Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di tempat penulis melaksanakan tugas sebagai

tenaga pengajar dengan tujuan memperbaiki pembelajaran guna meningkatkan

hasil belajar siswa. Sehubungan dengan hal tersebut, maka metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas

(Classroom Action Research). Penelitian difokuskan kepada kegiatan peserta

didikdan guru selama pembelajaran selanjutnya direfleksi untuk menentukan

tindakan selanjutnya sehingga berbagai kekurangan dan kelemahan pembelajaran

sebelumnya dapat diatasi dan diperbaiki. Aqib (2007:12) mengemukakan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah kegiatan mencermati suatu objek,

menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi

yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan

penting bagi peneliti.

Desain atau model PTK dewasa ini dikenal beberapa jenis yakni model

Kurt Lewin, model Kemmis dan Mc Tagart, model John Elliott, dan Dave Ebbut.

Dari keempat model tersebut, secara umum terdiri atas perencanaan, pelaksanaan,

observasi, dan refleksi. Adapun model yang digunakan dalam penelitian ini adalah

model atau Desain menurut John Elliot. Langkah langkah penelitian yang

dilakukan terdiri dari tahap perencanaa, tindakan, observasi, dan refleksi, seperti

pada bagan di bawah ini.

20
21

Pelaksanaan

Perencanaan Siklus I Pengamatan

Refleksi

Pelaksanaan

Perencanaan Siklus II Pengamatan

Refleksi

Pelaksanaan

Perencanaan Siklus III Pengamatan

Refleksi

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas

Agar lebih jelas, maka tahapan tersebut selanjutnya dipaaparkan satu per

satu.

1. Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melakukan identifikasi masalah, analisis masalah,

hingga perumusan masalah. Selanjutnya membuat semua perencanaan tindakan

perbaikan, di antaranya (1) membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang


22

berisikan langkah-langkah kegiatan dalam pembelajaran di samping bentuk-

bentuk kegiatan yang akan dilakukan, (2) mempersiapkan sarana pembelajaran

yang mendukung terlaksananya tindakan, dan (3) mempersiapkan instrumen

penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan tahap inti setelah melalui proses

persiapan. Kegiatan pelaksanaan perbaikan merupakan tindakan pokok dalam

siklus penelitian tindakan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah kegiatan

pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw.

3. Tahap Pengamatan

Secara umum, observasi merupakan upaya untuk merekam proses yang

terjadi selama pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan pada setiap siklus

baik terhadap peserta didikmaupun pengamatan selama proses pembelajaran

menulis pantun berlangsung. Untuk kegiatan ini, observasi dilakukan oleh

observer atau teman sejawat dengan menggunakan lembar observasi yang telah

disediakan.

Selain itu, melaksanakan tes tertulis kepada siswa tentang isi teks recount.

Wawancara dilakukan untuk mengetahui minat dan sikap siswa terhadap

pembelajaran yang telah dilakukan. Wawancara dilaksanakan juga dengan

observer, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana hasil pengamatan

dalam kegiatan pembelajaran isi teks recount.


23

4. Tahap Analisis dan refleksi

Pada tahap ini analisis data dilakukan setelah semua data diperoleh. Data

dianalisis sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.

Refleksi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah dan belum

terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa hal tersebut terjadi demikian, dan apa yang

perlu dilakukan selanjutnya. Bila hasil perbaikan yang diharapkan belum tercapai

pada siklus pertama, maka diperlukan langkah lanjutan pada siklus kedua. Satu

siklus kegiatan merupakan kesatuan dari kegiatan perumusan masalah,

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi, serta

analisis dan refleksi.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Margahayu. Skolah ini

berada di Jalan Kopo Sayatai Gg. Nata 1 Margahayu. Gambaran umum sekolah

ini yaitu merupakan sekolah favorit bagi masyarakat Sayati dan sekitarnya karena

selain mudah dijangkau dan strategis, juga berkembang dengan pesat.

C. Subjek Penelitian

Subjek yang dijadikan populasi sekaligus sebagai sampel penelitian ini

yaitu siswa VIII-H SMPN 2 Marhayayu Kab. Bandung berjumlah 40 orang,

terdiri atas 17 laki-laki dan 22 perempuan. Pemilihan siswa kelas VIII-H karena

penulis merupakan tenaga pengajar yang mengetahui secara jelas permasalahan

siswa dalam memahami materi teks recount.


24

D. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini

yaitu tes, observasi, dan catatan lapangan.

1. Tes

Tes digunakan untuk mengumpulkan data memahami isi teks recount dengan

menggunakan model kooperatif tipe Make a Match. Tes yang digunakan

adalah tes tertulis berbentuk uraian.

2. Observasi

Observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam

pembelajaran memahami isi teks recount dengan menggunakan model

kooperatif tipe Jigsaw. Selain itu, observasi terhadap peneliti dalam

melaksanakan penelitian sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

3. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

tentang temuan esensial selama pembelajaran berlangsung yang tidak

diterekam oleh kegiatan observasi.

E. Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data hasil tes dan data

hasil observasi. Data hasil tes yang berupa kemampuan memahami isi teks

recount.

1. Menentukan skor dan nilai hasil belajar siswa.


25

Skor Siswa
Nilai = x 100
∑ Skor

2. Menentukan rata-rata nilai dan membandingkan antar siklus.

∑ f.N
Nilai Rata-rata =
∑ Siswa

f : Frekuensi

N : Nilai

3. Mempersentasekan dan mendeskripsikan nilai berdasarkan frekuensi setiap

skala nilai.

f Setiap Nilai
Persentase = x 100%
∑ Siswa

4. Menentukan ketuntasan belajar

Penelitian ini mengacu kepada belajar tuntas, yakni sampai semua siswa

mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) sebesar 70. Dengan demikian, jika semua siswa belum mencapai KKM

sebesar 70 maka penelitian terus dilalukan.

Anda mungkin juga menyukai