Proposal Nova Putri Ramadhan - 13030122130062-1
Proposal Nova Putri Ramadhan - 13030122130062-1
DI KABUPATEN KEBUMEN
DARI AWAL KEMERDEKAAN HINGGA ERA MILENIAL
BIDANG KEGIATAN :
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
RISET SOSIAL HUMANIORA
DISUSUN OLEH :
13030122130062
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
1.5 Hipotesis.................................................................................................3
3.4 Historiografi...........................................................................................7
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan kekayaan budaya yang tersebar di seluruh
penjuru wilayah Indonesia, mencakup berbagai adat istiadat, kesenian, serta kekayaan budaya
lain yang beragam jenisnya. Dengan adanya hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi
para wisatawan manca negara untuk datang ke Indonesia, baik hanya untuk menikmati
ataupun mempelajari berbagai budaya daerah di Indonesia. Dalam pelaksanaannya, berbagai
macam kesenian maupun tradisi, baik yang ditujukan untuk ritual maupun hiburan, memiliki
keunikannya masing-masing yang mewakili ciri khas dari setiap daerah.
Upaya pelestarian budaya di Indonesia harus diikuti rasa tanggung jawab serta bangga
menjaga kebudayaan oleh seluruh rakyat Indonesia. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan
ikut memperkenalkan berbagai produk budaya, seperti mengenakan pakaian batik,
mempelajari berbagai kesenian daerah, melestarikan penggunaan bahasa daerah, dan juga
dalam dunia akademis dengan melakukan penelitian terhadap berbagai macam kekayaan
budaya agar tetap terkenal. Berdasarkan pandangan tersebut penulis tertarik untuk
mengusung salah satu kesenian daerah sebagai upaya memahami pengaruh kesenian tersebut
serta peran dari keberadaan kesenian tersebut terhadap masyarakat dengan membahas tari
Lawet dari Kabupaten Kebumen.
Tari Lawet merupakan tarian tunggal yang menggambarkan sosok burung lawet. Burung
lawet adalah salah satu ciptaan unggulan serta simbol yang menggambarkan ciri khas dari
Kabupaten Kebumen. Pemegang kekuasaan memiliki peran penting dalam perkembangan
dari suatu kesenian daerah. Kata perkembangan dalam hal ini merujuk pada pola yang
digunakan dalam penelitian untuk mengetahui sejarah kesenian itu sendiri, seperti halnya
pernyataan sejarawan Kuntowijoyo, bahwa sejarah itu membicarakan masyarakat dari aspek
waktu, meliputi perkembangan, kesinambungan, pengulangan dan perubahan (Kuntowijoyo
dalam Yani, 1999:13).
Perkembangan bentuk dan fungsi tari Lawet terjadi dalam kurun waktu, ruang atau
struktur masyarakat. Oleh karena itu, penjelasan tentang perkembangan tari Lawet dalam
masyarakat Kebumen, tidak cukup secara diakronis, melainkan juga harus secara sinkronis.
1
2
Sinkronis berarti melebar dalam ruang, yang merupakan ciri utama dari ilmu-ilmu sosial
(Kuntowijoyo dalam Yani, 1999:107). Dengan kata lain penelitian tentang perkembangan tari
Lawet ini tidak terbatas pada penjabaran tentang pengertian tari Lawet tetapi akan sampai
hubungannya (sinkronisasi) dengan aspek-aspek sosial lain seperti halnya politik dan
ekonomi.
1.2.3 Upaya apa saja yang telah dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah untuk
menjaga kelestarian tari Lawet?
1.5 Hipotesis
Pada masyarakat Kebumen, tari Lawet digunakan untuk meperingati hari penting,
sebagai contoh Hari Jadi Kebumen, Hari Kemerdekaan Indonesia dan lain-lain. Tari
Lawet terkadang juga dipertontonkan pada acara hajatan warga. Beberapa contoh tadi
merupakan salah satu cara untuk menjaga kelestarian kesenian tari Lawet. Pada dasarnya
menjaga kelestarian daerah tidak hanya dilakukan oleh masyarakat saja, tetapi pemerintah
pun harus turut melaksanakan pelestarian tersebut. Di era milenial sekarang banyak
remaja yang belum kenal denga kebudayaan daerahnya sendiri.
Dengan demikian, diadakannya penelitian ini dapat menyadarkan pemerintah maupun
masyarakat setempat untuk tetap menjaga kelestarian tari Lawet. Program yang dapat
dilaksanakan oleh masyarakat setempat adalah dengan membuka Lembaga seni tari atau
biasa disebut sanggar agar tari Lawet dapat dikenali dengan remaja zaman kini. Adapun
upaya dari pemerintah adalah dengan membuat kebijakan-kebijakan atau undang-undang
daerah yang berisi tentang menjaga kelestarian kesenian tari Lawet.
BAB 2
LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil teori dari Yani Timor Prajawati dalam
jurnalnya yang berjudul ‘Peran Pemerintah Daerah Kebumen dalam Melestarikan Tari Lawet
sebagai Sarana Memperkenalkan Komoditas dari Kabupaten Kebumen’ yang dibuat pada
tahun 2020. Dalam penelitian tersebut membahas tentang kesenian tari Lawet dengan
mayarakat Kebumen, asal usul terciptanya tari lawet, penjelasan tentang gerak tari Lawet,
peran pemerintah daerah terhadap pelestarian tari Lawet, serta dampak kebijakan pemerintah
terhadap tari Lawet.
Di tengah perjalanan waktu seiring dengan tidak adanya kepedulian dari pemeritah
Kabupaten Kebumen terhadap kelestarian tari Lawet. Pada akhirnya tari Lawet ini hanya
dipraktikkan oleh sebagian masyarakat daerah Sempor. Antusias masyarakat daerah Sempor
sebetulnya merupakan sinyal positif untuk mengembangkan kesenian tersebut. Jika pihak
Pemerintah Daerah mendukungnya maka tari Lawet sebetulnya cukup mengakar sebagai
budaya daerah masyarakat Kebumen. Pada tahun 2000 Popularitas tari Lawet mengalami
penurunan saat pergantian kepemimpinan pemerintahan di kabupaten Kebumen. Ketenaran
tari Lawet kalah dengan kesenian lain yang lebih religius, seperti kesenian Rebana ataupun
4
5
Jamjaneng. Munculnya kesenian ini akhirnya menggeser popularitas tari Lawet yang
biasanya ditampilkan untuk menghibur masyarakat saat hari-hari besar yang diselenggarakan
di Kabupaten Kebumen. Para pemerhati budaya menganggap inilah faktor penyebab
hilangnya nilai dan popularitas dari kesenian, terutama seni pertunjukan tradisi. Pola yang
dimainkan adalah saat seni tersebut hanya dipertontonkan ketika ada yang “nanggap”
(memberi upah) lalu menjadi seperti komoditi dagang. Maka ketika popularitasnya menurun
karena tidak ada yang “nanggap” bahkan tergantikan dengan kesenian populer. Dampak
positif kebijakan pemerintah terhadappopularitas tari Lawet adalah tari Lawet sebagai
identitas Kabupaten Kebumen, sehingga bisa dibanggakan keluar kabupaten Kebumen. Para
seniman semangat dalam memberikan koreografi kepada siapa saja yang mau mempelajari
tari Lawet.
Dari hasil singkat yang dapat dipaparkan dapat ditarik kesimpulan Tari Lawet pernah
berjaya pada era -90 an dan pernah menjadi Mata Pelajaran Mulok di Sekolah Dasar, peran
pemerintah daerah terhadap kesenian yang ada cukup berpengaruh. Hal ini disebabkan hak
otoritas dari pemerintah daerah Kabupaten Kebumen terhadap pilihan kesenian mana yang
dianggap lebih representatif mewakili identitas Kabupaten Kebumen. Adapun dampak bagi
pemerintah adalah pemerintah memiliki satu kesenian tari Lawet sebagai tari identitas
kabupeten Kebumen sedangkan dampak bagi seiman dan masyarakat yaitu rasa bangga,
sehingga memunculkan kreatifitas kesenian baru, karena diperhatikan pemerintah
pelestariannya.
BAB 3
METODE PENELITIAN
Jenis metode penelitian ini adalah penelitian empiris, yaitu penelitian dengan
menggunakan data-data lapangan sebagai sumber data utama, seperti hasil wawancara dan
observasi. Penelitian empiris digunakan untuk menganalisis hukum yang dilihat sebagai
perilaku masyarakat yang berpola dalam kehidupan masyarakat yang selalu berinteraksi dan
berhubungan dalam aspek kemasyarakatan (Bambang, 2003: 43). Penelitian ini disebut
sebagai penelitian empiris karena peneliti melakukan penelitian untuk melihat proses
terbentuknya kebijakan untuk menjaga kelestarian tari Lawet.
6
7
dilakukan dengan menafsirkan sumber-sumber sejarah yang memiliki kaitan terhadap tari
lawet.
3.4 Historiografi
Merupakan tahap penulisan sejarah setelah tahap analisis ke dalam tulisan-tulisan
sejarah yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Tahap ini adalah penyampaian
hasil penelitian sejarah sesuai dengan jejak-jejak masa lalu. Hasil penulisan tersebut
kemudian ditulis menjadi satu kesatuan peristiwa yang runtut.
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
8
DAFTAR PUSTAKA
Prajawati, Yani Timor. 2020. Peran Pemerintah Daerah Kebumen dalam Melestarikan Tari
Lawet sebagai Sarana Memperkenalkan Komoditas Lawet dari Kabupaten Kebumen.
Open Journal Systems. Vol. 15 No. 1. Hlm. 3831-3838.
Surono, Redyanto dan M Muzakka. 2022. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.
Semarang: Fasindo Press.
9
LAMPIRAN
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya anggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-RSH.