Anda di halaman 1dari 8

Materi Presentasi IPS : Bab III

Kelompok 1

A. Perdagangan Internasional
Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan Internasional adalah perdagangan antara dua negara atau lebih dengan
tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau laba.

Latar Belakang Perdagangan Internasional (di ppt sudah lengkap)


Kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang atau jasa tidak sama, karena
disebabkan oleh perbedaan sumber daya alam. Potensi sumber daya alam disebabkan
oleh faktor: luas daerah, perbedaan iklim, letak astronomis dan geografi, keadaan
tanah dan unsur yang berbeda.
Perdagangan tidak dilakukan dalam suatu negara saja tetapi dilakukan juga antar
negara karena tidak ada negara yang dapat menghasilkan kebutuhan sendiri, tidak ada
negara yang dapat memenuhi kebutuhan negaranya sendiri. Sehingga menimbulkan
pertukaran hasil antar satu negara dengan negara lainnya. Pertukaran hasil batang dan
jasa antara negara satu dengan negara lain dapat dilakukan melalui kegiatan eskpor
dan impor. Kegiatan ekspor adalah kegiatan untuk menjual barang ke negara lain dan
pelakunya disebut eksportir. Sedangkan kegiatan yang membeli barang dari negara
lain disebut impor dan pelakunya disebut importir

Perbedaan Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri (di ppt lengkap)
Perdagangan dalam Negeri
- Dilakukan dalam wilayah suatu negara.
- Pembeli dan Penjual cenderung bertemu.
- Mata uang yang digunakan sama.
- Tidak dikenakan bea masuk.
- Biaya angkut lebih murah.
- Kualitas barang bevariasi.
- Peraturan perundangannya sama/hukum nasional.

Perdagangan Internasional:
- Dilakukan dalam wilayah antar negara.
- Pembeli dan Penjual tidak berinteraksi langsung.
- Mata uang yang digunakan berbeda (menggunakan devisa)
- Dikenakan bea masuk/pajak
- Biaya angkut lebih mahal.
- Kualitas berang mengikuti standar internasional.
- Peraturan perundangannya berbeda (hukum internasional)

Faktor Pendorong Perdagangan Internasional


1. Perbedaan SDA
Perbedaan ini mengakibatkan perbedaan hasil produksi. Negara yang hasil SDA
melimpah akan mengekspor dan sebaliknya.
2. Perbedaan kualitas SDM
Kalau kualitas SDM yang bagus akan menghasilkan barang yang baik
3. Perbedaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Negara yang menguasai IPTEK akan mampu memproduksi barang dan jasa yang
lebih baik, banyak, bermutu, dan efisien. Dibandingkan dengan negara yang tidak
menguasai IPTEK. IPTEK dapat menghemat biaya produksi dan kualitas barang.
4. Perbedaan budaya suatu bangsa
Akan mempengaruhi barang yang dihasilkan, contoh: Seni Batik dan Seni Ukir dari
Indonesia. Batik dan seni ukir merupakan daya tarik sendiri di negara lain untuk
membeli barang tersebut.
5. Perbedaan selera
Terjadinya perbedaan kebudayaan, sistem politik, pandangan hidup, dan tatanan sosial
menyebabkan terjadinya selera terhadap berbagai jenis komoditas.
6. Perbedaan harga barang, upah dan biaya produksi
negara yang menjual harga barang bermutu baik dengan harga yang worth it tentunya
dapat menjadi daya tarik untuk membeli produk tersebut. Serta biaya produksi dan
upahnya berbeda-beda sesuai dengan kualitas SDA dan SDM

Manfaat Perdagangan Internasional


1. Tiap negara dapat memenuhi kebutuhan barang dan jasa
2. Menciptakan spesialisasi produk
3. Mendapat barang dengan mudah dan murah
4. Mendorong kegiatan produksi
5. Meningkatkan hubungan kekerabatan antarnegara
6. Kenaikan pendapatan melalui perolehan devisa hasil ekspor
7. Mendorong kemajuan IPTEK karena masing-masing negara ingin meningkatkan
kualitas dan kuantitas barang.
8. Mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja sehingga
mengurangi pengangguran.

Hambatan Perdagangan Internasional


1. Keamanan suatu negara
2. Perbedaan mata uang
3. SDA berkualitas rendah
4. Penetapan tarif dan pembatasan impor
5. Terjadinya perang/konflik
6. Peraturan anti dumping (bea masuk tambahan yg diberikan kepada suatu produk
yang dijual di bawah harga normal)
7. Kesulitan pembayaran antarnegara
8. Adanya kuota

Istilah-Istilah
1. Kebijakan Proteksi : kebijakan untuk melindungi produksi dalam negeri
2. Kebijakan Kuota : kebijakan untuk membatasi jumlah ekspor dan impor barang
dari suatu negara
3. Politik Dumping : kebijakan untuk menjual barang di luar negeri lebih murah
daripada di dalam negeri yang bertujuan untuk memperoleh devisa.
4. Devisa : semua barang yang dapat menjadi alat transaksi pembayaran antarnegara
yang diterima dan diakui luas oleh dunia internasional

B. Ekonomi Kreatif
Pengertian Ekonomi Kreatif
Menurut Valentine Siagian, dkk, dalam buku Ekonomi dan Bisnis Indonesia (2020),
ekonomi kreatif merupakan proses penciptaan, kegiatan produksi dan distribusi
barang serta jasa, yang dalam prosesnya membutuhkan kreativitas dan kemampuan
intelektual.

Konsep Ekonomi Kreatif


Konsep ekonomi kreatif mengacu kepada INPRES No 6 Tahun 2009 (inpres :
instruksi presiden) bahwa ekonomi baru yang mengintensifkan pemanfaatan informasi
dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge (pemahaman
individu) dari SDM sebagai faktor produksi utama.

Ciri-Ciri Ekonomi Kreatif


1. Adanya kreasi intelektual
Ekonomi kreatif menekankan pada pentingnya kreativitas. Maka dari itu, kreativitas
dan juga keahlian dalam suatu sektor sangat dibutuhkan dan menjadi salah satu ciri
utama dari ekonomi kreatif.

2. Mudah diganti
Kreasi dan inovasi harus terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan aktivitas
ekonomi. Tujuannya agar bisa diterima oleh pasar dan bermanfaat bagi konsumen.

3. Distribusi secara langsung dan tidak langsung


Adanya distribusi secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kebijakan
perusahaan dan kebutuhan konsumen.

4. Membutuhkan kerja sama


Dalam industri kreatif, kerja sama sangatlah penting. Misalnya antara pihak
pengusaha dengan pemerintah yang mengatur kebijakannya.

5. Berbasis pada ide


Artinya ide menjadi hal utama yang harus dipersiapkan dalam ekonomi kreatif. Ide
sangat penting dalam mengembangkan industri kreatif dan akan selalu berkaitan
dengan inovasi dan kreativitas.

6. Tidak memiliki batasan


Tidak ada batasan dalam penciptaan produk. Artinya inovasi dan kreativitas dalam
penciptaan produk akan selalu terjadi dan hal ini tidak memiliki batasan yang pasti.

Lingkup Industri Kreatif


Pemerintah mengidentifikasikan lingkup industri kreatif mencakup 14 subsektor yaitu:
1. Periklanan (advertisiting)
Kegiatan ini berkaitan dengan jasa periklanan, yakni komunikasi satu arah dengan
menggunakan medium tertentu.

2. Arsitektur
Kegiatan ini berkaitan dengan desain bangunan secara menyeluruh, baik dari level
makro sampai level mikro.

3. Pasar barang seni


Kegiatan ini berkaitan dengan perdagangan barang-barang asli, unik, dan langka serta
memiliki nilai estetika seni dan sejarah yang tinggi.

4. Kerajinan (craft)
Kegiatan ini berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk yang dibuat oleh
tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai proses penyelesaian
produknya.

5. Desain
Industri kreatif ini berkaitan dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain
produk, desain industri, konsultasi indentitas perusahaan dan jasa riset pemasasran,
serta produksi kemasan dan jasa pengepakan.

6. Fesyen (fashion)
Kegiatan ini berkaitan dengan kreasi desain pakaian, alas kaki, dan aksesoris mode
lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, serta konsultasi lini produk.

7. Video, film, dan fotografi


Kegiatan ini berkaitan dengan kreasi produksi video, film, dan jasa fotografi, serta
distribusi rekaman video dan film.

8. Permainan interaktif (game)


Kegiatan ini berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi permainan komputer
dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi.

9. Musik
Kegiatan ini berkaitan dengan kreasi atau komposisi, pertunjukan, reproduksi, dan
distribusi dari rekaman suara

10. Seni pertunjukan (showbiz)


Kegiatan ini berkaitan dengan usaha pengembangan konten, produksi pertunjukkan

11. Penerbitan dan percetakan


Kegiatan ini berkaitan dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran,
majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor berita dan pencari berita.

12. Layanan komputer dan peranti lunak (software)


Kegiatan ini berkaitan dengan pengembangan teknologi informasi.

13. Televisi dan radio (broadcasting)


Kegiatan ini berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan acara televisi,
penyiaran, dan transmisi konten acara televisi dan radio, termasuk kegiatan pemancar
siaran radio dan televisi.

14. Riset dan pengembangan


Kegiatan ini berkaitan dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan
teknologi.

Faktor Pendorong Ekonomi Kreatif


Ada tiga faktor pendorong dalam konsep ekonomi kreatif, yaitu:
1. Kemudahan akses informasi dan komunikasi
Akses informasi dan komunikasi sangatlah berperan penting. Akses informasi dan
komunikasi juga mempermudah pengusaha dalam mencari pengetahuan terkait
inovasinya.

2. Kemajuan teknologi
Teknologi yang digunakan dalam pengembangan ide juga haruslah sepadan. Artinya
agar inovasi ide bisa terlaksana dengan baik, dibutuhkan teknologi yang sesuai.

3. Keahlian tenaga kerja


Tenaga kerja juga menjadi salah satu faktor pendorong. Keahlian tenaga kerja yang
sesuai bisa mempermudah proses realisasi inovasi di industri kreatif.

Perkembangan Ekonomi Kreatif:


Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparekraf),
perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia cukup pesat. Hal ini dilihat dari tingkat
pertumbuhan PDB ekonomi kreatif pada 2019 mencapai 5,10 persen.

Artinya ekonomi kreatif sudah menjadi bagian pengembangan masyarakat Indonesia.


Sesuai dengan yang disebutkan sebelumnya, industri kreatif mencakup 14 sektor,
mulai dari periklanan hingga riset dan pengembangan.

Ekonomi kreatif di Indonesia mulai dikembangkan pada 2006. Saat itu Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono memberi perintah untuk mengembangkan konsep
ekonomi kreatif. Salah satu bentuk realisasinya ialah dengan mendirikan Indonesian
Design Power oleh Departemen Perdagangan.

Tujuan utama pendirian Indonesian Design Power adalah untuk membantu


pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Perkembangan konsep ekonomi ini
masih terus berlanjut hingga Presiden Joko Widodo mendirikan BEKRAF pada 2015.

Contoh - contoh ekonomi kreatif


1. Ekonomi Kreatif di Bidang Fashion
Pakaian merupakan kebutuhan primer masyarakat. Bisnis ini tidak akan pernah lekang
oleh waktu. Seberapa maju teknologi, semua orang pasti akan memerlukan kebutuhan
sandang dan mengutamakannya.

Maka, fashion menjadi salah satu bidang yang masuk dalam kreativitas ekonomi
lantaran mengedepankan ide dan inovasi yang terus berkembang. Hal ini dapat kamu
lihat dengan semakin banyaknya model pakaian yang unik-unik dan selalu
berkembang mengikuti perkembangan tren masa kini.

2. Teknologi
Setiap detik, setiap menit teknologi akan terus berkembang. Sepuluh tahun yang lalu,
smartphone menjadi barang mahal untuk masyarakat. Kini, semua orang memiliki.
Mulai dari anak-anak hingga orang tua.

Game juga tidak kalah. Semua sudah berlomba-lomba memainkan dan ingin menjadi
seorang pro-gamer. Maka, teknologi juga menjadi salah satu contoh ekonomi yang
menitikberatkan pada bidang kreativitas dan inovasi. Perusahaan yang bergerak di
bidang teknologi akan mengalami pailit jika tidak bisa mengikuti inovasi pasar.

3. Handicraft
Segala hal yang berunsur kerajinan tangan dan kesenian tidak pernah lepas dari
namanya kreativitas. Sebab, kamu tidak akan menemukan handicraft yang unik jika
kreativitas para penciptanya stuck di tempat.

Kini, kamu bisa menemukan banyak model tas-tas unik yang dibuat dari kerajinan
rotan, tas dari anyaman bambu, atau bahkan kerajinan pahat dari kayu. Nilainya pun
tidak murah, sebab untuk membuatnya pun tidak mudah.

4. Digital Marketing
Media sosial makin banyak yang bermunculan. Semua golongan baik menengah ke
bawah, menengah ke atas, dan dari segala usia menggunakan media sosial. Dari
Twitter, Facebook, Instagram, hingga TikTok.

Kini, semua media sosial itu tidak lagi hanya untuk sekadar mencari hiburan semata.
Tetapi, juga bisa kamu manfaatkan untuk media pemasaran. Maka, tidak heran jika
muncul industri baru yang bergerak di bidang digital marketing. Di industri ini, semua
hal yang berbau content untuk blog atau media sosial akan ditangani.

5. Kuliner
Jika dulu kuliner hanya berkutat di warung makan dengan menu yang itu-itu saja.
Kini, kuliner juga mengikuti perkembangan zaman. Banyak inovasi baru dari
masakan lama. Misalnya, muncul rice box dengan berbagai lauk dan tipe masakan,
mulai dari yang khas Indonesia hingga khas Jepang atau Korea.

Selain itu, bisnis kuliner kopi kekinian juga merebak. Ini menunjukkan jika ekonomi
di bidang kuliner tidak hanya berkutat di makanan, tetapi juga ke minuman khas yang
dicintai anak muda.

Upaya Peningkatan ekonomi kreatif


- Berdasarkan UUD 1945 Pasal 33 ayat 1, 2 dan 3 strategi pemerintah untuk
meningkatkan ekonomi kreatif antara lain yaitu:
1. Menyiapkan Insenstif
Penyiapan Insenstif untuk memacu pertumbuhan industri kreatif berbasis budaya.
Insentif tersebut meliputi perlindungan produk budaya, kemudahan memperoleh dana
pengembangan, fasilitas pemasasran dan promosi, hingga pertumbuhan pasar
domestik dan internasional.

2. Membuat Roadmap Industry


Membuat roadmap industri kreatif yang melibatkan berbagai lembaga pemerintah dan
kalangan swasta.

3. Memberi Perlindungan Hukum


Memberikan perlindungan hukum dan insentif bagi karya industri kreatif.

4. Membuat Program Komprehensif


Membuat program komprehensif untuk menggerakkan industri kreatif melalui
pendidikan, pengembangan sumber daya manusia, desain, mutu, dan pengembangan
pasar.

5. Membentuk Indonesia Creative Council


Membentuk Indonesia Creative Council yang menjadi jembatan untuk menyediakan
fasilitas bagi para pelaku industri kreatif.

Kementrian Perdagangan melakukan upaya pengembangan ekonomi kreatif untuk


mewujudkan strategi pemerintah dengan langkah sebagai berikut.
1. Pengembangan Database ekonomi kreatif Indonesia yang didukung dengan
teknologi informasi
Updating dan pengembangan database dan portal Indonesia Kreatif serta informasi
yang diperlukan berkenaan dengan perkembangan ekonomi kreatif Indonesia
diperlukan untuk mendapatkan
semua informasi yang terkait dengan pelaku usaha ekonomi kreatif. Sistem informasi
dan database ini nantinya akan saling terhubung melalui internet. Sistem ini
diharapkan dapat memberikan kemudahan, kenyamanan, kecepatan dan ketepatan
bagi pengguna dalam mengakses informasi dalam menjawab kebutuhan pelaku
ekonomi kreatif akan informasi yang diinginkan.

2. Peningkatan penggunaan teknologi melalui program kemitraan


Kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan pelaku atau calon
pelaku ekspor ekonomi kreatif yang ditekankan pada penerapan teknologi sehingga
mampu menghasilkan produk berdaya saing tinggi yang dapat dilakukan bekerjasama
dengan institusi tertentu.

3. Pekan produk kreatif Indonesia (PPKI)


PPKI terdiri atas tiga kegiatan pokok yang diselenggarakan secara paralel yakni
pameran, konvensi dan gelar seni budaya. Kegiatan dapat berupa seminar, talk show,
dialog dubes, pelatihan, klinik konsultasi, anjungan pembiayaan, maupun kegiatan
lainnya.

4. Festival Ekonomi Kreatif


Dalam kegiatan ini Kementrain perdagangan bertindak sebagai Co sponsor
penyelenggaraan Festival Ekonomi Kreatif dengan misi ‘Mempromosikan Ekonomi
Kreatif Indonesia’ dalam meningkatkan citra dan identitas bangsa Indonesia dalam
kerangka Nation Branding

5. Wahana kreatif
Sarana memperkenalkan dan mempromosikan produk kreatif, sebagai upaya
menampilkan karya dan budaya bangsa Indonesia melalui wahana kreatif kepada
pengunjung asing dan dipajang di bandara Internasional dan tempat wisata. Kegiatan
ini diharapkan dapat membangun citra Indonesia dan mempromosikan Indonesia
sebagai salah satu negara pemasok produk kreatif berkualitas dunia.

6. Peningkatan jangkauan dan Efektivitas Pemasaran


Peningkatan jangkauan dan efektivitas pemasaran perlu dilakukan
karena banyak potensi ekonomi kreatif yang berkualitas baik di dalam maupun luar
negeri. Bentuk kegiatan berupa: pemasaran melalui gerai atau outlet, distributor, agen
dan promotor terkenal, promosi (pameran
dan penerimaan misi pembelian) dan branding/aktivitas pemasaran

7. Riset ekonomi kreatif dan fasilitas pemberian insentif yang mendukung inovasi.
Riset ekonomi kreatif dan fasilitas pemberian insentif yang mendukung. Inovasi ini
bertujuan untuk merangsang terciptanya instrument, formulasi ilmiah, metodologi
baru dan inovasi dalam pengembangan ekonomi kreatif melalui kegiatan riset dan
pemberian insentif.

8. Fasilitas kegiatan yang mendorong lahirnya insan kreatif dan entrepreneur kreatif
baru

9. Kegiatan fasilitasi, kegiatan yang mendorong lahirnya insan kreatif dan


entrepreneur kreatif baru untuk merangsang terciptanya insan kreatif dan enterpreneur
baru di Indonesia

10. Penciptaan indentitas lokal daerah tingkat I dan II serta indentitas nasional
Penciptaan identitas produk maupun ekonomi kreatif lokal maupun nasional untuk
memperkenalkan produk dan ekonomi kreatif dimaksud kepada dunia luar.
Penciptaan identitas ini untuk membangun image lokal/nasional dan dapat berfungsi
sebagai branding. Kegiatan juga mendorong agar produk dimaksud didaftarkan dalam
HKI. Bentuk kegiatan berupa identifikasi potensi dan fasilitasi sertifikasi produk dan
ekonomi kreatif daerah.

Anda mungkin juga menyukai