Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN INDIVIDU

PROGRAM PENDAMPINGAN KELUARGA

KULIAH KERJA NYATA


PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DESA : PUNGGUL
KECAMATAN : ABIANSEMAL
KABUPATEN : BADUNG
PROVINSI : BALI

Oleh:

No NIM Nama Mahasiswa

1 1501705041 Jhon Agustinus Yahya

2 1521105020 Livio Dominggos Savio Baptista da Silva

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS UDAYANA
PERIODE XVII TAHUN 2018

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat-Nya
lah penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kegiatan KK Dampingan di Desa
Punggul. Laporan ini merupakan salah satu perwujudan program dari kegiatan KKN-PPM
(Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) periode ke XVII Universitas
Udayana Tahun 2018, dan memuat laporan tentang keadaan keluarga yang di dampingi oleh
mahasiswa KKN PPM, laporan tersebut berupa keadaan ekonomi keluarga dampingan,
masalah yang dialami oleh keluarga yang didampingi, solusi dan rekomendasi dari penulis
untuk memecahkan masalah tersebut.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis mendapatkan banyak petunjuk, bimbingan,
saran dan motivasi dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Pihak Rektorat Universitas Udayana atas bantuan dan fasilitas yang telah
diberikan.
2. Dosen Pembimbingan Lapangan I Wayan Widhiada S.T., M.Sc., Ph.D yang telah
membimbing dan memberikan banyak saran.
3. Perbekel Desa Punggul bapak Kadek Sukarma, S.Kom. beserta perangkat desa
yang senantiasa memberikan informasi.
4. Bapak I Made Suparna selaku Kelian Dinas Banjar Padang yang telah membantu
dan merekomendasikan keluarga dampingan.
5. Bapak Wayan Pageh selaku keluarga dampingan beserta seluruh anggota
keluarganya yang telah memberikan banyak pengalaman kepada penulis.
6. Seluruh masyarakat di Desa Punggul atas bantuan informasi mengenai
permasalahan dan situasi wilayah Desa Punggul.
Demikian lah sepatah kata pengantar dari penulis. Sebagai penulis saya
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk membantu menyempurnakan laporan
ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Punggul, 26 Agustus 2018

iii
Jhon Agustinus Yahya

DAFTAR ISI

COVER i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1
1.1 Profil Keluarga Dampingan 1
1.2 Kondisi Ekonomi Keluarga Dampingan 3
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 6
2.1 Menemukenali Masalah 6
2.2 Prioritas Masalah 7
BAB III SOLUSI PEMECAHAN MASALAH 8
3.1 Program 8
3.2 Jadwal Kegiatan 9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 12
4.1 Jenis Kegiatan 12
BAB V PENUTUP 13
5.1 Kesimpulan 13
5.2 Rekomendasi 13
LAMPIRAN 14

iv
v
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan


Program Pendampingan Keluarga (PPK) merupakan program unggulan yang
dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas
Udayana. Program Pendampingan Keluarga termasuk dalam program pokok non tema yang
wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa dan bertujuan untuk membantu pemberdayaan
keluarga prasejahtera melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang
wirausaha, pendidikan, keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk
membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Manfaat Program Pendampingan Keluarga
bagi mahasiswa adalah untuk dapat meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa
dalam mengatasi permasalahan keluarga melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang telah dipelajari.
Pada KKN-PPM UNUD periode XVII tahun 2017 ini, penulis mendapat kesempatan
untuk mendampingi salah satu keluarga yang termasuk dalam kategori keluarga tidak mampu
yang berada di Banjar Padang, Desa Punggul, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung,
yaitu keluarga ibu Ni Made Sabda, yang direkomendasikan oleh Kelian Dinas Banjar Padang.
Ibu Ni Made Sabda bertempat tinggal di Banjar Padang, Desa Punggul, Kecamatan
Abiansemal, Kabupaten Badung. Keluarga Ni Made Sabda merupakan keluarga sederhana
yang hidup dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah. Ni Made Sabda tinggal bersama
anak-anak dan cucunya. Ni Made Sabda merupakan seorang lansia yang berumur 75 tahun. Ia
menderita penyakit pikun dan tinggal di sebuah rumah bersama anak, cucu, dan menantunya.
Suami Ni Made Sabda telah meninggal dunia sejak lama dan sekarang Ni Made Sabda
tinggal bersama anak pertamanya (Wayan Pageh), anak pertamanya ini lah yang menjadi
kepala keluarga dan merawat ibu Ni Made Sabda, menantunya (Ketut Suniti), dan anak
keduanya (Ketut Badri). Berikut ini merupakan tabel anggota keluarga Ibu Ni Made Sabda.
Anggota Keluarga Ibu Ni Made Sabda
No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1 Wayan Pageh Kawin 60 tahun Tamat SD Buruh Kepala
Keluarga
2 Ni Made Sabda Kawin 75 tahun Tamat SD Tidak Ibu

1
bekerja
3 Ketut Suniti Kawin 65 tahun Tamat SD Ibu Rumah Istri
Tangga
4 Ketut Badri Belum 40 tahun Tamat SD Buruh Adik
kawin
5 Kadek Belum 25 tahun Tamat SMA Tukang Anak Kedua
Sukarata kawin Bengkel Ketut Suniti
6 Ni Luh Kawin 36 tahun Tamat SMA Buruh di Anak Pertama
Ginarwati toko baju Ketut Suniti

Keluarga Bapak Wayan Pageh tinggal di komplek rumah sederhana di Desa Punggul
dengan luas tanah kurang lebih 10 are, dan luas bangunan 5 are. Dengan bangunan rumah
yang cukup layak, rumah Wayan Pageh mempunyai 4 kamar. Di lingkungan rumah Ni Made
Sabda, terdapat beberapa rumah yang dihuni oleh keluarganya. Bangunan rumah yang dihuni
oleh Ni Made Sabda berupa bangunan permanen yang terdiri dari dapur dan tempat tidur.
Sedangkan kamar mandi berada di luar bangunan yang berada di bangunan rumah yang lain.
Ibu Ni Made Sabda merupakan seorang lansia yang sudah mulai mengalami penyakit
pikun, dan beliau tidak bisa berbahasa Indonesia selain hanya bisa berbahasa Bali. Sehingga
dalam berkomunikasi dengan keluarga dampingan, seluruhnya dilakukan dengan anak dari Ni
Made Sabda yaitu Wayan Pageh dan istrinya Ketut Suniti. Ketut Suniti yang merupakan
menantu Ni Made Sabda kondisinya juga kurang sehat, beliau mengalami sakit syaraf kejepit
sehingga harus rutin setiap 1 minggu sekali pergi ke rumah sakit Kapal untuk menjalani
terapi. Untungnya untuk menjalani terapi tersebut, ibu Ketut Suniti tidak mengeluarkan biaya
apapun, karena ibu Ketut Suniti sudah memliki kartu Badung Sehat. Keadaan ibu Ni Made
Sabda sendiri sangat memprihantinkan, kamar tidurnya yang tidak terlalu luas dan lantainya
masih beralaskan lantai semen. Sedangkan tempat tidurnya sendiri masih menggunakan dipan
yang tidak diberikan alas berupa kasur dan bantal kepala dan tidak ada kelambunya. Hal
tersebut menyebabkan ibu Ni Made Sabda tidak merasa nyaman ketika tidur. Terlebih lagi
kaki ibu Ni Made Sabda yang dirantai agar ia tidak kemana-mana, karena apabila anggota
keluarganya sibuk dan tidak sempat mengawasi dia, ibu Ni Made Sabda bisa pergi kemana-
mana dan tidak akan tahu jalan pulang, ibu Ni Made Sabda tidak dipasung, melainkan hanya
dirantai kaki sebelahnya untuk menjaga dia agar tidak pergi kemana-mana. Tepat di sebelah
kamar tidur ibu Ni Made Sabda terdapat sebuah dapur bersama yang digunakan oleh seluruh

2
anggota keluarga untuk memasak makanan. Di rumah ibu Ni Made Sabda sudah dialiri listrik
yang digunakan untuk penerangan, menonton tv, dan mendengarkan radio. Sumber air
bersihnya menggunakan air PAM. Di sekitar rumah ibu Ni Made Sabda terdapat kandang
babi yang dipelihara oleh anaknya Ni Made Sabda (Wayan Pageh), air PAM juga digunakan
untuk membersihkan kandang babi tersebut. Tak jarang bau kandang babi tersebut tercium
hingga rumah Ni Made Sabda.

1.2 Kondisi Ekonomi Keluarga Dampingan


1.2.1 Pendapatan Keluarga
Karena sehari-hari ibu Ni Made Sabda tidak bisa kemana-mana karena kondisinya
yang sudah tua dan masalah penyakit pikun yang ia alami, maka seluruh ekonomi keluarga
dipenuhi oleh anak pertamanya Wayan Pageh yang menjadi tulang punggung utama keluarga.
Ibu Ni Made Sabda juga dibantu oleh menantunya (Ketut Suniti) yang tinggal juga di rumah
tersebut. Sehari-harinya Pak Wayan Pageh bekerja sebagai peternak babi dan juga buruh
bangunan yang tidak menentu. Pak Wayan Pageh memelihara babi sebanyak 10 ekor di mana
modal memelihara babi ini di dapat dengan meminjam uang di Lembaga Perkreditan Desa
Punggul sebesar Rp20.000.000 yang utang tersebut masih belum lunas saat laporan ini
ditulis. Adapun babi-babi yang dipelihara ini menghasilkan setiap 5 sampai 6 bulan sekali.
Biasanya Pak Wayan Pageh menjual babi yang berusia 5 bulan dengan berat rata-rata 70-
100Kg per ekor, dengan harga Rp32.000,00 per kilogram. Jadi kalau harga per 1 ekor
berkisar antara Rp2.500.000 sampai Rp3.000.000. Selain itu Pak Wayan Pageh juga menjual
bibit babi yang berusia 30 hari sampai 40 hari dengan harga Rp400.000 sampai Rp600.000
per ekor tergantung kualitas bibit babi tersebut, dan bibit-bibit babi ini siap jual setiap 5 bulan
sekali juga (dihitung dari proses perkawinan, hamil, sampai proses melahirkan anak babi).
Setiap indukan babi mampu melahirkan anak babi (bibit) mulai dari 5 ekor sampai 15 ekor
tergantung dari indukkan babi tersebut dan juga ada juga anak babi yang mati di umur
prematur. Keluarga Pak Wayan Pageh cukup banyak mendapatkan uang dari hasil penjualan
bibit babi ini.
Sedangkan istri Pak Wayan Pageh (Ketut Suniti) hanya bekerja sebagai ibu rumah
tangga yang setiap harinya membuat canang (sarana persembahayangan agama Hindu) yang
biasa ia jual ke pasar Blahkiuh. Pendapatan yang dihasilkan dari menjual canang kira-kira
Rp25.000 per hari, dan pendapatan ini juga bisa meningkat jika ada hari-hari raya. Nominal
pendapatan keluarga setiap bulan tidak menentu, terkadang apabila dalam satu bulan terdapat
banyak hari raya, maka omset penjualan canang meningkat. Pak Wayan Pageh tidak pernah
3
menghitung pendapatan perbulan, namun jika diperkirakan pendapatan keluarga sebulan
kurang lebih Rp1.500.000,00 sampai Rp2.000.000. Pendapatan tersebut masih kurang untuk
mencukupi kebutuhan keluarga.
Tabel Pendapatan Keluarga Wayan Pageh (Estimasi)
No Sumber Penghasilan Akumulasi Per Bulan
1 Menjual Canang Rp50.000 x 30 Rp1.500.000
2 Buruh Rp20.000 x 10 Rp200.000
Total Rp1.700.000

Keluarga Wayan Pageh juga mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa:


1. Beras Miskin (RASKIN)
2. Kartu Badung Sehat
3. Obat-obatan
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Keluarga Ni Made Sabda (selanjutnya disebut keluarga Wayan Pageh) merupakan
keluarga yang memfokuskan pengeluaran pada kebutuhan sehari-harinya diantarnaya adalah:
1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hari
Kebutuhan sehari-hari mencakup kebutuhan primer seperti biaya makan. Untuk
makan menghabiskan beras kurang lebih 50 kg per bulan yang dibeli dari pasar Blahkiuh,
selain itu keluarga Wayan Pageh juga mendapatkan bantuan beras miskin (RASKIN) dari
pemerintah sebanyak 10Kg setiap bulan. Untuk lauk pauknya memasak sendiri atau
terkadang membeli yang sudah jadi maupun membeli mie instan. Pak Wayan Pageh tidak
pernah menghitung berapa keseluruhan pengeluaran setiap bulan, pengeluaran setiap hari
diperkirakan Rp45.000 sampai Rp50.000. Sedangkan kebutuhan papan Pak Wayan Pageh
masih memiliki utang di koperasi LPD (Lembaga Perkreditan Desa) yang harus dilunasi
dengan cara mencicil setiap bulan dengan cicilan sebesar Rp800.000,00. Pak Wayan Pageh
harus bekerja ekstra untuk dapat melunasi utang tersebut. Untuk kebutuhan sandang, keluarga
Wayan Pageh tidak mempermasalahkan style dan model pakaian yang digunakan, yang
penting pakaian tersebut dapat melindungi badan mereka dari suhu dingin di Desa Punggul.
1.2.2.2 Pendidikan
Untuk pendidikan, keluarga Ni Made Sabda tidak mengeluarkan biaya apapun karena
sudah tidak ada anggota keluarganya yang masih menempuh pendidikan.

4
1.2.2.3 Sosial
Pak Wayan Pageh dan Ketut Suniti menceritakan bahwa mereka sering ikut dalam
kegiatan di banjar maupun di desa. Tetangga-tetangga di sekitar juga mengenal pak Wayan
Pageh dengan baik, sehingga mereka akan membantu secara gotong royong bila ada kegiatan.
Pengleuaran sosial berupa iuran banjar setiap bulan sebesar Rp5.000,00 dan iuran PKK
sebesar Rp5.000,00 setiap bulannya.
1.2.2.4 Keperluan Lainnya
Biaya rutin bulanan yang harus dikeluarkan oleh Pak Wayan Pageh adalah biaya air PAM
rata-rata sebesar Rp100.000,00 per bulan, biaya listrik sebesar Rp50.000,00 per bulan,
pengeluaran untuk banten hari-hari tertentu seperti kajeng keliwon yang menghabiskan uang
sebesar Rp25.000,00

5
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Ni


Made Sabda, penulis melakukan beberapa kali kunjungan ke rumah keluarga yang
didampingi. Selama kunjungan, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan seperti melakukan
perkenalan dan mengobrol dengan anggota keluarga, sambil makan bersama dan membantu-
bantu pekerjaan rumah. Sosialiasi mengenai program kerja KKN-PPM dan juga berbagi
cerita serta pengalaman juga dilakukan untuk meningkatkan keakraban.
2.1 Menemukenali Masalah
Berdasarkan pengamatan dari kunjungan yang telah beberapa kali dilakukan, dan juga
bincang-bincang dengan bapak Wayan Pageh dan istrinya Ketut Kuniti, permasalah keluarga
yaitu sebagai berikut.
2.1.1 Masalah Ekonomi Keluarga
Ibu Ni Made Sabda yang sudah lansia dan menderita penyakit pikun sudah tidak bisa
bekerja lagi selain berharap dengan anak-anaknya dan saudara-saudaranya. Anak
pertamanya, Wayan Pageh menjadi tulang punggung keluarga yang bertugas mencari nafkah
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pengeluaran dalam sebulan cukup besar, apalagi ditambah
dengan cicilan utang yang harus dilunasi oleh keluarga tersebut. Sehingga keluarga Wayan
Pageh tidak memiliki tabungan di bank. Tidak memiliki tabungan ini menjadi masalah yang
serius, jika tidak ada pengeluaran mendadak, pak Wayan Pageh masih dapat mengimbangi
pendapatan dan pengeluaran, namun jika ada keperluan mendesak terpaksa harus meminjam
uang di saudara-saudaranya atau meminjam uang di koperasi. Uang yang dipinjam dapat
sedikit demi sedikit dilunasi apabila pak Wayan Pageh mendapatkan pekerjaan tambahan
sebagai buruh dan ternak babi nya sudah siap untuk dijual. Dalam satu bulan pemasukan
keluarga Bapak Wayan sebesar Rp. 1.700.000. Pemasukan tersebut didapat dari kerja sebagai
buruh, peternak dan pembuatan canang. Selain itu, pemasukan keluarga pak Wayan dibantu
oleh anaknya Kadek yang kerja di bengkel untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jumlah
pengeluaran keluarga Pak Wayan mencapai Rp1.500.000.00 Kebutuhan tersebut tidak dapat
dihilangkan karena merupakan kebutuhan primer keluarga seperti biaya untuk kebutuhan
makan, tagihan listrik-air dan biaya untuk kebutuhan sembahyang.

6
2.1.2 Masalah Peternakan
Beternak babi dan ayam merupakan salah satu sumber utama penghasilan keluarga, namun
harus menunggu beberapa bulan sehingga babi dan ayam sudah siap untuk dijual. Kebutuhan
pakan babi juga memerlukan banyak uang, seperti membeli carun, ampas tahu, dan sisa-sisa
makanan. Untuk membersikahkan kandang babi dari kotoran-kotorannya, pak Wayan Pageh
menggunakan air PAM yang juga menambah beban pengeluaran air PAM nya.
2.2 Prioritas Masalah
Adapun daftar prioritas masalah yang terdapat pada bapak Wayan Pageh adalah
sebagai berikut.
.2.2.1 Masalah Ekonomi
Masalah ekonomi pada keluarga ini adalah:
- Kurangnya pendapatan yang diperoleh untuk memenuhi kebutuhan setiap bulan
2.2.2 Masalah Peternakan
Masalah peternakan pada keluarga ini adalah:
- Ternak babi yang memerlukan banyak tenaga untuk membersihkan kandang babi,
sedangkan yang mengelola kandang babi setiap hari hanya Wayan Pageh sendiri.
- Belum ada bantuan dari pemerintah seperti bantuan pakan babi, vitamin, maupun
vaksin.
2.3.2 Masalah Kesehatan
Adapun masalah kesehatan yang terdapat pada keluarga ini adalah:
- Ibu Ketut Suniti mengalami sakit saraf kejepit di bagian pinggul yang mengakibatkan
susahnya beraktivitas.
- Ibu dari bapak Wayan Pageh (Ni Made Sabda) menderita penyakit pikun sehingga
harus dirantai kakinya agar tidak pergi kemana-mana tanpa sepengatahuan anggota
keluarga.

7
BAB III
SOLUSI PEMECAHAN MASALAH

3.1 Program
3.1.1 Memberikan Edukasi Mengenai Pentingnya Membuka Usaha Baru untuk
Memperoleh Pendapatan Lebih
Penulis mencoba untuk memberikan edukasi terhadap Pak Wayan Pageh dan
keluarganya mengenai peluang usaha untuk menambah pendapatan. Pak Wayan Pageh saat
ini memiliki 10 ekor babi berjenis Landrace. Pak Wayan Pageh memiliki beberapa potensi
untuk menambah pendaptan, seperti misalnya 1 ekor babi bisa dijadikan modal awal untuk
menambah ternak ayam atau bebek yang dapat menghasilkan dengan cepat dibandingkan
dengan hanya beternak babi. Hal yang menjadi pertimbangan adalah karena ayam dapat
menghasilkan telur-telur dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan beternak
babi yang memerlukan waktu hingga berbulan-bulan.

3.1.2 Mencoba Mengedukasi Agar Membuka Tabungan di Bank atau LPD


Solusi kedua adalah menyarankan keluarga untuk membuka tabungan di bank atau
LPD, hal ini bertujuan jika ada masalah yang tidak terduga, maka keluarga Wayan Pageh
masih memiliki simpanan dan meminimalisir meminjam uang dari orang lain ataupun sampai
menggadaikan dan menjual barang berharga miliknya.

3.1.3 Memberikan Edukasi Seputar Masalah Kesehatan


Ibu Ketut Suniti mengalami sakit saraf kejepit, di mana penyakit ini tergolong
penyakit yang susah sembuhnya, kemudian ibu Ni Made Sabda yang sudah tua dan
mengalami penyakit pikun. Saran dari penulis adalah agar ibu Ketut Suniti lebih semangat
lagi mengikuti terapi kesehatannya dan menyarankan untuk selalu berhati-hati ketika
beraktivitas, terutama dalam posisi duduk atau berdiri tidak boleh untuk membungkuk.
Sedangkan untuk ibu Ni Made Sabda, karena faktor usia juga, saran dari penulis untuk selalu
menjaga kebersihan kamar ibu Ni Made Sabda karena ibu yang selalu terantai di kamar
tersebut. Selain itu juga menyarankan untuk menanam tanaman obat di lahan yang tersisa,
seperti jahe, sereh, pandan, mengkudu, dll.

8
3.2 Jadwal Kegiatan
Kegiatan KK dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah Wayan Pageh yang
berlokasi di Banjar Padang, Desa Punggul, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung,
dalam waktu 5 minggu dilakukan kunjungan kurang lebih 15 kali. Jadwal kegiatannya
sebagai berikut.
No Tanggal Waktu Keterangan
1 30 Juli 19.00-20.00 Koordinasi dengan kelian dinas untuk menentukan
2018 pembagian KK dampingan.
2 31 Juli 13.00-16.00 Mencari alamat KK dampingan, berkenalan, dan membuat
2018 janji pertemuan selanjutnya.
3 1 18.00-20.00 Berdiskusi dengan Bapak Wayan Pageh tekait silsilah
Agustus keluarga, pekerjaan, pendapatan, dan pengeluaran
2018 keluarga.
4 2 14.00-16.00 Membantu membersihkan pekarangan rumah Bapak
Agustus Wayan Pageh.
2018
5 3 17.00-21.00 Berdiskusi dan mencari jalan keluarga permasalahan
Agustus ekonomi Bapak Wayan Pageh.
2018
6 4 17.00-21.00 Membantu Bapak Wayan Pageh membersihkan
Agustus pekarangan rumah, membersihkan kandang babi dan
2018 memandikan babi.
7 5 16.00-20.00 Membantu Bapak Wayan Pageh membuat canang dan
Agustus memandikan babi.
2018
8 6 20.00-24.00 Berdiskusi dengan keluarga Wayan Pageh terkait masalah-
Agustus masalah ekonomi yang dialami oleh keluarga.
2018
9 7 17.00-21.00 Membantu membawa makanan babi ke gudang
Agustus
2018
10 8 18.00-22.00 Membantu bersih-bersih di rumah Bapak Wayan Pageh

9
Agustus dan membantu memandikan babi, membersihkan kandang
2018 babi.
11 9 18.00-20.00 Berdiskusi dengan keluarga Wayan Pageh mengenai
Agustus pentingnya untuk membuka usaha baru selain beternak
2018 babi.
12 10 16.00-20.00 Membantu membersihkan rumah keluarga Bapak Wayan
Agustus Pageh, membantu membuat canang, membantu
2018 membersihkan kandang babi, dan memberikan makanan
babi, membantu membuat dipan.
13 11 18.00-22.00 Membantu membersihkan rumah keluarga Bapak Wayan
Agustus Pageh, membantu membuat canang, membantu
2018 membersihkan kandang babi, dan memberikan makanan
babi.
14 12 15.00-21.00 Membantu membersihkan rumah keluarga Bapak Wayan
Agustus Pageh, membantu membuat canang, membantu
2018 membersihkan kandang babi, dan memberikan makanan
babi.
15 13 18.00-22.00 Memberikan edukasi kepada keluarga Wayan Pageh
Agustus mengenai pentingnya membuka tabungan dan simpanan di
2018 bank/LPD.
16 14 18.00-22.00 Membantu membersihkan rumah keluarga Bapak Wayan
Agustus Pageh, membantu membuat canang, membantu
2018 membersihkan kandang babi, dan memberikan makanan
babi, membantu mempersiapkan pernikahan anaknya pak
Wayan (Kadek Sukarata)
17 15 18.00-22.00 Membantu membersihkan rumah keluarga Bapak Wayan
Agustus Pageh, membantu membuat canang, membantu
2018 membersihkan kandang babi, dan memberikan makanan
babi, membantu mempersiapkan pernikahan anaknya pak
Wayan (Kadek Sukarata)
18 18 18.00-22.00 Membantu membersihkan rumah keluarga Bapak Wayan
Agustus Pageh, membantu membuat canang, membantu
2018 membersihkan kandang babi, dan memberikan makanan

10
babi.
19 19 18.00-22.00 Membantu membersihkan rumah keluarga Bapak Wayan
Agustus Pageh, membantu membuat canang, membantu
2018 membersihkan kandang babi, dan memberikan makanan
babi.
20 20 20.00-24.00 Memberikan edukasi tentang pentingnya untuk menjaga
Agustus kesehatan, dan tanaman-tanaman yang bisa dijadikan
2018 untuk obat.
21 21 20.00-24.00 Berdiskusi dengan keluarga Wayan Pageh terkait masalah
Agustus ekonomi yang dialami oleh keluarga dan mencari jalan
2018 keluarnya.
22 23 20.00-24.00 Memerikan edukasi dan pengetahuan umum kepada
Agustus keluarga Bapak Wayan Pageh.
2018
23 24 15.00-18.00 Memberikan bantuan sembako, dan kebutuhan sandang
Agustus kepada keluarga Wayan Pageh dan menyusun laporan
2018 pendampingan keluarga.
24 25 10.00-13.00 Membantu membersihkan rumah bapak Wayan Pageh,
Agustus membersihkan pekarangan, dan menyusun laporan
2018 keluarga dampingan.

11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Jenis Kegiatan


Kegiatan program pendampingan keluarga ini adalah dilaksanakan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan oleh LPPM Universitas Udayana KKN PPM UNUD ke XVII
tahun 2018 di Desa Punggul, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, dengan jadwal
kunjungan adalah minimal 80,64 jam.

4.1.1 Waktu
Adapun waktu yang digunakan untuk kegiatan Program Pendampingan Keluarga ini
adalah sesuai dengan Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap
mahasiswa yaitu minimal 80,64 jam selama mahasiswa peserta KKN PPM melaksanakan
kegiatan di desa.

4.1.2 Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan Program Pendampingan
Keluarga ini adalah sesuai dengan lokasi peserta KKN PPM yang telah di tentukan dan telah
mendapatkan rekomendasi dari pihak Perbekel Desa Punggul beserta perangkat desa dan
kelian dinas banjar di Banjar Padang, Desa Punggul, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten
Badung.

4.1.3 Hasil Kegiatan


Adapun hasil yang diharapkan setelah kegiatan Program Pendampingan Keluarga ini
adalah agar keluarga Wayan Pageh dapat meningkatkan kesadaran mereka mengenai
kesejahteraan hidup khususnya di bidang ekonomi. Selain itu penulis juga memberikan
bantuan sembako berupa gula, kopi, beras, dan mi instan. Serta juga memberikan bantuan
berupa uang tunai sebesar Rp200.000.

4.1.4 Kendala
Tidak banyak kendala yang dialami saat melaksanakan Program Pendampingan
Keluarga di keluarga Bapak Wayan Pageh di Banjar Padang, Desa Punggul, Kecamatan
Abiansemal, Kabupaten Badung. Kendala yang terjadi hanya menyesuaikan jadwa bertemu

12
bersama keluarga. Keluarga Wayan Pageh menyambut peserta KKN PPM UNUD dengan
sangat ramah.

13
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan beberapa hal yaitu sebagai berikut.
a. Masalah utama keluarga Wayan Pageh adalah hal ekonomi maupun peternakan
(pekerjaan utama Bapak Wayan Pageh). Untuk meningkatkan ekonomi, diperlukan
usaha baru selain usaha ternak yang sudah ada. Selain itu perlunya tabungan keluarga
agar keluarga memiliki uang simpanan yang dapat berguna masa yang akan datang.
Usaha lain itu diantaranya seperti beternak ayam petelur karena lebih cepat
memberikan hasil daripada beternak babi yang membutuhkan waktu agak lama untuk
memberikan hasil.
b. Observasi dan wawancara dilakukan saat kunjungan untuk mengamati dan
penganalisa permasalahan lain serta kebutuhan yang diperlukan oleh keluarga
dampingan (Bapak Wayan Pageh). Usaha yang dilakukan oleh penulis adalah
memberikan edukasi dan wawasan untuk solusi atas masalah-masalah yang dialami
oleh keluarga secara informatif dan persuasif untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup keluarga Bapak Wayan Pageh.

5.2 Rekomendasi
Berdasarkan hasil observasi, beserta kesimpulan di atas. Rekomendasi dari penulis
kepada keluarga Wayan Pageh adalah untuk memperoleh pendapatan lebih dan agar
mengatur pengeluaran sehemat mungkin agar tersedia uang sisa yang dapat dialokasikan
sebagai tabungan, dan juga menyarankan keluarga Wayan Pageh agar membuka tabungan di
bank atau LPD. Selain itu penulis juga mencoba memberikan usulan untuk beternak ayam
petelur selain hanya beternak babi, karena ayam petelur lebih cepat memberikan hasil dalam
waktu yang relatif singkat. Semua rekomendasi yang telah dilakukan diharapkan dapat
memberikan dampak positif untuk kehidupan keluarga Bapak Wayan Pageh sehingga
kehidupan keluarga menjadi sejahtera.

14
LAMPIRAN (DOKUMENTASI SELAMA KEGIATAN)

Berbincang-bincang dengan keluarga terkait Membantu memberikan makanan kepada


masalah yang dialami oleh keluarga (Foto babi milik Pak Wayan Pageh. - Jhon
bersama Istri Wayan Pageh) – Jhon

Kondisi rumah keluarga Wayan Pageh Kondisi kandang babi milik Pak Wayan
Pageh

Membantu Pak Wayan membuat dipan - Melihat kondisi nenek (Ni Made Sabda)
Jhon yang mengalami sakit pikun. Pada foto
terlihat kaki nenek yang sedang dirantai. -
Jhon

15
Memberikan bantuan sembako kepada keluarga Wayan Pageh - Jhon

Berbincang dengan keluarga Pak Wayan - Membersihkan kandang babi - Livio


Livio

Membantu Persiapan acara pernikahan di Membantu mengangkat pakan babi - Livio


rumah Pak Wayan - Livio

16
Melihat Kondisi Nenek Ni Made Sabda - Membantu Pak Wayan Membuat dipan -
Livio Livio

17

Anda mungkin juga menyukai