Anda di halaman 1dari 8

Nama : Fifi Fitriani, S.Pd.

No UKG : 201508061074
Prodi PPG : Pendidikan Fisika
Kategori : 1 (satu)
Gelombang : 2 (dua)

LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul Kinematika
Judul Kegiatan 1.Besaran, Satuan, Pengukuran dan Vektor
Belajar (KB) 2.Gerak Lurus
3.Gerak Parabola
4.Gerak Melingkar Beraturan
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar KB 1. Besaran, Satuan, Pengukuran dan Vektor
materi yang
dipelajari 1. Hakikat Fisika dan Prosedur Ilmiah
• Fisika merupakan ilmu yang berdasar pada hasil
eksperimen. Secara umum terdapat tiga hakikat Fisika
yaitu Fisika sebagai produk, Fisika sebagai proses, dan
Fisika sebagai sikap.
• Prosedur ilmiah merupakan langkah-langkah
sistematis yang dilakukan untuk mendapatkan suatu
pengetahuan. Tahap-tahap dari metode ilmiah adalah:
a. Merumuskan masalah
b. Mengumpulkan Informasi
c. Menyusun hipotesis
d. Menguji hipotesis
e. Mengolah data (hasil) percobaan/ Analisis Data
f. Menarik kesimpulan
2. Besaran, Satuan, Pengukuran
• Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur.
• Satuan adalah ukuran suatu besaran.
• Pengukuran adalah suatu kegiatan membandingkan
suatu besaran yang diukur dengan satuan sebagai
pembanding.
3. Besaran Pokok dan Besaran Turunan
• Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya
telah ditentukan terlebih dahulu dan tidak diturunkan
dari besaran-besaran lain. Sedangkan besaran turunan
adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih
besaran pokok.
• Besaran pokok terdiri dari 7, yaitu :
• Selain 7 besaran pokok, maka besaran lainnya adalah
besaran turunan. Diantaranya :

4. Pengukuran
• Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran
yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai
satuannya. Beberapa contoh alat ukur:
✓ Mistar
✓ Jangka sorong
✓ Mikrometer skrup
✓ Neraca
✓ Multimeter
• Pengukuran dikelompokan menjadi dua yaitu :
✓ Pengukuran tunggal, yaitu pengukuran yang
dilakukan satu kali.
Dengan ketidakpastian :

Dan hasil pengukuran ditulis :

✓ Pengukuran berulang, yaitu pengukuran yang


dilakukan yang dilakukan lebih dari satu kali.
Dengan nilai hasil pengukuran ditentukan :

Dan ketidakpastian :

Hasil pengukuran ditulis :

• Penyajian hasil pengukuran yang sangat besar atau


sangat kecil ini biasanya terdiri dari deretan angka yang
banyak sehingga sering menyebabkan kesalahan dalam
penulisannya, oleh karena itu diberikan aturan notasi
ilmiah untuk menyatakan hasil-hasil pengukuran ini.

, dengan a adalah angka penting


5. Ralat dan Ketidakpastian
• Dalam melakukan pengukuran biasanya ada keadaan-
keadaan yang menimbulkan keraguan terhadap hasil
pengukurannya. Keadaan ini dibagi menjadi dua yaitu:
✓ Kesalahan acak pada umumnya disebabkan oleh
adanya hal yang tidak tepat yang halus selama
melakukan pengukuran
✓ kesalahan sistematis merupakan kesalahan yang
terjadi secara konsisten. Kesalahan sistematis ini
biasanya dapat diketahui penyebabnya dan dapat
diperhitungkan atau ditentukan.
6. Angka Penting
• Angka penting merupakan angka hasil pengamatan
atau angka-angka yang diperoleh dari hasil
pengukuran.
7. Besaran Vektor
• Besaran vektor adalah besaran yang memiliki besar dan
arah. Contoh : perpindahan, kecepatan, percepatan,
dan gaya. Sedangkan besaran yang hanya memiliki nilai
seperti tinggi badan, disebut besaran skalar.
• Cara melukis vektor :

Titik A: Titik pangkal/titik tangkap/titik awal


Titik B: Titik ujung/titik akhir (arah vektor)
Panjang vektor 𝑟⃗ = |𝑟⃗ |
• penjumlahan vektor dan penerapan operasi-operasi
aljabar lainya memiliki aturan tertentu. Penjumlahan
vektor dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:
✓ Metode jajaran genjang
✓ Metode segitiga
✓ Metode poligon (segi banyak)
✓ Metode uraian/analitis
• Selain dapat dijumlahkan, vektor juga dapat dikalikan.
Terdapat dua macam operasi perkalian vektor yaitu :
✓ Perkalian skalar dengan vektor, jika sebuah vektor
dikalikan dengan sebuah bilangan (skalar) k maka
hasil dari perkalian tersebut adalah vektor baru.
✓ Perkalian vektor dengan vektor. Terdapat dua jenis
perkalian antara vektor dengan vektor. Pertama
perkalian titik (dot product) yang menghasilkan
besaran skalar dan kedua perkalian silang (cross
product) yang menghasilkan besaran vektor.

KB 2. Gerak Lurus

8. Gerak Lurus
• Gerak merupakan perubahan kedudukan atau posisi
terhadap titik acuan dan selama kurun waktu tertentu.
• Gerak lurus adalah gerak suatu benda pada lintasan
lurus pada waktu yang sama
• Posisi adalah lokasi keberadaan suatu benda.
• Jarak adalah besaran skalar yang menyatakan panjang
lintasan yang dilalui suatu benda yang berpindah.
• Perpindahan adalah besaran vektor yang menyatakan
perbedaan antara posisi awal dengan posisi akhir benda
yang bergerak
• Kecepatan merupakan besaran vektor yang
mendeskripsikan keadaan gerak benda.
• Kecepatan rata-rata adalah perpindahan per satuan
waktu.

• Kelajuan menyatakan nilai kecepatan dan tidak


memiliki arah.
• Kelajuan rata-rata adalah jarak per satuan waktu.

• Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah benda yang


bergerak pada lintasan lurus dengan kecepatan tetap.
• Posisi benda yang melakukan GLB dapat dinyatakan
dengan :

Dengan :

• Grafik pada GLB :


✓ Grafik posisi - waktu benda bergerak lurus beraturan

✓ Kecepatan - waktu benda bergerak lurus beraturan

• Percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan


selama selang waktu tertentu.

• Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak


benda pada lintasan lurus dengan percepatan tetap.
Persamaan pada GLBB :
atau

• Grafik pada GLBB :


✓ Grafik percepatan- waktu benda bergerak lurus
berubah beraturan

✓ Grafik kecepatan - waktu benda bergerak lurus


berubah beraturan

✓ Grafik posisi vs waktu benda bergerak lurus berubah


beraturan

9. Gerak Vertikal
• Gerak Vertikal adalah gerak yang mengalami
percepatan tetap karena pengaruh gaya gravitasi. Pada
benda-benda yang mengalami gerak vertikal, benda
mengalami percepatan ± g , tanda plus jika benda
bergerak vertikal ke bawah (searah gaya gravitasi) dan
tanda minus menunjukkan benda bergerak vertikal ke
atas (berlawanan arah gaya gravitasi).
Persamaan yang berlaku :

KB 3. Gerak Parabola

10. Gerak Parabola


• Gerak parabola adalah gerak benda yang lintasannya
berbentuk kurva lengkung.
11. Vektor Kecepatan
• Kecepatan awal 𝑣0 dapat diuraikan menjadi dua
komponen kecepatan yang saling tegaklurus yaitu 𝑣0𝑥
yaitu komponen kecepatan awal dalam arah horisontal
dan 𝑣0𝑦 yaitu komponen kecepatan awal dalam arah
vertikal.
𝑣0𝑥= 𝑣0cos𝛼
𝑣0𝑦= 𝑣0sin𝛼
12. Komponen Gerak Pada arah horisontal (sumbu x)
Komponen Gerak Pada arah horisontal (sumbu x)
• Dalam arah horisontal benda mengalami Gerak Lurus
Beraturan (GLB). Persamaan kecepatan benda dalam
arah horisontal adalah: 𝑣𝑡𝑥= 𝑣𝑜𝑥= 𝑣0𝑐𝑜𝑠𝛼
• posisi benda dalam arah horisontal x dapat dinyatakan
dalam: 𝑥𝑡 = 𝑥0+ 𝑣𝑥 𝑡= 𝑣0𝑥 𝑡= 𝑣0 𝑐𝑜𝑠 𝛼 𝑡
13. Komponen Gerak Pada arah vertikal (sumbu Y)
• komponen gerak dalam arah vertikal mengalami
percepatan tetap yang arahnya ke bawah sebagai akibat
dari gaya gravitasi yang dialaminya dan merupakan
GLBB.
• persamaan komponen kecepatan benda pada saat t (𝑣𝑡)
dalam arah vertikal adalah: 𝑡𝑦= 𝑣𝑜sin𝛼−𝑔𝑡
• waktu yang diperlukan untuk mencapai titik tertinggi:
𝑡𝑦𝑚𝑎𝑥= 𝑣𝑜sin𝛼/𝑔
• Posisi benda dalam arah vertikal dapat dihitung dengan
persamaan: 𝑡=𝑦0+ 𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝛼 𝑡−1/2𝑔𝑡2
14. Posisi tertinggi benda
• Benda mencapai titik tertinggi ketika benda sudah tidak
bergerak lagi ke atas. 𝑦𝑚𝑎𝑥= 𝑦0+1/2(𝑣0 sin𝛼𝑔)2
15. Titik terjauh

• Titik terjauh benda dicapai ketika benda tepat


mencapai permukaan tanah, pada saat itu benda tidak
lagi bergerak baik dalam arah vertikal maupun dalam
arah horisontal.
16. Kecepatan pada saat t
• Kecepatan benda pada suatu saat 𝑣𝑡 merupakan
resultan dari komponen kecepatan dalam arah
horisontal 𝑣𝑡𝑥 dan kecepatan dalam arah vertikal 𝑣𝑡𝑦.
Karena 𝑣𝑡𝑥 dan 𝑣𝑡𝑦 saling tegak lurus maka
𝑣𝑡= √𝑣𝑡𝑥2+ 𝑣𝑡𝑦2
• Arah 𝑣𝑡dapat dicari dengan menghitung 𝑡𝑔𝛼 dari 𝑣𝑡𝑦
dengan 𝑣𝑡𝑥 𝑡𝑔 𝛼=𝑣𝑡𝑦𝑣𝑡𝑥
KB 4. Gerak Melingkar Beraturan

17. Kecepatan Sudut


• Gerak melingkar beraturan adalah gerak yang
lintasanya berupa lingkaran dengan kelajuan yang
tetap.

Panjang busur yang ditempuh partikel sama dengan


sudut datar dikalikan jari-jari, dan dirumuskan:

• Kecepatan sudut (𝜔) suatu objek adalah sudut yang


disapu oleh jari-jari penghubung benda yang bergerak
dengan pusat lintasan (𝜃) diukur dalam radian (rad)
dibagi dengan waktu (Δt) untuk bergerak melalui sudut
itu :

18. Hubungan antara 𝝅 radian dengan sudut.


• Satu radian (disingkat rad) adalah besar sudut datar
yang berhadapan dengan busur yang panjangnya R dari
lingkaran.

19. Kecepatan Linier (𝒗)


• Kecepatan linear partikel pada suatu gerak melingkar
beraturan ialah kecepatan partikel untuk mengelilingi
satu putaran yang arahnya selalu 7 menyinggung
lintasannya, dan tegak lurus dengan jari-jari lingkaran.
Besar kecepatan linear :

20. Kecepatan linier dan kecepatan anguler dalam


kehidupan sehari-hari
• Hubungan antara kecepatan linear dan kecepatan
anguler :

21. Percepatan Sentripetal


• Percepatan Sentripetal adalah percepatan yang arahnya
selalu menuju pusat gerak melingkar
Vektor percepatan menuju ke arah pusat lingkaran,
tetapi vektor kecepatan selalu menunjuk ke arah gerak
yang tangensial terhadap lingkaran. Dengan demikian,
vektor kecepatan dan percepatan tegak lurus satu sama
lain pada setiap titik di jalurnya untuk gerak melingkar
beraturan.

2 Daftar materi 1. Ketidakpastian dalam pengukuran berulang.


yang sulit 2. Aplikasi perkalian titik dan perkalian silang dalam
dipahami di kehidupan sehari-hari.
3. Menyelesaikan GLBB dari grafik yang diberikan.
modul ini
4. Analisis besaran gerak parabola pada sumbu x dan
sumbu y.
5. Analisis penurunan besaran-besaran pada gerak
melingkar.
3 Daftar materi 1. Makna fisis dari perkalian titik dan perkalian silang.
yang sering 2. Arah percepatan dan kecepatan benda pada saat proses
mengalami pengereman.
3. Perbedaan kecepatan sesaat dan kelajuan sesaat.
miskonsepsi
4. Analisis besaran vektor pada gerak melingkar
(percepatan sentripetal dan percepatan sudut).

Anda mungkin juga menyukai