KLP 2 - Makalah Kapita Selekta Matematika Pendidikan Menengah
KLP 2 - Makalah Kapita Selekta Matematika Pendidikan Menengah
MENENGAH
“EKSPONEN”
OLEH:
KELOMPOK II
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari dosen mata kuliah Kapita Selekta Matematika Pendidikan Menengah. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Eksponen.
Kelompok II
ii
DAFTAR ISI
3.2 Saran................................................................................................................. 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah eksponen
2. Mengetahui pengertian eksponen
3. Mengetahui sifat-sifat eksponen
4. Mengetahui fungsi eksponen
1
5. Mengetahui persamaan dan pertidaksamaan eksponen
6. Mengetahui bentuk akar
7. Mengetahui penerapan eksponen dalam kehidupan sehari-hari
2
BAB II
PEMBAHASAN
n faktor
3
Bentuk itu dapat disebut sebagai bentuk perkalian berulang dengan
faktor yang sama, yaitu a. Semua bilangan memiliki pangkat, termasuk
bilangan 2 dan 0 yang memiliki pangkat 1 yang tidak perlu dituliskan. a n bisa
sebut “a pangkat n” dengan a sebagai basis dan n sebagai pangkat atau
eksponen. Jadi, misalkan a 5, maka itu akan sama saja dengan 𝑎 × 𝑎 × 𝑎 × 𝑎 ×
𝑎 atau “a” sebanyak lima kali sesuai dengan pangkat dari a yaitu, 5.
Berikut adalah beberapa definisi yang perlu diketahui:
Definisi 1
Untuk setiap a bilangan real dan a ≠ 0, maka 𝑎0 = 1.
Dapat diartikan bahwa apapun bilangan a itu, selama bukan nol, jika
dipangkatkan nol hasilnya akan selalu 1. Jadi, 20 = 1, 50 = 1 dan 70 = 1.
Contoh dari definisi 1 yaitu:
26 = 2 × 2 × 2 × 2 × 2 × 2
510 = 5 × 5 × 5 × 5 × 5 × 5 × 5 × 5 × 5 × 5
Perhatikan bahwa pernyataan pada definisi 1 tidak mengatakan bahwa untuk
setiap an berlaku an = a × a × a × … × a, namun hanya untuk n sebagai
bilangan bulat positif. Dengan kata lain, terdapat kasus di mana n = bilangan
bulat negatif.
Definisi 2
Jika a adalah bilangan real dengan a ≠ 0 dan n bilangan bulat positif, maka
1 n
a−n = ( )
a
1
Alasan a ≠ 0 tentunya karena bentuk di ruas kanan yaitu, . Jika a = 0, maka
a
akan terjadi pembagian dengan nol yang tak terdefinisi. Terdapat juga syarat n
bilangan bulat positif karena jika n merupakan bilangan bulat negatif misalnya
n = -2, maka a−n → a−(−2) → a2 merupakan bentuk eksponen biasa.
Contoh dari definisi 2 yaitu:
1 3 1
6−3 = ( ) =
6 63
1 5 1
7−5 = ( ) =
7 75
4
Definisi 3
Jika a adalah bilangan real dengan a ≠ 0 dan n bilangan bulat positif, maka
1
an = p adalah bilangan real positif, sehingga pn = a
1
Kita dapat menurunkan sendiri an = p untuk mendapatkan pn = a, yaitu:
1 1 n n
an = p → (an) = pn → an = pn → a = pn → pn = a
Definisi 4
Jika a adalah bilangan real dengan a ≠ 0 dan m, n bilangan bulat positif, maka
m 1 m
a n = (an ) .
5
Contohnya yaitu 23 ∙ 21 = 23+1 = 24 , perhatikan bahwa a = 2, m = 3 dan n
= 1. Jadi, jika terdapat perkalian dua bilangan yang sama, maka pangkat
atau eksponennya akan dijumlahkan, tetapi mengapa bilangannya tersisa
satu?
23 ∙ 21 = (2 × 2 × 2) × (2) = 2 × 2 × 2 × 2 = 24 ,sesuai definisi 1
Jika sudah memahami definisi 1, maka cukup katakan bahwa untuk
perkalian dua bilangan yang sama, maka pangkat atau eksponennya akan
dijumlahkan.
𝑎𝑚
2) = 𝑎𝑚−𝑛 , dengan a ≠ 0; m, n bilangan bulat
𝑎𝑛
34
Contohnya yaitu = 34−2 = 32 = 9, perhatikan bahwa a = 3, m = 4 dan n
32
= 2. Kembali ke definisi 1:
34 3×3×3×3 (3×3)×3×3
= = = 3 × 3 = 32 = 9
32 3×3 (3×3)
6
(4)3 = (2 × 2)3 = (2 × 2) × (2 × 2) × (2 × 2) = (2 × 2 × 2) ×
(2 × 2 × 2) = 23 × 23 = 26 = 64 , SIFAT 4
(4)3 = 41×3 = 43 = 4 × 4 × 4 = 64 , SIFAT 3
𝑎 𝑚 𝑎𝑚
5) ( ) = , dengan b ≠ 0, dan m bilangan bulat
𝑏 𝑏𝑚
3 2 32
Contohnya yaitu ( ) = 2 , perhatikan bahwa a = 3, b = 2 dan m = 2. Lihat
2 2
kembali sifat 3 dan 4, sifat 5 sama seperti sifat 4 tidak jauh berbeda dengan
sifat 3, pada sifat 5 bukan lagi perkalian dua unsur dalam kurung,
melainkan pembagian dua unsur dalam kurung. Jadi, pangkat luar kurung
dikalikan dengan pangkat unsur pembilang dan pangkat unsur penyebut.
𝑚 𝑝 𝑚+𝑝
𝑚 𝑝
6) (𝑎 𝑛 ) (𝑎𝑛 ) = (𝑎) 𝑛 , dengan a > 0, dan bilangan rasional dan n ≠ 0
𝑛 𝑛
2 1 2+1 3
Contohnya yaitu (133 ) (133 ) = (13) 3 = (13)3 = 131 = 13, perhatikan
maka cukup katakan bahwa untuk perkalian dua bilangan yang sama,
maka pangkat atau eksponennya akan dijumlahkan.
𝑚 𝑝 𝑚 𝑝
+ 𝑚 𝑝
7) (𝑎 ) (𝑎 ) = (𝑎)
𝑛 𝑞 𝑛 𝑞 , dengan a > 0, dan bilangan rasional dan n, q ≠ 0
𝑛 𝑞
3 1 3 1 3 2 5
Contohnya yaitu (174 ) (172 ) = (17)4+2 = (17)4+4 = (17)4, perhatikan
7
Fungsi eksponen dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu pertumbuhan
eksponensial dan peluruhan eksponensial.
a) Pertumbuhan eksponen
Fungsi pertumbuhan eksponen ditulis dengan:
𝑓(𝑥 ) = 𝑎 𝑥 dengan a > 1
b) Peluruhan eksponen
Fungsi peluruhan eksponen dapat dituliskan sebagai
𝑓(𝑥 ) = 𝑛 × 𝑎 𝑥 , dengan 0 < a < 1, n bilangan real tak nol, x adalah
sebarang bilangan real.
8
b) Sifat fungsi atau persamaan eksponen berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑝
Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑝 dengan 𝑎 > 0 dan 𝑎 ≠ 1, maka 𝑓 (𝑥 ) = 𝑝
c) Sifat fungsi atau persamaan eksponen berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑔(𝑥)
Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑔(𝑥) dengan 𝑎 > 0 dan 𝑎 ≠ 1, maka 𝑓 (𝑥 ) = 𝑔(𝑥)
d) Sifat fungsi atau persamaan eksponen berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑓(𝑥), (𝑎 ≠ 𝑏)
Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑓(𝑥) dengan 𝑎, 𝑏 > 0 dan 𝑎, 𝑏 ≠ 1, serta 𝑎 ≠ 𝑏, maka
𝑓 (𝑥 ) = 0
e) Sifat fungsi atau persamaan eksponen berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑔(𝑥)
Penyelesaian persamaan eksponen berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑔(𝑥) dengan 𝑎, 𝑏 >
0 dan 𝑎, 𝑏 ≠ 1 dapat diselesaikan dengan logaritma, yaitu :
log 𝑎 𝑓(𝑥) = log 𝑏 𝑔(𝑥) atau 𝑓(𝑥 ) log 𝑎 = 𝑔(𝑥 ) log 𝑏
f) Sifat fungsi persamaan eksponen berbentuk [𝑈(𝑥 )] 𝑓(𝑥) = [𝑈(𝑥 )] 𝑔(𝑥)
Jika [𝑈(𝑥 )] 𝑓(𝑥) = [𝑈(𝑥 )] 𝑔(𝑥) maka nilai 𝑥 diperoleh dari:
1. 𝑓 (𝑥 ) = 𝑔 (𝑥 )
2. 𝑈 (𝑥 ) = 1
3. 𝑈 (𝑥 ) = 0, jika nilai 𝑥 memenuhi syarat 𝑓(𝑥) ≥ 0 dan 𝑔(𝑥) > 0
4. 𝑈 (𝑥 ) = −1, jika nilai 𝑥 memenuhi syarat 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥) kedua-
duanya ganjil atau kedua-duanya genap.
g) Sifat fungsi persamaan eksponen berbentuk 𝐴{𝑎 𝑓(𝑥) }2 + 𝐵𝑎 𝑓(𝑥) } + 𝐶 = 0
Himpunan penyelesaian dari persamaan eksponen 𝐴{𝑎 𝑓(𝑥) }2 + 𝐵𝑎 𝑓(𝑥) } +
𝐶 = 0 (𝑎 > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑎 ≠ 1, 𝐴, 𝐵, 𝑑𝑎𝑛 𝐶 bilangan real dan 𝐴 ≠ 0) dapat
ditentukan dengan cara mengubah persamaan eksponen itu ke dalam
persamaan kuadrat.
Contoh Soal:
1. Tentukan penyelesaian dari persamaan eksponensial berikut ini:
22𝑥−7 = 81−𝑥 !
Jawab:
Pertama-tama kita menyamakan basis pada kedua ruas:
22𝑥−7 = 81−𝑥
9
22𝑥−7 = (23 )1−𝑥
22𝑥−7 = 23−3𝑥
Selanjutnya, berlaku sifat ketiga (𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑔(𝑥) ), sehingga:
2𝑥 − 7 = 3 − 3𝑥
5𝑥 = 10
𝑥=2
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (2)
Jawab:
1
1
22(𝑥−6) = 5 (8 )
2
2
1
22𝑥−12 = 2−5 (23 )2
3
22𝑥−12 = 2−5 (2)2
−7
22𝑥−12 = 2 2
−7
2𝑥 − 12 =
2
7
2𝑥 = 12 −
2
17
2𝑥 =
2
17
𝑥=
4
17
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah .
4
2. Pertidaksamaan Eksponen
Penyelesaian dari pertidaksamaan eksponen menggunakan sifat fungsi
monoton naik dan sifat fungsi monoton turun pada fungsi-fungsi eksponen
baku.
Sifat fungsi monoton naik (𝒂 > 𝟏)
Jika 𝑎 𝑓(𝑥) ≥ 𝑎 𝑔(𝑥) , maka 𝑓(𝑥) ≥ 𝑔(𝑥)
10
Jika 𝑎 𝑓(𝑥) ≤ 𝑎 𝑔(𝑥) , maka 𝑓(𝑥) ≤ 𝑔(𝑥)
didefinisikan:
𝑚 𝑚 𝑚
𝑛 𝑛
𝑎 𝑛 = ( √𝑎 ) atau 𝑎 𝑛 = √ 𝑎𝑚
b. Merasionalkan bentuk akar
Untuk merasionalkan bentuk akar, dapat dilakukan dengan beberapa cara
𝑎
tergantung bentuknya. Untuk merasionalkan bentuk , lakukan dengan
√𝑏
√𝑏
mengalikan penyebut sekawannya yaitu , sehingga diperoleh:
√𝑏
𝑎 𝑎 √𝑏 𝑎
= × = √𝑏
√𝑏 √𝑏 √𝑏 𝑏
𝑐 𝑐 𝑐 𝑐
Untuk merasionalkan bentuk , , , 𝑑𝑎𝑛 dilakukan
√𝑎+√𝑏 𝑎+√𝑏 √𝑎−√𝑏 𝑎−√𝑏
11
2.7 Contoh Penerapan Eksponen dalam Kehidupan Sehari-Hari
1. Untuk mengamati pertumbuhan suatu bakteri pada inangnya, seorang
peneliti mengambil potongan inang yang sudah terinfeksi bakteri tersebut
dan mengamatinya selama 5 jam pertama. Pada inang tersebut, terdapat 30
bakteri. Setelah diamati, bakteri tersebut membelah menjadi dua setiap 30
menit. Gambarkan grafik pertubuhan bakteri tersebut dan berapa banyak
bakteri yang tumbuh pada jam ke-5?
Penyelesaian:
Fase (30 menit) 0 1 2 3 4 5
𝑓(𝑥 ) = 30 ∙ (2 𝑥 )
Grafik fungsi eksponen pertumbuhan bakteri𝑓 (𝑥 ) = 30 ∙ (2 𝑥 ) dapat
digambarkan sebagai berikut.
(a). Menentukan titik potong grafik dengan sumbu Y
(b). Menentukan titik-titik bantu dengan mendaftarkan nilai x dan
y/f(x).
(c). Melukis grafik
Fase (30 menit) 0 1 2 3 4 5
12
Jam ke-5 terjadi pada fase ke-10 (ingat kembali pembelahan terjadi
setiap 30 menit), sehingga:
𝑓(10) = 30 ∙ (210 ) → 𝑓 (10) = 30 ∙ (1024) → 𝑓 (10) = 30720
Jadi banyak bakteri yang tumbuh pada jam ke-5 atau fase ke-10 adalah
30.720 bakteri.
13
5.000.000 = 𝑝(1 + 0,24)10
5.000.000
𝑝=
(1,24)10
𝑝 = 581.771,49
Jadi, banyaknya uang yang harus ditabung mulai saat ini sebesar
Rp.581.771,59.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Terdapat empat definisi dari eksponen, yaitu: 1) Untuk setiap a
bilangan real dan a ≠ 0, maka a0 = 1. 2) Jika a adalah bilangan real dengan a ≠
1 n
0 dan n bilangan bulat positif, maka a−n = ( ) . 3) Jika a adalah bilangan real
a
1
dengan a ≠ 0 dan n bilangan bulat positif, maka an = p adalah bilangan real
positif, sehingga pn = a. dan 4) Jika a adalah bilangan real dengan a ≠ 0 dan
m 1 m
m, n bilangan bulat positif, maka a n = (an ) .
3.2 Saran
Diharapkan agar pembaca dapat memahami dan menambah
pengetahuan serta wawasan tentang eksponen.
15
DAFTAR PUSTAKA
16