Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PARTISIPASI TUWEB

PDGK4204 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD

NAMA MAHASISWA : ANANTA PRATIKNO


NIM : 858704292
PROGRAM STUDI : S1 PGSD-BI
SEMESTER :3
POKJAR : KOTA MADIUN 2021.2

1. Jelaskan menurut anda mengapa Bahasa itu penting dalam kehidupan manusia
Bahasa menjadi sesuatu yang penting bagi kehidupan manusia karena Bahasa pada
dasarnya alat untuk berkomunikasi antara manusia satu dengan yang lain. Dalam materi inisiasi
1 yang tuweb 1 telah disampaikan oleh bapak Drs. Agus Suryatmoko, M.Pd bahwa Bahasa
mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia sehari-hari dan saling
berkesinambungan diantaranya keduanya. Manusia tidak akan dapat melakukan apapun tanpa
menggunakan Bahasa.
Selain itu menurut Solchan T.W., dkk termuat dalam PDGK4204 modul 1 hal. 1.4. Bahasa
menjadi penting bahkan sangat penting karena Bahasa menjadi sebuah symbol bunyi yang
arbiter manusia untuk berkomunikasi. Selain itu disampaikan juga bahwa Bahasa itu juga
digunakan untuk mengomunikasikan gagasan secara sistematis melalui suara, gerak, tanda yang
disepakati dan mempunyai makna tertentu dan mampu membentuk budaya manusia. Bahasa
digunakan manusia sebagai lambang bunyi arbiter yang digunakna untuk berkomunikasi,
mengobservasi, mengidentifikasi diri dan bekerja sama oleh anggota-anggota social Hal yang tak
kalah penting juga perlu diingat bahwa Bahasa merupakan sebuah system yang memiliki tata
aturan yang memiliki makna yang sistematis dan sistemis.
Bahasa memiliki fungsi dan variasi yang mampu mempertahankan keberadaan hidup
manusia Solchan T.W., dkk termuat dalam PDGK4204 modul 1 hal. 1.7 karena dengan Bahasa
kita dapat mengekspresikan nilai-nilai, pikiran dan perasaan yang dapat dipahami orang lain
sehingga Bahasa bisa dengan jelas disebut memiliki fungsi sebagai alat komunikasi.

2. Jelaskan tiga karakteristik Bahasa yang anda ketahui!


Ada tiga karakteristik Bahasa yang perlu kita ketahui diantaranya adalah:
a. Bahasa adalah Sebuah Sistem
Bahasa terdiri dari beberapa unsur yang saling berkaitan, beraturan dan bermakna yang
tersusun menjadi unsur-unsur yang berpola dan berulang. Bila salah satu bagian dalam
kalimat diketahui maka bagian lain bisa diperkirakan. Sebagai contoh adik sedang …. Piring …
dapur. Kalimat tersebut mudah diterka apa isi titik-titik yang dikosongi. contoh lain kita bisa
dengan mudah memahami kalimat-kalimat seperti, a. kakak menonton tv di ruang keluarga,
b. bunga itu sangat indah. Lain halnya jika kalimatnya tanpa makna yang tidka bisa diterima
contohnya, a. membaikan itu indah, b. indah itu sangat bunga. Pola penataan kalimat-
kalimat yang salah tersebut tidak dikenali dan tidak selaras sehingga membingungkan dan
tanpa makna.
Bahasa juga mempunyai sifat yang sistematis dan sistemis. Sistemis artinya Bahasa bisa
diuraikan dalam satuan-satuan terbatas yang dikombinasikan dengan kaidah-kaidah yang
diramalkan. Sistemis artinya Bahasa terdiri dari subsistem (fonologi, gramatika dan leksikon)
yang terkait antara satu dengan lainnya yang membentuk keutuhan bermakna.

b. Bahasa merupakan Sistem Lambang yang Arbiter (Mana Suka) dan Konvensional
Bahasa merupakan symbol yang memiliki arti yang disepakati dan dipergunakan oleh
kelompok social. Symbol tersebut juga harus dipelajari karena antara Bahasa dan
masyarakat satu dengan yang lain berbeda yang mempunyai aturan dan kaidah. Lambang
Bahasa dan obyeknya itu tidak memiliki hubungan wajib dan langsung karena keduanya
bersifat mana suka (arbiter). Penamaan obyek benda atau peristiwa sesuai dengan ciri bunyi
dan ciri lain misalnya suara “toookek yang kemudian hewannya dinamakan Tokek.
Penamaan sesuai onomatope ini tidak banyak oleh karena itu kesepakatan social
masyarakatlah yang menjadikan obyek tersebut dinamai. Nah.. dari sini sudah jelas bahwa
Bahasa bersifat konvensional atau sesuai kesepakatan.

c. Bahasa Memiliki Fungsi dan Variasi


Dengan adanya bahasa kita dapat mengekspresikan pikiran, perasaan dan nilai-nilai anutan
sehingga dapat dipahami sendiri maupun orang lain sehingga dapat saling memahami dan
bekerja sama. Inilah yang Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi. Bahasa itu senantiasa
tampil bervariasi atau beragam dan tak pernah seragam. Hal ini karena adanya perbedaan
kelompok/ pemakainya. Namun kerap kali kita bisa menerka siapa yang berbicara meskipun
sang pembicara tak terlihat. Kita bisa mengidentifikasinya melalui kekhasan bahasanya
berupa pemilihan kata, aksentuasi dan intonasi. Keseluruhan ciri tersebut dinamakna
idiolek.
d. Bahasa bersifat produktif
Fonem dan pola dasar kalimat dalam Bahasa Indonesia terbatas. Dari keterbatasan ini dapat
pula dihasilkan satuan Bahasa yang tidak terbatas. Oleh karena itu Bahasa ini bersifat
produktif karena bisa dibentuk ribuan kata, kalimat dengan macam variasinya sesuai
kebutuhan pengguna bahasa tersebut.

3. Jelaskan bagaimana cara anak mempelajari Bahasa menurut anda!


Dalam mempelajari Bahasa, anak-anak mempunyai keunikan tertentu. Secara umum
mereka belajar dengan mencoba sesuatu hal, mengamati dan berinteraksi secara langsung
dengan teman, masyarakat, keluarga, media, lingkungannya. Hal yang unik adalah mereka
mampu menguasai Bahasa dengan cepat. Sebagai contoh mereka bisa belajar dari berbagai hal
misal membaca buku. Dengan membaca mereka mengenal kata-kata dari Bahasa yang
dipelajari. Namun bagaimanapun, mereka mempunyai pola belajar bahasa yang mirip antara
anak satu dengan yang lain diantaranya seperti yang disampaikan dalam materi TUWEB Bahasa
Indonesia oleh bapak Drs. Agus Suryatmoko, M.Pd diantaranya:
a. Semua komponen, sistem, dan ketrampilan bahasa dipelajari secara terpadu.
b. Belajar bahasa adalah secara alami dan langsung serta otentik.
c. Belajar bahasa dilakukan secara bertahap, sesuai dengan kebutuhannya.
d. Belajar bahasa dilakukan dengan strategi uji-coba (trial error) dan strategi lainnya.

Disamping cara-cara diatas dalma PDGK4204 halaman 2.13 disampaikan pula beberapa strategi
anak/ pembelajar dalam mempelajari bahasa. Hal-hal tersebut adalah:
a. Mengingat
Cara ini berperan penting dalam mendukung belajar Bahasa karena melalui kegiatan ini anak
menyentuh, mencium, menyerap, mendengar, melohat sesuatu kemudian merekam dalam
memori mereka dan tercatat secara dengan baik di benak mereka.
Pada tahap ini anak membangun pengetahuan bunyi dan kombinasinya dengan cara
berulang-ulang.
b. Meniru
Hal yang dilakukan saat meniru adalah bentuk kreatif dan menginspirasi dari hal yang
ditemuinya. meski tidak selalu sama persis dengan yang ditiru namun ini terjadi berulang dan
terus berubah dengan maksud yang sama. Hal ini terus terjadi hingga kemampuan berbahasa
mereka menjadi semakin komplek.
Orang yang menjadi model peniruan juga sangat memengaruhi corak dan perkembangan
Bahasa anak. Apabila modelnya baik maka anak juga akan mempelajari versi Bahasa yang
baik, logis dan santun. Dan bila sebaliknya modelnya kurang baik maka anak akan
mempelajari bahsa yang kurang baik pula.
c. Mengalami langsung
Strategi yang paling cepat untuk anak dalam mempelajari Bahasa adalah dengan pengalaman
secara langsung. Anak menggunakan Bahasa secara langsung berkomunikasi dengan model
dan mendapatkan tanggapan secara langsung pula. Tanggapan-tanggapan dari mitra
berbicara tersebut secara tidak sadar membentuk anak untuk berbahasa sesuai kewajaran
dan mendapat ketepatan dalam berbahasa.
d. Bermain
Kegiatan bermain ini sangat penting untuk mendorong kemampuan berbahasa anak karena
memang ini dunia mereka. Dengan bermain peran sebagai dokter, pedagang, atau bermain
rumah-rumahan secara langsung melatih berbicara dan menyimak.
e. Penyederhanaan
Selain kemampuan anak dalam berbahasa yang masih bersifat egosentris (berpusat pada diri
sendiri), mereka juga berkembang secara bertahap yang membuat tuturan mereka menjadi
sederhana pada kisaran usia 15-24 bulan menurut Solchan T.W., dkk termuat dalam
PDGK4204 modul 1 hal. 2.16. ciri Bahasa tersebut disebut dengan penyederhanaan atau
reduksi, sebagai contoh anak usia tersebut menyebut kata “terimakasih” dengan sebutan “
Ma acih”. Meski ini tidak disadari anak namun kita sebagai orang dewasa tentu sudah sangat
memahami apa yang disampaikan oleh anak tersebut karena adanya bantuan dari konteks
anak pada saat berbicara.

4. Jelaskan perbedaan pemerolehan Bahasa pertama dengan pemerolehan Bahasa kedua!


Ada perbedaan antara pemerolehan Bahasa pertama dengan kedua.
1. Pada pemerolehan bahasa pertama
Pada pemerolehan Bahasa pertama tentunya diawali dengan belajar Bahasa ibu. Dengan
waktu yang begitu cepat mereka mampu memahami dan mengungkapkan sesuatu dengan
baik lewat Bahasa ibu mereka tanpa harus belajar lewat kursus. Pemerolehan bahasa
pertama bagi anak adalah merupakan proses kepemilikan kemampuan berbahasa yang
diperoleh secara alami, informal, dan melalui kegiatan berbahasa secar langsung dan dalam
menguasai bahasa pertama dipengaruhi.
Adapun faktor-faktor yang memengaruhi penguasaan bahasa anak adalah:
a. faktor biologis
setiap anak mempunyai kemampuan kodrati dan potensi bawaan sejak lahir. Yang
menentukan penguasaan Bahasa pada anak tentu syaraf pada otak, alat ucap dan alat
dengar. Apabila ada ketergantungan pada tiga hal tersebut maka akan menghambat
perkembangan berbahasa mereka. Sebagai contoh adalah anak-anak yang
berkebutuhan khusus. Karena adanya ketergantungan pada indera tertentu maka
perkembangan berbahasa mereka berbeda dengan anak yang normal.
b. Intelektual
Anak-anak yang mempunyai kemampuan bernalar tinggi maka akan cenderung
mengausai bahasa dengan lebih cepat, lebih kaya akan khasanah Bahasa dan tingkat
pencapaian kebahasaan mereka lebih tinggi. Maka pengaruh dari intekegnsi ini adalah
pada jangka waktu penguasaan Bahasa dan tingkat kreatifitas perkembangan
bahasanya.
c. Lingkungan sosial
Anak perlu menumbuhkembangkan kemampuan berbahasa dengan melaksanakan
aktivitas Bersama dengan lingkungan sosialnya agar model berbahasa, mendapat
rangsang dan tanggapan melakukan Latihan uji coba dalam konteks yang nyata.
Lingkungan itu sangat mendukung karena kaya sumber, mendukung anan untuk aktif
sehingga perolehan Bahasa anak semakin beraneka dan cepat.
d. Motivasinya
Anak belajar Bahasa itu karena ada motovasi dari dalam diri dan dari luar. Hal ini
didorong oleh motivasi intrinsic yaitu berpa kebutuhan dasar seperti lapar, haus, sakit
serta kasih sayang. Kemudian motivasi belajar Bahasa anak juga ada ekstrinsik yaitu
motivasi yang berasal dari luar yang disebabkan oleh tindak bahasanya memberikan
respon positif seperti pujian, rasa senang dan gembira sehingga memacu untuk terus
belajar untuk menguasai Bahasa dengan lebih baik.

2. Pemerolehan Bahasa kedua

Pemerolehan bahasa kedua adalah bahasa yang diperoleh setelah menguasai bahasa
pertama dan menyandang status B2, itu bisa bahasa daerah, bahasa asing, atau juga
tergantung dari bahasa mana yang dikuasai pertama kali atau dikuasai anak lebih dulu.
Belajar bahasa kedua (B2) dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

a. Terpimpin, dilaksanakan melalui pembelajaran khusus bisa di sekolah atau kursus.


b. Secara alamiah, melalui kegiatan langsung berbahasa dalam suasana nyata serta
spontan atau langsung dilaksanakan.
c. Terpimpin dan alamiah.

5. Jelaskan ketiga tipe belajar yang melibatkan pembelajaran Bahasa Indonesia!


Ada tiga tipe belajar yang melibatkan Bahasa Indonesia yaitu:
a. Belajar Bahasa
Ada dua kemampuan seseorang dalam memepelajari Bahasa yang focus pada penguasaan
Bahasa tersebut diantaranya yaitu: 1. Kemampuan untuk menyampaikan pesan lisan dan
tulisan, 2. Kemampuan untuk memahami menerima pesan dan menafsir baik informasi yang
disampaikan secara lisan (dengan kegiatan membaca) maupun dalam bentuk tertulis
(dengan kegiatan menulis). Tipe ini dapat diterapkan untuk segala keperluan seperti belajar,
berekspresi, bersosialisasi dan bergaul serta berapresiasi.
b. Belajar melalui Bahasa
Bahasa dipelajari sebagai alat untuk mempelajari pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Tipe kedua ini adalah untuk mempelajari kaidah Bahasa agar pembelajar dapat menguasai
Bahasa dengan lebih baik.
c. Belajar tentang Bahasa
Selain sebagai alat Bahasa itu digunakan untuk mengetahui sesuatu ataupun segala hal
seperti sejarah, system bahasa kaidahnya dan produk-produk Bahasa tersebut misal dalam
bidang kesusasteraan. Tipe ini penguasaan kaidah Bahasa bukanlah terletak pada tujuan
saja, namun sebagai alat agar kemampuan berbahasa dapat berkembang dengan lebih baik.

Ketiga tipe belajar tersebut adalah saling terkait dan terjadi secara bersamaan pada saat belajar
suatu Bahasa. Oleh karena itu, maka sebaiknya belajar Bahasa itu dilakukan secara terpadu baik
antaraspek (kebahasaan, kesastraan dan keterampilan berbahasa) ataupun antarbahasa dengan
mata pelajaran lain.

Anda mungkin juga menyukai