Anda di halaman 1dari 18

TEORI PASAR

MONOPOLI
PASAR MONOPOLI
MONOPOLI MURNI (PURE MONOPOLY)
MONOPOLI DENGAN PASAR YANG DIBEDAKAN (MARKET DISCRIMINATION)
MONOPOLI DENGAN DUA PABRIK

PENGERTIAN
PASAR MONOPOLI MURNI TERDAPAT PENJUAL (PERUSAHAAN) TUNGGAL DENGAN
PRODUKNYA YANG TIDAK ADA PENGGANTINYA (SUBSITUSI) ATAU DIBUAT TIDAK
ADA . OLEH KARENANYA TIDAK TERDAPAT PESAING SATUPUN DAN PERUSAHAAN
LAIN SULIT UNTUK MASUK DALAM INDUSTRI YANG TELAH TERBANGUN DENGAN
KEKUATAN PASARNYA

CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI


 KOMODITAS (PRODUK) TIDAK ADA PENGGANTI/SUBSTITUSI
 HAMBATAN PASAR SANGAT TINGGI
 PENJUAL/PRODUSEN MEMILIKI KEKUATAN UNTUK MENENTUKAN HARGA
 IKLAN TIDAK BERPERAN DALAM MEREBUT PASAR
SUMBER KEKUATAN/TIMBULNYA MONOPOLI

 SKALA EKONOMIS
 INOVASI YANG SUPERIOR
 TAKTIK PERSAINGAN CURANG
 MEMILIKI INPUT PRODUKSI KUNCI
 MERGER : UNTUK EFISIENSI BIAYAPRODUSI
 DUKUNGAN PEMERINTAH: HAK MONOPOLI,
KERJASAMA PEMERINTAH
 MEMILIKI HAK PATEN
KURVA PERMINTAAN YANG DIHADAPI: PERMINTAAN PASAR
MERUPAKAN PERMINTAAN PERUSAHAAN YBS
H

TR =f(Q)

D : Q = f (H)
dan H = f (Q),
MR =f(Q)
AR
O Koef MR = 2 kali koef D Q (produk)
dan MR = H (1-1/εh)
ELASTISITAS HARGA DAN TOTAL REVENUE (TR)

Total revenue (TR) merupakan hasilkali antara


H harga dengan produk (produk). Oleh
karenanya TR merupakan luas bidang
persegipanjang.
H7
elastis
Pada saat harga H1, maka TR1 = H1 . Q1
H6
Pada saat harga H2, maka TR2 = H2 . Q2
H5 Pada saat harga H3, maka TR3 = H3 . Q3
Pada saat harga H4, maka TR4 = H4 . Q4
H4 uniter
Pada saat harga H5, maka TR5 = H5 . Q5
H3 inelastis Pada saat harga H6, maka TR6= H6 . Q6
Pada saat harga H7, maka TR7= H7 . Q7
H2

H1 Dari ketujuh TR memiliki luas bidang yang


berbeda, namun dapat diketahui mana yang
Q terbesar dan terkecil. TR4 (yang diarsir)
O Q7 Q6 Q5 Q4 Q3 Q2 Q1
memperlihatkan luas bidang yang terbesar.

Hubungan TR dengan daerah elastis sangat penting diketahui berkenaan dengan kebijakan dan
strategi yang akan dijalankan perush. Sebagai contoh apakah perlu menaikan harga produk apabila
perusahaan telah beroperasi pada daerah yang elastis atau justru menurunkan harga apabila
beroperasi di daerah inelastic.
KESEIMBANGAN PRODUSEN MONOPOLIS
JANGKA PENDEK
DIPEROLEH PROFIT (PROFIT)
H (Harga) PRINSIP :
MC Profit (п) =TR – TC
= TR (f=Q) - TC (f (Q)
П maks jika dП/dQ = MR- MC= 0
MR = MC
E AC
HE
PROFIT TR luas bidang HEEQEO
TC luas bidang IFQEO
I F ------------------------------ -
П luas bidang HEEFI
G D = AR

MR
O QE Q (produk)
CONTOH KASUS
Perusahaan dengan produknya yang monopoli berdasarkan hasil riset pasar memiliki fungsi
permintaan D: Q = 145 - H dengan fungsi biaya total :
TC = 10 + 25 Q – 10 Q 2 + 2 Q 3 .
Tentukan
Berapa harga produk dijual banyaknya kemudian hitung keuntungan diperoleh.
Jawab.
Permintaan Q = 145 - H dan Penerimaan total TR = Q . H
Bentuk lain Permintaan : H = 145 – Q
TR = Q (145 – Q)
TR = 145 Q – Q2
MR = 145 – 2 Q
MC = 25 – 20 Q + 6Q2
MR = MC
145 – 2 Q = 25 – 20 Q + 6Q2
6 Q2 – 18 Q - 120 =0
Q2 – 3Q - 20 =0
Pakai rumus abc
Q1 = 6 satuan
Harga H = 145 - 6 = Rp 139 /satuan
Keuntungan diperoleh () = TR - TC
= H.Q - 10 + 25 Q – 10 Q 2 + 2 Q 3 .
= (139) (6) -  10 + 25 (6) - 10 (6) 2 + 2 ( 6) 3
= ……..satuan
PABRIK
TC = f(Q = QA + QB)

PASAR A
PASAR B

TR A = H.A QA TR B = HB. QB

Profit () = TR - TC
Profit () = TR - TC
 = TRA + TRB – TC  = TRA + TRB – TC
 = HA. QA + HB. QB - TC
 = HA. QA + HB. QB - TC
 maksimum dicapai jika : d/dQA = 0
 maksimum dicapai jika : d/dQB = 0
HA + QA d HA/d QA + 0 - dTC/dQA = 0
0 + QB d HB/d QB - dTC/dQB = 0
MRA - MC = 0 atau
MRB - MC = 0 atau
MRB = MC
MRA = MC

: MRA = MRB = MC
H

MC
HB G
F AC
PROFIT B
HA
PROFIT A

E DB=ARB

DA=ARA
O QA MR QB
A
MRB Q (produk)
PABRIK A

TR = H.(QA +QB)
TC A = f (QA ) TCB= f (QB )

PASAR

Profit () = TR - (TCA+ TCB) Profit () = TR - (TCA+ TCB)


 = TR - TCA– TCB  = TR - TCA– TCB
 maksimum dicapai jika : d/dQA = 0  maksimum dicapai jika : d/dQB = 0
dTR /dQA - dTCA /dQA - dTCB /dQA = 0 dTR /dQB - dTCA /dQB - dTCB /dQB = 0
MR - MCA - 0 = 0 MR - 0 - MCB = 0
MR = MCA MR = MCB

: MR = MCA = MCB
H, Harga

MCAB= MCA+ MCB


MCA MCB

H G

D=AR

r E

O QA QB QA+QB MR Q (produk)
BAIK BURUKNYA PERUSAHAAN MONOPOLI

BURUKNYA
 Harga Produk lebih mahal: HM > HP
 Eksploitasi Monopolis : EM = ( HM - HP) x Q
 Kurang Menyejahterakan Masyarakat : QM < QP BERKAITAN DENGAN INPUT
 Pelayanan Tidak maksimal

H
MC

AC
F
HM
PROFIT M
HP PROFIT P
D=AR

O QE QP Q (produk)
MR
BAIKNYA
Apabila perusahaan yang monopoli adalah milik negara yang bertujuan
untuk kesejahteraan masyarakat, maka orientasi nya adalah tidak
melulu mencari keuntungan maksimum. Perusahaan negara dapat
menikmati keuntungan atas hak monopolinya tanpa melakukan
eksploitasi. Untuk kepentingan tersebut maka prinsip ekonomi
perusahaan tidak lagi memberlakukan MR = MC , melainkan dengan
mengambil strategi dan kebijakan harga pada saat : MC = H

H
MC

AC
M
HM PROFIT M S
HS PROFIT S

D=AR

MR
O QM QS Q (produk)
UNDANG-UNDANG BERKAITAN DENGAN MONOPOLI
Bagian Pertama Monopoli Pasal 17 (1) Pelaku usaha dilarang melakukan penguasaan atas
produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. (2) Pelaku usaha patut diduga
atau dianggap melakukan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau
jasa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) apabila:
a. barang dan atau jasa yang bersangkutan belum ada substitusinya; atau
b. mengakibatkan pelaku usaha lain tidak dapat masuk ke dalam persaingan usaha barang
dan atau jasa yang sama; atau
c. satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 50% (lima
puluh persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu
Bagian Kedua Monopsoni Pasal 18
(1) Pelaku usaha dilarang menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal
atas barang dan atau jasa dalam pasar bersangkutan yang dapat mengakibatkan terjadinya
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.
(2) Pelaku usaha patut diduga atau dianggap menguasai penerimaan pasokan atau menjadi
pembeli tunggal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) apabila satu pelaku usaha atau satu
kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 50% (lima puluh persen) pangsa pasar satu
jenis barang atau jasa tertentu.
Bagian Ketiga Penguasaan Pasar Pasal 19 Pelaku usaha dilarang melakukan satu atau beberapa
kegiatan, baik sendiri maupun bersama pelaku usaha lain, yang dapat mengakibatkan terjadinya
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat berupa:
a.menolak dan atau menghalangi pelaku usaha tertentu untuk melakukan kegiatan usaha yang
sama pada pasar bersangkutan;
b.atau mematikan usaha pesaingnya di pasar bersangkutan sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.
Pasal 21 Pelaku usaha dilarang melakukan kecurangan dalam menetapkan biaya produksi dan biaya
lainnya yang menjadi bagian dari komponen harga barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan
terjadinya persaingan usaha tidak sehat.

Bagian Keempat Persekongkolan Pasal 22 Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain
untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya persaingan usaha tidak sehat.
Pasal 23 Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mendapatkan informasi
kegiatan usaha pesaingnya yang diklasifikasikan sebagai rahasia perusahaan sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat.
Pasal 24 Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk menghambat produksi dan
atau pemasaran barang dan atau jasa pelaku usaha pesaingnya dengan maksud agar barang dan
atau jasa yang ditawarkan atau dipasok di pasar bersangkutan menjadi berkurang baik dari jumlah,
kualitas, maupun ketepatan waktu yang dipersyaratkan.

Anda mungkin juga menyukai