Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nur aisyah

Nim : P201901025

Kelas : T1 Keperawatan

Ruang : ICU

TUGAS

1. Batuk efektif

2. Normal TTv

3. Penilain kesadaran

4. Prosedur RJP

Jawaban nomor 1 :

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk melakukan teknik batuk efektif:

1. Posisikan tubuh dalam keadaan duduk dengan kaki menyentuh lantai. Anda
bisa duduk di kursi atau bersandar di tempat tidur. 2.
Letakkan atau lipat tangan di depan ulu hati, lalu ambil napas melalui hidung
secara perlahan. Cara ini dilakukan untuk menekan pergerakan udara yang
menyebabkan batuk.
3. Tarik napas dalam 4-5 kali.
4. Selama mengambil napas pertahankan bahu tetap rileks, yaitu posisi dada
bagian atas tidak bergerak dan biarkan rongga perut bergerak naik. Tahan
napas selama 2-3 detik, embuskan perlahan.
5. Pada tarikan napas kelima, sebelum batuk condongkan badan sambil
menekan lengan ke ulu hati terlebih dulu.
6. Angkat bahu dan longgarkan pergerakan dada, lalu batukkan dengan
kencang.
Batuk harusnya berlangsung kuat dan pendek. Cara ini akan membuat dahak
keluar.
7. Ambil napas kembali secara perlahan melalui hidung untuk membantu
dahak mengalir ke belakang saluran napas. Kemudian, buang dahak pada
tempat yang sudah Anda sediakan, dan buang pada tempat sampah.
8. Lakukanlah beberapa kali sesuai kebutuhan Anda sampai merasa bisa
bernapas lebih lega dan batuk mereda

Jawaban Nomor 2:

1. Tekanan darah
Tekanan darah yang diukur dibagi menjadi 2 yaitu sistolik (tekanan yang dibaca
di atas saat jantung berkontraksi) dan diastolik (tekanan yang dibawa di bawah
saat otot jantung berelaksasi). Tekanan darah yang normal seharusnya memiliki
nilai 120/80.

2. Denyut jantung
Denyut jantung yang dimiliki oleh seseorang biasanya diukur dari denyut nadi di
pergelangan tangan selama 1 menit, nilai denyut jantung yang normal antara 60-
80 per menit.

3. Suhu tubuh
Suhu atau temperatur tubuh digunakan untuk mengetahui apakah tubuh
mengalami demam atau tidak, suhu tubuh yang normal antara 36-37 derajat
celsius. Jika nilainya mencapai 38 derajat atau lebih maka sudah masuk dalam
kategori demam.

4. Hasil kadar oksigen normal dan abnormal pada tes analisa gas darah adalah
sebagai berikut:

 Kadar oksigen tinggi


Tekanan parsial oksigen (PaO2): di atas 120 mmHg

 Kadar oksigen normal


Saturasi oksigen (SaO2):95–100%
Tekanan parsial oksigen (PaO2): 80–100 mmHg

 Kadaroksigenrendah
Saturasi oksigen (SaO2): di bawah 95%
Tekanan parsial oksigen (PaO2): di bawah 80 mmHg
5.Kolesterol
Pengukuran kolesterol biasanya untuk mengetahui jumlah kolesterol total, jika
jumlahnya lebih dari 200 mg/dl darah menjadi batas peringatan terahdap
peningkatan risiko penyakit jantung, sebaiknya lakukan tes untuk mengetahui
jumlah HDL dan LDL-nya. Jika kadar LDL lebih dari 100 mg/dl darah maka ia
berisiko terhadap penyakit tertentu.

6. Hemoglobin
Hemoglobin merupakan molekul protein di sel darah yang berfungsi mengangkut
oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan membawa karbondioksida dari tubuh
ke paru-paru. Nilai hemoglobin yang normal untuk bayi baru lahir 17-22 gram/dl
darah, anak-anak 11-13 mg.dl darah, laki-laki 14-18 gram/dl darah dan
perempuan 12-16 gram/dl darah.

7. Pernafasan
untuk normal orang dewasa adalah saat istrahat adalah 12-20 x permenit

Jawaban Nomor 3 :

GCS adalah skala yang di gunakan untuk mengukur tingkat kesadaran pasien
dengan cara menilai respon pasien terhadap rangka sangan yang di berikan oleh
pemeriksa, respon pasien yang perlu di perhatikan mencakup 3 hal yaitu reaksi
membuka mata (eye) berbicara (Verbal) dan gerakan (motori).

Jawaban Nomor 4 :

Teknik resusitasi jantung paru terbagi menjadi tiga tahapan yang dikenal dengan
istilah C-A-B (compression, airways, breathing). Berikut ini adalah langkah untuk
melakukannya:

Memberikan tekanan atau kompresi dada (compression)

Kompresi dada dilakukan dengan meletakkan salah satu telapak tangan di bagian
tengah dada korban dan tangan lainnya di atas tangan pertama.
Berikan tekanan di dada korban sebanyak 100–120 kali per menit, dengan
kecepatan 1–2 tekanan per detik hingga pertolongan medis datang atau hingga
korban menunjukkan respons.

Membuka jalur napas (airways)


Tahap ini dilakukan saat korban tidak kunjung menunjukkan respons setelah
diberikan kompresi dada. Untuk membuka jalur napas, Anda bisa mendongakkan
kepala korban dengan meletakkan tangan Anda di dahinya, kemudian angkat dagu
korban secara perlahan.

Memberi bantuan napas (breathing)

Bila korban tetap tidak menunjukkan tanda-tanda pernapasan, langkah selanjutnya


adalah pemberian napas buatan dari mulut ke mulut atau mulut ke hidung bila
mulut korban terluka parah atau sulit dibuka.

Langkah pertama pemberian napas buatan adalah dengan menjepit hidung korban,
kemudian posisikan mulut Anda di mulut korban. Berikan napas atau udara dari
mulut Anda sebanyak dua kali sambil memperhatikan apakah dada korban terlihat
mengembang dan mengempis layaknya orang yang bernapas.

Jika korban belum menunjukkan tanda bernapas, coba perbaiki posisi lehernya
atau periksa kembali apakah ada sumbatan di jalan napasnya. Selanjutnya,
lakukan kembali kompresi dada sebanyak 30 kali yang diselingi dengan dua kali
pemberian napas buatan.

Apabila Anda belum terlatih atau belum menguasai cara melakukan resusitasi
jantung paru, Anda disarankan untuk melakukan pertolongan dengan kompresi
dada saja (hands only CPR) tanpa memberikan napas bantuan.

Kompresi dada terus dilakukan hingga bantuan medis datang atau dihentikan saat
korban mulai bernapas dan menunjukkan pergerakan

Anda mungkin juga menyukai