Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL BOOK REPORT (CBR)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Filsafat Pendidikan

Dosen Pengampu : Dody Feliks P Ambarita, S.Pd., M.Hum.

Disusun Oleh :
Nama : Mirnawati Siregar
Nim : 2222132006
Kelas : C/Stambuk 2022

PENDIDIKAN BAHASA JERMAN


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini tepat waktu. Tanpa bantuan dari Tuhan, saya bukanlah siapa-siapa. Shalawat beserta
salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di
akhirat nanti.

Dalam penyusunan critical book review ini, saya banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi, dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih kepada bapak Dody Feliks P Ambarita, S.Pd., M.Hum. selaku dosen mata
kuliah Falsafat Pendidikan atas bimbingan, pengarahan, dan kemudahan yang telah diberikan kepada
saya dalam pengerjaan critical book report ini.

Saya menyadari bahwa penulisan critical book review ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca agar makalah ini menjadi lebih baik lagi. Saya mohon maaf yang sebesar-
besarnya jika ada kalimat atau kata-kata yang salah.

Demikian, semoga critical book report ini dapat bermanfaat. Terima Kasih.

Medan, 30 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1. LATAR BELAKANG.......................................................................................1
2. TUJUAN...........................................................................................................1
3. MANFAAT.......................................................................................................1
4. IDENTITAS BUKU.........................................................................................2
BAB II RINGKASAN BUKU..........................................................................................3
1. BUKU UTAMA...............................................................................................3
2. BUKU PEMBANDING.................................................................................11
BAB III PEMBAHASAN...............................................................................................18
1. KELEBIHAN.................................................................................................18
2. KEKURANGAN............................................................................................18
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................19
1. KESIMPULAN..............................................................................................19
2. SARAN...........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pada dasarnya critical book report merupakan kegiatan mengulas isi buku dengan
menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai keunggulan
dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut, bagaimana isi buku tersebut bisa
mempengaruhi cara berpikir dan menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian
tertentu. Mahasiswa dapat menguji pikiran pengarang/penulis lewat sudut pandangnya
dengan berdasarkan pengetahuan & pengalaman yang dimiliki. Melalui kegiatan critical
book review mahasiswa diajak untuk berfikir kritis mengenai suatu permasalahan, menilai
dan menganalisis suatu kajian secara objektif serta mampu memandang suatu permasalahan
dari sudut pandang yang berbeda.

2. Tujuan
 Penyelesaian tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan program studi pendididkan
bahasa Jerman.
 Menambah pemahaman mahasiswa mengenai materi atau isi buku yang di bahas.
 Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menyampaikan pendapat secara luas.
 Mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis terhadap suatu permasalahan.

3. Manfaat
 Bagi penulis kritik yang disampaikan dapat menjadi referensi dan pertimbangan
dalam menulis karya-karya yang lain.
 Bagi Mahasiswa atau masyarakat umum kritik buku menjadi sarana menambah
wawasan berfikir dan pembelajaran untuk mengemukakan pendapat secarah ilmiah.
 Bagi dosen atau pendidik kegiatan critical book report dapat menjadi bahan penilaian
sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap materi suatu bahan bacaan.
4. Identitas Buku

1. Buku Utama

Judul buku : Filsafat Pendidikan


Penulis : Muhammad Anwar
Penerbit : Kencana
Tahun Terbit : 2014
Kota Terbit : Makassar
Tebal Buku : 176
ISBN : 978-602-1186-52-7

2. Buku Pembanding

Judul Buku : Filsfat Pendidikan


Pengarang : Dr.Edward Purba, MA
Prof.Dr.Yusnadi, Ms
Penerbit : Unimed Press
Tahun Terbit : 2013
Kota Terbit : Medan
Tebal Buku : 136 halaman
ISBN : 978-602-7938-38-0
BAB II
RINGKASAN BUKU

1. Buku Utama

BAB 1
PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN FILSAFAT DALAM ILMU
PENGETAHUAN DAN KEHIDUPAN MANUSIA

A. Pengertian Filsafat
Secara etimologi, kata filsafat dalam bahasa inggris philosopy dan dalam bahasa arab
falsafash yang keduanya dari bahasa yunani yakni, philosophiayang terdiri dari 2 kata yakni,
philein (cinta) dan shopia (kebijaksanaan). Sehingga filsafat berarti cinta kebijaksanaan.
Secara terminology : filsafat diawali dengan adanya keragu-raguan yang menimbulkan
banyak hal yang dipertanyakan. Jadi pengertian filsafat ditinjau dari segi bahasanya dapat
disimpulkan bahwa filsafat adalah :
1. Pengetahuan tentang kebijakan.
2. Mencari kebenaran.
3. Pengetahuan tentang dasar-dasar atau prinsip-prinsip.
filsafat di tinjau dari segi istilahnya, menurut para ahli dapat dikemukakan sebagai berikut:
 Menurut Plato : Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan
kebenaran yang asli.
 Menurut Al-Kindi : Pengertian filsafat dikalangan umat islam dalam tiga lapangan
yaitu sebagai berikut :
1. Ilmu Fisika : meliputi tingkatnya alam nyata, terdiri atas benda-benda konkret
yang dapat ditangkap oleh pancaindra.
2. Ilmu Matematika : berhubungan dengan benda tetapi mempunyai wujud
tersendiri yang dapat dipastikan dengan angka-angka.
3. Ilmu Ketuhanan : tidak berhubungan dengan benda sama sekali yaitu soal
ketuhanan.
 Menurut Ibnu Sina : Membagi filsafat dalam dua bagian yaitu teori dan praktik.
Keduanya dihubungkan dengan agama. Dasarnya terdapat pada syariat, penjelasan
dan kelengkapannya. Tujuan filsafat praktik adalah mengetahui apa yang seharusnya
dilakukan oleh setiap orang.
 Menurut Immanuel Kant : filsafat merupakan ilmu pokok dan pangkal segala
pengetahuan yang mencakup didalamnya 4 persoalan.

Dari beberapa ungkapan para filsuf, dapat dirumuskan bahwa filsafat ialah upaya
manusia dengan akal budidaya untuk memahami, mendalami, dan menyelami secara radikal,
integral, dan sistematik mengenai ketuhanan, alam semesta, dan manusia. Cara kerja filsuf
berpikir dengan insaf mengandung pengertian berpikir secara sistematis, universal, dan
radikal.
 Berpikir secara sistematis bagi para filsuf adalah berpikir logis dengan penuh
kesadaran, dengan urutan yang saling berhubungan dengan teratur dan
bertanggung jawab.
 Berpikir secara universal adalah tidak berpikir khusus sebagaimana kerja
setiap ilmu, tetapi mencakup keseluruhannya.
 Berpikir secara radikal adalah pemikiran yang berusaha untuk menyingkap
tabir rahasia penyebab utama masalah yang akan diselenggarakan.

B. Kedudukan Filsafat Dalam Ilmu Pengetahuan dan Kehidupan Manusia


1. Kedudukan Filsafat Dalam Ilmu Pengetahuan
 Setiap ilmu pengetahuan mempunyai objek dan problem.
 Filsafat juga memberikan dasar-dasar yang umum bagi semua ilmu pengetahuan.
 Filsafat juga memberikan dasar-dasar khusus yang digunakan dalam setiap ilmu
pengetahuan.
 Filsafat juga memberikan metode atau cara kepada setiap ilmu pengetahuan.

2. Kedudukan Filsafat Dalam Kehidupan Manusia


 Memberikan pengertian dan kesadaran kepada manusia akan arti pengetahuan tentang
kenyataan yang diberikan oleh filsafat.
 Filsafat memberikan pedoman hidup kepada manusia.
BAB 2
PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN FILSAFAT PENDIDIKAN SERTA
PERANANNYA

1. Pengertian Filsafat Pendidikan


Makna pendidikan sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan
potensi-potensi pembawaan,baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada
dalam masyarakat dan kebudayaan Pendidikan diartikan sebagai hasilperadaban bangsa yang
dikembangkan atas dasar pandangan hidup bnagsa itu sendiri yang berfungsi sebagai filsafat
pendidikannya atau sebagai cita-cita dan pernyataan tujuan pendidikannya.

2. Seluk-Beluk filsafat Pendidikan


Lahirnya konsep dan rumusan filsafat pendidikan yang akan dibahas lebih lanjut,didasarkan
atas beberapa pertimbang yang merupakan pokok pikiran berarti berikut :
 sebagai ilmu pengetahuan yang formatif
 sebagai ilmu pengetahuan yang praktis
 ilmu pendidikan erat hubugannya dengan ilmu filsafat
 ilmu pengetahuan dimasukkan kedalam ilmu pengetahuan formatif
 agama
 ultimed dan proksimet
 sistem pendidikan
 isi moral
 memiliki filsafat hidup
 filsafat pendidikan sebagai suatu lapangan

3. Pengertian Filsafat Pendidikan


Apakah filsafat pendidikan? untuk menjawab pertanyaan ini maka digunakan dua
pendekatan yaitu:
1). pendekatan tradisional
2). pendekatan bersifat kritis
1). Filsafat Pendidikan Bermakna Sebagai Filsafat Tradisional
filsafat pendididkan yang menggunakan filsafat tradisional dalam bentuknya yang murni,
bahwa dialog filsafat dengan topik-topik yang disampaikan terikat oleh metode pendekatan
tradisional.
2). Filsafat Pendidikan dengan Menggunakan Pendekatan yang Bersifat Kritis
Cara analisis dalam pendekatan filsafat yang bersifat kritis yaitu:
 analisis bahasa
 analisis konsep

4. Peranan Filsafat Penddikan


Pandangan kilpatnack bahwa peranan dan fungsi filsafta pendidikan adalah menyelidiki
perbandingan pengaruh dan:
1). filsafat-filsafat yang bersaing didalam proses kehidupan
2). kemungkinan proses-proses pendidikan dan pembinaan watak keduannya,mengusahakan
untuk mengemukakan pengelolahan pendidikan yang dikehendaki unruk membina watak
yang paling konstruktif bagi golongan muda.

BAB 3
MASALAH POKOK FILSAFAT DAN PENDIDIKAN

Objek dan Sudut Pandang Filsafat


1). Objek materi filsafat terdiri atas tiga persoalan pokok yaitu: masalah tuhan, masalah
alam, masalah manusia.
2). Objek formal filsafat yaitu mencari keterangan sedalam-dalamnya sampai ke akar
persoalannya.
Sikap Manusia Terhadap Filsafat
1). Pandangan yang berpendapat bahwa apabila mendengar kata filsafat maka terbayanglah
dihadapan mereka tentang suatu yang sulit.
2). Pandangan yang bersifat skeptis.
3). pandangan yang bersifat negatif.
4). Golongan yang memendang dari sudut pandang positif.
Masalah Esensial Filsafat dan Pendidikan
Dalam ditinjau dari segi sistematik, filsafat berhadapan dalam 3 masalah utama yaitu:
 Realittas
 Pengetahuan
 Nilai

BAB 4
PROSES HIDUP SEBAGAI DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN

Proses Pendidikan Bersama Perkembangan Proses Kehidupan


Dalam proses pendidikan adapun potensi yang dibawa sejak lahir yang dibina dan
dikembangkan menjadi sikap hidup meliputi: potensi jasmani dan panca indra, potensi
piker,potensi perasaan dikembangkan, potensi karsa, potensi cipta, potensi karya, potensi
budi nurani.
Proses Hidup Manusia dan Filsafat Penddikan
Proses kehidupan manusia bahwa mereka harus melaksanakan tugas-tugas hidupyang
dilaksanakan dan ditunaikan dengan baik dan sempurna. Pada zaman dahulu hidup manusia
sangat sederhana, dihutan rimba dan di gua batu. Mereka bersusah payah dan penuh kesulitan
yang beragam dalam menghadapi perjuangan hidup dan memperebutkan makanan dengan
hewan.

BAB 5
TUJUAN HIDUP DAN TUJUAN PENDIDIKAN

Manusia dan Tujuan Hidupmya


Manusia adalah satu jenis makhluk hidup yang menjadi anggota populasi di
permukaan bumi ini. Tujuan hidup manusia untuk memperbanyak keturunan.
 Tujuan hidup manusia mengalami proses perkembangan
 Tujuan hidup bangsa Indonesia
 Tujuan hidup manusia menurut pandangan islam
Tujuan pendidikan
 Tujuan pemdidikan memberikan arah pada proses yang bersifat edukatif.
 Tujuan pendidikan tidak selalu memberi arah pada pendidikan,tetapi harusmendorong
atau memberikan motivasi sebaik mungkin.
 Tujuan pendidikan mempunyai fungsi untuk memberikan pedoman ataumenyediakan
kriteria-kriteria dalam menilai proses pendidikan.

1). Fungsi Tujuan Pendidikan mengakhiri tujuan itu


 Mengakhiri tujuan itu
 Mengarahkan tujuan itu
 suatu tujuan dapat pula berupa titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan
lain,baiktujuan baru maupun tujuan lanjutan dan tujuab pertamamemberi nilai pada
usaha itu
2). Cara Menentukan Tujuan Pendidikan
 A history analysis of social institutions approach
 A sociological analysis of current life approach
 Normative Philosophy approach
3). Kriteria Kualifikasi Tujuan Pendidikan
Menurut Dewey ada 3 kriteria untuk tujuan yang baik yaitu sebagai berikut:
 Tujuan yang sudah ada harus menciptakan perkembangan yang leih baik
daripadakondisi sebelumnya
 Tujuan harus fleksibel dan dapat diubah menurut keadaan
 Tujuan ini harus menunjukka kebebasan kegiatan
4). Sasaran Tujuan dan Tujuan Tertinggi dalam Pendidikan
Rumusan yang padat tentang tujuan pendidikan seperti kematangan dan integritas
pribadi, belum memberikan suatu makna yang jelas dan kurang operatif. Sehingga
menimbulkan bermacam-macam interprestasi, mengenai integritas pribadi, sebagaimana yang
dikemukakan para ahli antara lain sebagai berikut:
 Pragmatisme
 Kaum religious
 Kaum naturalisme
BAB 6
FUNGSI PENDIDIKAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
BIOLOGIS

Fungsi Pendidikan Dalam Hidup dan Kehidupan Manusia


Peranan pendidikan dalam hidup dan kehidupan manusia,terlebih dalam zaman
modern dikenal dengan abad cyhematica.Pendidikan diakui sebagai satu kesatuan yang
menentukan prestasi dan prodoktivitas dibidang yang lain.Menurut Theodore Brameld bahwa
pendidikan sebagai kekuatan berarti mempunyai kewenangan yang cukup kuat bagi kita,bagi
rakyat banyak untuk menentukan suatu dunia bagaimana mencapai dunia semacam itu.``
Peranan Lembaga Pendidikan
Bagi sekolah sekolah negeri yang dikelola oleh pemerintah, masyarakat memperoleh
banyak kemudahan dan keutungan. Adanya kewajiban belajar ditingkat bawah bagi tiap
warga Negara, merupakan perwujudan pentinngnya pendidikan bagi manusia untuk keluarga,
masyarakat dan Negara.Artinya Negara sebagi lembaga hidup bersama,lebih menyadari
pentingnya pendidikan bagi kepentingan warga Negara, berdasarkan tujuan pendidikan yang
berlaku di Negara tersebut.
Pendidikan Adalah Suatu Keharusan Bagi Manusia Sebagai Makhluk biologis
Tindakan mendidik adalah hal yang khusus hanya terdapat dalam dunia
kemanusiaan.Salah satu ciri yang paling mendasar tentang gambaran manusia adalah bahwa
manusia itu makhluk yang harus dididik, dapat dididik, dan dapat pula mendididk.

BAB 7
DEMOKRASI PENDIDIKAN

Pengertian Demokrasi Pendidikan


Demokrasi pendidik dalam pengertian luas mengandung 3 hal yaitu:
1). Rasa hormat terhadap harkat sesame manusia
2). Setiap manusia memiliki perubahan kearah pikiran yang sehat
3). Rela berbakti untuk kepentingan atau kesejahteraan bersama
Prinsip Prinsip Demokrasi Dalam Pendidikan
 Keadilan dalam pemerataan kesempatan belajar bagi semua warga Negara,dengacara
adanya pembuktian kesetiaan dan konsisten pada system politik yang adamisalnya
demokrasi pancasila.
 Dalam rangka pembentukan karakter bangsa sebagai bangsa yang baik
memiliki suatu ikatan yang erat dengan cita-cita nasional.

BAB 8
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN
1. Aliran Progresivisme
Aliran Progresivisme merupakan salah satu aliran filsafat pendidikan yang
berkembang pesat pada permulaan abad ke XX dalam pembaharuan pendidikan.
Ciri-ciri Utama Aliran progresivisme
Tujuan pendidikan selalu diartikan sebagai rekontruksi pengalaman yang
terusmenerus dan bersifat progresif,dengan demikian sifat progresif merupakan sifat posited
aliran tersebut. Sifat negatif nya aliran ini kurang menyetujui adanya pendidikan yang
bercorak otoritas dan absolut dalam segala bentuk seperti terdapat dalam segala bentukseperti
terdapat dalam agama, moral, politik ,dan ilmu pengetahuan.Tugas pendidikan progresivisme
adalah megadakan penelitian atau pengamatan terhadap kemampua nmanusia dan menguji
kemampuan-kemampuan tersebut dalam pekerjaan praktis.
2. Aliran Esensialisme
Esensialisme merupakan perpaduan antara ide-ide filsafat idealusme dan realisme.
Aliran filsafat pendidikan esensialisme dapat ditelusuri dari aliran filsafat yang menginginkan
agar manusia kembali kepada kebudayaan lama karena kebudayaan lama telah banyak
melakukan kebaikan untuk manusia.
Ciri-ciri Utama Aliran Esensialisme
 Berkembang pada zaman renaissance
 Aliran esensialisme memandang bahwa pendidikan yang bertumpu pada dasar
pandangan fleksibilitas dalam segala bentuk dapat menjadi sumber timbulnya
pandangan yang berubah, mudah goyah, kurang terarah dan tidak menentu serta
kurang stabil.
3. Aliran parennialisme
Aliran ini berpengang pada nilai nilai atau norma norma yang bersifat abadi.
4. Aliran Rekonstruksi
Aliran Rekontruksi adalah berusaha mencari kesepakatan semua orang mengenai
usaha bersamabersama dan bekerja sama semua bangsa untuk dapat mengatur tata kehidupan
manusia dalam suatu tataran baru seluruh lingkungan nya.
2. Buku Pembanding

BAB 1
Pengertian Filsafat Dan Filsafat Pendidikan

A. Pengertian Filsafat
Secara etimologi : kata filsafat dalam bahasa inggris philosophy dan dalan bahasa
arab falsafash yang keduanya dari bahasa yunani yakni, philosophia yang terdiri dari 2 kata
yakni, philein (cinta) dan shopia (kebijaksanaan). Sehingga filsafat berarti cinta kebijaksaan.-
Secara terminology : filsafat diawali dengan adanya keragu-raguanmyang menimbulkan
banyak hal yang dipertanyakan.
- Menurut para ahli Plato : filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan
kebenaran yang asli.
- Menurut Aristoteles : filasafat adalah ilmu yang meliputi kebenaran yang terkandung di
dalam ilmu-ilmu metsafisika, logika, retorika, etika, ekonomi politik, dan estetika.
- Menurut Al Faribi : filsafat adalah pengetahuan tentang alam, wujud bagaimana hakikat
yang sebenarnya.
- Menurut Ali mudhofir : memberikan berbagai arti filsafat yang beragam:
 Filsafat sebagai sifat
 Filsafat sebagai suatu metode
 Filsafat sebagai kelompok persoalan
 Filsafat sebagai sekelompok teori atau sistem pemikiran
 Filsafat sebagai analisis logis
Dengan memperhatikan pengertian-pengertian yang dijelakan diatas, dapat diambil
sebagai kesimpulan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meyelidiki segala sesuatu
yang ada secara mendalam sampai pada hakekatnya dengan menggunakan akal atau pikiran.

Tujuan dan ciri-ciri pikiran kefilsafatan


 Tujuan : untuk mencari hakikat dari sesuatu gejala atau fenomena secara mendalam.
Ciri-ciri pikiran kefilsafatan : dengan pikiran berfilsafat seseorang tidak akan
menganggap sesuatu masalah yang manapun sebagai hal sepele, tidak akan mudah
dipengaruhi eleh sesuatu, bersikap bebas, dapat mengatasi suatu prasangka tertentu,
bersikap jujur, menanyakan kebenaran perbuatan tertentu dan pada akhinya akan
menemukan kebenaran.
 Alasan Berfilsafat
Ada tiga hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat yakni; keheranan, kesangsian,dan
kesadaran akan keterbatasan.
 Peranan Filsafat
Ada tiga peranan filsafat yakni; pendobrak, pembebas, dan pembimbing.

Pengertian Filsafat Pendidikan


Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, dimana pendidikan merupakan usaha sadar
dan penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam membimbing, memimpin, dan
mengarahkan peserta didik dengan berbagai persoalan dan pertanyaan yang mungkin timbul
dalam pelaksannanya. Filsafat dalam arti luas menurut Mudyahardjo (2004, 5) dapat dibagi 2
macam yakni;
- Filsafat praktek pendidikan yaitu analisis kritis dan komprehensif tentang bagaimana
seharusnya pendidikan diselenggarakan dan dilaksanakan dalam kehidupan manusia.
- Filsafat ilmu pendidikan yaitu analisis kritis dan komprehensif tentang pendidikan dan
konsep-konep psikologi pendidikan yang berkaitan dengan teori-teori belajar, pengukuran
pendidikan, prosedur-prosedur sistematis tentang penyusunan kurikulum, dan sebagaimana
akhinya menjadi teori pendidikan.

Bab 2
Filsafat Pendidikan

a. Filsafat pendidikan sebagai sistem


filsafat ditandai dengan pemunculan atau lahirnya teori-teori atau sistem pemikiran yang
dihasilkan oleh para pemikir atau filsuf. Filsafat pendidikan terwujud dengan menarik garis
linear antara filsafat dan pendidikan. Selain pendekatan linear, pendidikan dapat disusun
dengan berpangkal kepada pendekatan tertentu daripada pendidikan itu sendiri.
b. Substansi Filsafat pendidikan
Kedudukan filsafat pendidikan dalam jajaran ilmu pendidikan adalah sebagai bagiandari
fundasi-fundasi pendidikan. Berarti bahwa filsafat pendidikan perlu mengetengahkan tentang
konsep-konsep dasar pendidikan.
c. Hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan
Filsafat sebagai pandangan hidup berisi nilai-nilai dan kebenaran yang dinjunjung tinggi
oleh penganutnya sekaligus merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek
hidup dan kehidupan manusia, masyarakat, dan bangsa. Pendidikan sebagai suatu lembaga
yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma-norma tingkah laku perbuatan
yang didasarkan pada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan
tenaga pendidikan dalam suatu masyarakat. Untuk menjamin agar perlaksanaan pendidkan
efektif, maka dibutuhkan landasan-landasan filosofis dan landasan ilmiah sebagai normatif
dan pedoman pelaksanaan. Dari uraian diatas dapat disimpulakan bahwa hubungan
fungsional antara filsafat dan teori pendidikan adalah:
- Filsafat dalam arti filosofis merupakan cara pendekatan yang dipakai dalam memecahlan
problematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan oleh para ahli.
- Filsafat berfungsi memberi arah bagi teori pendidikan yang telah ada menurut aliran filsafat
tertentu yang memiliki relevansi dengan kebutuhan nyata.
- Filsafat dalam hal filsafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan
arah dalam mengembangkan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan.

BAB 3
Aliran-Aliran Filsafat

Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan


1. Filsafat Pendidikan Idealisme
menyatakan bahwa kenyataan tersusun atas gagasan-gagasan. Prinsipnya aliran idealisme
mendasari semua yang ada dan yang nyata di alam inihanya idea, dunia idea merupakan
lapangan rohani dan bentuknya tidak sama dengan alamn yata seperti yang nampak dan
tergambar. Yang terpenting dari ajaran ini adalah manusia menganggap roh atau sukma lebih
berharga dan lebih tinggi dibanding dengan materi kehidupan manusia.
2. Filsafat Pendidkan Realisme
sistem kesilsafatan realisme percaya bahwa dengan sesuatu atau lain cara, ada hal-hal yang
adanya terdapat di dalam dan tentang dirinya sendiri, dan yang hakekatnya tidak terpengaruh
oleh seseorang. Salah seorang tokoh atau penganut realisme mengemukakan bahwa manusia
selalu berusaha untuk mencapai tujuan hidup. Tujuan pertama, menyatu dalam hidup yang
merupakan kualitas hidup yang menuju kesempurnaan, sedangkan tujuan kedua, kehidupan
sejahtera, damai dan kebahagiaan yang abadi.
3. Filsafat Pendidikan Materialisme
Aliran ini menyatakan bahwa benda merupakan sumber segalanya.
4. Filsafat Pendidikan Pregmatisme
Menyatakan bahwa pengetahuan adalah apa yang dialami oleh manusia. Menurut
johndewey, pendidikan perlu didasrakan pada tiga pokok:
- Pendidikan merupakan kebutuhan untuk hidup
- Pendidikan sebagai pertumbuhan
- Pendidikan sebagai fungsi sosial
5. Filsafat Pendidikan Eksistensialisme
Filsafat ini memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu.
6. Filsafat Pendidikan Progresivisme
Menurut aliran ini kehidupan manusia berkembang secara terus-menerus dalam suatuarah
yang positif.
7. Filsafat Pendidikan Perenialisme
Perenislisme mengemukakan bahwa situasi dunia saat ini penuh dengan kekacauandan
ketidakpastian, dan ketidak teraturan terutama dalam kehidupan moral, intelektual, dan
sosiokultural. Untuk memperbaiki keadaan tersebut, maka kembali pada ajaran dan
pandangan hidup yang kuat pada jaman dulu.
8. Filsafat Pendidikan Esensialisme
Menyatakan bahwa peserta didik memiliki nilai esensial dan perlu dipertahankan.Filsafat
Pendidikan RekonstruksionismeMerupakan kelanjutan dari cara berfikir progresifisme
dalam pendidikan. Indinidutidak cukup belajar di sekolah tetapi sekolah harus mempelopori
masyarakat.

BAB 4
Filsafat Pendidikan Pancasila

A. Pandangan Filsafat pancasila tentang manusia, masyarakat, pendidikan dan nilai.


- Filsafat Pancasila tentang Manusia:
pacasila sebagai dasar dan nilai yang dijunjung tinggi oleh manusia
- Filsafat pancasila tentang masyarakat :
Hakekat masyarakat telah dijelaskan bahwamasyarakat-bangsa dan negara indonesia menuju
masyarakat yang aman, damai, sejahtera, terbuka, adil, dan makmur.
- Pandangan filsafat pancasila tentang pendidikan
Pendidikan berlangsung di keluarga, rumah, sekolah, dan masyarakat.
- Pandangan filsafat pendidikan tentang nilai
Pembangunan nasional adalah upaya bangsa untuk mencapai tujuan nasional sebagaimana
yang sudah dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945. Pancasila sebagai dasar negara,
pandangan hidup bangsa dan sumber nilai bagi bangsa Indonesia.
B. Pandangan Filsafat Pendidikan Pancasilan Terhadap Sistem Pendidikan Nasional
Sebagai acuan penyelenggaraan sistem pendidikan nasional, UUD 1945 Pasal 31 yang
barusebagai hasil amandemen Agustus 2002 menjadi:
- Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.
- Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional.
- Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran
pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah.

BAB 5
Hakekat Ilmu Pendidikan

A. Hakekat Pendidikan
1. Pengertian Hakekat pendidikan
Pada hakekatnya pendidikan bukan membentuk, bukan menciptakan seperti yang diinginkan,
tetapi menolong, membantu dalam arti luas. Membentu menyadarkan anak tentang potensi
seoptimal mungkin, memberikan pengetahuan dan keterampilan, memberikan latihan-latihan,
memotivai untuk terlibat dalam pengalaman-pengalaman yang berguna, mengolah materi
pelajaran sehingga peserta didik bernafsu untuk menguasainya dan meningkatkan intensitas
proses pembelajaran. Untuk memberi pemahaman akan hakekat dan pengertian pendidikan,
berikut ini sejumlah pendapat yang dikemukakan oleh para ahli yaitu:
- Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku dalam usaha mendewasakan
seseorang melalui pelatihan dan pengajaran.
- Dalam arti sempit pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh
pengetahuan sebagai sebuah proses dan metode-metode tertentu.
- pendidikan berarti kegiatan yang bersifat kelembagaan.
- pendidkan adalah usaha yang dilakukan orang dewasa untuk mengalihkan segala
pengetahuan dan pengalaman kepada generasi muda.
- hakekat pendidikan adalah proses kegiatan mengubah perilaku individu kearah kedewasaan.
 Tujuan Pendidikan
Dengan adanya tujuan pendidikan, peserta didik harius mampu tujuan yang sudah ditetapkan
sesuai dengan kurikulum. Peserta didik setelah selesai pembelajaran, maka perumusan
tujuan, spesifik, terukur, dan berubah hasil belajar, perilaku atau reformemce peserta didik
yang mencakup aspek sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Hirarki
tujuan pendidikan dapat digambarkan sebagai berikut:
Jenis tujuan kontinum Tujuan, pendidikan Nasional
sangat umum, Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi inti, Kompetensi dasar, dan
Indikator.
 Pilar Pendidikan
Pendidikan harus didasarkan pada cinta kasih sesama, cinta masyarakat, cinta bangsa dan
negara, sebagai modal dasar timbulnya dan berkembangnya pengabdian warga negara.
 Aliran-aliran Pendidikan
- Nativisme: pribadi seseorang ditentukan oleh bawaan lahir
- Naturalisme: pribadian seseorang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa
- Empirisme: pekembangan seorang anak ditentukan oleh lingkungan
- Konvergensi: pendidikan dapat diberikan, dapat dari pembawaan dan lingkungan
- Lingkungan pendidikan: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat.
B. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah bagaimana menanamkan kebiasaan tentang hal-hal yang baik
dalam kehidupan , sehingga seseorang memiliki kesadaran dan pemahaman yang tinggi.
C. Hakekat Mnusia
Pandangan tentang manusia adalah manusia sebagai mahluk berfikir (homo sapiens),
Manusia sebagai makhluk suka berbuat sesuatu (homo faber), manusia juga bisa dididik,
manusia juga suka berkawan dan berhati nurani serta memiliki rasa ingin tahu.
Manusia memiliki eksistensi manusia yakni: manusia sebagai makhluk individu, makhluk
sosial, makhluk susila, dan sebagai makhluk religius.

D. Hakekat Masyarakat
Perubahan-perubahan sosial didalam masyarakat tidak terlepas bahkan merupakan hasil dari
proses penyelenggaraan pendidikan. Perubahan sosial dalam masyarakat sangat bergantung
pada perkembangan tatanan kehidupan masyarakat yang sudah menyadari fungsi dan peran
masing-masing anggota masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga
demokrasi menampak dalam kehidupan masyarakat.
E. Hakekat peserta didik
Dalam proses pendidikan harus disadari bahwa peserta didik bukan manusia dewasa dalam
bentuk jasmani kecil, akan tetapi peserta didik memang manusia yang sedang mengalami
pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan potensi yang dimiliki.
F. Hakekat guru atau pendidik
Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang dirancang khusus untuk membantu keluarga
membimbing dan mengembangkan kepribadian dan segala potensi yang dimiliki peserta
didik, memiliki peran yang sangat penting. Guru di sekolah dalam pelaksanaan tugasnya
berperan sebagai tenaga profesional, tentu jelas berada dengan pendidik didalam keluarga.
G. Hakekat pembelajaran
Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia.
Learning is a relatively permanet change behavior due to experience (Ormord, 2013: 188).
Belajar ditandai dengan terjadinya perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman dan
perubahan tingkah laku berlangsung lama atau relatif permanen.
H. Landasan-landasan Pendidikan
landasan agama, landasan filsafat, landasan sosiologi, landasan hukum, landasan moral.
I. Asas-asas pendidikan
asas pendidikan sepanjang hayat, asas kasih sayang, asas demokrasi, asas keterbukaan dan
transparansi, asas kualitas, asas tanggung jawab, panca darma taman Siswa.
BAB III
PEMBAHASAN

1. Kelebihan Buku

A. Buku Utama
 Mempunyai 8 bab.
 Menerangkan filsafat dan kedudukan filsafat secara detail sehingga mudah untuk
dipahami.
 Covernya menarik.
 Menerangkan lebih luas tentang filsafat pendidikan dan disertai dengan asal beluk
filsafat pendidikan atau latar belakang filsafat pendidikan.
 Dilampirkan biografi penulis.

B. Buku Pembanding
 Mempunyai 5 bab.
 Mengandung tema yang berkaitan dengan filsafat ilmu, filsafat pendidikan, aliran
filsafat dan filsafat pancasila.
 Mencantumkan tes soal sebagai pelatihan untuk peserta didik.
 Dari segi penulisan buku sudah benar, baik dan mudah dipahami pembaca.

2. Kelemahan Buku

A. Buku Utama
 Penulisan kata banyak menggunakan bahasa latin.
 Tidak tercantum gambar pada isi buku sehingga tidak menarik.
 Bahasanya sulit untuk dimengerti
 Tidak ada soal yang dicantumkan buku untuk menguji seberapa bisa pembaca untuk
menjawab soal tersebut.
B. Buku Pembanding
 Tidak dilampirkan biografi penulis.
 Bab hanya sedikit sehingga susah untuk dipahami dan tidak disertai gambar.
BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari kedua buku yang sudah dikritik dapat disimpulkan:
Walaupun memiliki judul buku yang sama kedua buku memiliki perbedaan dalam
pembahasan materinya. Buku pembanding lebih lengkap pembahasannya dibandingkan
dengan buku utama. Kelemahan dari kedua buku yaitu, buku pembanding adalah tidak
menampilkan biografi penulis didalamnya sedangkan dalam buku utama dilampirkan
biografi penulis tetapi pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu bagaimana seorang
pembaca dapat dengan mudah mengerti dan memahami serta mengaplikasikan setiap
materi yang sudah dibacanya dalam kehidupan sehari-hari melalui kedua buku yang
bertemakan filsafat pendidikan ini.

2. SARAN
Berdasarkan hasil Critical Book Report yang sudah di review, pereview menyarankan
supaya filsafat pendidikan dipelajari dan dipahami semua lapisan baik guru, orang tua
maupun masyarakat sehingga meningkatkan prestasi anak dalam berbagai hal kehidupan.
Selain itu, pereview juga menyarankan kepada penulis supaya membuat tampilan isi buku
yang lebih menarik misalnya dengan mencantumkan gambar-gambar contoh.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar,Muhammad.2014.Filsafat Pendidikan.Makassar:KENCANA
Purba,Edward dan Yusnadi.2017.Filsafat Pendidikan.Medan:UNIMED PRESS

Anda mungkin juga menyukai