Pertemuan Ke 4 Informai Akuntansi Penuh
Pertemuan Ke 4 Informai Akuntansi Penuh
Penjualan Rp 10.000.000
Harga Pokok penjualan Rp 5.500.000
Laba Bruto Rp 4.500.000
Biaya Usaha Rp 2.000.000
Laba bersih Usaha Rp 2.500.000
Pendapatan (biaya) diluar Usaha Rp 500.000
Laba bersih sebelum pajak Rp 3.000.000
2.2.2 Analisis kemampuan menghasilkan laba (profitability analysis)
Analisis kemampuan menghasilkan laba dapat diterapkan dalam berbagai objek informasi:
produk (product), keluarga produk (product line), aktivitas (activities), atau unit organisasi.
Dalam perusahaan yang menghasilkan berbagai produk (product diversification),
manajemen memerlukan informasi akuntansi penuh untuk memungkinkan manajemen
melakukan analisis kemampuan setiap produk dalam menghasilkan laba (product profitability
analisis).
Contoh:
Manajer pemasaran PT X memerlukan informasi untuk memahami kemampuan 3 macam produk
dalam menghasilkan laba.
Contoh:
Divisi Produk Konsumen merupakan salah satu divisi dari 3 divisi yang dimiliki oleh PT A.
Aktiva penuh divisi tersebut per 31 Desember 1992 adalah Rp4.000.000.000. Beban modal atas
investasi dalam aktiva tersebut sebesar 20%. Pendapatan Penuh yang diperoleh divisi tersebut
tahun 1992 adalah Rp3.600.000.000, sedangkan biaya penuh yang dikeluarkan untuk
memperoleh pendapatan tersebut adalah Rp2.400.000.000.
3.600.000.000 − 2.400.000.000
Kembalian investasi =
4.000.000.000
= 0,3 = 30%
Residual income (RI):
Pendapatan Penuh Rp 3.600.000.000
Biaya penuh Rp 2.400.000.000 -
Laba bersih Rp 1.200.000.000
Beban Modal= y% x aktiva penuh Rp 800.000.000 -
Residual income (RI) Rp 400.000.000
2.2.3 Untuk menjawab pertanyaan: berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu?
Biaya penuh yang telah dikeluarkan untuk sesuatu berperan bagi manajemen dalam:
a. Evaluasi konsumsi sumber daya yang dikorbankan untuk sesuatu.
b. Penyediaan informasi untuk memungkinkan manajemen melongok struktur biaya perusahaan
pesaing yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa.
c. Pengambilan keputusan membeli atau membuat sendiri
d. Penentuan harga jual produk atau jasa.
e. Penyediaan kemudahan dalam penghilangan pemborosan dengan menyediakan informasi
biaya untuk aktivitas-bukan-penambah nilai.
f. Penyediaan informasi untuk perbaikan tingkat kemampuan produk atau jasa dalam
menghasilkan laba dengan memantau total biaya daur hidup produk atau jasa (product life
cycle)
g. Penyediaan informasi untuk memungkinkan manajemen melakukan perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan tentang biaya mutu (quality costs)
h. Cost reimbursement (Penggantian biaya)
i. Inventory costing
Harga jual= Biaya Produksi + Biaya non Produksi + laba yang diharapkan
Biaya nonproduksi
BAU Variabel Rp75 Rp375.000
Biaya Pemasaran Variabel Rp80 Rp400.000
BAU tetap Rp25 Rp125.000
Biaya Pemasaran tetap Rp30 Rp150.000
Total Biaya Nonproduksi Rp210 Rp1.050.000
Biaya penuh Rp1.110 Rp5.550.000
Total aktiva menurut neraca awal tahun anggaran adalah Rp4.800.000 dan laba yang diharapkan
dari investasi dalam aktiva tersebut adalah 25%.
Jika variabel costing yang digunakan, rumus penentuan harga jual adalah sebagai berikut:
Berdasarkan contoh pada full costing, penentuan harga jual adalah sebagai berikut:
1.525.000 + 1.200.000
𝑀𝑎𝑟𝑘𝑢𝑝 =
4.025.000
= 67,7%