Anda di halaman 1dari 6

JOSSAE (Journal Of Sport Science And Education) VOL: 4, NO: 2 OCTOBER (2019)

Journal homepage: http://journal.unesa.ac.id/index.php/jossae/index

Pengaruh High Intensity Interval Training (HIIT) terhadap Daya Tahan


Kardiovaskuler, Kecepatan, dan Kelincahan pada Usia 13-15 Tahun
Satria Puji Kurniawan Wibowoa,b, Nining Widyah Kusnanika, Oce Wiriawana
a
Universitas Negeri Surabaya, Surabaya, 60213, Indonesia
b
Mawar Sharon Christian School, Surabaya, 60213, Indonesia

*Corresponding author: satria.kurniawan@mscs.sch.id

ARTICLE INFO ABSTRACT

Article history: Exercise is a systematic and programmed process which carried out repeatedly
Received 29 June 2019 with gradual loads for specific purposes such as increased agility, speed and
Received in revised form 16 cardiovascular endurance. HIIT is an exercise that uses high intensity with a
October 2019 training load above the anaerobic threshold in a short time with a resting time of
Accepted 29 December 2019 1: 2 (30 seconds: 60 seconds). The purpose of this study was to analyse the
influence of the training methods of High Intensity Interval Training (HIIT) on
Keywords: agility, speed, and cardiovascular endurance. The type of research is quantitative
Agility, Cardiovascular with quasi experimental method using matching-only design and data analysis
Endurance, Exercise, High using t-test. This study was conducted at 20 students of the basketball team of
Intensity Interval Training Mawar Sharon Junior High School. The data was collected by pre-test and post-
(HIIT), Speed. test of agility test using a squat thrust test, speed test using a 30 m run test and
cardiovascular endurance test using Multistage Fitness Test (MFT). The results
found that there was a significant increase in agility, speed, and cardiovascular
of 14.3%, 5.2%, and 5.3%, respectively. In conclusion, HIIT training methods
sessions can be used for increasing agility, speed, and cardiovascular endurance.

Indonesia. Hasil yang di dapatkan adalah siswa


1. Backgorund (Pendahuluan)n SMP di Jawa Barat perlu ditingkatkan untuk
kinerja fisik dan fisiologisnya. Angka tersebut
Olahraga memiliki peran penting dalam merepresentasikan bahwa nilai kebugaran di
kehidupan keseharian manusia. Era modern Indonesia masih rendah. Oleh karena itu
seperti ini kegiatan olahraga merupakan salah dibutuhkan latihan yang terencana dan
satu kebutuhan untuk menunjang kebutuhan dilaksanakan berulang-ulang untuk mencapai
jasmani bahkan rohani dan sosial disaat kegiatan peningkatan kemampuan fisik, psikis dan mental
sebagian manusia semakin padat. Hal ini ke arah yang lebih baik.
dibuktikan dari hasil survei tingkat kebugaran Latihan fisik yang secara utuh sangat penting,
pelajar di Indonesia tahun 2005 oleh Muthohir karena apabila tidak mempunyai kondisi fisik
dan Maksum dalam Romadhoni, (2013) yang yang prima atlet tidak dapat mengikuti program
menunjukkan bahwa angka tingkat kebugaran latihan yang telah disusun oleh pelatih. Latihan
sebesar (10,71%) termasuk kategori kurang dalam cabang olahraga permainan, perlombaan,
sekali, (45,97%) termasuk kategori kurang, dan pertandingan sangatlah membutuhkan
(37,66%) termasuk kategori sedang, dan komponen biomotor yang baik antara lain yaitu
sisanya (5,66%) termasuk kategori baik. kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelenturan,
Sedangkan data survei kategori baik sekali ketepatan, reaksi, keseimbangan, power,
(0%). Penelitian terbaru yang dilakukan oleh kelincahan, dan koordinasi. Dalam penelitian ini
Kusnanik dan Hartati (2017), pada lima ratus dua akan difokuskan pada 3 komponen biomotor,
puluh siswa di Jawa Barat yang berpartisipasi yaitu daya tahan kardiovaskuler, kecepatan, dan
(240 anak perempuan dan 280 anak laki-laki) kelincahan. Ketiga komponen tersebut
mengikuti penelitian dengan tujuan untuk merupakan bagian penting dalam olahraga
mengevaluasi fisik dan fisiologis siswa SMP di permainan seperti bola basket, futsal, dan sepak
80 Satria Puji Kurniawan Wibowo, Nining Widyah Kusnanik, Oce Wiriawan, 4 (2) (2019) 79–84

bola. Daya tahan kardiovaskuler dibutuhkan karena itu peneliti memilih untuk membuat
karena waktu permainan olahraga tersebut analisis metode High Intensity Interval Training
membutuhkan waktu yang relatif lama berkisar (HIIT) diikuti dengan pengaruhnya terhadap
antara 40-120 menit, seorang atlet harus memiliki peningkatan daya tahan kardiovaskuler,
otot jantung yang tebal sehingga mampu kecepatan, dan kelincahan.
memompa darah ke seluruh tubuh dan
menghantarkan oksigen dengan baik ke seluruh 2. Research Methodology (Metode Penelitian)
tubuh. Kecepatan juga dibutuhkan melihat
kebutuhan untuk melakukan gerak dasar dalam Jenis penelitian yang digunakan kuantitatif
permainan bolabasket, futsal, dan sepakbola. dengan metode quasi experimental menggunakan
Sebagai contoh seorang Christiano Ronaldo matching-only design. Populasi penelitian ini
mampu menghasilkan gol yang banyak dalam adalah seluruh anggota tim bolabasket SMP
pertandingan karena memiliki kecepatan berlari Mawar Sharon Christian School yang berjumlah
di atas rata-rata sehingga lawan yang berusaha 20 orang dengan karakteristik jenis kelamin laki-
merebut bola kesulitan. Lebron James mampu laki, usia 13-15 tahun dan memiliki pengalaman
mencetak score juga dari serangan balik atau gerak yang relatif sama. Penelitian ini
biasa dikenal dengan istilah fastbreak dalam berlangsung di lapangan bolabasket dan lapangan
permainan bolabasket, untuk melakukan hal futsal SMP Mawar Sharon sebagai tempat
tersebut juga dibutuhkan kecepatan gerak yang pengambilan nilai pretest, posttest dan treatment
baik. Ketiga adalah kelincahan, komponen (perlakuan). Adapun alamat SMP Mawar Sharon
biomotor ini tidak berdiri sendirian namun berada pada Jalan Cempaka No. 6-12, Surabaya.
dipengaruhi kecepatan, kelenturan, Perlakuan latihan HIIT diberikan selama 6
keseimbangan, power, dan koordinasi. Dalam minggu dengan frekuensi 18 kali pertemuan yang
olahraga sangat dibutuhkan kelincahan apabila dilaksanakan 3 kali dalam seminggu. Prosedur
pengambilan data pretest dan posttest mengukur
kita tidak memiliki kelincahan bergerak maka daya tahan kardiovaskuler menggunakan
kita akan sering berbenturan dengan lawan saat Multistage Fitness Test (MFT), kecepatan
melakukan gerakan-gerakan dalam permainan. menggunakan tes lari 30 meter, dan kelincahan
Dalam sebuah survei yang berjudul Worldwide menggunakan squat thrust. Statistik Analisis data
Survey of Fitness Trends for 2018 yang menggunakan teknik statistik deskriptif dan
dilakukan oleh American College of Sports dianalisis dengan bantuan program komputer
Medicine (Tompshon, 2017, p.14), High SPSS (Statistical Program for Social Science)
Intensity Interval Training (HIIT) merupakan 25.0. Uji prasyarat data menggunakan uji
salah satu bentuk latihan yang paling populer dan normalitas data (Kolmogorov-Smirnov) dan uji
menempati urutan pertama dikarenakan homogenitas data (Lavene’s Test). Sedangkan
keuntungan yang diperoleh dari latihan ini sangat untuk uji Hipotesis menggunakan uji T (paired
banyak dengan waktu latihan yang relatif singkat. sample t test).
Kunci kesuksesan latihan HIIT adalah dalam
waktu kerja latihan harus dilakukan secara 3. Result (Hasil)
maksimal dan diselingi dengan waktu istirahat
singkat. Nugraha dan Berawi, (2017) memiliki 3.1 Deskripsi Data
hasil penelitian bahwa latihan HIIT mampu 3.1.1 Deskripsi Data Kelompok I (HIIT)
meningkatkan VO2 max sehingga dapat Hasil tes kelincahan, kecepatan dan daya
meningkatkan kebugaran kardiorespirasi. Fajrin tahan kardiovaskuler sebelum dan sesudah
et al., (2017) memiliki hasil penelitian bahwa diberikan latihan high intensity interval training
latihan HIIT mampu meningkatkan karakteristik pada 10 siswa tim bolabasket SMP Mawar
neuromuscular yang mempengaruhi kekuatan Sharon Surabaya adalah sebagai berikut.
kinerja otot sehingga power, speed dan agility
meningkat. Gerakan yang dilakukan untuk
latihan HIIT adalah Jumping Jack, Mountain
Climber, Squat, Reverse Lunges, Kneeling Push
Up, Push Up, High Knees, dan Sprint (Bartram,
2015).
Berdasarkan penelitian yang telah
dikemukakan, peneliti merasa penting untuk
mengkaji lebih dalam masalah tersebut. Oleh
Pengaruh High Intensity Interval Training (HIIT) terhadap Daya Tahan Kardiovaskuler, Kecepatan, dan Kelincahan 81
pada Usia 13-15 Tahun (2019) 2548–4699

Tabel 1. Deskripsi Kelompok HIIT siswa tim bolabasket SMP Mawar Sharon
Surabaya adalah sebagai berikut.
Tabel 2. Deskripsi Kelompok Kontrol

Berdasar hasil pengukuran dalam tabel 1


diatas pada kelompok I dapat dilihat bahwa
terdapat sebuah peningkatan nilai rerata antara
pretest dan posttest dari variabel dependent Berdasar hasil pengukuran dalam tabel 2
(kelincahan, kecepatan, dan daya tahan diatas pada kelompok II dapat dilihat bahwa
kardiovaskuler). Hal ini terbukti dari nilai rerata terdapat sebuah peningkatan nilai rerata antara
posttest. Dimana dapat dilihat bahwa nilai rerata pretest dan posttest dari variabel dependent
untuk kelincahan hasil pengukuran posttest (kelincahan, kecepatan, dan daya tahan
(17.60 kali) lebih tinggi dibanding dengan hasil kardiovaskuler). Hal ini terbukti dari nilai rerata
pengukuran pretest (15.40 kali), nilai rerata posttest. Dimana dapat dilihat bahwa nilai rerata
untuk kecepatan hasil pengukuran posttest (5.70 untuk kelincahan hasil pengukuran posttest
m/s) lebih tinggi dibanding dengan hasil (15.50 kali) lebih tinggi dibanding dengan hasil
pengukuran pretest (5.42 m/s), dan nilai rerata pengukuran pretest (15.00 kali), nilai rerata
untuk daya tahan kardiovaskuler hasil untuk kecepatan hasil pengukuran posttest (5.48
pengukuran posttest (37.18 ml/kg/min) lebih m/s) lebih tinggi dibanding dengan hasil
tinggi dibandingkan dengan hasil pretest (35.31 pengukuran pretest (5.41 m/s), dan nilai rerata
ml/kg/min). Hasil rerata secara keseluruhan pada untuk daya tahan kardiovaskuler hasil
kelompok I dapat digambarkan pada diagram pengukuran posttest (36.48 ml/kg/min) lebih
sebagai berikut. tinggi dibandingkan dengan hasil pretest (35.98
ml/kg/min). Hasil rerata secara keseluruhan pada
kelompok II dapat digambarkan pada diagram
sebagai berikut.

Gambar 1. Pretest dan posttest kelompok I

Dengan demikian dari gambar 1 di atas


menunjukkan bahwa setelah adanya treatment
selama 6 minggu pelatihan program HIIT dapat Gambar 2. Pretest dan posttest kelompok II
memberikan dampak terhadap peningkatan nilai
rerata posttest kelincahan, kecepatan, dan daya Dengan demikian dari gambar 2 di atas
tahan kardiovaskuler. menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai
rerata posttest kelincahan, kecepatan, dan daya
3.1.2 Deskripsi Data Kelompok II (Kontrol) tahan kardiovaskuler akan tetapi dengan
Hasil tes kelincahan, kecepatan dan daya peningkatan yang relatif kecil dikarenakan
tahan kardiovaskuler kelompok kontrol pada 10
82 Satria Puji Kurniawan Wibowo, Nining Widyah Kusnanik, Oce Wiriawan, 4 (2) (2019) 79–84

kelompok kontrol tidak mendapatkan treatment Adapun hasil pengolahan datanya pada tabel 5
program latihan dari peneliti. dan tabel 6.
3.2 Uji Hipotesis Tabel 5. Variabel Dependent Kelompok I
3.2.1 Sesuai dengan uji prasyarat data diketahui
bahwa data yang diperoleh dari pretest dan
posttest variabel terikat berdistribusi normal dan
homogen.
Tabel 3. Uji Normalitas Data

Tabel 6. Variabel Dependent Kelompok II

Berdasarkan pada tabel diatas menunjukkan


bahwa perolehan data dari ketiga variabel terikat Berdasarkan pada tabel 5 diatas terdapat
yaitu kelincahan, kecepatan, dan daya tahan perbedaan sebelum dan sesudah perlakukan dari
kardiovaskuler memiliki makna bahwa data masing-masing variabel dependent (kelincahan,
berdistribusi normal. Hal ini dikarenakan kecepatan, dan daya tahan kardiovaskuler) baik
signifikansi (p) dari masing-masing kelompok pada kelompok eksperimen I. Hal ini
menunjukkan (p) atau sig > 0,05 yang menunjukkan bahwa tingkat signifikansi dari
mengakibatkan H0 diterima. Sehingga dapat masing-masing variabel sebesar 0,000 atau
disimpulkan bahwa data diambil dari populasi dengan kata lain P < 0,05. Sehingga dapat
yang berdistribusi normal. disimpulkan bahwa ada perbedaan setelah
diberikan program latihan high intensity interval
Tabel 4. Uji Homogenitas Data training (HIIT). Namun demikian pada
kelompok kontrol (tabel 6) juga ada beberapa
perbedaan dan ada yang tidak berbeda,
walaupun perbedaannya relatif kecil jika
dibandingkan pada kedua kelompok eksperimen.
Hal tersebut terjadi karena kelompok kontrol
tetap melakukan latihan tetapi tidak mendapatkan
perlakuan khusus.
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa
perolehan data ketiga variabel terikat yaitu 4. Discussion (Pembahasan)
kelincahan, kecepatan dan daya tahan
kardiovaskuler memiliki varians homogen. Hal Latihan menggunakan metode HIIT subjek
ini dimaknai oleh karena nilai signifikansi dari harus menyelesaikan 1 macam bentuk latihan
masing-masing data menunjukkan taraf sebanyak 6 kali pengulangan dengan
signifikansi atau (p) > 0,05. Sehingga dapat perbandingan 1 : 2 yaitu 30 detik waktu kerja dan
disimpulkan bahwa varians pada setiap kelompok 60 detik waktu istirahat, dengan total waktu 9
sama atau homogen.
Langkah selanjutnya yang digunakan untuk menit yang kemudian dilanjutkan dengan
menguji hipotesis menggunakan uji T (paired gerakan lain sesuai dengan program latihan
sample t test). hingga 4 gerakan selesai dalam waktu 36 menit.
3.2.2 Uji Paired Sample T Test Gerakan yang dilakukan untuk latihan HIIT
Untuk mengetahui pengaruh program latihan adalah Jumping Jack, Mountain Climber, Squat,
high intensity interval training (HIIT) maka Reverse Lunges, Kneeling Push Up, Push Up,
langkah pengujiannya menggunakan uji-t yang High Knees, dan Sprint (Bartram, 2015).
dalam SPSS disebut sebagai paired t-test. Data dari latihan menggunakan metode HIIT
menunjukkan adanya peningkatan kelincahan
Pengaruh High Intensity Interval Training (HIIT) terhadap Daya Tahan Kardiovaskuler, Kecepatan, dan Kelincahan 83
pada Usia 13-15 Tahun (2019) 2548–4699

sebanyak 14.3 %, peningkatan kecepatan kapasitas aerobik dan anaerobik daripada latihan
sebanyak 5.2 % dan peningkatan daya tahan konvensional.
kardiovaskuler 5.3 %. Hasil penelitian ini Hasil tersebut memberikan bukti nyata bahwa
menunjukkan bahwa metode HIIT memberikan latihan metode High Intensity Interval Training
pengaruh terhadap peningkatan kelincahan, (HIIT) merupakan bentuk latihan yang mampu
kecepatan dan daya tahan kardiovaskuler secara memberikan peningkatan yang signifikan pada
signifikan. kelincahan, kecepatan, dan daya tahan
Hal tersebut sesuai dengan hasil dari beberapa kardiovaskuler.
teori dan penelitian sebelumnya. Fajrin et al.,
(2017) "Effects of High Intensity Interval
Training on Increasing Explosive Power, Speed, 5. Conclusion and Recommendation
and Agility". Penelitian ini bertujuan untuk (Simpulan dan Rekomendasi)
mengetahui efektivitas HIIT terhadap power,
speed, dan agility. Hasil Penelitian ini Terdapat pengaruh yang signifikan metode
menunjukkan bahwa latihan HIIT mampu latihan High Intensity Interval Training (HIIT)
meningkatkan karakteristik neuromuskular yang pada peningkatan kelincahan, kecepatan, dan
mempengaruhi kekuatan dan kinerja otot daya tahan kardiovaskuler.
sehingga power, speed, dan agility meningkat. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai metode
Pada latihan HIIT pada penelitian ini seluruh latihan High Intensity Interval Training (HIIT)
bagian tubuh baik upper body, lower body, core, dan dengan gerakan latihan yang berbeda. Bagi
dan cardio mendapatkan porsi yang sama. para pelatih ketika menyusun sebuah program
Sehingga otot-otot tubuh berkembang dengan latihan sebaiknya memperhatikan kemampuan
baik dan mengakibatkan kelincahan, kecepatan, dan karakteristik setiap atlet sehingga dapat
dan daya tahan kardiovaskuler secara umum melakukan program latihan tersebut, supaya
meningkat Penelitian yang hampir serupa dari proses latihan yang dijalani berjalan dengan
Vidiari et al, (2017) menyimpulkan bahwa aman dan mendapatkan hasil yang maksimal.
latihan HIIT sangat efektif meningkatkan Metode latihan High Intensity Interval Training
ambang batas anaerobik. Ambang anaerobik (HIIT) bisa diterapkan dan dapat
adalah tingkat konsumsi oksigen dimana ada direkomendasikan dalam penyusunan program
peningkatan konsentrasi laktat darah secara pesat latihan untuk meningkatkan kelincahan,
dan sistemik. Dengan meningkatnya ambang kecepatan, dan daya tahan kardiovaskuler.
anaerobik dapat menghasilkan suatu adaptasi
tubuh terhadap penumpukan laktat darah,
sehingga tidak mudah mengalami kelelahan dan
pada akhirnya mampu meningkatkan performa REFERENCES (Daftar Pustaka)
kelincahan dan kecepatan atlet .
Nugraha dan Berawi, (2017) dalam Bartram, Sean. (2015). High-Intensity Interval
penelitiannya dengan judul " Pengaruh High Training. New York: Penguin Random
Intensity Interval Training (HIIT) terhadap House LLC.
Kebugaran Kardiorespirasi". Hasil dari penelitian Fajrin, F., Kusnanik, N. W., & Wijono. (2017).
"Effects of High Intensity Interval Training
ini latihan HIIT mampu meningkatkan VO2 on Increasing Explosive Power, Speed, and
max dan menyebabkan penebalan miokardia Agility". Journal of Sport, 947. doi
ventrikel kiri jantung secara fisiologis sehingga :10.1088/1742-6596/947/1/012045.
kekuatan dan kemampuan jantung untuk Foster, C., Farland, C.V., Guidotti, F., Harbin,
memompa darah tiap kontraksi meningkat M., Roberts, B., Schuette, J., Tuuri, A.,
sehingga menurunkan jumlah denyut nadi setiap Doberstein, S.T., & Porcari, J.P. (2015).
menitnya dan meningkatkan kebugaran The Effects of High Intensity Interval
Training vs Steady State Training on
kardiorespirasi. Hampir sama dengan penelitian Aerobic and Anaerobic Capacity. Journal
sebelumnya, Pinillos et al. (2016), menjelaskan of Sport Science and Medicine, 14, 747-
dalam waktu latihan 4 minggu yang dilakukan 3- 755.
4 sesi setiap minggunya metode HIIT dapat Kusnanik, N. W., Hartanti, H., (2017). Physical
meningkatkan penyerapan oksigen maksimal And Physiological Profile of Junior High
seiring dengan adaptasi otot dan metabolisme Students In Indonesia. Sport Science.
tubuh sehingga mampu meningkatkan kapasitas 10(1), 96-99.
Nugraha, A.R, & Berawi, K.N. (2017) Pengaruh
paru-paru. Foster et al., (2015), menjelaskan High Intensity Interval Training (HIIT)
bahwa latihan HIIT yang dilakukan selama 8 terhadap Kebugaran Kardiorespirasi.
minggu mampu memberikan peningkatan Majority. 6(1), 1-5.
Olson, M. (2014). Tabata It's a HIIT. ACSM,s
84 Satria Puji Kurniawan Wibowo, Nining Widyah Kusnanik, Oce Wiriawan, 4 (2) (2019) 79–84

Health & Fitness Jurnal. Vol 18. No.5: p Skripsi yang dipublikasikan. Yogyakarta:
17-24. UNY.
Pinillos, F.G., Perez, J.C.C., Hermoso, V.M.S., Thompson, W.R. (2017). Worldwide Survey of
Roman, P.A.L. (2016). A High Intensity Fitness Trends for 2018. ACSM,s Health &
Interval Training (HIIT)-Based Running Fitness Jurnal. Vol 21. No 6: p 10-19.
Plan Improves Athletic Performance By Vidiari J, Indira, et all. (2017). High Intensity
Improving Muscle Power. Journal of Interval Training (HIIT) Lebih
Strenght and Conditioning Research. Vol Miningkatkan Ambang Anaerobik
31(1)/146-153. Daripada Steady State Training Pada
Romdhoni, Muhammad A. (2013). Pengaruh Siswa Anggota Kelompok Ekstrakurikuler
Latihan Circuit Body-Weight terhadap Atletik Lari Jarak Pendek. Sport and
Presentase Lemak Tubuh dan Berat Badan Fitness Journal. Volume 5, No.3,
pada Member Fitness Center GOR UNY. September 2017:62-70.

Anda mungkin juga menyukai