Anda di halaman 1dari 9

9

BAB III

HASIL KEGIATAN PROGRAM KIA

A. Proses Pelaksanaan Kegiatan

1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Pelaksanaan program kesehatan ibu dan anak dilaksanakan di dalam puskesmas

dan diluar puskesmas oleh setiap bidan desa selama 24 jam, terkecuali kegiatan

seperti posyandu, piket puskesmas dan penyuluhan, ketiga kegiatan tersebut

diseusaikan dengan jadwal yang sudah ditentukan dengan cara :

a. Pemeriksaan ibu hamil (K1) murni dan Akses

1) Permasalahan

a) Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya pemeriksaan awal

kehamilan

b) Masih adanya insiden kehamilan yang tidak diharapkan sehingga

ibu hamil tidak mau memeriksakan kehamilannya

c) Pendataan (pelacakan) K1 dari petugas kesehatan masih kurang

yang dilaporkan

d) Berubah ubahnya jadwal posyandu dari masing – masing pembina

posyandu, bentrok dengan kegiatan di dalam gedung puskesmas atau

menolong persalinan sehingga ibu hamil merasa malas datang ke

posyandu

e) Kurangnya dukungan lintas sektor karena masing – masing intansi

memiliki kesibukan akan program dari instansinya masing – masing.

f) Cakupan kurang hal ini dikarenakan angka sasaran estimasi lebih

tinggi dari jumlah riil ibu hamil yang ada.

2) Perencanaan Masa Depan

a) Koordinasi dan advokasi terhadap pengambilan kebijakan


10

b) Penyuluhan terhadap masyarakat baik di posyandu maupun di

tempat – tempat pertemuan umum seperti madrasah.

c) Pelatiahan kader sehingga kader dapat memberikan penyuluhan

kepada masyarakat

d) Melanjutkan program kelas ibu hamil sehingga berkelanjutan dan

berkesinambungan sehingga ibu hamil bertambah pengetahuanya

e) Pelacakan ibu hamil baik oleh petugas kesehatan (bidan), kader,

maupun masyarakat

f) Mengatur jadwal posyandu sehinggan tepat waktu sesuai jadwal.

b. Pemeriksaan Ibu Hamil (K4)

1) Permasalahan

a) Masih ada ibu hamil yang kontak pertama dengan petugas kesehatan

umur kehamilannya diatas 16 minggu (K1 Akses), sehingga sebelum

ibu kontak ke – 4 ibu keburu melahirkan

b) Angka kejadian abortus masih cukup tinggi

c) Kurang tertibnya administrasi bidan (kohort ibu) yang cara

pengisisannya belum baik dan benar

d) Pelacakan dari petugas kesehatan masih kurang

e) Masih kurang pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang

pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilannya secara rutin, jadi

mereka hanya melalukan pemeriksaan kehamilannya bila ada

keluhan.

f) Cara pencatatan dan pelaporan dari petugas kesehatan (pembina

desa) yang masih kurang baik

g) Banyak penduduk yang pendatang, sehingga pas semester akhir

kehamilan pindah untuk melaharikan ditempat lain.

2) Perencanaan Masa Depan

a) Penyluhan pada ibu hamil

b) Kunjungan rumah pada ibu hamil yang tidak datang diperiksa


11

c) Memberikan pengetahuan pada ibu hamil mengenai pengenalan dini

tanda bahaya pada ibu hamil

d) Memberikan penjelasan pada ibu hami akan pentingnya

pemeriksaan kehamian secara rutin dan berkesinambungan.

c. Pertolonga Persalinan (LinaKes)

1) Permasalahan

a) Kurang pengetahuan tentang bahaya persalinan jika tidak dilakukan

oleh tenaga kesehatan sehingga masih ada masyarakat yang merasa

lebih nyaman dan aman bila melahirkan oleh paraji

b) Masih ada sebagian pendapat masyarakat bahwa kalau melahirkan

dengan bidan ada masalah dalam proses melahirkan

c) Kurang koordinasi dengan kader atau dukun paraji kalau ada ibu

hamil yang akan melahirkan

d) Masih ada paraji yang belum mau bermitra dengan bidan, sehingga

bila ada ibu bersalin yang lebih dulu memanggil paraji, paraji akan

melarang ibu bersalin dan keluarganya untuk memanggil bidan

e) Kurangnnya dukungaan dari aparatur pemerintahan desa setempat

untuk memberlakukan peraturan yang sudah dibuat mengenai

kemitraan bidan paraji, sehingga paraji tidak merasa takut

f) Masih banyak ibu bersalin yang tidak mau melahirkan di fasilitas

kesehatan

g) Masih tinggi angka persalinan dengan resiko tinggi

h) Angka sasaran estimasi lebih tinggi dari jumlah riil sehingga

cakupan kurang.

2) Perencanaan Masa Depan

a) Penyuluhan pada ibu hamil dan masyarakat

b) Meningkatkan kembali kemitraan bidan kader dan paraji

c) Pemantauan ketat pada ibu – ibu hamil dengan resti


12

d) Penambahan pengetahuan dan keterampilan bidan – bidan di desa,

sehingga mampu tata laksana pada ibu hamil dan ibu bersalin resti

e) Meningkatkan kerjasama lintas program’

f) Mieningkatkan pelayanan pra rujukan

g) Sosialisasi program BPJS

d. Peayanan Kesehatan Bayi (Neonatal)

1) Permasalahan

a) Masih tingginya neonatal resti terutama kasus BBLR dan bayi

dengan kelainan kongenital

b) Cakupan Kn1 dan Kn lengkap belum tecapai karena masih tingginya

angka kematian neonatal dan adanya kesenjangan antara sasaran

estimasi dengan jumlah riil neonatal yang ada,

c) Belum semua neonatal yang kontak selalu menggunakan MTBM

karena tidak semua petugas yang kontak mampu tatalaksana

MTBM.

d) Penanganan neonatal resti dan pemantauan kasus neonatal resti

masih kurang baik, hal ini berhubungan dengan pengetahuan dan

keterampilan petugas yang masih kurang.

e) Sistem prarujukan belum adekuat

f) Kurangnnya pengetahuan masyarakat mengenai tanda bahaya pada

neonatal dan pengenalan dini neonatal resti.

2) Perencanaan Masa Depan

a) Penyuluhan pada ibu sasaran dan masyarakat

b) Melanjutkan program kelas ibu hamil untuk menambah pengetahuan

ibu hamil sehingga bisa mempersiapkan diri menyambut bayinya

c) Kunjungan rumah pada sasaran yang tidak datang kontak ke

peetugas kesehatan

d) Memperbaiki sistem administrasi terutama kohort bayi dan balita


13

e) Mengikuti pelatihan formal maupun informal untuk menambah

pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan khusunya bidan.

f) Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dan lintas program

e. Pelayanan Kesehatan Bayi (B4 dan B12)

1) Permasalahan

a) Cakupan kunjungan bayi (B12 dan B4) belum tercapai karena masih

adanya kesenjangan antara sasaran estimasi dengan jumlah riil bayi

yang ada

b) Cakupan kunjungan balita masih rendah karena masyarakat masih

beranggapan apabila imunisasi sudah selesai tidak perlu datang atau

kontak dengan sasaran

c) Bayi dan balita yang di MTBs masih kurang karena belum semua

petugas yang memeriksa bayi dan balita mampu tatalaksana

pananganan bayi dengan menggunakan MTBs

2) Perencanaan Masa Depan

a) Pendataaan sasaran secara rutin setiap 6 bulan sekali

b) Memperbaiki sistem administrasi terutama kohort bayi dan balita

sehingga sasaran terpantau dan tidak ada yang lolos

c) Melakukan penyuluhan pada masyarakat akan pentingnya

memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya

d) Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dan lintas program

f. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

1) Permasalahan

a) Masih banyak PUS dan 4T

b) Pemantauan pada akseptor KB aktif secara keseluruhan belum bisa

terlaksaan dengan baik, karena tidak semua PUS / akseptor KB

kontak dengan petugas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas

Ciracap, dan masih ada akseptor KB yang menggunakan kontrasepsi


14

tanpa kontak dengan petugas kesehatan terutama akseptor KB Pil

dan Kondom

c) Pemahaman masyarakat mengenai alkon MJP masih kurang

d) Masih ada sebagian masyarakat yang menolak KB dengan berbagai

alasan

e) Akseptor KB pasca salin belum terlaksana dengan benar dan baik

karena masih banyak masyarakat yang beranggapan kalau belum

haid belum boleh pakai alat kontrasepsi

2) Perencanaan Masa Depan

a) Penyluhan kepada masyarakat mengenai apa itu KB dan alat

kontrasepsi

b) Melakukan advokasi kepada lintas program dan lintas sektor

termasuk tokma yang berpengaruh agar mau memotivasi masyarakat

agar mau ber KB

c) Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral

g. Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatus

1) Jenis Rujukan

a) Kasus ibu

Perdarahan baik ante partum, intrapartum, mapun post partum

Kasus HDK, preeklamsia maupun eklamsia

KPD

Partus tidak maju maupun partus macet (partus lama)

Partus dengan gawat janin dan kelainan posisi pada janin

Partus dengan gawat CPD

Partus dengan faktor resiko seperti 4T, gemeli

Kehamilan Mola dan KET, dll.

b) Kasus neonatal, Bayi dan Balita

BBLR

Asfiksia
15

Kelainan Kongenital

Gangguan Saluran Cerna (Diare dsb)

Gangguan Saluran Nafas (Ispa dsb)

Infeksi

Penyakit – penyakit berat lainnya yang tidak bisa ditangani di

Puskesmas

2) Tempat Rujukan

RSUD jampang Kulon

RSUD Pelabuhan Ratu

RSUD Sekarwangi

RSUD R. Syamsdin SH

RSUD Hasan Sadikin

3) Permasalahan

a) Masih tingginya kasus komplikasi obstetri dan neonatal resti

terutama kasus perdarahan dan HDK, preeklamsia BBLR, bayi

dengan kelainan kongenital dan IUFD

b) Penanganan dan pemantauan kasus obstetri dan neonatal resti masih

kurang, hal ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan

petugas yang masih kurang

c) Sistem prarujukan belum adekuat

d) Kurangnnya pengetahuan masyarakat mengenai pengenalan dini

tanda bahaya pada kasus obstetri maupun neonatal resti dan

pengenalan dini obstetri neonatal resti

4) Perencanaan Masa Depan

a) Penyuluhan pada ibu hamil dan masyarakat

b) Meningkatkan penanganan dan pemantauan kasus obstetri dan

neonatal resti serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

petugas

c) Sistem prarujukan diupayakan adekuat


16

d) Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai tanda bahaya

pada kasus obstetri maupun neonatal resti dan pengenalan dini pada

kasus obstetri serta neonatal resti

e) Mengoptimalkan pelaksanaan kelas ibu hamil dan kelas ibu balita.

f) Pemantauan dan spenanganan daerah kantong resti

g) Kunjungan rumah ibu hamil resti dan neonatal resti

h. Penyeliaan Fasilitas Bides Desa

1) Permasalahan

a) Sebagian bidan desa struktur fisik ruangan, perlengkapan dan

peralatan serta obat – obatan belum sesuai standar

b) Sebagian bidan desa dalam melaksanakan pelayanan klinis belum

memenuhi standar prosedur yang ditentukan

2) Perencanaan Masa Depan

a) Penyuluhan kepada bidan desa dan memberikan dorongan agar

struktur fisik ruangan, perlengkapan, dan peralatan serta obat –

obatan dipenuhi sesuai standar

b) Pembahasan dan meningkatkan keterampilan klinis bidan desa agar

melaksanakan pelayanan klinis sesuai dengan standar

c) Monitoring dan evaluasi kegiatan KIA, dan melaksanakan

penyeliaan kepada bidan desa sesuai jadwal.

B. Output Program

Cakupan Program Kesehatan Ibu, Kesakiran dan Kematian Ibu

Tabel 3.1 Cakupan Program Kesehatan Ibu, Kesakitan dan Kematian Ibu

Pencapaian Kesenjangan
No Indikator Target (%)
(%) (%)

1 K1 100 100 0

2 K4 100 100 0

3 Kf1 100 100 0


17

4 Persalinan Nakes 100 100 0

5 Faskes 100 100 0

6 Cakupan PK Obstetri 100 100 0

7 Rujukan 8 105 +5

8 Kematian Ibu 0 0 0

Output Program Kesehatan Anak

Tabel 3.2 Program Kesehatan Anak

No Indikator Target Pencapaian Kesenjangan

1 Kn 1 100 109 +9

2 Kn Lengkap 100 109 +9

3 B4 100 100 0

4 B12 100 100 0

Cakupan Penanganan
5 100 100 0
Komplikasi

6 Rujukan Kasus Neonatal 1 1 0

Kematian Neo, bayi


7 0 0 0
balita, LM, IUFD

Anda mungkin juga menyukai