Efflux Time
Efflux Time
Efflux Time
Adel Frisca Rahayu* (1), Ahmad Hayiz Azaim (2)
Cefiro Martha Yudhistira
Dr.Eng Achmad Dwitama Karisma,ST,MT
Departemen Teknik Kimia Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
12 Oktober 2021
Efflux time merupakan waktu yang diperlukan untuk pengosongan cairan di dalam
tangki melalui pipa vertical karena pengaruh gaya beratnya Fluida merupakan suatu zat
yang dapat mengalir. Tujuan pada percobaan efflux time adalah untuk menetapkan waktu
yang diperlukan untuk pengosongan tangki dengan penurunan kelipatan x; y; z cm dan
atau panjang pipa a cm dan b cm. Juga untuk menghitung faktor koreksi waktu
pengosongan tangki sebenarnya terhadap waktu pengosongan teoritis dengan penurunan
kelipatan x; y; z cm dan diameter pipa a dan b cm Prosedur percobaan dilakukan dengan
persiapan seluruh peralatan percobaan dan pengecekan kondisi tangki, penghitungan
dimensi pipa dan proses pemasukan fluida cair ke dalam tangki dengan kondisi pipa
ditutup, dengan tinggi fluida 25 cm kemudian dibuka penutup pipa dan mulai perhitungan
waktu yang dibutuhkan setiap penurunan kelipatan 3 cm,pengulang prosedur 1-3 sebanyak
2 kali, dan prosedur 1-4 pada pipa sesuai variabel. Hasil dari percobaan ini adalah waktu
yang diperlukan untuk pengosongan tangki dengan penurunan kelipatan 3 cm pada
diameter pipa pertama 0,017 m adalah 2,43; 2,88; 3,01; 2,94; 2,16; 3,37; 2,88; 11 detik,
diameter pipa kedua 0,013 m adalah 8,08; 6,45; 7,71; 8,3; 8,04; 8,11; 9,12 dan 29,88 detik
dan diameter pipa ketiga 0,013 m adalah 11,84; 23,28; 21,56; 20,46 19,54 21,33; 20,98;
dan 35,62 detik.pada perhitungan teoritis
1.0 Pendahuluan
Fluida merupakan suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida mencakup zat
cair dan gas karena zat cair seperti air atau zat gas seperti udara dapat mengalir.
Berbagai macam zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya
yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain. Selain zat cair, zat gas
juga termasuk fluida. Saat sebuah benda tercelup seluruhnya atau sebagian di dalam
zat cair, zat cair akan memberikan gaya ke atas (gaya apung) pada benda, di mana
besarnya gaya ke atas (gaya apung) sama dengan berat zat cair yang dipindahkan
(Abidin and Wagiani, 2013). Dikomentari [AHA2]: 11 italic
Efflux time merupakan waktu yang diperlukan untuk pengosongan cairan di
dalam tangki melalui pipa vertical karena pengaruh gaya beratnya. Waktu
pengosongan cairan dalam tangki dapat diperkirakan dengan rumus pendekatan,
kemudian dikalikan faktor koreksi untuk mendapatkan waktu pengosongan cairan
yang mendekati sebenarnya (Masna and Aulia, 2018).
Pada dunia industri terutama industri yang menggunakan menggunakan pipa
fluida, efflux time perlu dipelajari sangat rinci demi kelancaran jalannya proses
industri. Sebagian industri mengalirkan cariran dari tempat penampung dengan
pengaruh gaya gravitasi karena adanya beda ketinggian. Oleh karena itu
1
Laporan Praktikum
Mekanika Fluida dan Partikel
2
Laporan Praktikum
Mekanika Fluida dan Partikel
𝑚
𝜌= (2 − 1)
∀
…………………………(2.1) Dikomentari [AHA3]: Kurang tengah
Keterangan :
• Ρ = massa densitas (kg/m3)
• M = massa fluida (kg)
• ∀ = volume fluida (m3)
2. Berat Jenis (ɤ) Satuan SI (N/m3)
Massa jenis dari suatu zat yang dipengaruhi gaya tarik bumi atau gravitasi
dapat disebut sebagai berat jenis.
3. Spesifik Gravity (s.g)
Merupakan perbandingan dari kerapatan suatu zat dengan kerapatan air.
Spesifik gravity ini tidak memiliki satuan.
𝜌
𝑠. 𝑔 = (2 − 1)
𝜌𝑤
…………………….…………(2.2)
Keterangan :
• s.g = spesifik grafity
• ρ = kerapatan zat (kg/m3)
• ρw = kerapatan air (kg/m3)
2.4 Efflux Time
Efflux time adalah waktu yang diperlukan untuk pengosongan cairan di dalam
tangki melalui pipa vertikal, karena pengaruh gaya beratnya. Efflux time biasa
dikenal waktu yang diperlukan untuk mengalirkan bejana-bejana ini dari isi
cairannya dan ini sangat penting dalam banyak situasi darurat selain pertimbangan
produktivitas. Persamaan matematis untuk efflux time selama pengeringan gravitasi
dari cairan Newtonian (di bawah titik gelembungnya) dari tangki penyimpanan
terbuka besar berbentuk silinder dan kerucut (dimana aliran di masing-masing
tangki pada dasarnya laminar) melalui pipa keluar dengan panjang dan penampang
yang sama area (aliran di jalur pipa keluar menjadi turbulen) yang terletak di bagian
bawah tangki penyimpanan masing-masing dikembangkan (Subbarao, 2011).
2.5 Waktu Teoritis
Waktu teoritis merupakan waktu yang diperoleh menggunakan perhitungan
teoritis, berikut merupakan rumus perhitungan waktu teoritis,
7𝑐 3 3
𝑡= 2
. (𝐷𝑡 )2 . [(𝐿 + 𝐻1 − 𝐻2 )7 − (𝐿 + 𝐻2 − 𝐻2 )7 ]
3𝐷𝑝
………….…(2.3)
Kemudian rumus perhitungan c,
4
𝑧7
𝑐=
𝑣
………………………………………………….…(2.4)
3
Laporan Praktikum
Mekanika Fluida dan Partikel
𝑓𝑙𝑣 2
𝑧=
2. 𝑔. 𝐷𝑝
…………………….…………………..……….…(2.5)
Kemudian untuk perhitungan friksi,
4 . 0,0791
𝑓= 1
𝑁𝑅𝑒 4
…………………….…………………..……….…(2.6)
Keterangan :
• t = waktu teoritis
• 𝐷𝑝 = Diameter pipa
• 𝐷𝑡 = Diameter tangka
• 𝐻1 = Ketinggian 1
• 𝐻1 = Ketinggian 2
• f = friksi
• v = kecepatan alir
• NRe = Bilangan Reynold
• g = percepatan gravitasi
• L = Panjang pipa
ΔL v 2
Ff = 4 f
D 2 ……………………………………(2.7)
Keterangan :
• Ff = faktor friksi
• L = panjang pipa (cm)
• v = kecepatan alir fluida (cm/s)
• D = diameter pipa (cm)
4
Laporan Praktikum
Mekanika Fluida dan Partikel
mendekati satu, semakin akurat pula hasil percobaan efflux time karena waktu
sesungguhnya mendekati waktu teoritis (Masna and aulia, 2018).
ts
η=
tt …………………………………...….(2.8)
Keterangan :
• η = faktor koreksi
• 𝑡𝑠 = waktu sebenarnya (s)
• 𝑡𝑡 = waktu teori (s)
2.5 Kapasitansi Reservoir
Kapasitansi reservoir didefinisikan sebagai besar perubahan volume cairan
yang diperlukan untuk membuat perubahan ketinggian sebesar satu satuan.
𝑑𝑉
𝐶=
𝑑𝐻
…………………………………...….(2.9)
Keterangan :
• V = Volume fluida
• H = tinggi fluida
2.6 Faktor yang Mempengaruhi Efflux Time Dikomentari [AHA4]: Ditambahin perhitungan teoritis, efflux
taruh 2.5
Menurut (Masna and Aulia, 2018) yang berpengaruh terhadap waktu
pengosongan cairan di dalam tangki adalah:
1. Tinggi cairan di dalam tangki Dikomentari [AHA5]: dijelasin
2. Panjang pipa yang digunakan
3. Diameter pipa yang digunakan
4. Diameter dari tangki itu sendiri
5. Percepatan gravitasi
6. Viskositas cairan
7. Densitas cairan
5
Laporan Praktikum
Mekanika Fluida dan Partikel
dari tangki, pipa, beaker glass, gelas ukur, stopwatch handphone. Kemudian
mengecek kondisi tangki dan menghitung dimensi pipa pada tangki.
Tahap kedua yaitu tahap percobaan. Tahap percobaan dimulai dengan
memasukkan fluida cair ke dalam tangki dengan kondisi pipa ditutup, selanjutnya
melihat tinggi fluida awal (h0=25 cm) pada tangki dengan melihat penera tinggi
cairan pada tangka, kemudian membuka penutup pipa dan mulai menghitung waktu
yang dibutuhkan setiap penurunan kelipatan x cm, lakukan kembali prosedur 1-3
sebanyak 2 kali, dan yang terahir melakukan kembali prosedur 1-4 pada pipa dan
kelipatan penurunan yang berbeda.
6
Laporan Praktikum
Mekanika Fluida dan Partikel
7
Laporan Praktikum
Mekanika Fluida dan Partikel
8
Laporan Praktikum
Mekanika Fluida dan Partikel
Dari ketiga tabel diatas dapat diperoleh plot grafik perbandingan H (m)
dengan t (s), perbandingan T teoritis dengan faktor koreksi, dan perbandingan
panjang dengan velocity.
40
35
30
25 Pipa 1 - H1
Pipa 1 - H2
t (s)
20
Pipa 2 - H1
15 Pipa 2 - H2
Pipa 3 - H1
10
Pipa 3 - H2
5
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3
H (m)
Grafik 4.1 Hubungan H dengan t sebenarnya Dikomentari [AHA6]: jelasin nilai kapasitansi
Pada Grafik 4.1 dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi ketinggian air
maka waktu yang dibutuhkan untuk air keluar dari tangki semakin cepat, hal ini
telah sesuai dengan literatur. Proses pengumpanan akan menambah volume air
sedangkan proses pembuangan akan mengurangi volume air. Parameter utama
dalam sistem reservoir air adalah kapasitansi dari tanki tersebut dan resistansi jalur
pembuangan. Kapasitansi reservoir didefinisikan sebagai besar perubahan volume
cairan yang diperlukan untuk membuat perubahan ketinggian sebesar satu satuan.
Dapat diasumsikan jika luas penampang konstan maka nilai kapasitansi juga
konstan. Nilai kapasitansi merupakan perbandingan antara perubahan volume dan
perubahan ketinggian air dan berbanding lurus(Kawasan, 2011).
𝑑ℎ
𝑄0 − 𝑄𝑖 =
𝑑𝑡
…… ………………………………………..(4.2)
𝑑ℎ
𝐴0 √2𝑔ℎ − 𝑄𝑖 =
𝑑𝑡
………………..(4.3)
9
Laporan Praktikum
Mekanika Fluida dan Partikel
Berdasarkan hukum torricelli kecepatan alir dari suatu fluida pada tangki
dipengaruhi oleh ketinggiannya, jika perubahan ketinggian atau level air semakin
rendah dapat dikatakan waktu yang dibutuhkan juga semakin lama untuk air keluar
dari pipa.
6
Faktor Koreksi
4
Pipa 1
3
Pipa 2
2 Pipa 3
0
0 5 10 15 20 25 30
T teoritis
Grafik 4.2 Hubungan T teoritis dengan faktor koreksi Dikomentari [AHA7]: cari pendunkung asumsi
Pada Grafik 4.2 Hubungan T teoritis dan Faktor koreksi terlihat bahwa
hubungan T teoritis dengan Faktor Koreksi tidak stabil. Dari data faktor koreksi
tersebut pada variable pipa 1, 2 dan 3 memiliki faktor koreksi yang berbeda-beda.
Data tersebut kurang sesuai dengan literatur dimana faktor koreksi yang bagus
adalah semakin mendekati angka satu atau hampir sama antara waktu perhitungan
dan waktu percobaan. (Rambe et al., 2018). Pada ketinggian akhir di pipa 1 dan 2
didapatkan faktor koreksi pada akhir ketinggian yang sangat jauh dari angka satu
yaitu secara berturut – turut 4 dan 6, hal ini disebabkan semakin lama debit yang
keluar dari pipa semakin sedikit sehingga menimbulkan ketidak akuratan data dari
percobaan tersebut.
3,5
H - 0,25
3
Kecepatan (m/s)
H - 0,22
2,5
H - 0,19
2
H - 0,16
1,5
H - 0,13
1
H - 0,1
0,5 H - 0,07
0 H - 0,04
0 0,005 0,01 0,015 0,02 0,025 0,03 0,035
Diameter Pipa (m)
10
Laporan Praktikum
Mekanika Fluida dan Partikel
Grafik 4.3 Hubungan Diameter Pipa dan Velocity Dikomentari [AHA8]: cari pendukung buat asumsi
Pada Grafik 4.3 dapat dilihat jika semakin panjang pipa maka kecepatan alir
akan semakin besar, sesuai dengan perhitungan teoritis yaitu : (Abidin and Wagiani,
2013)
𝑄 = 𝑉 .𝐴
…………………………………..(4.4)
Kecepatan alir fluida dipengaruhi oleh luas penampang dari lintasan fluida,
karena semakin sempit lintasan yang dialiri oleh fluida maka semakin cepat aliran
tersebut. Berdasarkan prinsip Bernoulli tekanan fluida juga bisa berubah-ubah
tergantung laju aliran fluida tersebut. Selain itu, dalam pembahasan mengenai
tekanan pada fluida disebutkan bahwa tekanan fluida juga bisa berubah- ubah
tergantung pada ketinggian fluida tersebut. Semakin tinggi fluida maka gaya tarik
dari gravitasi juga semakin tinggi sehingga menyebabkan perbedaan kecepata alir
pada pipa yang sama di ketinggian yang berbeda. Jadi dapat disimpulkan bahwa
kecepatan fluida dipengaruhi oleh banyak faktor selain daripada waktu itu sendiri
panjang lintasan, waktu yang dibutuhkan fluida untuk melintasi lintasan tersebut,
luas penampang pipa, gaya gravitasi, dan tekanan (Abidin and Wagiani, 2013).
11
Laporan Praktikum
Mekanika Fluida dan Partikel
35
30
Percobaan
25
20 Pipa 1
15 Pipa 2
10 Pipa 3
0
0 5 10 15 20 25 30
Teoritis
12
Laporan Praktikum
Mekanika Fluida dan Partikel
melewati pipa akan semakin lama. Dalam (Ramadhan, Ramelan and Sumbodo,
2014) disebutkan bahwa factor yang menyebabkan penurunan waktu secara konstan
pada perhitungan yaitu Panjang dari pipa, diameter dari pipa, dan ketinggian dari
pipa itu sendiri.
13
Laporan Praktikum
Mekanika Fluida dan Partikel
Daftar Pustaka
1. Abidin, K. and Wagiani, S. (2013) ‘Studi Analisis Perbandingan Kecepatanaliran
Air Melalui Pipa Venturi Dengan Perbedaan Diameter Pipa’, Jurnal dinamika,
04(1), pp. 62–78.
2. Hadjichristidis, N. et al. (2012) Polymers with Star-Related Structures: Synthesis,
Properties, and Applications, Polymer Science: A Comprehensive Reference, 10
Volume Set. Elsevier B.V. doi: 10.1016/B978-0-444-53349-4.00161-8.
3. Kawasan, G., Serpong, P. and Tlp, T. (2011) ‘Penerapan pemodelan dan metode
kurva reaksi proses untuk mengidentifikasi sistem duress’, pp. 230–236.
4. Masna and Aulia, R. (2018) ‘PENGARUH DIAMETER ORRIFICE, JENIS
PEMASANGAN TANGKI, DAN KETINGGIAN PENGARUH DIAMETER
ORRIFICE, JENIS PEMASANGAN TANGKI, DAN KETINGGIAN’,
Pengaruh Diameter Orrifice , Jenis Pemasangan Tangki, Dan Ketinggian Fluida
Terhadap Debit Fluida Dan Waktu Pengosongan Tangki, 112, pp. 1–6.
5. Priyanto, E. S. (2020) ‘ANALISA ALIRAN FLUIDA PADA PIPA ACRYLIC
DIAMETER 12,7 MM (0,5 INCI) DAN 38,1 MM (1,5 INCI)’, pp. 274–282.
6. Ramadhan, Y., Ramelan and Sumbodo, W. (2014) ‘Pengembangan Media
Pembelajaran Pengukuran Rugi Aliran Fluida Cair dalam Pipa Venturi’, Journal
of Mechanical Engineering Learning, 3(2), pp. 115–124.
7. Rambe, M. D. et al. (2018) ‘Edisi Cetak Jurnal Dinamis , Desember 2018 (
ISSN : 0216-7492 ) Edisi Cetak Jurnal Dinamis , Desember 2018 ( ISSN : 0216-
7492 )’, (4), pp. 60–73.
8. Subagyo, R., Muchsin and Rezky, A. (2013) ‘ANALISIS KARAKTERISTIK
POMPA SENTRIFUGAL DENGAN SISTEM SERI DAN PARALEL’, 5(2).
9. Subbarao, C. V (2011) ‘Comparison of Efflux Time between Cylindrical and
Conical Tanks Through an Exit Pipe’, International Journal of Applied Science
and Engineering, 9(1), pp. 33–41.
10. Zhang, Z.-X. (2016) ‘Effect of Temperature on Rock Fracture’, Rock Fracture
and Blasting, pp. 111–133. doi: 10.1016/b978-0-12-802688-5.00005-1.
Appendiks
1. Perhitungan pada Pipa 1
T = 30oC
ρ = 1025 kg/m3
μ = 0,0008007 kg/m.s
D1 = 26,7 cm = 0,267 m
• Q (1) = 0,000617 m3/s
• v (1) = Q / A
= 0,000617 m3/s / 0,00023
= 2,71720667 m/s
• Nre (1) = 𝜌𝑣𝐷 𝜇
= 1025 . 2,71720667 . 0,267 / 0,0008007
= 59132,417
• f (1) = 4 . 0,0791 / NRe0,25
= 4 . 0,0791 / (59132,417)0,25
= 0.02029
• z (1) = f . L. v2 / 2 . g .Dpipa
14
Laporan Praktikum
Mekanika Fluida dan Partikel
15
Laporan Praktikum
Mekanika Fluida dan Partikel
= 2,363636 m/s
• NRe(1) = 𝜌𝑣𝐷 / 𝜇
= 1025 . 2,363636 . 0,007 / 0,0008007
= 21180,331
• f (1) = 4 . 0,0791 / NRe0,25
= 4 . 0,0791 / (21180,331)0,25
= 0,026227
• z (1) = f . L. v2 / 2 . g . Dpipa
= 0,026227. 0,49 . (2,363636)2 / 2 . 9,8 . 0,007
= 0,52330705
• c (1) = z4/7 / v
= 0,523307054/7 / 2,363636
= 0,2922
• tteoritis(1) = (7.c / 3 . Dpipa) . Dtangki2 . ((H1+L)3/7 – (H2+L)3/7)
= (7. 0,2922 / 3 . 0,007) . (0,27)2 . ((0,25+0,49)3/7 –
(0,12+0,49)3/7)
= 15,3282
• T total = T teoritis pipa + T teoritis sambungan
= 15,3282
16
Laporan Praktikum
Mekanika Fluida dan Partikel
Lembar Revisi
Modul Percobaan : Efflux time
Kelompok : 2C
Tanggal Percobaan : 27 November 2021
Tanggal Tanggal kembali Keterangan Tanda Tangan
penyerahan
27 oktober 2021 6 November 2021 1. Abstrak
6 November 2021 13 November 2021 1. Abstrak kalimat
pasif
2. Penerapan
sedimen dalam
industri
17