang dihapalnya.

2. Analisislah tindakan Bu Teti dalam paparan kasus di atas Apakah telah


memperhatikan kemampuan siswa dalam berbahasa Indonesia yang benar ditinjau
dari kemampuan menceritakan kembali suatu cerita? Jelaskan jawaban Anda dengan
alasan yang tepat!
Jawab:
Ditinjau dari paparan kasus diatas bisa dikatakan apa yang dilakukan guru kurang
memperhatikan kemampuan siswanya dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
a. Keadaan kelas tidak terkontrol karena ada siswa yang mengobrol dengan temannya,
ada yang berteriak-teriak meminta izin maju ke depan kelas, ada yang diam saja, ada
juga yang mengadukan kenakalan temannya. Hal ini mneyebabkan siswa yang sedang
bercerita di depan kelas menjadi sangat terganggu dan menjadi tidak percaya diri
karena performnya tidak mendapat perhatian dari gurunya.
b. Guru merasa kecewa kepada muridnya dengan mengatakan, “Bagaimana ceritanya,
kok hanya itu saja” ini menunjukkan bahwa guru kurang memberikan motivasi
kepada siswa bahkan cenderung berlaku negatif secara verbal kepada siswanya
c. Guru meninggalkan kelas pada saat pelajaran sedang berlangsung akan merugikan
siswa dan kelas karena dengan meninggalkan siswa dalam keadaan bercerita di depan
kelas maka siswa yang sedang di depan dan yang lain mendengarkan menjadi tidak
focus karena ditinggal gurunya.
d. Guru tidak memberikan instruksi kepada siswa untuk menggunakan media saat
bercerita.
e. Siswa hanya hafal sebagian cerita dengan alasan lupa dan siswa tidak siap dengan
tugas yang diberikan guru karena guru tidak memberikan materi atau petunjuk dalam
bercerita yang baik seperti memberikan rambu-rambu bagainaba bercerita yang baik,
bagaimana membuat kerangka karangan untuk bercerita.

3. Bagaimana pendapat Anda terhadap penggunaan papan tulis serta pemberian PR


pada akhir pelajaran
Menurut saya penggunaan papan tulis pada saat pembelajaran itu penting dan sangat
membantu untuk pembelajaran. Bagaimanapun papan tulis adalah sarana untuk belajar jadi
menggunakan papan tulis tentu memudahkan guru untuk menyampaikan materi sehingga
pembelajaran menjadi efektif dan efisien. Dalam penggunaan papan tulis juga harus kreatif
yaitu bisa menggunakan spidol/kapur yang warna-warni untuk menandai materi dan
menekankan pada materi pokok sehingga siswa akan mudah memahami dan senantiasa
ingat.

Sementara pemberian PR pada saat akhir pembelajaran menurut saya hanya akan
membenani siswa dan juga menambah kejenuhan siswa terhadap pelajaran sehingga
pembelajaran yang digadang negara harus berupa pembelajaran yang menyenangkan
menjadi tergerus atau bahkan hilang seiring pemberian PR yang banyak dan terus menerus.
Akna lebih baik jika pembelajaran itu selesia di sekolah saja sehingga ketika di rumah, siswa
dapat melakukan kegiatan lain yang disenangi demi menumbuhkan kemampuan lain selain
dalam pelajaran sekolah. Dengan adanya PR maka siswa hanya akan berkutat dengan hal-hal
yang berkaitan dengan pelajaran sekolah saja, maka sebaiknya pemberian PR harus
dihentikan saja sehingga Ketika dirumah, para siswa dapat mengembangkan kemampuan
lain berupa bakat diri yang tidak bisa dipelajari di sekolah. Pada umumnya guru memberikan
PR hanya untuk memberikan kegiatan siswa di rumah, namun disisi lain PR bisa diberikan
guru kepada siswa jika bentuknya untuk menunjang pembelajaran missal pemberian tugas
proyek IPA menumbuhkan tanaman yang harus diamati tiap beberapa saat. Jadi PR juga bisa
diberikan dengan syarat efektif untuk menunjang proses pembelajaran.

4. Untuk memperbaiki kegiatan yang dilakukan Bu Vina buatlah rancangan penelitian


Tindakan kelas (PTK) untuk satu siklus yang meliputi idetifikasi masalah, analisis
masalah, perumusan masalah, dan RPP/Modul Ajar
Rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Pada siswa kelas 5 SD Cimekar Tahun 2022-2023
a. Identifikasi masalah
1. Siswa belum mampu menceritakan kembali pengalmaan di depan kelas dengan baik
2. Siswa kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia

b. Analisis masalah
1. Guru tidak memberikan instruksi kepada siswa untuk menggunakan media saat
bercerita.
2. Guru tidak dapat menguasai kelas hingga kelas ramai dan tidak terkontrol
3. Guru hanya menyuruh siswa menghafal sehingga pembelajaran membosankan
4. Guru mengabaikan kelas dengan mengobrol di depan kelas pada saat berlangsungnya
pembelajaran.
5. Guru tidak menggunakan sarana papan tulis dengan benar.
6. Guru memberikan PR mata pelajaran lain.
7. Guru tidak membuka dan menutup pelajaran dengan benar.
8. Guru merasa kecewa kepada muridnya dengan mengatakan, “Bagaimana ceritanya,
kok hanya itu saja”
9. Guru meninggalkan kelas pada saat pelajaran sedang berlangsung.
c. Perumusan masalah
1. Mengapa siswa kurang berminat mengikuti kegiatan bercerita pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia?
2. Mengapa siswa belum mampu bercerita tentang pengalaman mereka?
3. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan siswa terhadap kegiatan bercerita dengan
gambar seri:
a. Menggunakan media gambar seri/ foto
b. Bercerita secara berkelompok
c. Metode bercerita

d. Alternatif pemecahan masalah

1. Guru menggunakan media gambar seri untuk meningkatkan kemampuan bercerita


siswa kelas V SD Cimekar Tahun 2022-2023
2. Guru harus sering bertanya jawab kepada muridnya agar siswa aktif dalam proses
pembelajaran.
3. Guru sering menunjuk siswa agar tampil di depan kelas untuk melatih kepercayaan
diri siswa.

d. RPP/Modul ajar

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Sekolah : SDN
Kelas : V/2
Tema/Semester : Usaha Pelestarian Lingkungan
Subtema :3
Pembelajaran :2
Fokus pembelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi waktu :2 JP

A. KOMPETENSI INTI (KI)


1. Menerima dan menjalankan Memiliki ajaran agama yang dianutnya.
2. perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalamberinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca)
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dankegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi dasar dan indicator pembelajaran


Bahasa Indonesia
3.8 Menguraikan urutan peristiwa atau 3.8.1 Membaca teks narasi peristiwa
tindakan yang terdapat pada teks nonfiksi. atau tindakan yang terdapat pada teks
nonfiksi
4.8 Menyajikan kembali peristiwa atau 4.8.1 Menceritakan kembali
tindakan dengan memperhatikan latarcerita peristiwa atau tindakan dengan
yangterdapat pada teks fiksi memperhatikan latar cerita

C. Metode
Diskusi, tanya jawab, penugasan

D. Media/ Alat, Bahan dan Sumber Belajar


Media/ Alat : 1. Buku teks
2. Gambar seri
Sumber Belajar
1. Buku guru dan buku siswa kelas V kurikulum 2013 rev 2017.Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan

D. Tujuan Perbaikan
1. Siswa dapat menceritakan kembali sebuah cerita di akhir pembelajaran.

D. Langkah-langkah kegiatan Perbaikan pembelajaran Siklus I


I. Kegiatan Awal: 10 menit
1. Guru mengkondisikan kelas.
2. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam.
3. Salah satu siswa untuk memimpin do’a.
4. Guru melakukan presensi.
5. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan
menfaatnya bagi tercapainya sita-cita.
6. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu nasional lainnya. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat Nasionalisme.
7. Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/ berbicara selama 10-15 menit materi
non pelajaran seperti tokoh dunia, kesehatan, kebersihan, makanan/minuman sehat ,
cerita inspirasi dan motivasi . Sebelum membacakan buku guru menjelaskan tujuan
kegiatan literasi dan mengajak siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut:
 Apa yang tergambar pada sampul buku.
 Kira-kira ini menceritakan tentang apa
8. Guru bersama siswa melakukan Ice Breaking untuk menumbuhkan semangat siswa.
9. Guru bertanya PR siswa pada pertemuan sebelumnya.
10. Guru memberi pertanyaan kepada siswa tentang pengalaman pribadi.
11. Guru bersama siswa mengaitkan apersepsi dengan materi pelajaran hari ini.
12. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

II. Kegiatan Inti 50 menit


Ayo Berdiskusi
1. Siswa dibagi dalam kelompok. Setiap kelompok beranggota 4-5 anak
2. Siswa diajak ke perpustakaan untuk mencari gambar seri di perpustakaan.
3. Guru menyajikan video bercerita misal video kisah atau pengalaman untuk melatih
keetrampilam mendengarkan
4. Siswa menceritakan gambar dari buku teks yang mereka peroleh dari perpustakaan
Ayo Menulis
5. Setiap kelompok berdiskusi bagaimana menceritakan gambar seri mereka.
6. Setiap kelompok menuliskan hasil diskusi mereka.
7. Setiap kelompok membacakan hasil diskusi mereka berupa cerita yang mereka peroleh
dari gambar seri.
8. Setiap anggota kelompok secara bergantian mendapatkan kesempatan untuk bercerita
dari cerita yang dibuat.
Ayo Mencoba
9. Secara individu siswa memilih satu tema untuk mencari/ membuat gambar seri
10. Tema bisa berasal dari pengalaman pribadi, melihat lingkungan sekitar atau dari
bacaan.
11. Siswa membuat cerita sendiri dari gambar yang di dapat.
12. Secara bergantian siswa dapat menceritakan dari gamabr seri yang mereka dapatkan.

III. Kegiatan akhir 10 menit


1. Siswa Bersama guru melakukan refleksi atas pembelajaran tentang apa saja yang
dipelajari hari ini.  (Communication)
2. Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
3. Siswa menyimak motivasi tentang kedisiplinan
4. Guru memberi semangat kepada siswa untuk senantiasa semangat dalam belajar.
(Motivation)
5. Guru mengingatkan siswa untuk mematuhi protocol kesehatan dan menjaga kesehatan.
6. Siswa berdo’a setelah belajar,menjawab salam dan pulang dengan tertib. (Religius,
Disiplin)

E. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap
Mencatat hal-hal menonjol baik maupun kurang baik yang ditunjukkan siswa dalam sikap
disiplin.
b. Penilaian pengetahuan
Muatan Indikator Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
Bahasa Indonesia Siswa mampu Tes tulis Soal uraian
bercerita di depan
kelas

c. Unjuk kerja
Muatan Indikator Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
Bahasa Indonesia Siswa mampu Diskusi dan unjuk Rubrik penilaian
bercerita di depan hasil pada Buku Guru
kelas halaman 13-14

d. Remidial
Siswa yang belum terampil dalam bercerita di depan kelas diberikan tugas mengarang
dengan paragraph sederhana kemudian menceritakan Kembali dalam bentuk video.

2. Instrumen Penilaian
No. Tanggal Nama Catatan Butir Sikap Tindak
Siswa Perilaku lanjut
1
2
3
4
5

Mengetahui, Cimekar, 28 Oktober 2022


Kepala SD Cimekar Guru kelas 5

Hasim Al fath, S.Pd Ervina, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai