Anda di halaman 1dari 27

PRAKTIKUM IPA DI SD

PDGK4107/MODUL 5

LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD
KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT
DAN PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT DAN
GELOMBANG

 Kegitan Praktikum 1
A. PERCOBAAN TITIK LEBUR ES
Bejana kaca diisi dengan bongkahan es yang telah dihancurkan
kemudian bejana tersebut dipanaskan dengan api yang bersumber dari
Bunsen. Kemudian diamati setiap perubahan suhu pada bongkahan es yang
terdapat pada bejana kaca tersebut tiap 2 menit sekali. Kemudian pengamatan
tertuang pada Tabel 5.1.
1. Suhu es sebelum dipanaskan adalah 0ºC
2. Tabel 5.1 Perubahan suhu es

Tabel 5.1
Kenaikan Suhu Es

2 menit Kenaikan Suhu pada


No Keterangan
ke suhu termometer
1 Es mencair (dari padat ke cair)
1 0ºC 0ºC
dan termometer 0º
2 Es sudah mencair dan perlahan
2 0ºC 3ºC
memanas
3 Es sudah mencair semuanya
3 30ºC 33ºC dan sudah mulai memanas dan
megeluarkan uap atau asap
4 Suhu air mendidih dan muncul
4 47ºC 80ºC
gelembung air.
5 Titik panas air mencapai batas
5 20ºC 100ºC
maksimum.

8
PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107/MODUL 5

Gambar 5.1
Percobaan Es yang dilebur dalam
bejana panas

 Kesimpulannya
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Titik leleh es adalah 0ºC
2. Titik didih air tertinggi adalah 100ºC, tetapi terkadang air mendidih
sebelum suhunya mencapai 100ºC. Hal ini terjadi karena pengaruh
suhu udara sekitar. Jika cuaca semakin panas, titik didih akan lebih
cepat atau lebih cepat.
 Menjawab
1. Memang, perubahan es dari bentuk menjadi cair disebabkan oleh
pemanasan. Hal ini terjadi ketika es menyerap panas dan suhunya
naik hingga terjadi proses peleburan dari padat menjadi cair,
dengan kata lain jika suhu naik maka es akan lebih cepat mencair.
2. Ketika termometer menunjukkan tanda 0ºC, pemanasan masih
berlangsung, dan kemudian yang terjadi adalah es mulai berubah
atau mencair dari es menjadi cair.
3. Es batu dan suhu air tetap pada 0ºC bahkan dengan pemanasan
terus menerus. Hal ini terjadi karena masih ada bongkahan es yang
belum mencair.
4. Suhu air dapat berubah mencapai suhu 100ºC terjadi pada 2 menit
ke -11 atau 8 menit setelah pemanasan.

9
PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107/MODUL 5

B. PERCOBAAN WUJUD PADAT MENJADI GAS DAN SEBALIKNYA


Tabel 5.2
Pengamatan wujud padat
menjadi gas dan sebaliknya pada Kapur Barus

Mencair Langsung menguap


No Kristal Keterangan
dulu Ya apa tidak
Ya apa
1 Yodium Tidak Tidak Mengering dan hangus

2 Kapur barus ya Tidak Kapur barus mencair


lalu menguap
3 Naftalin ya Tidak Kapur barus mencair
lalu menguap

Percobaan pada yodium Percobaan pada kapur barus Percobaan pada naftalin

Gambar 5.2
Percobaan pemanasan perubahan wujud padat
menjadi gas dan sebaliknya

 Kesimpulan
Pada pengamatan padat menjadi gas dan sebaliknya,dapat kita lihat
benda benda yang mencair dan langsung menguap,pada percobaan kali ini
pengamat mengamati garam yodium dan naftalin dan kapur barus,pada
percobaan pertama ,yaitu menggunakan garam yodium pada saat di bakar
garam tidak langsung mencair tapi malah hangus dan lebih kering.
Sedangkan pada percobaan mengguakan naftalin ketika dibakar maka naftalin
akan mencair dan menguap sehingga lama kelamaan hilang,begitu juga
dengan kapur barus,sama persis dengan naftalin ketika dibajar akan mencair
dan meguap.
 Jawaban Pertanyaan
1. Maka akan meninggalkan bekas mengeras seperti garam,dan tidak
menghilangkan jenis zat nya.

10
PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107/MODUL 5

2. salju yang ada di atmosfer Pembentukan salju terjadi karena suhu


atmosfer cukup dingin, sehingga tetesan air di dalam awan mengalami
peristiwa Pengkristalan dan jatuh ke bumi dalam bentuk salju.
C. Percobaan Wujud Cair Menjadi Gas
Benda cair akan menjadi gas bila dipanaskan sampai mencapai leboh
dari titik didih. Sebaliknya,gas akan menjadi cair apabila didinginkan, untuk
memahami perubahan wujud cair menjadi gas dan sebaliknya dapat dilakukan
percobaan penguapan dan pendinginan.

1. Proses Air Menjadi Uap/ Gas Dan Menjadi Air Kembali


Air mendidih berangsur-angsur mendidih dan uap air mengalir
melalui selang/pipa kecil. Suhu air meningkat sebelum uap air yang
mengalir muncul. Uap air yang mengalir mendingin dan menjadi air
kembali. Hal ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 5.3
Percobaan wujud cair menjadi gas (uap air)

2. Kesimpulan
Cairan yang dipanaskan berubah menjadi gas sampai berada di atas titik
didihnya. Dan berubah menjadi cairan saat mendingin.
3. Jawaban Pertanyaan
1. Pada suhu lebih kurang 90 ketel mulai mengeluarkan uap air.
2. Uap / gas yang mengalir melalui pipa dan masuk ke tabung reaksi
berubah menjadi air karena terjadi perubahan suhu. Suhu diketel
lebih panas dibanding suhu pipa plastik (terjadi proses pengembunan).

 KEGIATAN PRAKTIKUM 2
A. Percobaan Konduksi

11
PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107/MODUL 5

Tabel 5.3
Pengamatan terhadap lilin

Lilin Lilin Lilin Lilin


Jenis
No mencair mencair mencair mencair
bahan
pertama kedua ketiga keempat
1 Besi √
2 Tembaga √
3 Kuningan √
4 Aluminium √

Gambar 5.4
Percobaan Konduksi
4. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada percobaan Konduksi
dapat disimpulkan, teryata tembaga yang dipanaskan akan lebih cepat
menghantarkan panas, sehingga lilin cepat meleleh. Kemudian selanjutnya
disusul dengan kuningan, aluminium dan terakhir besi.Lilin mudah meleleh
karena terkena panas yang dihantarkan oleh logam – logam tersebut.
Peristiwa ini dikenal dengan nama konduksi yaitu perpindahan panas melalui
zat perantara (konduktor)
5. Jawaban Pertanyaan
1. Dari keempat bahan logam (konduktor) yang paling baik menghantarkan
panas adalah tembaga, sebab tembaga yang paling cepat melelehkan lilin
tersebut, dan sifat tembaga yang mudah terurai bila dipanaskan.
2. Antara tembaga dan kayu yang paling baik sebagai konduktor adalah
tembaga, sebab tembaga lebih cepat terurai bila dipanaskan sehingga lebih
cepat pula menghantarkanpanas, sedangkan kayu sangat lambat terurainya
dan lebih bersifat isolator daripada konduktor.

12
PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107/MODUL 5

3. Logam-logam dalam percobaan ini dapat menghantarkan panas karena


sifatnya yabg mudah terurai bila terkena panas dan menyerap panas yang
mengenainya, sehingga logam lebih mudah menghantarkan kalor/panas.

B. Percobaan Konveksi
Kalor atau panas dapat berpindah melalui suatu zat yang disertai
perpindahan partikel zat tersebut. Perpindahan kalor atau panas yang
demikian ini dinamakan konveksi. Konveksi ini terjadi karena pemanasan
yang mengakibatkan perbedaan massa jenis antara bagian zat yang panas dan
bagian zat yang dingin.

Kesimpulan
Konveksi adalah perpindahan panas tidak melalui zat antara, tetapi hanya
karena perbedaan densitas antara materi panas dan dingin serta pergerakan
molekul/partikel materi.
Jawaban pertanyaan
1. Pada cerobong pabrik dan cerobong tungku, terjadi peristiwa konveksi karena
proses pembakaran yang terjadi didalam ruangan menyebabkan udara
bertekanan tinggi sehingga mendorong asap keluar melalui cerobong. Hal ini
prosesnya sama seperti percobaan yang yang telah dilakukan yakni ketika
asap dimasukkan melalui cerobong 1, kemudian suhu dalam kotak konveksi
menjadi panas karena nyala lilin sehingga udaranya bertekanan tinggi, maka
akan mendorong /mengalirkan asap keluar melalui cerobong.

13
PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107/MODUL 5

2. Fungsi lilin dalam kotak konveksi adalah sebagai sumber kalor/panas yang
berguna untuk meningkatkan suhu udara sehingga udara nenjadi bertekanan
tinggi yang mampu mendorong keluar udara yang bertekanan rendah.

C. Percobaan Konveksi Dalam Air


Peristiwa koneksi dapat ditunjukan juga pada kegiatan arus konveksi
dalam air. Pemanasan air dalam bejana yang telah dicampur dengan serbuk
gergaji akan menunjukkan bagaimana pergerakan konveksi dalam air terjadi.

6. Jawaban Pertanyaan
1. Tak lama setelah bejana dipanasi dan air menjadi panas maka serbuk-
serbuk gergajididalamnya akan bergerak naik turun mengikuti aliran air
yaitu dari bawah ke atas berputarterus.
2. Serbuk gergaji bergerak karena pengaruh perubahan suhu dan massa
jenis.Dapatdigunakan hubungan antara volume, massa, massa jenis dan
suhu, yaitu:
Φ = h x A x tt
7. Keterangan :
h = Koefisien konveksi
t = Perbedaan suhu
Φ = Massa

D. Percobaan Radiasi
Percobaan 4: Radiasi
Sebagaimana ringkasan teori di atas radiasi panas terjadi sama sekal
tidak memerlukanzat perantara. Radiasi dapat terjadi dalam gas maupua

14
PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107/MODUL 5

ruang hampa udara. Bila radiasi datang pada suatu benda, maka benda akan
meneruskan, memantulkan, atau menyerap kalor/panasyang mengenainya.
1. Pembahasan
Buat rangkaian seperti gambar. Dua lampu hitam dan satu lampu
putih dipasang pada selang berisi cairan berwarna, yang kemudian
dipasang pada sepotong kayu lapis.
Setelah itu, sirkuit dipanaskan di bawah terik matahari yang
memaparkannya ke sinar/radiasi matahari. Setelah memanaskan selang
beberapa saat, ternyata cairan di dalam selang itu bergerak menuju cahaya
putih. Hal ini terjadi karena cahaya hitam lebih banyak menyerap pamas
daripada cahaya putih, sehingga tekanan udara meningkat dan mendorong
cairan ke dalam saat bergerak menuju cahaya putih.
2. Kesimpulan
Pada pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwasanya Radiasi
adalah perpindahan panas yang dihasilkan oleh sinar matahari ke bumi
dengan melewati gelombang hampa sehingga dapat menghantarkan
kalor/panas.

Gambar 5.7
Percobaan radiasi
menggunakan lilin

8. Jawaban Pertanyaan
1. Pergeseran cairan merah saat termoskop berada pada terik matahari adalah
kearahlampu putih. Hal ini terjadi karena pada lampu hitam suhu dan
tekanan udaranya lebih tinggidari pada lampu putih.
2. Bola lampu hitam berfungsi sebagai penyerap panas untuk menambah atau
meningkatkantekanan udara, sedangkan bola lampu putih memantulkan

15
PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107/MODUL 5

panas sehingga udara didalamnyatidak mengalami pemuaian. hal ini dibuat


sedemikian rupa agar dapat membuktikan bahwaradiasi menghantarkan
panas atau kalor

 Kegiatan Praktikum 3
A. Percobaan Perubahan Panjang
Pemuaian panjang adalah pertambahan panjang suatu benda akibat
pemanasan. Pada pemuaian panjang, nilai lebar dan tebal sangat kecil
dibandingkan dengan panjang benda. Sedemikian rupa sehingga lebar dan
tebal dianggap tidak ada. Contoh benda yang hanya mengalami pemuaian
longitudinal adalah tali kecil yang sangat panjang.
Panjang muai suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
panjang benda dan koefisien muai benda. perubahan temperatur pada sudut
dan ukuran. Koefisien muai panjang benda itu sendiri dipengaruhi oleh jenis
benda atau jenis bahannya.
Tabel 5.4
Pengamatan Pertambahan panjang

No. Jenis Logam Pertambahan Panjang Keterangan

1. Tembaga 1 Memuai lebih panjang

2. Nikelin 0,5 Memuai lebih pendek

3. Kawat 0,1 Memuai lebih panjang

Gambar 5.8
Percobaan pertambahan panjang
pada kawat tembaga yang dibakar

16
PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107/MODUL 5

3. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan, kita dapat mengetahui bahwa logam
yang dipanaskan akan mengalami pemuaian dalam waktu yang lama. Ini
karena efek panas pada logam. Logam yang dipanaskan mengembang dan
bertambah panjang ketika dibakar.
4. Jawaban Pertanyaan
1. Dari logam-logam tersebut yang mengalami pertambahan panjang paling
besar adalah nikelin, karena nikelin terbuat dari bahan yang paling elastis
diantaranya tembaga dan kawat. Kawat nikelin mengalami pertambahan
panjang lebih besar disbanding.
2. tembaga karena bahan nikelin lebih elastis daripada tembaga sehingga
lebih cepat memuai.

B. Percobaan Pemuaian Zat Cair

Gambar 5.9
Percobaan pemuaian zat cair

1. Suhu Larutan Merah


2. Suhu Air Panas
3. Ketinggian Air

5. Kesimpulan
Sebuah botol berisi air merah bersuhu 27°C, ditutup dengan plastisin, dengan
sedotan di tengahnya. Tempatkan botol di baskom berisi air panas (87⸰C).
Selama 5 menit, air mengalir ke pipa yang terbuat dari plastisin pada
ketinggian berbeda. Setelah 5 menit, suhu air di baskom turun menjadi 61
derajat Celcius. Hal ini disebabkan adanya perpindahan panas dari air di

17
PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107/MODUL 5

dalam baskom ke air di dalam botol kemudian ke pipa, dan terjadi


perpindahan panas dari air di dalam baskom ke luar (udara bebas).
6. Jawaban Pertanyaan
Pada percobaan pemuaian zat cair, terjadi proses perpindahan kalor
1. Dari air di baskom / ember ke air warna dalam botol.
2. Dari air warna di botol ke pipa ( sedotan air minum )
3. Dari air di baskom / ember ke udara luar.
4. Dari air di baskom ( aluminium ) ke baskom tersebut.
Jika air di baskom / ember didinginkan, maka tidak akan terjadi pemuaian.

C. Percobaan Pemuaian Benda Gas

Tabel 5.5
Percobaan pemuaian benda gas

No. Cara Pertama Keterangan


1. Sebelum botol dipanaskan apa yang terjadi Air masih tenang dan
dalam air. tidak ada reaksi
2. Setelah botol dipanaskan! Apa yang terlihat Air kelihatan
dalam air. bergelembung
3. Kira-kira berapa lama setelah pemanasan
7 menit 45 detik
timbul gelembung air.

Tabel 5.6
Percobaan pemuaian benda gas

No Cara Kerja Keterangan


Sebelum botol dimasukkan ke dalam air Balon masih dalam
1 panas keadaan balon keadaan kempes
Setelah botol dimasukkan ke dalam air Lama kelamaan balon
2 panas posisi balon mulai berisi udara
Lama pemuaian gas dalam botol
3 diperkirakan 70 menit 30 detik
Suhu maksimal air saat botol dimasukkan
4 ± 86°C
dalam ember.

7. Kesimpulan

18
PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107/MODUL 5

Dari percobaan pertama kita dapat mendemonstrasikan bahwa pemuaian


suatu benda berbentuk gas dapat dilihat pada gelembung air di dalam
baskom/ember, sedangkan pada percobaan kedua dapat dibuktikan dengan
adanya balon yang mula-mula mengempis akibat pemuaian gas Balon
mengembang.

8. Jawaban Pertanyaan
1. Udara di dalam balon dan ban mobil mengembang jika volume di
dalamnya dipanaskan. Udara di dalam balon dan ban mobil mengembang
dan memadat saat mengembang. Jika terus ditiup, balon dan ban mobil
tidak akan tahan, dan akhirnya balon dan ban akan pecah.

19
PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107/MODUL 5

LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD
GELOMBANG

 Kegitan Praktikum 1
D. KEGIATAN PRAKTIKUM JENIS DAN BENTUK GELOMBANG
Percobaan Jenis-jenis gelombang

 Hasil pengamatan
Pada pengamatan kali ini yaitu tentang jenis jenis gelombang untuk
mengetahui jenis jenis gelombang tersebut ialah dengan cara mengusik
slinki dengan cara menggerak-gerakkan ujung slinki,dari percobaan
tersebut maka dapat ketahui adanya suatu rambatan atau gelombang.

 Pembahasan

1. Slinki diletakkan mendatar di lantai halus dan dipegang sendiri di satu


ujung dan seorang teman di ujung lainnya. Gelombang adalah gerak
merambat pada benda yang dialiri listrik.
2. Percobaan dilakukan beberapa kali hingga dapat diamati arah gangguan
dan arah rambat gelombangnya, didapatkan bahwa arah gangguan tegak
lurus dengan arah rambatnya, yang disebut gelombang geser yaitu
gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambat
gelombang.
3. Eksperimen kedua adalah memasang karet gelang di tengah-tengah
slinki, kemudian berulang kali mengganggu ujung slinki yang dipegang,
akibatnya karet gelang juga ikut bergerak mengikuti gelombang, dan
karet gelang juga ikut bergerak karena adanya energi. menyebar melalui
slinki. Energi ini berasal dari dorongan di sekitar slinki (saat ujung
slinki bergerak).
4. Pada percobaan ketiga, ganti slinki dengan kabel, langkahnya sama
yaitu beri jari pada salah satu ujung kabel, dan ikat ujung lainnya ke
tiang, atau minta teman untuk memegangnya. Hasilnya berbeda dengan
hasil slinki, perbedaannya adalah tidak ada gelombang pada kabel, dan

20
PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107/MODUL 5

karet gelang asli di tengah kabel tidak berubah atau bergerak,


menandakan catu daya tidak memiliki kabel energi.
5. Pada percobaan ini, Slinger dibaringkan mendatar di atas lantai, salah
satu ujungnya diikat pada sebuah tiang, atau dipegang sendiri,
kemudian salah satu ujung Slinger tersebut diganggu atau digerakkan
maju mundur dengan cepat, seperti terlihat pada gambar di bawah ini:
Pada percobaan ini , gerak Arah dan penjalarannya (gelombang),
ternyata arah gangguan dan arah penjalarannya sama, maka gelombang
ini disebut gelombang longitudinal.
 Kesimpulan
1. Gelombang merambat adalah gelombang yang arah getarnya tegak
lurus dengan arah rambatnya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang bergetar dalam arah
yang sama dengan perjalanannya.
3. Perbedaan antara gelombang rambat dan gelombang longitudinal adalah
bahwa arah rambatnya berbeda, yaitu jika transfernya vertikal,
gelombang longitudinal searah dengan rambatnya.

Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang


 Hasil Pengamatan:
Pada pengamatan kali ini yaitu tentang sifat pemantulan
gelombang dsini peneliti menggunakan Bak air diisi air hampir penuh
lalu dijatuhkan kerikil pada permukaan air,ternyata terjadi gelombang
dipermukaan yang bentuknya searah dengan arah rambatannya.Jika
diperhatikan gelombang yang mengenai sisi bak air maka dipantulkan
kearah datangnya gelombang.
 Pembahasan:
Slinki direntangkan 1,5 m, diikat di satu ujung ke tiang (yang tetap
dan tidak bergerak), dan diamankan di ujung lainnya. Kemudian bergetar
sekali untuk membuat gelombang. Perhatikan setengah gelombang
merambat sampai gelombang menghilang. Jika tidak terlihat, getarkan
kembali ujung slinki. Ternyata, gelombang itu dipantulkan kembali. Dan
fase gelombang yang dipantulkan sama dengan gelombang aslinya.

21
PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107/MODUL 5

Ikat slinki dengan tali sepanjang 1,5 m untuk percobaan. Ikat ujung
benang 1,5 m dari ujung slinki ke tiang agar ujung slinki dapat bergerak
bebas. Oleh karena itu disebut slinki ujung besar.
 Kesimpulan
1. Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan.
2. Fase gelombang pantul dengan gelombang asal adalah sama.

Percobaan Gelombang Stasioner


 Hasil Pengamatan
Pada saat rangkaian diujicobakan / dinyalakan maka akan terjadi
gelombang pada tali yaitu tali bergetar naik turun.
 Pembahasan
1. Catu daya dipasang pada 6 volt. Massa hoist yang digunakan adalah
75 gram. Tegangan tali sama dengan massa beban dibagi panjang tali,
yaitu: T = 50
2. Amati bahwa beban catu daya meningkat menjadi 100 gram. Maka
tegangan tali adalah : T = 68.
3. ingkatkan beban menjadi 125 gram. .Tegangan tali pada massa adalah
83.
4. Perbandingan panjang gelombang λ1, λ2 dan λ3=3:1.5:1.
 Kesimpulan
Gelombang stasioner juga disebut gelombang berdiri.Gelombang
stasioner terbentuk akibat gerak medium yang berlawanan arah dengan
gelombang atau akibat pertemuan dua gelombang yang arahnya
berlawanan.contoh gelombang stasioner adalah gelombang pada tali yang
digetarkan terus-menerus. Gelombang datang akan berinteraksi dengan
gelombang pantulan yang berlawanan arah membentuk sebuah gelombang
berdiri.
 Jawaban pertanyaan
1. Batu yang dilemparkan ke kolam menyebabkan terjadinya gelombang
dipermukaan air. Gelombang ini merupakan gelombang
transversal,karena arah getarannya tegak lurus terhadap arah
rambatannya.

22
PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107/MODUL 5

2. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik,maka cahaya


merambatkan partikel-partikel yang bermuatan positif dan negatif
dengan frekuensi gelombang pendek dan gelombangnya bergerak lurus
kesemua arah.
3. Hal itu dilakukan untuk menjaga elastisitas tali yang bisa
menimbulkan gelombang dengan daya tertentu.
4. Jika panjang gelombang berbeda, maka frekuansinya tetap atau sama.
5. Tidak, karena perubahan massa akan menyebabkan tegangan tali
bertambah yang berarti kecepatan gelombang juga berubah diiring
panjang gelombang sehingga frekuensi yang dihasilkan tetap.

E. KEGIATAN PRAKTIKUM GETARAN DAN BUNYI


Percobaan getaran benda pada pegas
 Hasil pengamatan mengukur getaran benda pada pegas

Masa benda = 100 gram Tabel 6.1


Pengamatan getaran pada pegas
Percobaan Waktu 20 getaran Periode (sekon) Frekwensi
ke (sekon) (hertz)
1 22,18
2 22,89
3 22,42
4 22,49
5 22,25

T= sekon
F= HZ

 Hasil pengamatan pengaruh massa terhadap frekuensi

Massa Percobaan ke WaktuTabel20 6.2 Periode Frekwensi Hertz


Pengamatan pengaruh massa
benda getaran
terhadap frekuensi (sekon) (hertz)
(gram) (sekon)
1 20,23
2 20,58
150 3 20,56
4 20,55
5 20,50
200 1 25,22
3 25,13
2 25,55

23
PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107/MODUL 5

4 25,32
5 25,07
1 24,17
3 24,37
250 2 24,26
4 24,25
5 24,74
1 24,57
3 24,64
300 2 24,66
4 24,50
5 24,82

 Pembahasan
Pada percobaan kali ini yaitu getaran benda pada pegas dengan
Benda memiliki massa yang sama bergetar pada pegas, waktu getar yang
sama adalah 20 kali, dan siklusnya juga sama, meskipun perbedaan
waktunya kecil, frekuensinya tetap dianggap sama.
 Kesimpulan
Getaran benda pada pegas,periode dan frekwensinya dipengaruhi
oleh massa benda.

Percobaan getaran benda pada ayunan (bandul sederhana)


 Hasil pengamatan
Panjang tali (f) = 100 cm (tetap)
Tabel 6.3
Pengamatan getaran benda pada
ayunan (bandul sederhana)

Beban (gr) 10 T (s) T periode (s) f frekuensi (Hz)


20 20,71 10 : 2,07 207,1 : 0,48
30 20,16 10 : 2,02 201,6 : 0,50
40 19,57 10 : 1,96 195,7 : 0,51
50 19,03 10 : 1,90 190,3 : 0,53
60 19,49 10 : 1,95 194,9 : 0,51
70 20,58 10 : 2,06 205,8 : 0,49
80 20,69 10 : 2,07 206,9 : 0,48
90 21,46 10 : 2,15 214,6 : 0,47
100 20,79 10 : 2,08 207,9 : 0,48

Massa beban (m) = 60 gram


Tabel 6.4
Pengamatan getaran benda pada
ayunan (bandul sederhana)

24
PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107/MODUL 5

Beban tali (l) (cm) 10 T (s) T periode (s) T2


100 19,61 10 : 1,96 384,5 : 0,51
90 18,18 10 : 1,82 330,5 : 0,55
80 17,76 10 : 1,78 315,4 : 0,56
70 16,17 10 : 1,62 261,5 : 0,62
60 15,19 10 : 1,52 230,7 : 0,66
50 14,10 10 : 1,41 198,8 : 0,71
40 12,45 10 : 1,25 155,0 : 0,80
30 10,17 10 : 1,02 103,4 : 0,98
20 7,98 10 : 0,78 63,7  : 1,28

 Pembahasan
Pemberat/pendulum digantungkan pada seutas benang pada batang
setinggi +1,5m. Kemudian gunakan tangan kiri untuk menarik benda
keluar dari posisi kesetimbangannya (0) dengan sudut 100 (titik A), lalu
lepaskan dan hitung mundur ke titik A untuk menghitung 10 kali dan catat
waktunya. Eksperimen diulangi dengan mengubah beban. Pada percobaan
kedua, dengan menggunakan beban yang sama yaitu 60 g, panjang tali
diubah dari 20 cm menjadi 60 cm.
 Kesimpulan
Periode dan frekuensi bandul dipengaruhi oleh beban.
Periode dan frekuensi bandul dipengaruhi oleh panjang tali.
Percobaan benda bergetar sebagai sumber bunyi
 Hasil pengamatan Tabel 6.5
Pengamatan benda bergetar
sebagai sumber bunyi

No. Panjang mistar Menimbulkan bunyi Keterangan


yang menonjol (cm) Ya Tidak
1. 25 √ Bunyi terdengar keras
2. 20 √ Bunyi agak keras
3. 15 √ Bunyi lemah
4. 10 √ Bunyi sangat lemah
5. 5 √ Hampir tak terdengar

25
PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107/MODUL 5

 Pembahasan
Pada pengamatan ini, penggaris plastik diletakkan di atas meja
dengan salah satu ujungnya berada di samping meja, dan ujung penggaris
tersebut digetarkan sebanyak 5 kali dengan panjang tonjolan yang berbeda.
Penggaris yang lebih pendek (tonjolan) bergetar lebih cepat, sedangkan
penggaris yang lebih panjang bergetar lebih lambat, memengaruhi suara
yang dihasilkan.
 Kesimpulan
1.Getaran dapat menimbulkan bunyi.
2.Bunyi merambat melalui udara.

Percobaan Resonansi Bunyi


1. Resonansi ayunan bandul
 Hasil pengamatan:
Tabel 6.6
Pengamatan resonansi bunyi bandul

No. Bandul A Bandul B Bandul C


1. Digerakan sebentar Beresonansi cepat Beresonansi lambat
Digerakan agak Resonansi makin Resonansi makin
2.
lama lambat lambat

 Pembahasan
Kami merakit alat seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.17.
Bandul A dan B panjangnya 30 cm. Bandul C + 40 cm. Tarik ke
samping 5 cm tegak lurus penggaris dan lepaskan pendulum A.
Bandul B dan C kemudian berosilasi (beresonansi).
Ayunkan bandul A lagi dan amati lebih lama, dan temukan bahwa
semakin lama waktu ayunan bandul A, semakin lama waktu resonansi
bandul B dan bandul C, dan semakin lambat resonansi, semakin
lambat.
 Kesimpulan
1. Resonansi adalah fenomena di mana satu benda bergetar di bawah
pengaruh getaran benda lain.

26
PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107/MODUL 5

2. Kondisi resonansi adalah suara terdengar lebih keras dari suara


aslinya.
2. Resonansi bunyi
 Hasil pengamatan
Tabel 6.7
Pengamatan resonansi bunyi

Panjang kolom
Resonansi K2 Suhu (T) Keterangan
udara (l)
1(satu) 1(satu) 1(satu) 1(satu)
3m 3m 3m 3m

 Pembahasan
Kami celupkan tabung kaca kedalam bejana berisi air hingga
hampir tengelam. Lalu digetarkan sebuah garputala diatas tabung kaca
perlahan-lahan tabung kaca ditarik sambil didengarkan, ternyata ada
dengungan.Kegiatan ini diulangi beberapa kali lagi.Kesimpulan

 Kegiatan praktikum 2
A. KEGIATAN PRAKTIKUM KEPEKAAN INDERA
PENDENGARAN MANUSIA
 Hasil pengamatan

Tabel 6.8
Pengamatan kepekaan indera
pendengaran manusia

Telinga setelah
Ket.
Jarak Telinga sebelum ditutup
No.
ditutup Telinga Telinga
kiri kanan
1. 1m Terdengar sangat Jelas Jelas Telinga
keras terdengar terdengar kanan
mendengar
lebih baik
dari pada
telinga kiri
2. 3m Terdengar keras Agak jelas Jelas Telinga
terdengar terdengar kanan
mendengar
lebih baik
dari pada
telinga kiri

27
PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107/MODUL 5

3. 6m Terdengar kurang Agak jelas Jelas Telinga


keras terdengar terdengar kanan
mendengar
lebih baik
dari pada
telinga kiri
4. 9m Terdengar lirih Kurang Masih Telinga
jelas jelas kanan
terdengar terdengar mendengar
lebih baik
dari pada
telinga kiri
5. 12 m Semakin lirih dan Kurang Kurang Telinga
samar samar jelas jelas kanan
terdengar terdengar mendengar
lebih baik
dari pada
telinga kiri

 Pembahasan
Dari percobaan di atas dapat dilihat bahwa kemampuan
mendengar telinga kanan dan telinga kiri berbeda atau berbeda.
Dengan mata tertutup, suara yang sama masih terdengar jelas pada
jarak 1 meter antara telinga kiri dan kanan. Namun pada jarak 3m
hingga 9m, telinga kanan masih dapat mendengar perbedaan suara
dengan jelas.

Dibandingkan dengan telinga kiri pada jarak tersebut, bunyi/suara


terdengar kurang jelas/lemah. Demikian juga jika salah satu telinga
kita ditutup dengan kain katun, suaranya tetap terdengar walaupun
tidak sejelas saat kedua mata ditutup dengan sapu tangan.

Untuk telinga kanan, jika telinga ditutup dengan kapas, suara


masih terdengar/suara dari jarak jauh dibandingkan telinga kiri dibuka
dan telinga kanan ditutup kapas, suara yang dihasilkan dari jarak jauh
lebih jernih/bagus terdengar samar-samar. Dengan demikian
menunjukkan bahwa telinga kanan memiliki kepekaan terhadap

28
PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107/MODUL 5

rangsang atau kemampuan mendengar lebih baik, jika dibandingkan


dengan telinga kiri.
 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa karena
bunyi dipancarkan melalui udara, kita masih dapat mendengar bunyi
tersebut pada jarak 1 meter, 3 meter, atau bahkan 9 meter.
Kemampuan mendengar setiap orang berbeda/berbeda. Demikian pula
kepekaan telinga kanan dan kiri terhadap rangsangan bunyi/bentuk
bunyi berbeda atau berbeda. Intensitas suara juga bergantung pada
jumlah sel reseptor yang mengirimkan pulsa ke otak.

B. Kegiatan Praktikum Struktur Dan Fungsi Telinga

 Hasil pengamatan
1. Daun telinga adalah bagian telinga yang paling jelas terlihat dari
luar. Daun telinga mempunyai lekukan-lekukan khas yang
berfungsi untuk mengumpulkan gelombang suara. Daun telinga
memiliki struktur yang lentur dan elsatis karena tersusun atas
jaringan tulang rawan.
2. Saluran telinga merupakan kelanjutan dari daun telinga yang
menjadi saluran masuknya gelombang suara menuju organ-organ
pendengaran di bagian dalam.
3. Gendang telinga (membran timpanik) akan bergetar ketika
menerima gelombang suara yang datang. Getaran atau vibrasi dari
gendang telinga akan diteruskan menuju tualng-tulang
pendengaran.

29
PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107/MODUL 5

4. Tulang martil (maleus) merupakan tulang pendengaran pertama


yang berbentuk seperti martil/ palu dan akan bergerak ketika ada
getaran yang datang.
5. Saluran eustacheus merupakan saluran kecil yang menghubungkan
telinga dalam dengan faring. Saluran ini berfungsi untuk
menyamakan takanan udara di dalam telinga dengan atmosfer.
6. Saluran setengah lingkaran berfungsi sebagai alat keseimbangan.
Area ini bahkan ikut campur dalam membantu kita untuk berjalan
dengan seimbang.
7. Tulang sanggurdi (stapes) merupakan tulang pendengaran ketiga
di telinga tengah. Ketiga tulang pendengaran tersebut memiliki
satu fungsi pokok untuk menghantarkan dan memperkuat getaran
suara yang datang.
8. Rumah siput (koklea) merupakan saluran berbentuk seperti rumah
siput di telinga bagian dalam. Koklea mempunyai dua ruangan
besar, yaitu saluran vestibuler di bagian atas dan saluran timpanik
di bagian bawah yang dipisahkan oleh diktus koklea yang
berukuran lebih kecil. Saluran vestibuler dan timpanik berisi
cairan perilimfa, sedangkan duktus koklea berisi cairan endolimfa.
9. Saraf koklea saraf koklea merupakan bagian telinga yang penting
bagi fungsi pendengaran. Koklea adalah saluran berbentuk seperti
siput dengan 2,5 lingkaran atau spiral yang membentuk dua
pertiga putaran dan mengitari pusat tulang yang disebut modiolus.

Tabel 6.9
Bagian-bagian yang menyusun telinga
Beserta fungsinya

No. Nama Bagian telinga Keterangan


organ Luar Tengah Dalam
1. Telinga Daun Menagkap getaran
telinga
2. Lubang Mengantarkan
telinga getaran
3. Gendang Meneruskan
telinga gelombang bunyi dari
udara

30
PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107/MODUL 5

4. Tulang Menangkap getaran


martil dari gendang telinga
dan meneruskan
ketingkap oval

5. Tingkap oval Mengantarkan


getaran udara

6. Saluran semi Mengatur


sirkular keseimbangan tubuh

7. Tulang Mennagkap getaran


sanggur dari gendang telinga
di dan meneruskan
ketingkap oval

8. Rumah siput Mengubah getaran


menjadi impuls

9. Saluran Memasukan udara


eustachius ketelinga tengah dan
menjadikanya
tekanan udara
digendang telinga

 Pembahasan
Telinga pada manusia terdiri dari tiga bagian yaitu:
1. Telinga luar, terdiri atas:
a. Daun telinga → untuk menangkap getaran.
b. Lubang telinga → untuk penghantar getaran.
c. Kelenjar minyak → untuk menghasilkan minyak serumen yang
berfungsi menangkap pertikel debu menghalangi masuknya air.
d. Gendang telinga → meneruskan gelombang bunyi dari udara.
2. Telinga tengah, terdiri dari
a. Tulang martil, tulang landasan, tulang sangurdi → untuk
menangkap getaran dari gendang telinga dan meneruskannya
membran yang menyelubungi tingkap oval untuk diterskan lagi
ke telinga dalam.

31
PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107/MODUL 5

b. Pembuluh eustachius → untuk memasukan udara ke telinga


tengah dan menjadikan tekanan udara di gendang sam dengan
tekanan udara di luar gendang telinga
 Kesimpulan
Pada bagian telinga saling berkaitan satu sama lainya,dan
mempunyai fungsi masing masing pada manusia mulai dari daun
telinga yang berfungsi sebagai penangkap getaranhingga ke pembuluh
eustachius sudah mempunyai fungsi maisng masing pada telinga.

C. Kegiatan Praktikum Mekanisme Transmisi Pendengaran

 Hasil Pengamatan
a. Gendang pendengaran
Menangkap dan menerima getaran dari tulang pendengaran dan
meneruskannya ke tulang-tulang pendengaran (tulang martil,
tulang landasan, tulang sanggundi dan saluran eustachius)
b. Tulang-tulang pendengaran
Menerima getaran dari tulang – tulang pendengaran dan
meneruskannya ke telinga bagian dalam
c. Tingkap Oval
Menerima getaran dari tulang-tulang pendengaran dan
meneruskannya ke koklea atau telinga bagian dalam
d. Koklea
Menerima getaran dari tingkap ovel sehingga cairan linfa ikut
bergetar
e. Cairan limfa
Getarannya menggerakkan sel reseptor sehingga dapat mengubah
getaran menjadi impuls dan mengirimkannya melalui syaraf

32
PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107/MODUL 5

pendengaran ke otak untuk diinterprestasikan menjadi bunyi yang


kita dengar.
 Pembahasan
Gelombang suara masuk melalui telinga dan ditangkap gendang
telinga kemudianterjadi vibrasi (getaran). Getaran ini akan diteruskan
menuju telinga tengah melaluitulang-tulang pendengaran yakni martil,
landasan, dan sanggurdi. Dari tulang sanggurdi,getaran diteruskan
melalui jendela oval menuju koklea yang berisi cairan.Selanjutnya,
getaran diteruskan menuju jendela bundar dengan arah gerakyang
berlawanan. Setelah itu, getaran akan diterima oleh sel-sel rambut
(fonoreseptor) didalam organ Corti. Getaran dalam cairan koklea akan
menggetarkan membran basiler,dan getaran ini juga akan
menyebabkan membran tektorial ikut bergetar. Getaran akandiubah
menjadi impuls saraf, yang selanjutnya dihantarkan saraf auditori
menuju otak,sehingga kita dapat mendengar suara
 Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa
mekanisme atau prosesmendengar adalah sebagai berikut:Getaran
Suara --> Daun Telinga --> Saluran Telinga --> Membran Timpani --
>Maleus --> Inkus --> Stapes -->tingkap oval --> koklea (rumah
siput) --> Sel-sel Rambut --> membran tektorial --> Organ Korti -->
sel saraf auditori --> otak/saraf sensori
 Jawaban pertanyaan
1. Peranan daun telinga pada proses pendengaran adalah menangkap
gelombang getaran di udara dan mengumpulkan menjadi getaran.
2. Fungsi saluran eustachius adalah menghubungkan fungsi bagian
tengah dengan rongga mulut bagian belakang.
3. Gelombang suara di udara ditangkap oleh daun telinga dan
dikumpulkan menjadi getaran bunyi kemudian dimasukkan ke
lubang telinga. Sampai di gendang telinga menggetarkan.
4. Tergantung factor-faktor yang mempengaruhi, aktivitas sering
mendengarkan musikmenggunakan headset mudah mempengaruhi

33
PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107/MODUL 5

pendengaran seseorang Mendengarkan music terlalu kuat dan jarang


membersihkan telinga
5. Ada tuli konduksi dan tuli karena saraf, tuli konduksi disebabkan :
ada banyakkotoran/minyak serumen yang menutupi lubang telinga,
rapuh/retaknya tulang-tulang pendengaran, tingkap oval dan tulang
sanggurdi tidak terhubung. Tuli juga bisa terjadikarena rusaknya
saraf ke 8 kranial (auditori)

34

Anda mungkin juga menyukai