NIM: 2109047029
a. Analisis strategi
Analisis lingkungan ini meliputi dari kegiatan memonitor, evaluasi, dan mengumpulkan
informasi dari lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Tujuannya yaitu untuk
mengidentifikasi faktor strategis, elemen eksternal dan internal akan memutuskan strategi
dimasa yang akan datang bagi perusahaan
b. Formulasi Strategi
c. Implementasi Strategi
Implementasi strategi adalah sebuah proses yang mana strategi dan kebijakan diarahkan
kedalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur. Proses ini
memerlukan perubahan dalam budaya, struktur, dan sistem manajemen pada seluruh
organisasi atau perusahaan
3. contoh perumusan visi dan misi suatu puskesmas dan berikan penilaiannya dalam
memenuhi kriteria perumusan visi dan misi yang baik
VISI
Menjadi Puskesmas Mitra Keluarga dan Masyarakat dengan Pelayanan Prima dan
Profesional
MISI
1. Meningkatkan profesionalisme secara berkesinambungan dalam pengelolaan
organisasi dan pelayanan kesehatan
Untuk memenuhi kriteria visi misi puskesmas kurang lebih harus memenuhi kriteria
berikut:
Visi dari puskesmas secara umum adalah untuk pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan oleh puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju
terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat adalah gambaran masyarakat
kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni
masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama yakni (1)
lingkungan sehat, (2) prilaku sehat, (3) cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
serta (4) derajat kesehatan penduduk kecamatan.
4. contoh matriks SWOT untuk suatu puskesmas, berikan analisis terhadap matriks
tersebut dan skor yang diperoleh
Analisis faktor internal menggunakan tabel IFAS. Setelah beberapa faktor strategis internal
Puskesmas Turi dianalisis, tersusunlah tabel IFAS. Dari hasil analisis pada tabel 2, dapat
diketahui bahwa total nilai bobot yang diperoleh sebesar 1 dengan seluruhan jumlah
perhitungan matrik IFAS memperoleh skor +1,09 sebagai perkalian nilai dan bobot.
Analisis faktor eksternal menggunakan tabel EFAS. Setelah beberapa faktor strategis
eksternal Puskesmas Turi dianalisis, tersusunlah tabel EFAS. Dari hasil analisis pada tabel
3, dapat diketahui bahwa total nilai bobot yang diperoleh sebesar 1 dengan keseluruhan
jumlah perhitungan matriks EFAS memperoleh skor -0,44 untuk perkalian nilai dan bobot.
Faktor internal dan eksternal hasil wawancara analisis SWOT di Puskesmas Turi
Kabupaten Lamongan dengan beberapa pengunjung untuk mengetahui faktor internal
maupun eksternal dari di Puskesmas Turi Kabupaten Lamongan pada tabel 1.
Berdasarkan Tabel 2. Internal Factors Analysis Summary (IFAS), kekuatan (strengths) pada
Puskesmas Turi Kabupaten Lamongan misalnya pada teknologi yang canggih dan memadai;
memiliki dokter,perawat, serta bidan yang ramah; tugas pokok fungsi setiap pegawai tersampaikan
dengan baikkepada sasaran masyarakat; mempunyai lokasi yang mudah diakses; tarif pelayanan
kesehatan sesuai dengan peraturan daerah, dan tenaga kesehatan berpendidikan minimal D-III.
Sedangkan kelemahan (weakness) yang dimiliki oleh Puskesmas Turi Kabupaten Lamongan yaitu
pegawai dan petugas medis memiliki etos kerja yang relatif kurang; struktur organisasi yang tidak
jelas dalam puskesmas; pegawai dan petugas medis mempunyai keterampilan kerja yang belum
memadai; dan kondisi puskesmas masih kurang aman.
Pada erra kemajuan global saat ini berbagai tantangan dan permasalahan khususnya
dari segi big data, keamanan data, regulasi, dan sumber daya manusia tidak boleh
menjadi penghambat dalam mewujudkan sistem transformasi digital yang
berkualitas. Kebutuhan rumah sakit yang berhasil diidentifikasi dalam focus group
discussion beserta rekomendasi yang ditujukan kepada berbagai pihak
atau stakeholders terkait, diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk membenahi
berbagai tantangan yang ada sehingga pada akhirnya semua rumah sakit dapat siap
sedia untuk berpartisipasi dalam memberikan layanan kesehatan paripurna di era
disrupsi 4.0 ini.