Anda di halaman 1dari 9

M.

KHAFID ALI MUTAQIN

MODUL AJAR

KELAS XI SMK

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN


Perawatan System Pendingin

Modul Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan


Pemeliharaan Sistem Pendinginan
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Kompetensi Inti
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
(Pengetahuan): pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif. Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional
KI-4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
(Keterampilan) prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
: dengan bidang kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KompetensiDasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menerapkan cara perawatan 3.3.1 Menjelaskan fungsi perawatan system
sistem pendinginan pendinginan (C2)
3.3.2 Merencanakan cara perawatan sistem-
sistem pendinginan (C6)
4.3 Merawat berkala sistem 4.3.1 Mengerjakan perawatan sistem-sistem
pendinginan pendinginan (P5)
4.3.2 Menentukan hasil perawatan system
pendinginan (P5)

Modul Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan


Pemeliharaan Sistem Pendinginan
BAB II
BAHAN MATERI

A. SISTEM PENDINGINAN AIR


Fungsi Sistem Pendingin
1. Menjaga clearance antar logam agar tidak menyebabkan kemacetan dan kerusakan
2. Mengoptimalkan tenaga mesin dan meminimalkan emisi gas buang
3. Mempercepat mesin mencapai suhu kerja.
4. Menjaga temperatur oli
5. Menghangatkan bahan bakar solar pada mesin diesel

B. KOMPONEN SISTEM PENDINGINAN

Komponen sistem pendingin dapat kita identifikasi melalui gambar berikut :


1. Pompa air (Water pump)
Pompa air berfungsi untuk mensirkulasikan air dari
radiator ke dalam water jacket dan sebaliknya. Pompa ini
terdiri dari sebuah impeller yang letaknya di bagian
dalam pompa. Bila pompa berputar, maka impeller-pun
ikut berputar dan menekan air untuk bersirkulasi. Water
Gambar 1. Water Pump
pump ditempatkan pada bagian mesin dan diputar oleh
crankshaft melalui timing gear.

2. Mantel pendingin (Water jacket)


a. Water jacket merupakan rongga-rongga yang
selalu terisi air pendingin mesin. Ia terdapat di
sekeliling cylinder liner, ruang bakar (combustion
chamber), dan katup (valve). Water jacket
dituang sebagai bagian dari engine block dan
cylinder head. Ia berfungsi sebagai tempat aliran
Gambar 2. Water Jacket air pendingin di dalam block dan cylinder head.

Modul Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan


Pemeliharaan Sistem Pendinginan
3. Thermostat
Thermostat berfungsi mempercepat tercapainya
suhu kerja normal dan mempertahankannya saat
mesin panas.

Gambar 3. Thermosat
4. Radiator
Radiator berfungsi menyerap panas air pendingin
dan melepaskannya ke udara yang ada di
sekelilingnya. Ketika air pendingin keluar dari
mesin suhunya dapat melebihi 93 0C. Radiator
terdiri dari pipa-pipa dan sirip-sirip dengan luas
Gambar 4. Radiator pendinginan yang cukup luas.
5. Tutup radiator (Radiator cap)
Radiator cap berfungsi untuk meningkatkan titik
didih air pendingin mesin. Apabila air radiator
berhubungan dengan udara luar yang bertekanan
1 atmosfir, maka air akan mendidih pada suhu
1000 C semakin tinggi tekanan pada air, maka
titik didih air pun juga akan meningkat, demikian
pula sebaliknya .
Gambar 5. Tutup Radiator

6. Selang radiator (Radiator hose)

Radiator hose berfungsi menyalurkan air


pendingin dari blok mesin ke radiator dan
sebaliknya.

Gambar 6. Selang Radiator

Modul Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan


Pemeliharaan Sistem Pendinginan
7. Kipas Pendingin (Radiator fan)
Radiator fan berfungsi mengalirkan udara dengan
cepat melalui sirip-sirip radiator, sehingga panas
mesin yang diserap air pendingin dapat
diturunkan

Gambar 7. Kipas Radiator

8. Tali kipas (Fan belt)


Fan belt atau tali kipas berfungsi memindahkan
tenaga crankshaft untuk dapat memutar radiator
fan.

Gambar 8. Fan Belt

9. Recervoir Tank
Tangki cadangan / recervoir tank merupakan
komponen yang berfungsi untuk menampung
cadangan air radiator.

Gambar 9. Recervoir Tank


10. Sensor-sensor
Ada dua macam sensor suhu yang digunakan pada
system pendingin yaitu jenis saklar on/off dan jenis
resistansi variabel. Tipe saklar on/off digunakan
pada lampu peringatan temperatur pada dashboard
dan kipas pendingin tipe termal listrik. Saklar ini
digunakan untuk memassakan rangkaian listrik,
sehingga dapat menyalakan lampu peringatan
Gambar 10. Water Temperature temperatur atau menyalakan kipas listrik pendingin,
Sensor

Modul Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan


Pemeliharaan Sistem Pendinginan
jika temperatur cairan pendingin mencapai
temperatur kerja sensor misalnya 108o .
11. Air Pendingin dan Zat Aditif
Coolant adalah salah satu komponen penting di
dalam sistem pendinginan karena ia merupakan
media pendingin yang dapat membawa panas dari
dalam mesin menuju radiator. Air pendingin
mesin (coolant) ini terdiri dari air tawar dicampur
zat additive seperti zat anti beku (antifreeze) dan
Gambar 11. Air Radiator condisioner. Ketiga bagian ini mempunyai fungsi
masing-masing untuk dapat mengamankan mesin
terhadap overheating, membeku dan berkarat.
Additive adalah zat tambahan yang diberikan
pada air pendingin untuk mengatasi kekurangan
sifat yang ada pada air tersebut. Additive yang
dimaksud ialah :
 Antifreeze atau ethylene glycol digunakan
untuk menaikkan titik didih dan menurunkan
titik beku air
 Conditioner berfungsi mencegah timbulnya
karat dengan cara melapisi bagian dalam
semua komponen sistem pendinginan.
C. CARA KERJA SISTEM PENDINGINAN

1. Pada Saat Engine belum mencapai Suhu Kerja (Temperatur <80 0C)
Saat suhu mesin masih dingin maka cooling
system yang ada tidak akan bekerja meskipun
pada dasarnya mesin telah menyala. Alur yang
terjadi dalam hal ini adalah mesin menyala -
panas terbentuk - air pendingin menyerap
Gambar 12. Prinsip kerja pada saat panas
tempetur < 800C

Modul Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan


Pemeliharaan Sistem Pendinginan
- air bersirkulasi hanya akan berada didalam
mesin tidak disirkulasikan ke radiator
dikarenakan thermostat masih tertutup.
2. Pada Saat Temperatur Engine Sudah mencapai suhu kerja
Saat suhu mesin mencapai 80 derajat celcius
maka katup dan juga termostat akan mulai
terbuka secara perlahan. Pada saat ini ketika
termostat mulai terbuka, air yang berada
didalam akan bersirkulasi menjadi keluar
dengan cara melalui thermostat ke radiator.
Gambar 13. Prinsip kerja pada saat
tempetur 80 0C

3. Pada Saat Tekanan di Dalam Radiator Terlalu Tinggi


Pada saat melewati 90 derajat celcius maka
dalam hal ini kipas dari mesin akan
melakukan reaksi untuk mengeluarkan udara
dengan cara melalui sirip yang berada pada
radiator. Pada tahapan ini pula akan dapat
dijelaskan bahwa sistem pendingin yang
Gambar 14. Prinsip kerja pada saat
berada pada mesin akan dapat sepenuhnya
tekanan didalam radiator berlebih
aktif. Temperature yang tinggi
mengakibatkan tekanan yang berada di
radiator akan diteruskan ke recervoir tank
dengan terbukanya relieve valve pada tutup
radiator.
4. Pada Saat Terjadi Kevakuman di Dalam Radiator
Ketika terjadi kevakuman maka pada
radiator maka air yang ada di dalam
recervoir tank akan akan terhisap oleh
selang yang dihubungkan dengan melewati
vakum valve yang ada pada tutup radiator.

Modul Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan


Pemeliharaan Sistem Pendinginan
Gambar 14. Prinsip kerja pada saat
terjadi kevakuman didalam radiator

D. MENGANALISIS KERUSAKAN PADA SISTEM PENDINGIN

No Permasalahan Analisis Penyebab Masalah

1 Oli Mesin Bercampur Dengan Air a. Temperatur mesin terlalu tinggi


Pendingin tetapi dipaksakan tetap berjalan
sampai mesin mati akibat suhu
mesin terlalu panas
b. Silinder head bengkok
c. Gasket cylinder headrusak
d. Cylinder head retak karenan
temperatur mesin terlalu tingg
2 Air Radiator Selalu Bekurang a. Kondisi pegas katup tutup radiator
yang sudah melemah karena
kerusakan pada karet sehingga air
radiator akan lebih cepat habis
karena air radiator cepat mengalir ke
tangki air cadangan katup
membuka sebelum tekanan katup
pada tutup radiator tercapai.
b. Terjadi kebocoran pada sistem
pendingin mesin.
c. Terjadi kebocoran pada kompresi
mesin terdapat gelembung-
gelembung yang tidak mau
berhenti dan saat mesin digas air
radiator telihat menyembur
keras keluar. Akibat dari

Modul Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan


Pemeliharaan Sistem Pendinginan
kebocoran pack kop mesin yang
tidak terlihat secara fisik. Tetapi
bisa dilihat dari dari gejala mesin
terkadang mbrebet, atau busi terlihat
basah dan oli mesin terlihat
tercampur dengan air
3 Air Raditor Tidak Bersirkulasi a. Radiator tersumbat kerak-kerak
b. Termostat tidak membuka pada
saat temperatur suhu tinggi
sudah melewati titik didih air diatas
100oC.
c. Tegangan tali kipas kendor
mengakibatkan pompa air
pendingin tidak berputar
sempurna
4 Temperatur Mesin Berlebih a. Kipas radiator tidak berputar
saat temperatur kerja tercapai,
termasuk putaran kipas yang kurang
kencang.
b. Terjadi masalah pada tutup radiator
c. Termostat tidak membuka
d. Air pendingin tidak bersirkulasi
e. Terjadi kebocoran pada sistem
pendingin

Modul Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan


Pemeliharaan Sistem Pendinginan

Anda mungkin juga menyukai