Makalah Jenis Risiko Dan Identifikasi Risiko
Makalah Jenis Risiko Dan Identifikasi Risiko
Nama Kelompok:
2022
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
2.1. Jenis Risiko .......................................................................................... 3
2.2. Identifikasi Risiko ............................................................................... 4
KESIMPULAN ...................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat
sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang (Hanafi,
2006). Dalam hal ini juga terdapat karakteristik dari tingkat ketidakpastian, pertama
tidak ada (pasif) yang hanya bisa diprediksi dengan pasti contohnya hukum alam,
kedua ketidakpastian objektif dengan hasil dapat diidentifikasi dan probabilitas
diketahui contohnya permainan dadu dan kartu, ketiga ketidakpastian subjektif
yang hasil bisa diidentifikasi tapi probabilitas tidak diketahui contoh kebakaran,
kecelakaan mobil, investasi, dan keempat sangat tidak pasti dimana hasil tidak bisa
diidentifikasi dan probabilitas tidak diketahui contoh eksplorasi angka.
1
maupun dalam sebuah perusahaan, jadi dengan adanya ketidakpastian dapat
menghambat tercapainya tujuan oleh karena itu diperlukan adanya penetapan
langkah untuk mengantisipasi, mengurangi, atau meniadakan terjadinya risiko.
Dalam menghadapi risiko ini tidak hanya sekedar membuat strategi, memutuskan,
dan mengambil tindakan, namun sebelum langkah tersebut dilakukan diperlukan
adanya pemahaman terkait jenis risiko dan bagaimana proses identifikasi dari risiko
tersebut akan dilakukan. Sehingga perlu diingat bahwa setiap tujuan memiliki
risiko, meskipun menghadapi risiko tujuan harus tetap terpenuhi dan tercapai.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam menghadapi risiko perlu dilakukannya mengenali jenis dari risiko. Jika
menurut Hanafi jenis risiko dibagi menjadi dua, yaitu risiko murni (pure risk) dan
risiko spekulatif. Risiko murni (pure risk) adalah risiko dimana kemungkinan
kerugian ada tetapi kemungkinan keuntungan tidak ada. Sehingga ketika dikaitkan
hal ini berkaitan dengan kerugian. Tipe contoh dari risiko murni (pure risk) terbagi
menjadi tiga bagian, yang pertama jenis risiko aset fisik yaitu risiko yang terjadi
karena kejadian tertentu berakibat buruk (kerugian) pada aset fisik organisasi,
misalnya kebakaran yang terjadi pada sebuah gudang perusahaan atau yang
mengakibatkan aset di perusahaan (komputer, dokumen-dokumen penting) ikut
terbakar.
3
Kedua, risiko kredit yang terjadi karena counterparty gagal memenuhi
kewajibannya kepada perusahaan, misalnya debitur tidak bisa melunasi
pembayaran cicilan dan bunga hutang, sehingga perusahaan mengalami kerugian
(piutang dagang tidak terbayarkan). Ketiga, risiko likuiditas dimana risiko ini tidak
dapat memenuhi kebutuhan kas, risiko tidak bisa menjual dengan cepat karena
ketidaklikuidan atau mengalami gangguan pasar, misalnya suatu perusahaan tidak
memiliki kas untuk memenuhi pembayaran kewajiban (melunasi hutang) sehingga
perusahaan tersebut mengharuskan menjual tanah atau aset yang dimiliki dibawah
harga standar karena menjual tanah tersebut sulit (tidak liquid), sedangkan
perusahaan membutuhkan kas dengan cepat. Keempat, risiko operasional yang
mana risiko ini tidak berjalan dengan lancar dan mengakibatkan kerugian,
kegagalan dalam sistem, human error, pengendalian dan prosedur yang kurang,
misalnya terjadinya komputer yang error (terkena virus) yang mengakibatkan
operasi perusahaan terhambat.
Selain jenis risiko murni (pure risk) dan spekulatif hal ini juga dapat
dibedakan yaitu risiko statis dan risiko dinamis. Risiko statis ada dikarenakan
terdapat keseimbangan tertentu. Contohnya, risiko terkena petir disaat hujan deras
yang muncul karena adanya kondisi alam. Sedangkan risiko dinamis ada
dikarenakan terjadi adanya perubahan tertentu dari kondisi. Contohnya, ketika
masyarakat semakin paham dan menyadari tentang risiko hukum (legal risk)
masyarakat akan lebih berani mengajukan gugatan hukum (sue) terhadap
perusahaan.
4
Penerapan dari analisis sekuen dimisalkan seperti sumber risiko yang berasal dari
aoi, yang dapat menyebabkan kerugian atau adanya kebakaran dalam suatu
perusahaan. Kemudian pada risk factor yang menjadi katalis seperti adanya
dorongan yang mempercepat dan memungkinkan untuk munculnya kejadian yang
tidak diharapkan. Risk factor pada peristiwa ini misalnya adanya minyak tanah
ataupun gas lpg yang kebetulan berdekatan dengan kompor. Sehingga jika terjadi
kebakaran besar kemungkinan gedung juga akan ikut terbakar. Dari peristiwa
tersebut menggambarkan bahwasannya gedung yang terbakar menghadapi
eksposur terhadap risiko kebakaran.
5
yang berada pada laporan keuangan. Dari rekening tersebut dapat dianalisis risiko
apa saja yang muncul dari setiap transaksi di rekening tersebut. Selanjutnya terdapat
menganalisis flowchart kegiatan dan operasi perusahaan, metode ini memuat
dengan melihat sumber risiko dari flowchart kegiatan dan operasi perusahaan. Hal
ini cukup sesuai seperti risiko yang terjadi pada proses produksi yang mana dimulai
dari masuknya input tertentu sampai menjadi output. Selama proses tersebut
memungkinkan terdapat kejadian seperti terjadi kecelakaan kerja, kerusakan mesin
dan lain sebagainya. Lalu terdapat analisis kontrak yang bertujuan melihat risiko
yang dihadapi karena adanya kontrak yang telah ditetapkan, dan hal ini berkaitan
dengan risiko tuntutan hukum.
6
BAB III
KESIMPULAN
Selain perlu mengenali jenis dari risiko dalam pengelolaan risiko kita perlu
adanya melakukan identifikasi dan pengukuran risiko. Perlu kita ketahui, dalam
melakukan pengukuran risiko, hal yang perlu kita perhatikan adalah dengan
memperhatikan indikator, sumber-sumber, serta dampak yang mempengaruhi
kinerja dari perusahaan. Setelah itu kita melakukan teknik identifikasi untuk
menemukan data yang diperlukan dan mengambil keputusan akhir.
7
DAFTAR PUSTAKA