Anda di halaman 1dari 10

Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik,

Volume 4 Nomor 4 Desember Tahun 2021 : 205 - 213

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERCEPATAN PENCEGAHAN DAN


PENANGGULANGAN STUNTING DI KABUPATEN BANDUNG
Dian Rosa Sunaryo1, Candradewini2, Ria Arifianti3
1
Program Pasca Sarjana Kebijakan Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Padjadjaran
2
Departemen Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Padjadjaran
3
Departemen Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Padjadjaran
dianrosdianasunaryo@yahoo.co.id; candradewini@unpad.ac.id; r.arifianti@unpad.ac.id

Submitted: 22-07-2021; Accepted: 25-02-2022: Published : 9-03-2022

ABSTRAK
Penelitian ini tentang implementasi kebijakan percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting
di Kabupaten Bandung. Terbitnya Perbup Bandung No. 74 Tahun 2019 tentang Percepatan
Pencegahan dan Penanggulangan Stunting tentunya menjadi langkah konvergensi dalam kegiatan
yang berkaitan dengan pencegahan stunting. Adanya Pandemi Covid-19 ini memberikan pengaruh
yang cukup besar terhadap program gizi terkait stunting di Kabupaten Bandung. Penulis
menggunakan teori Van Meter dan Van Horn yang menyebutkan ada enam indikator yaitu standar
kebijakan dan sasaran, sumber daya, komunikasi, Karakteristik badan Pelaksana, lingkungan sosial
ekonomi dan politik serta sikap pelaksana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode
penelitian kualitatif dan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data
primer dan data sekunder melalui wawancara dan observasi dalam bentuk laporan kegiatan.
Penentuan informan, Peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Dari penelitian, diambil
kesimpulan bahwa percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting tidak berhasil dalam
menurunkan kasus stunting di Kabupaten Bandung walaupun kegiatan-kegiatan pencegahan dan
penanggulangan stunting telah dilaksanakan, baik intervensi gizi sensitif maupun spesifik
dikarenakan pandemi Covid-19.

Kata Kunci: Stunting, Covid-19, Implementasi Kebijakan, Sumber Daya.

ABSTRACT
The study discusses about the implementation of policies for acceleration of stunting prevention
and control in Bandung Regency. The issuance of Bandung Regents’ Rules No. 74 of 2019 about
the Acceleration of Stunting Prevention and Control surely becomes a convergence stage in
activities related to stunting prevention. Covid-19 Pandemic has a significant influence on nutrition
program related to stunting in Bandung Regency. The study used the theory of Van Meter and Van
Horn stating that there are six indicators. Those are policy standard and target, resource,
communication, characteristics of implementing agency, the socio-economic and political
environment, as well the attitude of the implementer. The method used was qualitative and
descriptive. The data collection techniques were conducted by collecting primary and secondary
data through interview and observation in the form of activity report. In addition, the study used
purposive sampling technique to determine the informants. It can be concluded from the study that
the acceleration of stunting prevention and control do not succed in recuding stunting cases at
Bandung Regency, although stunting prevention and control activities have been carried out both
sensitive and specific nutrition interventions due to the Covid-19 Pandemic.

Keywords: Stunting, Covid-19, Policy Implementation, Resource.


205
Implementasi Kebijakan Percepatan Pencegahan dan Penanggulangan Stunting di Kabupaten Bandung
(Dian Rosdiana Sunaryo, Candradewini, Ria Arifianti)

PENDAHULUAN Corona Virus Disease-19 (Covid-19) yang berisi


Awal mula kehidupan dimulai sejak menghentikan sementara kegiatan-kegiatan
kandungan ibu sampai dengan dua tahun adalah yang mengundang dan berdampak pada
masa kritis dalam mendukung pertumbuhan dan pengumpulan massa seperti Kegiatan UKBM
perkembangan seorang anak. Balita termasuk ke (Posyandu, Posbindu, Posrem, Posbindu PTM),
dalam stunting jika panjang ataupun tinggi Kegiatan Kelas Ibu Balita dan Ibu Hamil,
badan menurut umur (PB/U atau TB/U) lebih Penyuluhan Kelompok dan mengundang kader
kecil dari -2 Standar Deviasi. Standar dimaksud kesehatan maupun masyarakat. Pelayanan
terdapat pada Kepmenkes No imunisasi yang seharusnya di Posyandu
1995/Menkes/SK/XII/2010 Tentang Standar sementara dialihkan ke Puskesmas, Bidan Desa
Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. atau Faskes lainnya yang memberikan layanan
Indonesia menduduki peringkat ke lima imunisasi.
dunia untuk jumlah anak dengan kondisi Berdasarkan hasil wawancara awal,
stunting (MCA-Indonesia, 2017). Stunting ditemukan beberapa indikasi masalah berkaitan
merupakan masalah gizi kronis yang dengan implementasi kebijakan Pencegahan dan
memerlukan penanganan terintegrasi dan Penanggulangan Stunting di Kabupaten
menyeluruh. Presiden Joko Widodo Bandung yaitu:
mengungkapkan akan adanya peningkatan
stunting disebabkan oleh pandemi Covid-19 1. Masih kurangnya konvergensi kegiatan
(www.cnnindonesia.com, 2021). Pemerintah pencegahan dan penanggulangan stunting
telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik yang dilakukan oleh OPD di Kabupaten
Indonesia Nomor 42 Tahun 2013 tentang Bandung. Biasanya dilakukan minimal 1
Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi. bulan sekali dengan di hadiri oleh OPD se-
Perpres ini bertujuan untuk percepatan Kabupaten Bandung, namun semenjak
perbaikan gizi masyarakat prioritas pada seribu pandemi Covid-19 rapat dilakukan jika ada
hari pertama kehidupan. hal penting saja, itupun hanya di hadiri oleh
Kabupaten Bandung menjadi salah satu OPD inti yang terkait langsung dengan
daerah dengan penderita terbanyak di Jawa stunting yaitu BAPPEDA, Dinkes, Dinas
Barat. Berdasarkan data Riskesdas Tahun 2018 Pendidikan, Dinas Sosial, DP2KBP3A,
menunjukan angka stunting di Kabupaten Dispakan dan Disperkimtan. Hal ini
Bandung sebesar 35,2%, angka tersebut lebih menjadikan konvergensi setiap OPD
tinggi dibandingkan dengan angka nasional menjadi berkurang.
30,8% dan provinsi 31,1%. Pencegahan serta 2. Adanya Protokol Kesehatan yang
penanggulangan stunting telah menjadi program dilaksanakan berkaitan dengan pandemi
prioritas dan tertuang salah satunya dalam Covid-19 sesuai dengan Surat Edaran
penyusunan rencana dan biaya pembangunan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
daerah. Bandung Nomor
Pemerintah Kabupaten Bandung sudah 441/7590/111/2020atentang
membuat Rencana Aksi Daerah (RAD) PeningkatanaKewaspadaan terhadapaRisiko
Pencegahan dan Penanggulangan Stunting, yang PenularanaInfeksi CoronaaVirus Disease-
selanjutnya RAD tersebut di Perbupkan yaitu 19a(Covid-19) yang berisi menghentikan
Peraturan Bupati Bandung No. 74 Tahun 2019 sementara kegiatan-kegiatan yang
tentang Percepatan Pencegahan dan mengundang dan berdampak pada
Penanggulangan Stunting. Kabupaten Bandung pengumpulan massa. Sehingga Kegiatan
merupakan Kabupaten pertama yang membuat UKBM (Posyandu, Posbindu, Posrem,
RAD lalu di Perbupkan, Kabupaten/Kota di Posbindu PTM), Kegiatan Kelas Ibu Balita
Jawa Barat umumnya RAD hanya berbentuk dan Ibu Hamil, Penyuluhan Kelompok dan
dokumen ataupun matriks kegiatan. mengundang kader kesehatan maupun
Pada bulan Maret ada Surat Edaran masyarakat. Pelayanan imunisasi yang
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung seharusnya di Posyandu sementara dialihkan
Nomor 441/7590/111/2020 tentang Peningkatan ke Puskesmas, Bidan Desa atau Faskes
Kewaspadaan terhadap Risiko Penularan Infeksi
206
Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik,
Volume 4 Nomor 4 Desember Tahun 2021 : 205 - 213

lainnya yang memberikan layanan melingkupi semua kelompok sasaran.


imunisasi. Sumber daya keuangan meliputi ketersediaan
3. Sumber Daya Manusia menjadi berkurang, anggaran yang mendukung implementasi
karena petugas yang terlibat dalam pencegahan dan penanggulangan stunting.
penanganan stunting, sekarang menjadi Selain itu, kehandalan sang implementor
menangani Covid-19. Seperti petugas gizi, akan mempengaruhi efektif dan efisien dalam
bidan, petugas promosi kesehatan yang mencapai tujuan kebijakan.
kesemuanya dilibatkan dalam penanganan Fokus peneliti untuk pencegahan dan
Covid-19. penanggulangan stunting lebih kepada
4. Adanya penurunan penghasilan masyarakat sumber daya manusia, hal ini dikarenakan
akibat dampak pandemi Covid-19 ditambah sumber daya manusia yang digunakan pada
aturan PPKM menjadikan berbagai kegiatan saat ini terutama tenaga kesehatan, lebih
percepatan pencegahan dan penanggulangan terfokus kepada pandemi Covid-19
stunting belum bisa direalisasikan. dibandingkan dengan penanggulangan
stunting. Keterbatasan sumber daya manusia,
TINJAUAN PUSTAKA membuat petugas di lapangan menjadi tugas
Menurut Van Meter & Horn rangkap, yang semula bidan dan Tenaga
mengatakan bahwa implementasi kebijakan Pelaksana Gizi (TPG) puskesmas melakukan
adalah suatu aksi yang dilakukan oleh kegiatan pencegahan stunting, kini bidan dan
pemerintah atau swasta baik secara perorangan TPG menjadi petuga Covid-19 juga, hal ini
maupun kelompok untuk mencapai tujuan yang menjadikan petugas tidak fokus untuk
sudah ditetapkan dalam keputusan kebijakan menangani stunting.
sebelumnya. Sehingga mengubah keputusan c) Komunikasi
menjadi sesutau yang bersifat operasional, serta Komunikasi antara pemegang kebijakan
berupaya untuk mencapai perubahan, baik dengan group target dalam rangka
perubahan kecil maupun besar melalui implementasi kebijakan percepatan
keputusan kebijakan tersebut (Meter dan Horn, pencegahan dan penanggulangan stunting di
1975). Kabupaten Bandung harus dilakukan.
Model implementasi kebijakan dari Dengan demikian, tujuan dan sasaran
Meter dan Horn menetapkan beberapa variabel kebijakan dapat disosialisasikan secara baik
yang diyakini dapat mempengaruhi sehingga bisa menghindari adanya distorsi
implementasi dan suatu model kinerja kebijakan. atas kebijakan tersebut. Dalam hal ini, semua
Beberapa variabel yang terdapat dalam model implementor kebijakan yang dikomandoi
Van Meter dan Horn (Indiahono, 2009) adalah oleh Kepala Bappeda, dan sebagai pelaksana
sebagai berikut: teknisnya adalah Dinas Kesehatan, secara
a) Standart kebijakan dan sasaran rutin dan berkualitas melakukan komunikasi
Standar dan sasaran kebijakan harus jelas dan dalam berbagai bentuk, dengan seluruh pihak
terukur sehingga dapat terealisasi. Pada yang terlibat.
Perbup No. 74 Tahun 2019 target tercantum d) Karakteristik
pada lampiran yaitu pada Review Kinerja Karakteristik Badan Pelaksana adalah
Tahunan Aksi 8. Strategi pemantauan mencakup struktur birokrasi, norma-norma,
dilakukan untuk memantau pelaksanaan dan pola-pola hubungan yang terjadi dalam
Rencana Aksi Daerah Percepatan birokrasi yang semuanya itu akan
Pencegahan dan Penanggulangan Stunting di mempengaruhi implementasi kebijakan.
Kabupaten Bandung untuk 2019-2021. Pada Perbup No. 74 Tahun 2019 setiap badan
Setiap OPD memiliki target-target yang pelaksana terutama OPD sudah diberikan
harus di sesuai dengan indikator yang mandat sebagai penanggung jawab pada aksi
dipantau (output). 1 sampai dengan aksi 8. Selain itu secara
b) Sumber daya lebih rinci karakteristik badan pelaksana
Setiap kebijakan harus didukung oleh sumber dicantumkan di SK Bupati Bandung Nomor
daya yang baik, baik SDM maupun sumber 441.1/Kep.144-Dinkes/2019 yang
daya keuangan. SDM yaitu kecukupan didalamnya memuat tugas pokok, fungsi, dan
kualitas dan kuantitas implementor yang bisa rincian tugas dari setiap anggota satgas.
207
Implementasi Kebijakan Percepatan Pencegahan dan Penanggulangan Stunting di Kabupaten Bandung
(Dian Rosdiana Sunaryo, Candradewini, Ria Arifianti)

e) Lingkungan sosial, ekonomi dan politik Permasalahan stunting pada usia di


Variabel ini mencakup lingkungan sosial bawah dua tahun nantinya akan berdampak pada
balita di masyarakat, karena lingkungan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Organ
sosial akan mempengaruhi pola makan yang tubuh tidak tumbuh dan berkembang secara baik
dikonsumsi oleh balita, selain itu lingkungan akibat stunting. Balita stunting berkontribusi
sosial juga mempengaruhi pola asuh yang terhadap 15% kematian balita di dunia dan
akan diterima oleh balita yang akan menyebabkan 55 juta Disability-Adjusted Life
mempengaruhi pertumbuhan balita tersebut. Years (hilangnya masa hidup sehat setiap tahun)
Sumberdaya ekonomi lingkungan yang dapat (BAPPENAS, 2018).
mendukung keberhasilan implementasi Selain Perbup Bandung No. 74 Tahun
kebijakan stunting, karena dengan ekonomi 2019, Kabupaten Bandung sudah membuat Surat
yang baik maka balita mampu membeli dan Keputusan Bupati Bandung Nomor
bisa mengkonsumsi makanan yang sehat dan 441.1/Kep.144-Dinkes/2019 tentang Satuan
bergizi seimbang sehingga stunting bisa Tugas Percepatan Pencegahan dan
dicegah. Lingkungan politik yang Penanggulangan Stunting dalam Rangka
mendukung implementasi kebijakan Perbaikan Gizi di Kabupaten Bandung. Susunan
stunting, terutama politik di tingkat keanggotaan Satgas Pencegahan dan
Kabupaten sangat berpengaruh terhadap Penanggulangan Stunting ini terdiri dari Ketua
pelaksanaan stunting di tingkat kecamatan Pelaksana yaitu Kepala Bappeda dan Ketua
maupun desa, karena jika di tingkat Harian adalah Kepala Dinas Kesehatan, dengan
Kabupaten Bandung memprioritaskan jumlah anggota sebanyak 36 anggota yang
stunting maka di tingkat kecamatan dan desa terdiri dari berbagai unsur seperti Perangkat
pun akan menjadi prioritas. Daerah, Direktur Rumah Sakit, Camat, Ketua
f) Sikap pelaksana Forum Bandung Sehat, Ketua Tim Penggerak
Sikap pelaksana terhadap kebijakan stunting PKK, Organisasi Profesi Kesehatan, Organisasi
sangat penting, karena jika sikap pelaksana Keagamaan dan Organisasi Kepemudaan.
mau melaksanakan kebijakan tersebut maka Fokus peneliti untuk pencegahan dan
stunting ini akan lebih mudah teratasi. penanggulangan stunting lebih kepada sumber
Pelaksana atau implementor akan paham daya manusia, hal ini dikarenakan sumber daya
terhadap kebijakan stunting tersebut. manusia yang digunakan pada saat ini terutama
Responsifitas implementor sangat berarti tenaga kesehatan, lebih terfokus kepada pandemi
dalam mempercepat pencegahan dan Covid-19 dibandingkan dengan penanggulangan
penanggulangan stunting ini. stunting. Keterbatasan sumber daya manusia,
membuat petugas di lapangan menjadi tugas
rangkap, yang semula bidan dan Tenaga
Pelaksana Gizi (TPG) puskesmas melakukan
kegiatan pencegahan stunting, kini bidan dan
TPG menjadi petuga Covid-19 juga, hal ini
menjadikan petugas tidak fokus untuk
menangani stunting.

METODE PENELITIAN
Gambar 1. Model Implementasi Van Meter Metode penelitian yang dipakai oleh
danVan Horn penulis adalah penelitian deskriptif kualitatif,
dapat diartikan sebagai pendekatan yang
Penetapan Perpres No. 42 Tahun 2013 menghasilkan tingkah laku, data, dan tulisan
tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan yang didapat dari hasil pengamatan. Alasan
Gizi adalah wujud komitmen untuk percepatan penulis menggunakan metode penelitian
perbaikan gizi yang mengintegrasikan pelayanan deskriptif kualitatif karena ingin mengetahui dan
kesehatan, terutama KIA dan pengendalian menganalisis Implementasi Kebijakan
penyakit melalui pendekatan berbagai program Percepatan Pencegahan dan Penanggulangan
yang dilaksanakan oleh lintas sektor. Stunting Kabupaten Bandung.
208
Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik,
Volume 4 Nomor 4 Desember Tahun 2021 : 205 - 213

Teknik pengumpulan data yang Hasil wawancara dengan para informan


digunakan meliputi teknik pengumpulan data menyebutkan bahwa pemahaman ini tidak
primer dan teknik pengumpulan data sekunder. terlepas dari sosialisasi yang dilakukan oleh
Teknik analisa data yang digunakan adalah setiap OPD sesuai tugas pokok dan fungsinya.
peneliti memvalidasi seluruh data baik primer Namun demikian, berdasarkan hasil wawancara
maupun data sekunder yang diperoleh. Teknik dengan Informan 10 diperoleh informasi bahwa
analisis data yang digunakan dalam penelitian sosialisasi masih belum menyeluruh, dan baru
kualitatif. Informan yang diwawancara yaitu sebatas pada pihak tertentu seperti para pengurus
informan yang paham betul mengenai organisasi. Di sisi lain, kegiatan sosialisasi
permasalahan mengenai pencegahan dan stunting untuk disebarluaskan di masyarakat
penanggulangan stunting yang akan diteliti. juga terhambat, karena adanya pembatasan
Informan yang akan menjadi subjek peneliti, dalam berkumpul dan berkerumun. Beberapa
yaitu Bappeda, Setda, Dinkes, Dinas Posyandu yang menjadi pusat sosialisasi dan
Pendidikan, Dinas Sosial, DP2KBP3A, pengukuran stunting harus tutup karena menjadi
Dispakan, Disperkimtan, Tim Penggerak PKK zona merah Covid-19.
dan Organisasi Profesi Kesehatan. Sedangkan Sumber Daya
dalam rangka kroscek, penulis akan bertanya Berdasarkan hasil penelitian sumber daya
kepada ibu balita. dalam implementasi kebijakan percepatan
pencegahan dan penanggulangan stunting di
HASIL DAN PEMBAHASAN Kabupaten Bandung masih perlu ditingkatkan.
Implementasi Kebijakan Percepatan Apalagi berkaitan dengan kondisi pandemi
Pencegahan dan Penanggulangan Stunting di Covid-19 yang tengah dihadapi, maka sumber
Kabupaten Bandung daya manusia atau SDM menjadi terbatas.
Berdasarkan model implementasi Kondisi pandemi Covid-19 membuat banyak
kebijakan Van Meter dan Van Horn. Model Van petugas kesehatan yang bertugas menangani
Meter dan Van Horn pada prinsipnya adalah stunting, kemudian beralih menangani juga
implementasi kebijakan berlangsung secara Covid-19.
linier dari kebijakan publik, pelaksana Terjadinya refocusing anggaran di masing-
kebijakan, dan kinerja kebijakan. Model masing OPD untuk menanggulangi Covid-19
kebijakan ini menawarkan 6 variabel yang dapat membuat beberapa kegiatan percepatan
mempengaruhi keberhasilan kebijakan publik. pencegahan dan penanggulangan stunting perlu
Keenam variabel yang dapat menentukan menyesuaikan metode pelaksanaannya. Namun
keberhasilan kebijakan termasuk dalam Dinas Sosial masih mendapatkan tambahan
kebijakan implementasi Percepatan Pencegahan anggaran untuk kegiatan PKH (Program
dan Penanggulangan Stunting di Kabupaten Keluarga Harapan), dan Program Sembako yang
Bandung. Uraian dari masing-masing variabel dahulunya adalah Program Raskin. Penambahan
berdasarkan hasil penelitian diuraikan sebagai anggran ini berasal dari Kementrian Sosial,
berikut: bukan dari APBD Kabupaten Bandung
Standar Kebijakan dan Sasaran Komunikasi
Standar dan sasaran kebijakan percepatan Komunikasi antar OPD di Kabupaten
pencegahan dan penanggulangan stunting di Bandung belum berjalan dengan baik. Kondisi
Kabupaten Bandung telah diatur di dalam pandemi Covid-19 telah merubah metode
Peraturan Bupati Nomor 74 Tahun 2019 tentang komunikasi dan koordinasi secara langsung atau
Percepatan Pencegahan dan Penanggulangan offline menjadi daring atau online. Komunikasi
Stunting. Berdasarkan hasil wawancara dengan diantara OPD dapat berjalan dengan
para informan, diperoleh keterangan bahwa para memanfaatkan teknologi yang ada seperti
pelaksana khususnya Organisasi Perangkat telepon dan aplikasi meeting online. Walaupun
Daerah (OPD) sudah memahami dan kebanyakan komunikasi sekarang melalui
melaksanakan kebijakan tersebut. Hal ini sejalan telepon atau zoom tanpa melakukan tatap muka,
dengan pendapat Mazmanian dan Sabatier serta jika ada dokumen yang diperlukan terkait
(1983) yang menyatakan bahwa implementasi stunting, OPD biasanya mengirimkan via
adalah upaya melaksanakan keputusan Whatsapp atau email. Jumlah komunikasi
kebijakan. melalui Whatsapp atau email ini tidak dirutinkan
209
Implementasi Kebijakan Percepatan Pencegahan dan Penanggulangan Stunting di Kabupaten Bandung
(Dian Rosdiana Sunaryo, Candradewini, Ria Arifianti)

atau ditargetkan, disesuaikan dengan kebutuhan bekerja sama dengan Kementrian Agama
yang diperlukan oleh Bappeda selaku Ketua Kabupaten Bandung agar jika hamil nanti status
Satgas Stunting. Menurut Informan 4, Daring gizinya sudah optimal, sehingga melahirkan bayi
membantu menyampaikan materi tapi tidak yang sehat, karena 1.000 Hari Pertama
semaksimal kalau tatap muka dan praktek Kehidupan dimulai ketika hamil, bagi ibu hamil
langsung. yang mengalami Kekuranagn Energi Kronis
Sebagai contoh masih kurangnya maka akan di berikan PMT Ibu Hamil, begitu
konvergensi kegiatan pencegahan dan bayi lahir maka bayi tersebut di pantau setiap
penanggulangan stunting yang dilakukan oleh bulan di posyandu serta di ukur panjang badan
OPD di Kabupaten Bandung. Biasanya atau tinggi badannya setiap bulan Februari dan
dilakukan minimal 1 bulan sekali dengan di Agustus berbarengan dengan Vitamin A. Begitu
hadiri oleh OPD se-Kabupaten Bandung, namun ada balita yang memiliki status gizi kurang,
semenjak pandemi Covid-19 rapat dilakukan maka diberikan PMT Balita agar berat badannya
jika ada hal penting saja, itupun hanya di hadiri cepat kembali normal.
oleh OPD inti yang terkait langsung dengan
stunting yaitu BAPPEDA, Dinkes, Dinas Pelaksanaan kebijakan percepatan
Pendidikan, Dinas Sosial, DP2KBP3A, pencegahan dan penanngulangan stunting sudah
Dispakan dan Disperkimtan. Hal ini menjadikan sesuai dengan tupoksi masing-masing OPD dan
konvergensi setiap OPD menjadi berkurang. Hal sudah ada pengawasan dari luar yaitu dari pihak
penting ini biasanya berupa pembahasan aksi- inspektorat yang selalu memeriksa kegiatan-
aksi dimulai dari Aksi 1 hingga aksi 8 yang harus kegiatan yang dilakukan oleh OPD secara
di isikan oleh Bappeda ke website berkala. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
aksi.bangda.kemendagri.go.id. dilakukan oleh Ani dan Sulistio (2017)
Oleh karena itu, keberhasilan implementasi karakteristik badan pelaksana dapat dikatakan
kebijakan ditentukan oleh komunikasi yang sudah baik karena petugas yang ada sudah
akurat dan konsisten kepara para pelaksana mematuhi nota kesepakatan yang telah dibuat
kebijakan. Selain itu koordinasi diantara pihak- serta adanya ketepatan waktu yang diberikan
pihak yang terlibat dalam implementasi petugas, sehingga dengan adanya kepatuhan
kebijakan harus selalu dilakukan. implementor tersebut dapat berakibat pada
Karateristik Badan Pelaksana kelancaran pelaksanaan program.
Implementasi kebijakan percepatan Lingkungan Sosial, Ekonomi dan Politik
pencegahan stunting yang menjadi badan Implementasi percepatan pencegahan dan
pelaksana adalah semua yang ada di SK Bupati penanggulangan stunting di lihat dari indikator
Bandung No. 441.1/Kep.144-Dinkes/2019 Van Meter dan Van horn ini belum sepenuhnya
tentang Satuan Tugas Percepatan Pencegahan terimplementasi dengan baik. Hal ini bisa dilihat
dan Penanggulangan Stunting dalam Rangka dari komitmen dan kesepakatan bersama
Perbaikan Gizi di Kabupaten Bandung sudah pemerintah Kabupaten Bandung dengan
mendukung dalam kegiatan-kegiatan Lembaga Non Pemerintah dan Masyarakat
pencegahan dan penanggulangan stunting sesuai tentang Pencegahan dan Penanggulangan
dengan tupoksinya masing-masing. Hal ini Stunting di Kabupaten Bandung Tahun 2020
dikarenakan OPD-OPD melakukan kegiatan- sudah di tandatangani oleh Sekretaris Daerah,
kegiatan pencegahan dan penanggulangan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan
stunting yang sudah biasa dilakukan namun Rakyat, Asisten Perekonomian dan
kegiatannya difokuskan di lokasi-lokasi desa Pembangunan, Asisten Administrasi Umum,
yang memiliki prevalensi stunting tinggi. Kepala Bappeda, Kepala Dinas Kesehatan,
Dinas Kesehatan membantu penurunan Kepala Dinas Pangan dan Perikanan dan Kepala
stunting ini dimulai dari masa remaja putri yang Bagian Kesra, namun masih ada yang belum
nanti akan menjadi calon ibu yaitu dengan menandatangani komitmen ini seperti dari
memberikan tablet tambah darah agar tidak Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas
anemia, setelah remaja putri ini menjadi dewasa Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kepala Dinas
dan menjadi seorang dan akan menikah maka Pendidikan, Kepala DP2KBP3A, Kepala Dinas
akan diberikan kursus calon pengantin yang Kominfo, Ketua TP-PKK Kabupaten, Ketua
210
Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik,
Volume 4 Nomor 4 Desember Tahun 2021 : 205 - 213

Forum Camat, Ketua APDESI, Perwakilan CSR Sikap Pelaksana


dan Forum Kepala Puskesmas. Komitmen ini Sikap pelaksana terhadap kebijakan
tercantum pada Aksi 3 yaitu Rembug Stunting. percepatan pencegahan dan penanggulangan
Lingkungan sosial, ekonomi dan politik stunting, bisa dikatakan sudah baik dan sesuai
terutama lingkungan sosial sangat berpengaruh dengan tupoksi masing-masing OPD.
di masa pandemi ini, interaksi antara masyarakat Hal ini bisa dilihat dari Dinas Pendidikan
di batasi, karena harus menerapkan physical yang sudah melakukan bintek terhadap para
distancing, lingkungan ekonomi pun sangat Guru Paud terkait dengan stunting menggunakan
berpengaruh, banyak pedagang yang jam sumber anggaran DID yang dilakukakn secara
berjualan di batasi sehingga mempengaruhi bertahap atau bergelombang dikarenakan jumlah
pendapatan dan mempengaruhi terhadap daya peserta yang banyak dan untuk mengurang
beli masyarakat terhadap pembelian bahan kerumunan dalam rangka pencegahn Covid-19.
makanan yang bergizi. Lingkungan politikpun Selain itu ada pula dari Dinas Sosial yang
pemerintah sedang memprioritaskan terhadap memberikan bantuan berupa PKH kepada KPM,
penurunan kasus Covid-19 dibandingkan dengan ada pula program sembako yang dibagikan
kasus stunting. kepada keluarga miskin serta ada pula
Menurut Priyanto dan Noviana (2018) dalam pemberian JKN bagi warga miskin. Program
upaya mencapai keberhasilan implementasi sembako salah satunya dengan memberikan
kebijakan dipengaruhi oleh kondisi sosial, bantuan ikan, ikan merupakan sumber protein
politik dan ekonomi yang mencakup hewani yang sangat baik untuk mencegah balita
sumberdaya ekonomi lingkungan, kelompok stunting. Adapula dari Dispakan yang
kepentingan yang memberi dukungan, memberikan bantuan kepada 4.000 anak stunting
karakteristik para partisipan, dan sifat opini di Kabupaten Bandung yang ada di desa-desa
publik. Lingkungan sosial sangat diperlukan lokus stunting.
demi mendukung keberhasilan impelementasi Sikap Pelaksana dikatakan baik jika
kebijakan, karena keberadaan suatu kebijakan di pelaksana atau implementor sudah
masyarakat perlu mendapatkan dukungan dari melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur, itu
lingkungan sosial. Kepentingan politik yang artinya mereka telah paham apa yang berkaitan
menopangi sebuah kebijakan akan memberikan dengan program tersebut dan apa yang menjadi
pengaruh pada implementasi kebijakan. tugas pelaksana (Ani dan Sulistio, 2017). Secara
Kepentingan tersebut dapat menjadi pendorong keseluruhan, semua OPD di Kabupaten Bandung
maupun penghambat dari keberhasilan sudah melaksanakan kegiatan-kegiatan
implementasi kebijakan. pencegahan stunting. Namun masih ada OPD
Lingkungan sosial, ekonomi dan politik di yang melakukan intervensi kegiatan pencegahan
Kabupaten Bandung sedang memfokuskan pada dan penanggulangan stunting tidak di daerah
penanggulangan pandemi Covid-19, menurut lokus stunting yang terbaru. Hal ini dikarenakan
Kasubid Renbang Kesehatan, Kependudukan lokasi kegiatan sudah di kunci di DPA sehingga
dan Ketenagakerjaan (Bappeda) sekarang zaman tidak bisa di alihkan ke desa lokus stunting untuk
pandemi, pemerintah menetapkan PPKM, pembangunannya seperti pembangunan sumur
sehingga yang berdagang harus tutup, hal yang dilakukan oleh Disperkimtan.
tersebut berpengaruh langsung ke ekonomi. Sikap pelaksana pada pencegahan dan
Selanjutnya menurut Kepala Sub Bagian penanggulangan stunting ini tetap konsisten
Kesejahteraan Sosial (Setda) salah satu mendukung terhadap penurunan stunting ini
penyebab stunting yaitu ekonomi sehingga walaupun di tengah-tengah kondisi pandemi.
kebijakan tetap diupayakan yang terbaik untuk Pelaksana umumnya sudah mengetahui dan
masyarakat dengan tetap memberikan bantuan- paham tentang tujuan kebijakan percepatan
bantuan kepada masyarakat seperti PMT pencegahan dan penanggulangan stunting ini.
ataupun melakukan tindakan preventif dan Sikap pelaksana yang merespon dengan
promotif untuk mencegah stunting ini atau dengan baik dan mendukung terhadap stunting
mungkin kuratif bagi yang sakit. Sehingga sangat diperlukan, tetapi masih perlu adanya
diharapkan penurunan stunting itu akan cepat peningkatan pengetahuan mengenai pemahaman
sesuai dengan target nasional. tentang kebijakan stunting ini dikarenakan
adanya pergantian orang baru di beberapa OPD
211
Implementasi Kebijakan Percepatan Pencegahan dan Penanggulangan Stunting di Kabupaten Bandung
(Dian Rosdiana Sunaryo, Candradewini, Ria Arifianti)

seperti di Dinsos, Dispakan serta Disperkimtan, kebijakan. Kondisi pandemi Covid 19 telah
tanpa adanya informasi dari penanggung jawab menurunkan kemampuan pemerintah dan
stunting yang lama. masyarakat dalam upaya mencegah stunting.

SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan hasil dan pembahasan Ani, Serli dan Eko Budi Sulistio. 2017.
maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Implementasi Program Jaring (Jangkau,
1. Percepatan pencegahan dan penanggulangan Sinergi, dan Guideline) dalam
stunting di Kabupaten Bandung telah Meningkatkan Kesejahteraan
memiliki standar dan sasaran kebijakan Masyarakat Nelayan di Provinsi
dalam bentuk Perbup Nomor 9 Tahun 2019 Lampung Tahun 2016. Jurnal Ilmiah
tentang Percepatan Pencegahan dan Administrasi Publik dan Pembangunan,
Penanggulangan Stunting. Setiap Vol. 8 No. 1, Januari-Juni 2017.
stakeholders melaksanakan kebijakan sesuai Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional
tugas pokok dan fungsinya. Namun (BAPPENAS). 2018. Pedoman
demikian, belum semua pelaksana Pelaksanaan Intervensi Penurunan
memahami standar dan sasaran kebijakan. Stunting Terintegrasi di
Hal ini disebabkan salah satunya karena Kabupaten/Kota. Jakarta : BAPPENAS.
sosialisasi belum menyeluruh dilakukan. CNN Indonesia, 2021, tersedia
Selain itu, sosialisasi ke masyarakat juga https://www.cnnindonesia.com/
terhambat akibat pembatasan sosial. nasional/20210129032301-20-
2. Masih terbatasnya SDM dalam implementasi 599776/jokowi-prediksi-jumlah-bayi-
kebijakan percepatan pencegahan dan stunting-naik-karena-pandemi.
penanggulangan stunting di Kab. Bandung. Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. 2020.
SDM khususnya petugas kesehatan yang Dokumen Analisis Dampak Pandemik
terlibat dalam penanganan stunting, saat ini Covid-19 pada Program Pencegahan dan
dialihkan untuk menangani Covid-19. Selain Penggulangan Stunting di Kabupaten
itu, sarana seperti alat timbang dan alat ukur Bandung. Bandung: Dinas Kesehatan.
tidak mungkin dibawa secara langsung ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. 2020.
masyarakat secara door to door. Hal lain Laporan Bulan Penimbangan Balita
adalah terjadinya refocusing anggaran pada Tahun 2020. Bandung: -.
tahun 2020 menyebabkan berkurangnya Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), 2018,
alokasi anggaran untuk percepatan tersedia
pencegahan dan penanggulangan stunting. https://www.litbang.kemkes.go.id/lapor
3. Komunikasi antara stakeholders belum an-riset-kesehatan-dasar-riskesdas/. 6
berjalan sebagaimana mestinya. Dalam hal Juni, 2020.
ini, perubahan metode tatap muka menjadi Indiahono, Dwiyanto. 2009. Kebijakan Publik:
daring menyebabkan rapat rutin dalam Berbasis Dynamic Policy Analysis.
rangka koordinasi pembahasan program dan Yogyakarta: Gava Media.
kegiatan belum maksimal. Keputusan Mentri Kesehatan Nomor
4. Sikap pelaksana yang mendukung dan 1995/Menkes/SK/XII/2010 Tentang
merespon dengan baik kegiatan stunting ini Standar Antropometri Penilaian Status
secara konsisten setiap tahunnya dengan Gizi Anak.
melakukan kegiatan-kegiatan intervensi Mazmanian, Daniel H., dan Paul A. Sabatier.
sesuai dengan tupoksi masing-masing 1983. Implementation and Public
stakeholder. Policy, New York: Harper Collins.
5. Karakteristik organisasi pelaksana sudah Meter, Donald S. Van, dan Carl E. Van Horn.
memadai yang ditandai dengan adanya 1975. Administration & Society. Ohio
berbagai Surat Edaran yang menjadi State University Department of Political
pedoman dalam pelaksanaan kebijakan. Science. Vol. 6 No. 4, Februari 1975.
6. Lingkungan sosial, ekonomi dan politik Millennium Challenge Account – Indonesia
berpengaruh terhadap implementasi (MCA-Indonesia), 2017, tersedia
212
Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik,
Volume 4 Nomor 4 Desember Tahun 2021 : 205 - 213

http://www.mca- Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan


indonesia.go.id/assets/uploads/media/p Kabupaten Bandung Nomor
df/BackgrounderStunting-ID.pdf. 10 441/7590/111/2020 tentang
Juli, 2017 Peningkatan Kewaspadaan terhadap
Peraturan Bupati Bandung Nomor 74 Tahun Risiko Penularan Infeksi Corona Virus
2019 Tentang Percepatan Pencegahan Disease-19 (Covid-19).
Dan Penanggulangan Stunting. Surat Keputusan Bupati Bandung Nomor
Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan 441.1/Kep.144-Dinkes/2019 tentang
Nasional / Kepala Badan Perencanaan Satuan Tugas Percepatan Pencegahan
Pembangunan Nasional RI Nomor 1 dan Penanggulangan Stunting dalam
Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Rangka Perbaikan Gizi di Kabupaten
Pangan dan Gizi. Bandung.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor Surat Keputusan Bupati Bandung Nomor
42 Tahun 2013 tentang Gerakan 441/Kep.309-Dinkes/2020 tentang
Nasional Percepatan Perbaikan Gizi. Penetapan Desa Lokus Stunting
Priyanto, Hary dan Nana Noviana. 2018. Kabupaten Bandung Tahun 2020.
Analisis Implementasi Peraturan Daerah
Kabupaten Banyuwangi Nomor 45
Tahun 2015. Jurnal Analisis Kebijakan
dan Pelayanan Publik Volume 4 No. 1,
Juni 2018.

213
Implementasi Kebijakan Percepatan Pencegahan dan Penanggulangan Stunting di Kabupaten Bandung
(Dian Rosdiana Sunaryo, Candradewini, Ria Arifianti)

214

Anda mungkin juga menyukai