Anda di halaman 1dari 14

Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.

php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 1 (2017)

PENYISIHAN BOD DAN COD LIMBAH CAIR INDUSTRI KARET


DENGAN SISTEM BIOFILTER AEROB DAN PLASMA
DIELECTRIC BARRIER DISCHARE (DBD)
Siti Nurjanah*), Badrus Zaman *), Abdul Syakur**)
Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
JL. Prof. H. Sudarto, SH Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
email: snurjannah@student.undip.ac.id

Abstrak
Air limbah industri karet memiliki konsentrasi COD dan BOD yang tinggi. Konsentrasi
COD awal adalah 3097 mg/l dan konsentrasi BOD awal adalah 738 mg/l. Pengolahan
dengan teknologi plasma memiliki beberapa keungguluan dibandingkan pengolahan
lainya. Dengan memanfaatkan teganga listrik, yaitu dengan mendapatkan dua
elektroda. Elektroda yang digunakan dalam penelitian ini yaitu batang stainless steel
berulir dan kawat tembaga, dimana di antara elektroda tersebut terdapat tabung pyrex
sebagai lapisan penghalang yang disebut dengan DBD (Dielectric Brrier Discharge).
Tegangan dan waktu kontak yang dioperasikan yaitu 10, 11, 12, dan 13 kV, sedangkan
waktu kontak selama 5, 10, 15, 20, dan 25 menit. Terdapat tahap pretreatment yaitu
dengan menggunakan Biofilter Aerob dengan waktu seeding selama 1 minggu,
menyisihkan COD sebanyak 840 mg/l dan BOD sebanyak 113 mg/l.Berdasarkan
penelitian dan pembahasan secara kualitatif dan kuantitatif dengan uji statistik, variasi
tegangan dan waktu kontak berpengaruh terhadap konsentrasi COD dan BOD.
Semakin besar tegangan dan lama waktu kontak yang digunakan maka semakin kecil
konsentrasi COD dan BOD setelah pengolahan. Efisiensi penyisian terbesar berada
pada tegangan 13 kV dan waktu kontak 25 menit. Efisiensi pnyisihan parameter COD
sebesar 76,44% dengan konsentrasi akhir 532 mg/l dan efisiensi parameter BOD
sebesar 72,72% dengan konsentrasi akhir sebesar 170 mg/l.

Kata kunci : Plasma, Tegangan, Waktu Kontak, Air Limbah Industri Karet

Abstract
[(COD and BOD Removal and Rubber Industrial Waste System With Aerobic Bio-
Filter and Plasma Dielectric Barrier Discharge (DBD))]. The industrial rubber
wastewater has high concentrate of COD and BOD. The initial of COD concentration is
3097 mg/L and concentration of BOD is 738 mg/l. The wastewater treatment with
plasma technology has several advantages compares to other treatments. Are threaded
stainless steel and copper wire barried with pyrex glasses, knows as DBD (Dielectric
Barrie Discharge) .This research has been operated with high voltage 10, 11, 12, and
13 kV and contact time 5, 10, 15, 20 and 25 minutes on COD and BOD concentration.
The pretreatment on this research was using Aerobic Biofilter with seeding time for a
week, it reduced COD as much as 840 mg/l and BOD concentration as much as 113
mg/l. Based on this research and discussion of qualitative and quantitative statistical
test, voltage and contact time variations affect the concentration of COD and BOD. The
greater voltage and contact time are used, the smaller COD and BOD concentration
being resulted after the process. The highest removal efficiency occurs at 13 kV of
1 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 1 (2017)

voltage and 25 minutes of contact time. By this condition, removal efficiency of COD is
76,44% with a final concentration 532 mg/L and efficiency of BOD parameters is
72,72% with final concentration 170 mg/l.

Keywords : Plasma DBD, biofilm, biofilter aerob, voltages, contact time, COD, BOD

PENDAHULUAN IX Kebun Ngobo). Sedangkan batas


maksimum konsentrasi COD pada
Industri Karet merupakan industri limbah cair industri karet adalah sebesar
perkebunan milik BUMN (Badan Usaha 300 mg/l , BOD sebesar 150
Milik Negara) yang berkembang cukup mg/L(Peraturan Daerah Jawa Tengah
pesat di Indonesia sejak tahun 1957 No.5 Tahun 2012).
hingga sekarang dan mempunyai Pengolahan air limbah di PT.
hubungan timbal balik terhadap Perkebunan Nusantara IX Kebun
perekonomian masyarakat dan Ngobo sampai saat ini masih belum
pencemaran lingkungan hidup. (PTP optimal dikarenakan pengolahan untuk
Nusantara IX Kebun Ngobo-Semarang). air limbah seperti Rubber Trap pada
Limbah industri karet yangn kolam penampungan air limbah di PT.
dihasilkan dari proses produksi dan Perkebunan Nusantara IX Kebun
aktivitas di dalamnya mengandung Ngobo belum mendapatkan
BOD serta COD. Pada umumnya pemeliharaan yang baik. Hal ini terlihat
karakteristik limbah karet yang proses dari hasil dari outlet instalasi
produksinya menggunakan lateks pengolahan air limbah PT. Perkebunan
sebagai bahan baku dan amonia sebagai Nusantara IX Kebun Ngobo masih
pencegah prokoagulasi memiliki mengandung pencemar.
kandungan organik (BOD,COD) Teknologi Plasma Tegangan
sehingga bila tidak dilakukan tinggi adalah salah satu alternatif
pengolahan dengan baik akan menjadi pengolahan limbah. Teknologi ini
sumber pencemar bagi badan air mampu meyisihkan polutan pada
penerima, air tanah maupun topsoil limbah cair (Sugiarto KIM-LIPI, 2000).
tanah sebagai tempat tumbuhan Beberapa penelitian yang sudah dimulai
mendapatkan nutrisi (Pfeffer, 1992). adalah memanfaatkan teknologi plasma
Dalam Peraturan Daerah Jawa untuk pengolahan air limbah (Aryanto,
Tengah No.10 Tahun 2004 Bab II pasal 2007.,- Amalia Karina, 2014) Teknologi
4 disebutkan bahwa setiap usaha dan plasma memanfaatkan elektron energi
atau kegiatan wajib mentaati baku Mutu tinggi, ion dan spesies aktif yang
Air Limbah untuk menjamin pelestarian terkandung dalam plasma untuk
fungsi lingkungan hidup. Berdasarkan mengoksidasi senyawa organik, dan
data hasil uji pendahuluan pada tanggal mampu mereduksi senyawa organik
22 Agustus 2016 di Laboratorium dalam limbah tanpa produksi lumpur
Teknik Lingkungan Universitas atau sludge. Sedangkan pada sistem
Diponegoro limbah cair industri karet Dielectric Barrier Discharge (DBD)
pada saluran inlet Instalasi Pengolahan elektroda tidak berkontak langsung
Air Limbah memiliki konsentrasi COD dengan air. Elektroda berada diatas
sebesar 3343 mg/L mg/l , BOD sebesar permukaan air. (Sugiarto, 2003 dalam
1250 mg/L(PT. Perkebunan Nusantara Riandini, 2006)
2 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 1 (2017)

Pada penelitian ini akan besar terdiri dari bahan-bahan organik.


dilakukan pengolahan limbah cair Air limbah dari proses produksi
dengan menggunakan teknologi plasma pengolahan karet asap berasal dari
dengan sistem dielectric barrier proses pembersihan dan pencucian.
discharge dengan melakukan variasi Semakin banyak pengotor yang terdapat
tegangan serta variasi waktu kontak pada lateks seperti dedaunan, debu atau
plasma serta menganalisis pengaruhnya pasir maka akan semakin banyak pula
terhadap kosentrasi BOD dan COD air yang digunakan untuk pembersihan
pada limbah cair industri Karet PT. lateks (PT.Perkebunan Nusantara,2016)
Perkebunan Nusantara dengan
melakukan pretreatment menggunakan
sistem Biofilter Aerob. COD (Chemical Oxygen Demand)
COD atau Chemical Oxygen
Tujuan Penelitian Demand adalah sejumlah oksigen yang
dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat
1. Menganalisis persentase penurunan anorganis dan organis. Penurunan COD
BOD dan COD setelah diolah menekankan kebutuhan oksigen akan
menggunakan sistem minergasi kimia dimana senyawa-senyawa yang
biofilter aerob sebagai pretreatment diukur adalah bahan-bahan yang tidak
2. Menganalisis pengaruh variasi dipecah secara biokimia (Ginting, 2007:
tegangan pada reaktor plasma 50).
terhadap parameter BOD dan COD Menurut Metcalf dan Eddy
PT. Perkebunan Nusantara IX (2003: 93), COD adalah jumlah
3. Menganalisis pengaruh lamanya oksigen yang diperlukan untuk
waktu kontak terhadap parameter mengurai seluruh bahan organik yang
BOD dan COD Limbah PT. terkandung dalam air yang sengaja
Perkebunan Nusantara IX diurai secara kimia dengan
menggunakan oksidator kuat kalium
STUDI PUSTAKA bikromat pada kondisi asam dan panas
Limbah Cair Industri Karet dengan katalisator perak sulfat sehingga
Limbah cair yang dihasilkan segala macam bahan organik baik yang
PTPN IX Kebun Ngobo mengandung mudah urai maupun yang kompleks dan
material-material organik yang berasal sulit urai akan teroksidasi.
dari bahan baku serta bahan penolong
pembuatan karet. Bahan penolong BOD (Biological Oxygen Demand)
tersebut meliputi NH3 dan asam BOD (Biological Oxygen
formiat. Baku mutu yang diambil Demand) adalah banyaknya oksigen
sebagai acuan dalam pembuangan yang diperlukan oleh bakteri untuk
limbah cair PTPN IX Kebun Nobo yaitu menguraikan zat organik dalam kondisi
Peraturan Daerah Jawa Tengah No. 05 aerobik (Eckenfelder,2000). BOD
Tahun 2012. Aktivitas produksi berasal merupakan suatu analisis empiris yang
dari beberapa unit produksi meliputi mencoba mendekati secara global
unit pengolahan yang berasal dari proses-proses mikrobiologis yang
proses, penyaringan, pencucian, ceceran benar-benar terjadi di dalam air. Angka
lateks, dan sisa air rendaman; unit BOD adah jumlah oksigen yang
penggilingan yang berasal dari proses dibutuhkan oleh bakteri untuk
pencucian dan air pelincir. Dilihat dari menguraikan (mengoksidasikan) hampir
karakteristiknya, air limbah ini sebagian
3 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 1 (2017)

semua zat-zat organik yang tersuspensi untuk pengembangbiakan


(Mara, 2004). mikroorganisme dengan atau tanpa
Menurut Tchobanoglous (2003), aerasi. Untuk proses anaerobik
hasil tes BOD dipergunakan untuk dilakukan tanpa pemberian udara atau
menentukan jumlah oksigen yang oksigen (Husin, 2008).
dibutuhkan untuk stabilisasi biologi dari Pengolahan air limbah dengan
zat organik yang ada, untuk proses biofilm mempunyai beberapa
menentukan unkuran fasilitas keunggulan antara lain
pengolahan yang dibutuhkan, untuk pengoperasiannya mudah, lumpur yang
menentukan tingkat efisiensi proses dihasilkan sedikit, dapat digunakan
pengolahan yang dilakukan, dan untuk untuk pengolahan limbah dengan
menyesuaikan dengan baku mutu konsentrasi rendah maupun tinggi,
limbah cair yang diperbolehkan. tahan terhadap fluktuasi jumlah air
limbah maupun fluktuasi konsentrasi,
Hubungan antara BOD dan COD dan pengaruh penurunan suhu terhadap
Menurut Tchobanoglous et al., pengolahan kecil. Media biofilter
(2003), hubungan antara BOD dan termasuk hal yang penting, karena
COD adalah bahwa BOD merupakan sebagai tempat tumbuh dan menempel
bagian dari COD. Nilai BOD ultimate mikroorganisme, untuk mendapatkan
selalu lebih kecil dari nilai COD. Hal unsur-unsur kehidupan yang
ini terjadi karena bebrapa alasan dibutuhkan, seperti nutrien dan oksigen.
antara lain : Oleh karena itu, dalam penelitian ini
1. Banyak zat organik yang sulit untuk dipilih dengan media kerikil. Kerikil
mengoksidasi biologis, seperti memiliki luas permukaan yang besar,
lignin hanya dapat dioksidasi dan bakteri dapat hidup dan melekat
secara kimiawi. pada permukaannya. Selain itu
2. Zat anorganik yang dioksidasi oleh penyumbatan yang terjadi pada media
dikromat meningkatkakn sampel kerikil sangat kecil dan volume
kandungan organik rongganya besar dibanding media lain.
3. Zat organik tertentu dapat menjadi
racun bagi mikroorganisme yang Plasma DBD (Dielectric Barrier
digunakan dalam tes BOD Discharge)
4. Nilai COD yang tinggi dapat Plasma DBD merupakan plasma
terjadi karena adanya zat dalam fase gas. Penggunaan plasma
anorganik dengan dikromat yang jenis ini dalam pengolahan air biasanya
dapat bereaksi. dilapisi dengan keramik, glass, atau
Dari sudut pandangan kaca dan disebut sebagai dielectric.
operasional, salah satu keuntungan Geometri dari lucutan plasma
utama dari tes COD adalah bahwa hal penghalang dielektrik dipresentasikan
itu dapat diselesaikan dalam waktu pada Gambar. 1.
sekitar 3 jam, dibanding dengan 5 hari
atau lebih untuk tes BOD.

Biofilm
Proses biofilter atau biofilm
dilakukan dengan cara mengalirkan
limbah ke dalam reaktor biologis yang
telah diisi dengan media penyangga
4 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 1 (2017)

kV, 12kV, dan 13 kV) dan waktu


kontak 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20
menit dan 25 menit. Variabel
kontrolnya yaitu pH, dan suhu.

Gambar. 1. Geometri dari Lucutan


Plasma Penghalang Dielektrik (Nur,
2011)

Lucutan plasma pada sistem


dielektrik berpenghalang berbentuk
silinder merupakan sistem tertutup. Gambar. 2 Reaktor Biofilter
Lucutan plasma ini dihasilkan pada
celah diantara dua elektroda yaitu
elektroda kawat stainless berbentuk
spiral sebagai elektroda aktif di bagian
dalamnya dan elektroda pasif berupa
lempengan stainless steel 304 (kromium
10,5%, nikel 7%, dan baja) dengan
gelas pyrex sebagai penghalang atau
barrier. Penelitian sebelumnya
(Sugiarto,2004) menyebutkan bahwa
pembangkitan plasma dengan gas Gambar. 3 Reaktor Plasma DBD
oksigen murni memiliki efisiensi
penyisihan yang lebih tinggi yaitu 68% Keterangan :
dibandingkan dengan udara bebas hanya
sebesar 32%. Jenis gas yang digunakan 1. Inlet air limbah
dalam penelitian ini adalah gas oksigen 2. lempengan stainlesstel
murni karena memiliki efisiensi yang 3. kawat elektroda
lebih tinggi. Gas O2 akan berubah 4. Valve (Outlet air limbah)
menjadi species aktif •O dan ozone 5. Teflon
akibat proses ionisasi 6. Penyangga Reaktor DBD
7. Pyrex
METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dalam


skala laboratorium untuk menganalisis
efisiensi pengolahan terhadap
konsentrasi COD dan BOD pada
limbah cair industri karet dengan
teknologi plasma DBD dan Biofilter
Aerob sebagai pretreatment. Variabel
bebas dalam penelitian ini yaitu
memvariasikan tegangan (10 kV, 11 Gambar. 4 Skema Alat Plasma DBD

5 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 1 (2017)

Keterangan : melalui selang inlet menuju reaktor


1.Sumber tegangan AC plasma sebanyak 40 ml. Converter
2.Regulator tegangan, dan sumber tegangan
3.Operating terminal merupakan rangkaian pembangkit
4.Trafo step up tegangan listrik dengan kapasitas
5.Kapasitor ukur maksimum sebesar 100 kV, dimana
6.Digital measurement instrument pada penelitian ini tegangan yang
7.Multimeter digunakan adalah 10 kV, 11 kV, 12 kV,
8.Probe dan 13 kV dan lama waktu kontak 5
9.Reaktor plasma DBD menit,10 menit, 15 menit, 20 menit, dan
10.Ground (lempengan tembaga) 25 menit. Analisis data dilakuan dengan
menggunakan program microsoft excel
Air limbah yang akan diolah dan software SPSS. Metode yang
pada reaktor diambil dari effluent digunakan dalam menganalisis relasi
saluran air limbah industri karet. Air antar variabel adalah dengan membuat
limbah yang ada pada bak inlet Biofilter diagram scatter yang menggambarkan
dialirkan ke dalam bak pengatur debit. titik-titik plot dari data yang diperoleh
Reaktor dijalankan dengan mengalirkan Tahap penelitian dapat dilihat
air limbah dari bak pengatur debit ke pada diagram berikut ini:
reaktor biofilter. Debit yang dialirkakn
kedalam reaktor sebesar 0,0005L/detik
yang diatur menggunakan selang infus.
Air limbah dialirkan secara terus
menerus dengan aliran downflow, yakni
pola aliran dari atas ke bawah dengan
sistem intermitten pada reaktor biofilter.
Selama reaktor dioperasikan, dilakukan
seeding atau aklimatisasi terlebih
dahulu selama 7 hari, kemudian diambil
sampel setiap 2 hari sekali.
Pengambilan ampel dilakukan pada titik
yang telah ditentukan sebelumnya yaitu
pada inlet dan outlet reaktor.
Selanjutnya sampel dari reaktor
dianalisis untuk mengetahui efisiensi
pada setiap parameter. Air limbah
dalam reaktor diolah selama 8 jam,
waktu tersebut merupakan waktu
tinggal selama 8 jam proses
pengolahan.
Pada penelitian ini digunakan reaktor
penelitian sebelumnya oleh Bernadette
Nusye, 2012 dan Beata,2012. Dengan
volume reaktor 32 liter serta
menggunakan media filter yaitu kerikil.
Limbah yang telah di
pretreatment ditempatkan pada wadah Gambar 5 Tahap Penelitian
influent yang nantinya akan dialirkan
6 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 1 (2017)

HASIL DAN PEMBAHASAN COD BOD


pH
(mg/L) (mg/L)
Karakteristik Limbah Cair Industri Sebelum
6,58 3097 738
dioalah
Karet Bioiflter 7,00 2257 625
Tabel 1 Karekteristik Awal
Limbah Cair Industri Karet Tabel 2 Data Hasil uji Pretreatment
Hasil Baku Perlu
Berdasarkan tabel 2
No Parameter Satuan
Analisa Mutu* Pengolahan
menunjukkan bahwa konsentrasi COD
dan BOD pada limbah cair mengalami
1 COD mg/L 3097 300 Ya penurunan setelah dilakukan
2 BOD mg/L 1245 150 Ya
pretreatment. Biofilter menurunkan
3 pH - 6,57 6.0-9.0 Tidak
COD sebesar 840 mg/l dan
Keterangan : menurunkan BOD sebesar 113 mg/L.
*Peraturan Daerah Provinsi Jawa Pemantauan efisiensi unit pengolahan
Tengah No. 5 Thaun 2012 tentang dapat dilakukan dengan menghitung
Baku mutu Air Limbah selisih nilai parameter tertentu yang
Pada data sekunder yang terkandung dalam limbah cair sebelum
didapat dari perusahaan konsentrasi diolah dengan nilai setelah diolah oleh
COD sebesar 166 mg/l sedangkan suatu unit pengolahan (Persamaan
konsentrasi BOD dengan jumlah yang 2.17), hasil dari perhitunga tersebuta
sama yaitu sebesar 166 mg/L( PT. bahwa Biofilter aerob pada penelitian
Perkebunan Nusantara IX Kebun ini memiliki tingakt efisiensi penyisihan
Ngobo Semarang,2016). Jika data COD sebesar 27,1%, dan BOD sebesar
sekunder dibandingkan dibandingkan 15,4%. .Hal ini terjadi karena pada saat
dengan data primer konsentrasi BOD proses biofilter sebagian zat organik
dan COD pada limbah hasil analisa terdegradasi oleh biofilm yang terdapat
penulis lebih tinggi jika dibandingkan pada permukaan media kerikil yang
dengan data kualitas limbah yang digunkan pada reaktor biofilter dan
didapat dari perusahaan. Sehingga dibantu dengan adanya aerasi.Hal ini
perlu adanya proses pengolahan terjadi karena pada saat aerasi sebagian
dengan teknologi plasma, serta zat organik teroksidasi oleh oksigen
pengolahan awal atau pretreatment yang larut didalam air (Herlambang,
dengan Biofilter Aerob dengan 2002 ; Suriawiria, 1996’
pertimbangan kadar COD limbah Djajadiningrat, 1992).
kurang dari 4000 mg/L seharusnya
limbah tersebut diolah pada kondisi Tahap Pengolahan dengan Plasma
aerob, sedangkan COD lebih besar dari DBD
4000 mg/L diolah pada kondisi anaerob
(Herlambang, dkk, 2002). Pada Pengolahan dengan plasma
penelitian ini parameter yang akan dilakukan dengan tegangan 10 kV, 11
menjadi fokus adalah BOD dan COD. kV, 12 kV, dan 13 KV serta waktu
kontak 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20
Tahap Pretreatment menit, dan 20 menit. Hasil uji setiap
parameter tertera pada tabel 3 dibawah
Hasil uji konsentrasi limbah pada tahap ini.
pretreatment tertera pada Tabel 2
dibawah ini :

7 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 1 (2017)

Tabel 3 Hasil uji konsentrasi Tabel 4 Hasil pengukuran pH limbah


limbah setelah pengolahan dengan setelah pengolahan dengan plasma
plasma
Waktu Tegangan
Kosentrasi COD dan BOD (mg/L Kontak Limbah Biof 10 11 12 13
(menit) Awal ilter kV kV kV kV
Waktu Kontak (menit) 7,3 6,9 6,9 6,9
Tegang Paramet
an er 0 5 10 15 20 25 5 6,58 7,0 9 4 3 2
225 192 194 163 115 75 7,7 7,0 7,1 7,0
COD 7 3 0 2 7 7 10 6,58 7,0 5 7 2 9
51 7,2 7,3
10 Kv BOD 625 568 511 625 455 1 15 6,58 7,0 8,1 5 7,3 5
225 187 159 160 109 70 8,3 7,5
COD 7 3 0 7 0 7 20 6,58 7,0 5 9 8 8,2
28 8,3 8,3 7,4 7,4
11 kV BOD 625 540 483 398 511 4 25 6,58 7,0 8 6 3 9
225 186 158 125 104 59
COD 7 5 2 7 0 8
39 Nilai pH yang mengalami
12 kV BOD 625 511 568 369 341 8 peningkatan menunjukkan adanya
225 185 151 120 53
COD 7 7 5 7 932 2 keberadaan ozon tiap waktu kontak
17 plasma. Hal ini sesuai dengan reaksi
13 kV BOD 625 483 398 455 284 0
berikut :

O3 + H2O OH + O2 +
Nilai COD dan BOD pada •
HO2
sampel limbah yang telah mendapatkan
perlakuan dengan reaktor plasma juga Yakni dihasilkan ion OH-
sangat dipengaruhi oleh tegangan. akibat reaksi ozon dengan molekul air
Perubahan kosentrasi COD dalam (salama, 2000). Ketika pH di dalam air
proses pengolahan dapat dilihat pada meningkat hingga berada di atas 8,
tabel 4 di bawah ini: maka ozon akan terpecah menjadi
Berdasarkan tabel di atas dapat radikal Hidroksil (OH) yang akan
terlihat bahwa kosentrasi COD mengoksidasi zat organik yang terdapat
mengalami penurunan seiring dengan di dalam air limbah sehingga kosentrasi
lamanya waktu kontak plasma serta BOD mengalami penurunan begitu juga
tegangan. Penurunan kosentrasi COD dengan COD.
tertinggi didapat pada tegangan 13 kV Menurut Salama (2000), ozon pada pH
pada waktu 25 menit yakni sebesar basa (8-10) dapat terdekomposisi
76,44 %. Namun, pada penurunan menjadi OH yang dapat menguraikan
parameter BOD, nilai penurunan zat organik lebih cepat. Hanya saja pada
kosentrasi terjadi secara acak atau tidak pH > 10, ion beroksidasi akan berubah
stabil dibeberapa titik. Rendahnya menjadi ion karbonat dimana ion
akurasi dari metode pengujian BOD karbonat merupakan radical scavenger
dibandingkan dengan COD merupakan yang efektif dibandingkan dengan ion
salah satu faktor penyebab tidak bikarbonat. Ion bikarbonat dan ion
stabilnya kosentrasi BOD itu sendiri karbonat dapat bereaksi dengan radikal
dimana proses-proses mikrobiologis hidroksil yang telah terbentuk
pada analisa BOD kurang dapat diatur menghasilkan radikal karbonat dan
oleh manusia (Febriandi, 2008). radikal bikarbonat yang bersifat pasif
dimana radikal ini tidak bereaksi
Nilai pH pada setiap tegangan dan dengan ozon ataupun material organik
waktu kontak (Munter, 2001). Hal ini juga didukung
oleh penelitian Gao (2013) yang
8 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 1 (2017)

menunjukkan bahwa pada pH 7-10 Nilai kosentrasi COD setalah di olah


(kondisi netral dan basa) jumlah OH dengan plasma DBD bisa dilihat pada
yang dihasilkan lebih banyak tebl 4 di bawah ini :
dibandingkan pada kondisi asam selama
proses plasma DBD. Tabel 6 Pengaruh tegangan terhadap
Kosentrasi COD
Pengaruh Tegangan terhadap
Kosentrasi COD Konsentrasi COD (mg/L)
Tegangan Lamanya Paparan Limbah Terhadap Plasma
kV (Menit)
Tegangan merupakan salah satu 0 5 10 15 20 25
faktor yang mempengaruhi efisiensi 225 192 194 163 115
penurunan parameter pada limbah. 10 7 3 0 2 7 757
225 187 159 160 109
Menurut Sugiarto (2005), variasi 11 7 3 0 7 0 707
tegangan yang diberikan pada reaktor 225 186 158 125 104
12 7 5 2 7 0 598
plasma menyebabkan terjadinya 225 185 151 120
perbedaan jumlah elektron sehingga 13 7 7 5 7 932 532
menunjukkan adanya proses ionisasi,
disosiasi dan eksitasi dalam plasma
yangberbeda pula. Kecepatan elektron Pengaruh tegangan terhadap
yang terjadi dalam reaktor plasma pada konsentrasi COD terdapat pada gambar
penelitian ini, secara teoritis dapat 6.
dihitung. Hasil perhitungan kecepatan
elektron tiap tegangan untuk seluruh
waktu kontak ditampilkan pada tabel 3
di bawah ini.
Tabel 5 Perhitungan Kecepatan
Elektron

Tegangan Kecepatan Elektron


(kV) (m/s)
10 59,2 x 106
11 62,2 x 106
12 65 x 106 Gambar 6. Grafik Grafik Hubungan
13 67,6 x 106 Kosentrasi COD tiap Waktu Kontak
Semakin besar tegangan yang Plasma dan Tegangan
diberikan pada reaktor, makan secara Gambar 6 menunjukkan bahwa
toritis akan semakin besar pula pada tegangan 13 kV konsentrasi COD
kecepatan elektron yang terjadi pada mengalami penurunan yang drastis
reaktor. Pembentukan spesies aktif penjelasan dari fenomena ini adalah
seperti O, OH, H, H2O2 dan ozon akan lucutan listrik yang mencapai
semakin meningkat seiring dengan permukaan air, muatan elektron
peningkatan tegangan. Spesies aktif ini memiliki kecepatan yang tinggi dan
yang berperan penting untuk terjadi tumbukan dengan molekul air,
mendegradasi senyawa organik dalam sehingga radikal hidroksil akan
limbah. Oleh karena itu, semakin langsung terbentu (Malik, et. al., 2001).
banyak spesies aktif yang terbentuk Hal tersebut dapat dilihat juga pada
maka semakin efektif pula penyisihan Gambar 7.
zat organik dalam air limbah.

9 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 1 (2017)

BOD merupakan bagian dari COD


(Tchobanoglous et al., 2003). Hasil
pengujian BOD selama proses
pengolahan terlihat pada tabel 7 di
bawah ini.

Tabel 6 Pengaruh tegangan terhadap


Kosentrasi BOD
Gambar 7 Pengaruh Tegangan Konsentrasi BOD (mg/L)
terhadap kosentrasi COD pada Waktu (menit) Tegangan (kV)
Waktu Kontak 5 menit 0 10 11 12 13
5 625 568 540 511 483
Pada waktu kontak selama 5
menit mengalami penurunan nilai 10 625 511 483 568 398

kosentrasi COD pada setiap kenaikan 15 625 625 398 369 455

tegangan, baik pada tegangan 10, 11, 20 625 455 511 341 284
12, maupun 13 kV, dan hal tersebut 25 625 511 284 398 170
terjadi pada waktu kontak selanjutnya
selama 10, 15, 20, dan 25 menit. Grafik penurunan kosentrasi
Semakin banyak tumbukan BOD di dalam air limbah dapat dilihat
menyebabkan semakin banyaknya pada gambar 8
energi yang mendukung terjadinya
proses ionisasi dalam reaktor plasma
dan semakin banyak pembentukan •O ,
•OH, dan O3. Penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang telah dilakukan
Wei (2014) yang menyebutkan bahwa
konsentrasi ozone yang terbentuk
semakin tinggi seiring dengan
peningkatan tegangan 4.8 kV – 20 kV
Penurunan konsentrasi COD Gambar 8. Grafik Grafik Hubungan
terbesar terjadi pada tegangan 13 kV Kosentrasi BOD tiap Waktu Kontak
dan waktu kontak plasma 25 menit. Plasma dan Tegangan
Konsentrasi COD turun sebesar 1725
mg/L , konsentrasi COD setelah Pada Gambar 7 dapat dilihat
pretreatment sebesar 2257 mg/L dan bahwa penurunan dari kosentrasi BOD
setelah melewati plasma menjadi terjadi secara tidak stabil. Jika pada
menjadi 532 mg/L dengan efisiensi waktu kontak 5 menit diplotkan ke
sebesar 76,44% dalam grafik akanterlihat seperti gambar
8.
Pengaruh Tegangan Terhadap
Kosentrsi BOD

Penurunan kosentrasi BOD pada


limbah terjadi seiring dengan penurunan
COD. Hal ini dikarenakan hubungan
antara BOD dan COD adalah bahwa
10 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 1 (2017)

perbandingan kosentrasi BOD5/COD


pada limbah cair industri organik adalah
0,5-0,65. Karina (2014) melakukan
penelitian penggunaan teknologi plasma
dalam mengolah limbah cair industri
minuman ringan dimana parameter air
limbah yang diteliti adalah COD. Dari
hasil penelitian tersebut menunjukjan
bahwa plasma dapat menurunkakn
kosentrasi zat organik yang terukur
Gambar 9 Pengaruh Tegangan dalam COD sebesar 94,87 %.
terhadap kosentrasi BOD pada Pemantauan efisiensi unit
Waktu Kontak 5 menit pengolahan dapat dilakukan dengan
Pada gambar 9 menunjukkan menghitung selisih nilai parameter
bahwa pada waktu kontak selama 5 tertentu yang terkandung dalam limbah
menit mengalami penurunan nilai cair sebelum diolah dengan nilai setelah
kosentrasi BOD pada setiap kenaikan diolah oleh suatu unit pengolahan. Hasil
tegangan, baik pada tegangan 10, 11, perhitunga persamaan tersebut
12, dan 13 kV.Namun hal tersebut tidak menghasilkan, efisiensi besarnya
terjadi pada waktu kontak selanjutnya, tegangan terhadap penyisihan kosentrasi
yakni 10, 15, 20, dan 25 menit. BOD sebesar 72,73% pada tegangan
BOD dapat didefinisikan tertinggi yaitu 13 kV dan waktu kontak
sebagai banyaknya oksigen yang plasma paling lama yaitu 25 menit.
diperlukan untuk organisme pada saat
pemecahan bahan organik pada kondisi KESIMPULAN
aerobik. Pemeriksaan BOD dianggap Dari hasil penelitian dan
sebagai suatu prosedur oksidasi dimana pembahasan yang telah dilakukan dapat
organisme hidup bertindak sebagai ditarik kesimpulan:
medium untuk menguraikan bahan 1. Hasil pengolahan pretreatment
organik menjadi CO2 dan H2O limbah industri karet dengan
(Salmin,2005). Pada plasma DBD nilai menggunakan Biofilter Aerob dan
BOD menjadi tidak dapat ditentukan krikil sebagai media biofilter mampu
dikarenakan adanya spesies aktif yang menyisihkan COD dari 3097 mg/L
dapat mengganggu pertumbuhan dari menjadi 2257 mg/L dengan efisiensi
mikroorganisme dalam menguraikan zat penyisihan sebesar 27,1% serta
organik. Spesies aktif tersebut dapat menyisihkan parameter BOD dari
merusak dinding sel dari bakteri 738 mg/L menjadi 625 mg/L dengan
sehingga dapat membunuh bakteri efisiensi penyisihan 15,4%.
tersebut (Purwadi, 2008). Terhambatnya 2. Pengaruh tegangan yang diberikan
pertumbuhan bakteri akan pada Plasma DBD didapatkan
mempengaruhi nilai dari BOD sehingga penyisihan COD dan BOD terbaik
hasil uji dari BOD menjadi kurang teliti pada tegangan 13kV dan waktu
(Alaerts, 1984). kontak pengolahan selama 25 menit
Namun, terhambatnya dari 2257 mg/L menjadi COD 532
pertumbuhan bakteri tidak mg/L dengan efisiensi penyisihan
mempengaruhi nilai COD di dalam air sebesar 76,44%, sedangkan untuk
limbah. Menurut Alaerts (1984), parameter BOD, dari 625 mg/L

11 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 1 (2017)

menjadi 170 mg/L dengan efisiensi Plasma Lucutan Korona. Semarang :


penyisihan sebesar 72,72%. Universitas Diponegoro
3. Semakin lama waktu kontak yang Djajadiningrat, S. 1992. Kualitas
diberikan pada pengolahan limbah, Lingkungan Hidup Indonesia.
maka semakin besar pula nilai P.T.Midas Surya Grafindo
kosentrasi COD dan BOD yang Pfeffer, Jhon T. 1992. Solid Waste
tersisihkan. Management Engineering Prentice
Hall. New Jersey.
SARAN Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
Nomor 5 Tahun 2012 Tentang
Saran yang dapat diberikan pada Perubahan Atas Peraturan Daerah
penelitian ini adalah sebagai berikut : Provinsi Jawa Tengah Nomor 10
1. Perlu dilakukanny penelitian lanjutan Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air
mengenai variasi waktu kontak Limbah
plasma lebih lama dan memperbesar Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor
tegangan yang diberikan ,agar 5 Tahun 2004 tentang Baku Mutu
kosentrasi parameter COD dan BOD Limbah Cair Bagi Industri Karet di
dapat mencapai standar baku mutu Jawa Tengah
yang ditetapkan. Droste, R.L. 1997. Theory and Practice
2. Perlu dilakukannya penelitian of Water and Wastewater Treatment.
lanjutan mengenai penambahan John Wiley & Sons. New York.
flowrare gas oksigen pada rangkaian Indrasarimmawati. 2008. Penurunan
reaktor plasma DBD, agar lebih Warna COD dan TSS Limbah Cair
efektif dalam penyisihan senyawa Industri Tekstil Menggunakan
organik limbah cair. Teknologi Dielectric Barrier
3. Penelitian ini perlu dilanjutkan Discharge dengan Variasi Tegangan
untuk meningkatkan efisiensi reaktor dan Flowrate Oksigen.. Teknik
ataupun untuk keakuratan hasil Lingkungan Universitas Diponegoro.
penelitian seperti memperpanjang Semarang.
tabung pyrex agar volume limbah Malik,et,all.2013.Plasma for Water
yang tertampung di dalam reaktor Treatment. Centre for Plasma and
semakin besar. Laser Engineering The
SzewalskiInstitute of Fluid-Flow
Machinery Polish Academy of
Sciences Gdaosk.Poland.
DAFTAR PUSTAKA Mara, Duncan. 2004. Domestic
Wastewater Treatment in Developing
Anggoro. 2006. Tugas Akhir :Sistem Countries. Earthscan: London.
Pembangkit Plasma Lucutan Korona Muhmmad, I., Khan. M.K.,
yang Terintegrasi dengan Sistem Muhammad. S.J and M.K.,
Tenaga Sepeda Motor. Semarang : Muhammad. 2010. Physciochemical
Universitas Dponegoro characteristics of different mulberry
Arifin, Fajar. 2009. Tugas Akhir cultivars grown under agro-climatic
:Perancangan Pembangkit Tegangan conditions of Miran Shah, North
Tinggi Impuls untuk Aplikasi Wazirstans (Khyber Pakhtunkhwa),
Pengolahan Limbah Cair Industri Pakistan. J. Agri. Res. 48(2)
Minuman Ringan dengan Teknologi Muhlisin, Zaenul., dkk.2009. Aplikasi
Plasma Lucutan Berpenghalang
12 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 1 (2017)

Dielektrik pada Peningkatan Setyamidjaja, D.,1993. Karet


Kualitas Air dengan Mengalirkan Budidaya dan Pengolahan.
Air Secara Langsung dalam Reaktor Penerbit Kanisius, Yogyakarta
Berkonfigurasi Elektroda Spiral- Sugiarto, Anto Tri. 2002. Atasi Polusi
Silinder. Fisika Universitas dengan Plasma. Tangerang: Pusat
Diponegoro. Semarang Penelitian KIM-LIPI.
Munter, Rein. 2001. Advanced Sogiarto, Anto Tri. 2003. Reaktor
Oxidation Processes Cunent Status Electrical Discharge dalam Air.
and Prospect. Tallin. Eston ia. Tangerang
Nur, Muhammad. 2011. Fisika Plasma Sugiarto, Anto Tri. 2004. Analisa
dan Aplikasinya: Universitas Spectroscopy Electrical Discharge
Diponegoro. Semarang. dalam Air, Tangerang
Nusye, P.Bernadette . 2012. Penurunan Sugiarto, Anto Tri. 2005. lnvestigation
COD Limbah dengan Biofilter Media of Spark Discharge in Water Using
Kerikil. Teknik Lingkungan Spectroscopy Methode.Tangerang
Universitas Diponegoro. Semarang Tahara , Mitsuru , Masaaki
Nugroho, Rudi., Iqbal. 2005. Okubo.2014.Detection of Free
Pengolahan Air Limbah Berwarna Radicals Produced by a Pulsed
Industri Tekstil Dengan Proses Electrohydraulic Discharge Using
AOPs. BPPT : Pusat Pengkajian dan Electron spin Resonance.
Penerapan Teknologi Lingkungan Environment and Chemistry
PT.Perkebunan Nusantara IX . 2012. Department, Technology Research
Penyusunan Database Dampak Institute of Osaka Prefecture.Japan.
Lingkungan dari Kegiatan Industri. Tchobanoglous, G.et,all. 2003.
Semarang : Laporan Kerja Praktek. Wastewater Engginering Treatment
Riandini, Yoel Migei. 2006. and Reuse.4th edition. New York :
Penggunaan Teknologi Plasma Metcalf and Eddy, Inc Mc Graw
(Electrical Discharge) Pada Hill.
permukaan Air dengan Sistem Non- Tampubolon, M dan Abudardak. 1990.
contact Electrode untuk Menurunkan Sumber dan Karakteristik Air
Warna, pH, TSS, COD dalam Limbah Pabrik Karet, Vol 1 No. 2
Limbah Cair Industri Pencelupan April 1990. Buletin Pusat Penelitian
Tekstil. Skripsi. Teknik Lingkungan Perkebunan
Universitas Diponegoro. Semarang. Teke, Sosiawati, dkk. 2014. Produksi
Sari, Diani Anggita.2009. Penggunaan Ozon dalam Reaktor Dielectric
Teknologi Plasma Corona Discharge Barrier Discharge Plasma (DBDP)
Untuk Menurunkan Kadar Warna, Terkait Panjang Reaktor dan Laju
COD, dan TSS pada Limbah CAir Alir Udara Serta Pemanfaatanya
Industri Minuman Ringan. untuk Menjaga Kualitas Asam Amino
Universitas Diponegoro. Semarang Ikan. Universitas Diponegoro.
Said, Nusa Idaman. 1999. Teknologi Semarang.
Pengolahan Limbah Cair Rumah Joko, Tri. 2009. Unit Produksi Dalam
Sakit dengan Sistem “Biofilter Sistem Penyediaan Air Minum:
Anaerob-Aerob”. Semarang
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Zheng Jiangtang, Bo Jiang,dkk. 2013.
Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Electrical Discharge Plasma
Bandung: Alfabeta Technology for Wastewater

13 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 1 (2017)

Remediation.University of
Petroleum.China
Zhou, H., D.W. Smith. 2000. Advanced
Technologies in Water and
Wastewater Treatment. Journal
Environmental Engginering Science.
Canada : NRC. Research Press .

14 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing

Anda mungkin juga menyukai