1. Perusahaan A memproduksi Barang ABC dijual dengan harga Rp. 50.000 per unit.
Biaya total yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan barang, ditunjukkan dengan
persamaan sebagai berikut (biaya dalam Rp); TC = 150.000 + 40.000Q. TC adalah
biaya total dan Q adalah jumlah barang. Berdasarkan informasi tersebut, hitunglah
jumlah barang yang harus diproduksi (dijual) pada tingkat break-even point (BEP) !
Jawab
Diketahui
• Perusahaan A memproduksi barang ABC dijual menggunakan harga Rp. 50.000 per
unit.
• biaya total TC = 150.000 + 40.000Q (biaya pada Rp), menggunakan TC
artinya biaya total dan Q merupakan jumlah barang.
Ditanya
Jumlah barang yang wajib diproduksi (dijual) pada tingkat break-even point (BEP)
Menghitung jumlah barang yang harus diproduksi (dijual) pada tingkat break-even
point (BEP) untuk mencapai titik impas (BEP) maka TR = TC
50.000Q = 150.000 + 40.000Q
50.000Q - 40.000Q = 150.000
10.000Q = 150.000
Q = 15
Jadi jumlah barang yang harus diproduksi (dan dijual) pada tingkat break-even point
(BEP) sebanyak 15 unit.
2. Jelaskan karakteristik pasar monopoli, beserta keunggulan dan kelemahannya !
Jawab
Pasar monopoli adalah salah satu bentuk pasar persaingan tidak sempurna. Dalam
pasar monopoli adalah biasanya hanya satu produsen yang dapat menetapkan harga
produk-produknya.
Jawab
Biaya eksplisit (explicit cost) adalah jenis biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
atau bisnis dalam melakukan kegiatan operasional atau proses produksi. Biaya ini
disebut juga sebagai biaya nyata dan berhubungan langsung dengan berbagai
pengeluaran yang muncul dalam proses produksi. Biaya eksplisit dapat menentukan
nilai laba rugi sehingga berdampak langsung pada profitabilitas perusahaan.
Beberapa contoh dari biaya eksplisit adalah biaya tenaga kerja, persediaan, sewa,
utilitas, hipotek, produksi, serta mesin produksi perusahaan.
Biaya implisit (implicit cost) adalah biaya atau pengeluaran tidak terduga yang tidak
tercatat dalam catatan keuangan atau kas perusahaan. Biaya ini disebut juga sebagai
biaya yang tidak terlihat karena tidak dikeluarkan dalam bentuk kas di mana tidak
terjadi proses pertukaran uang atau bentuk transaksi lainnya. Selain itu, biaya ini juga
dapat berupa biaya peluang yang dimanfaatkan dalam sumber daya internal suatu
perusahaan. Biaya implisit tidak akan ditampilkan di dalam laporan keuangan atau
pada umumnya dilaporkan sebagai biaya yang terpisah.
Beberapa contoh biaya implisit, misalnya seperti pelatihan karyawan, penyusutan nilai
aset, penyusutan alat/mesin, penggunaan properti, hingga penghematan dan
pengeluaran yang tidak melibatkan transaksi keuangan.
Sumber:
1. BMP ISIP4112 Pengantar Ilmu Ekonomi
2. https://store.sirclo.com/blog/pasar-monopoli/
3. https://kumparan.com/kabar-harian/ciri-ciri-kekurangan-dan-kelebihan-pasar-monopoli-
1y8s78jyyw3/full
4. https://www.jurnal.id/id/blog/perbedaan-biaya-eksplisit-dan-implisit/