Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

SIKLUS HIDROLOGI

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hidrologi dan Lingkungan

Dosen Pengampu:
Dr.H.Sidharta Adyatma,M.Si

Disusun Oleh:
Juwairiyah
2110115220002
A-1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini guna memenuhi tugas mata kuliah Hidrologi dan Lingkungan, dengan judul “Kualitas
Air”.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah
ini dapat terselesaikan.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh
karena itu, saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan.

Banjarmasin,6 November 2022

Juwairiyah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………..

A. Latar belakang…………………………………………………………………………

B. Tujuan…………………………………………………………………………………….

BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………………………

A. Definisi Kualitas Air………………………………………………………………….

B. Karakteristik Kualitas Air (Fisik, Kimia, Biologi)……………………………………..

C. Kategori dan baku mutu Kualitas Air……………………………………………….

D. Sampling, Peralatan & Pengukuran Kualitas Air……………………………………

E. Indikator Kualitas Air………………………………………………………………..

F. Dampak & Manfaat Kualitas Air………………………………………………….

BAB 3 PENUTUP………………………………………………………………………….

Kesimpulan………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kualitas air pada suatu wilayah perairan seperti sungai, danau, atau waduk sangat
mudah berubah baik secara alami maupun buatan yang diakibatkan oleh kegiatan
manusia.

Namun secara umum, ditinjau dari intensitas perubahan yang terjadi, terdapat
kecenderungan perubahan kualitas air diakibatkan oleh kegiatan manusia yang lebih
dominan dibandingkan dengan perubahan secara alami. Banyak kasus dimana terjadi
perubahan kualitas air pada wilayah perairan yang terjadi di sekitar pusat-pusat
kegiatan
dari manusia, seperti pemukiman, industri, pertanian, peternakan, perkebunan, dan lain
sebagainya. Kebutuhan akan air semakin lama semakin meningkat akibat jumlah dan
beragam jenis kegiatan dari manusia. Sehingga kuantitas air yang dituntut sangat tinggi
namun tidak diiringi dengan peningkatan kualitas air itu sendiri.

Suatu air dikatakan tercemar apabila perubahan kualitas air tersebut mencapai titik
dimana dapat mengganggu pemanfaatan air. Menurut UU RI No. 4 Tahun 1982,
pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya mahkluk hidup, zat
energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup dan/atau berubahnya
tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau
tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.

Sungai merupakan media yang mudah sebagai tempat masuknya zat-zat pencemar,
baik yang berasal dari industri, domestik, maupun organik dari pertanian, sehingga tidak
mengherankan apabila saat ini hampir semua sungai di wilayah tengah hingga menuju
hilir mengalami penurunan kualitas dan peningkatan zat pencemar yang tinggi. Pada
masa sekarang pengaliran zat pencemar ke dalam badan sungai sangat umum
dilakukan. Dengan adanya zat pencemar ke dalam sungai dapat menyebabkan
perubahan kualitas perairan dan mempengaruhi keseimbangan flora dan fauna pada
wilayah sungai hingga perairan waduk.

Masuknya zat pencemar ke dalam sungai tentu akan terbawa hingga ke hilir sungai
tersebut. Dalam proses distribusi zat pencemar tersebut, zat pencemar juga memasuki
wilayah waduk yang terletak membentang pada badan sungai. Waduk adalah salah
satu
contoh perairan tawar buatan yang dibuat dengan cara membendung aliran air sungai
tertentu yang memiliki tujuan yaitu sebagai pencegah banjir, pembangkit tenaga listrik,
pensuplai air bagi kebutuhan irigasi pertanian, untuk kegiatan perikanan baik perikanan
tangkap maupun budidaya karamba, dan bahkan untuk kegiatan pariwisata. Dapat
ditarik
kesimpulan keberadaan waduk telah memberikan banyak sekali manfaat bagi
masyarakat di sekitarnya. Namun disisi lain waduk menerima masukan air secara terus
menerus dari sungai yang mengalirinya, sedangkan air sungai ini terbawa dari hulu dan
menerima berbagai zat-zat asing akibat laju erosi yang mengalami peningkatan akibat
perubahan-perubahan pada lahan di sekitar badan sungai dimana zat ini dapat
mengandung bahan organik dan anorganik yang dapat menyuburkan perairan waduk.

Zat-zat yang umumnya terbawa oleh laju erosi akibat perubahan tata guna lahan
pada
wilayah di sekitar badan sungai hingga terakumulasi di waduk adalah zat-zat seperti
nitrogen, fosfor hingga padatan tersuspensi, zat-zat ini yang dapat mempengaruhi
perubahan pada kondisi flora dan fauna yang terdapat pada perairan waduk dan
menyebabkan keseimbangan ekosistem di waduk menjadi terganggu.

B. Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari tentang a. Definisi; b. Karakteristik
Kualitas Air (Fisik, Kimia, Biologi); c. Kategori dan baku mutu Kualitas Air (konsumsi
manusia, penggunaan industri dan kebutuhan domestik, kualitas air lingkungan); d.
Sampling, Peralatan & Pengukuran Kualitas Air; e. Indikator Kualitas Air (Indikatro air
minum, indikator lingkungan); e. Standart Kualitas Air (Baku Mutu internasional &
Lingkungan Sekitar)) f. Dampak & Manfaat Kualitas Air; g. dll

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Definisi Kualitas Air

Kualitas air menyatakan tingkat kesesuaian air untuk dipergunakan bagi pemenuhan

tertentu kehidupan manusia, seperti untuk air minum, mengairi tanaman, minuman

ternak dan sebagainya (Arsyad, 1989). Salah satu potensi sumber daya air yang

strategis dan banyak dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas pembangunan adalah air

sungai. Air sungai merupakan sumberdaya alam yang potensial menerima beban

pencemaran limbah kegiatan manusia seperti: kegiatan industri, pertanian, peternakan

dan rumah tangga. Akibat menurunnya kualitas air, kuantitas air yang memenuhi

kualitas menjadi berkurang. Mengingat sungai merupakan sumberdaya air yang penting

untuk menunjang pembangunan ekonomi dan kesejahteraan manusia, maka fungsi

sungai sebgai sumberdaya air harus dilestarikan agar dapat menunjang pembangunan

secara berkelanjutan.

            Menurut Direktorat Pengendali Masalah Air (1975) dalam Wardhani (2002),

pencemaran air merupakan segala pengotoran atau penambahan organisme atau zat-

zat lain ke dalam air, sehingga mencapai  tingkat yang mengganggu penggunaan dan

pemanfaatan serta kelestarian perairan tersebut. Masalah pencemaran air


berhubungan erat dengan kualitas air. Data kualitas air dibutuhkan dalam manajemen

sungai sebagai dasar untuk penentuan karakteristik fisik dan kimia sungai.

            Sungai memiliki kualitas air yang selalu berubah dari waktu ke waktu  (dinamis).

Perubahan ini dapat disebabkan oleh musim, jenis dan jumlah limbah yang masuk serta

debit. Menurut Alaerts dan Santika (1984) dalam Wardhani (2002), terdapat sumber

pencemar yang diakibatkan oleh perubahan sesuatu faktor dalam sungai. Misalnya

pada musim hujan, air hujan mengadakan pengotoran dan akan terjadi pengenceran

(konsentrasi pencemar yang mungkin ada dapat berkurang). Tetapi ada faktor lain yang

berubah yaitu akibat kecepatan aliran dalam sungai atau saluran bertambah. Endapan

pada dasar sungai dapat tergerus dan terbawa oleh aliran sungai sehingga kekeruhan

naik secara drastis dan endapan sungai yang sudah membusuk pada dasar sungai

tersebut bercampur dengan air yang segar pada lapisan atas. Dalam hal ini

pencemaran akan terjadi tergantung dari mampu tidaknya efek penggelontoran air

mengimbangi efek bertambahnya kekeruhan dan endapan organis yang tergerus tadi.

            Menurut Mantiri (1994) dalam Wardhani (2002), masuknya limah ke dalam

badan air seperti sungai, danau ataupun laut akan menurunkan kualitas air serta

mengubah kondisi ekologi perairan. Pengaruh pencemaran air limbah terhadap

kualitas air dapat dilihat dari sifat fisik, kimia dan biologi perairan. Sifat fisik antara lain

adalah peningkatan kekeruhan, padatan tersuspensi, air menjadi berbau dan berwarna.

Sedangkan sifat kimia dan biologi adalah meningkatnya kandungan nutrien dan logam-

logam dan bakteri.


DAFTAR PUSTAKA

http://repository.ub.ac.id/id/eprint/12567/2/7.%20BAB%20I.pdf

https://karyatulisilmiah.com/pengertian-kualitas-air/

Anda mungkin juga menyukai