4 Sistem Kardiovaskular (Jantung)
4 Sistem Kardiovaskular (Jantung)
KARDIOVASKULAR 1
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
UNIVERSITAS PAKUAN
2022
TUJUAN PEMBELAJARAN
Blood/Darah
Darah adalah medium tempat larutnya atau tersuspensianya bahan-bahan (misalnya O2, CO2, nutrient,
gas, zat sisa, elektrolit dan hormone yang akan diangkut (alat transport)
Jantung sebagai pompa darah
Pembuluh darah sebagai saluran untuk mengarahkan dan menyebarkan darah dari jantung ke seluruh
tubuh dan kemudian kembali ke jantung (Sirkuit)
Fungsi Sistem KDV
• Mengangkut nutrisi, oksigen dan hormon ke seluruh tubuh dan
melepaskan limbah metabolik (CO2, limbah nitrogen).
• Perlindungan tubuh oleh sel darah putih, antibodi dan protein
komplemen yang beredar dalam darah dan mempertahankan tubuh
terhadap mikroba asing dan toksin. Mekanisme pembekuan juga
turut serta melindungi tubuh dari kehilangan darah setelah cedera.
• Pengaturan suhu tubuh, pH cairan dan kadar air sel.
• Bagaimanapun sistem kardiovaskuler, memerlukan fungsi kooperatif
sistem lain untuk mempertahankan komposisi darah dan
sebagainya untuk melestarikan homeostasis intraseluler. Misalnya,
pencernaan dan organ ekskretori yang berperan dalam menjaga
konstitusi homeostasis darah, saraf otonom, sistem endokrin, sistem
koordinat kardiovaskuler, serta fungsi lainnya.
Darah terus menerus mengaliri system sirkulasi
ke dan dari jantung melalui dua sistem sirkulasi
yaitu sirkulasi paru dan sistemik
Systemic circuit delivers oxygen to all Deoxygenated blood Pulmonary circuit eliminates carbon
body cells and carries away wastes. dioxide via the lungs and oxygenates the
Oxygenated blood blood.
Oxygenated Deoxygenated
O2 O2
blood pumped to blood pumped
CO2 all body tissues to lungs via CO2 CO2
via aorta pulmonary arteries
O2
CO2 O2
CO2
CO2 CO2 O2
O2 Alveolus
O2
O2
CO2
32
Ukuran dan Lokasi Jantung
• Jantung adalah organ berongga dan berotot seukuran kepalan tangan (bervariasi
dengan ukuran tubuh)
• Jantung terletak di rongga toraks
• Ukuran rata-rata jantung adalah:
– P ; 14 cm, L ; 9 cm
Organ ini terletak di rongga toraks (dada) sekitar garis tengah
Posisi Jantung
antara sternum (tulang dada) di sebelah anterior dan vertebra
(tulang belakang) di posterior.
Struktur Anatomi Jantung
• Jantung terdiri dari 2 lapisan yaitu;
(1) lapisan dalam atau perikardium viseral, dan
(2) lapisan luar (perikardium parietal). Kedua lapisan ini dipisahkan oleh sedikit
cairan pelumas, yang mengurangi gesekan akibat gerakan pemompaan jantung.
Perikardium juga melindungi terhadap penyebaran infeksi atau neoplasma dari
organ-organ sekitarnya ke jantung.
• Dinding jantung memiliki tiga lapisan berbeda
• Epikardium ➔lapisan visera pada perikardium serum (lapisan luar)
• Miokardium bagian jantung yang berotot, td otot jantung yg berkontraksi
dan purkinje yang tidak berkontraksi ➔ mengantatkan impuls saraf (lapisan
tengah)
• Endokardium ➔ endotelium halus dan tipis, pembatas dalam jantung yang
berhubungan dengan pembatas dalam pembuluh darah (lapisan dalam)
Perikardium
• Jantung terbungkus dalam kantong perikardium.
• Perikardium terdiri dari dua lapisan yaitu perikardium parietal dan perikardium
visceral.
• Perikardium parietal terletak di sebelah luar kantong dan melekat ke sekat
jaringan ikat yang memisahkan paru.
• Perlekatan ini menambatkan jantung sehingga organ ini menempati
posisinya yang tepat di dalam dada.
• Lapisan dalam yaitu perikardium visceral mengeluarkan cairan perikardium
tipis, yang berfungsi sebagai pelumas dan mencegah gesekan antara lapisan-
lapisan perikardium sewaktu lapisan-lapisan tersebut saling bergesek setiap
kali jantung berdenvut
PERIKARDITIS
Superior Aorta
vena cava
Pulmonary trunk
Pericardial
Diaphragm Auricle of left atrium
Fibrous pericardium cavity
Auricle of right Cut edge of Parietal
atrium parietal pericardium pericardium
Heart (covered by
Fibrous
visceral pericardium)
pericardium
Right Left ventricle
ventricle
Anterior interventricular
sulcus Endocardium
Coronary
Myocardium
38 blood vessel
Pericardial cavity
Epicardium
(visceral pericardium)
39
• Jantung adalah pompa berongga, berbentuk kerucut, berotot
• Jantung dibagi menjadi 4 ruang
• 2 atrium (untuk penyimpanan darah) ➔ berdinding tipis
• Atrium kanan ➔ menerima darah dari: vena cava inferior,
vena cava superior, sinus coroner
• Atrium Kiri : Menerima darah dari vena pulmonal
Jantung • 2 ventrikel (satu pompa tekanan rendah dan satu pompa
tekanan tinggi) ➔ berdinding tebal
• Ventrikel kanan: Menerima darah dari atrium kanan
• Ventrikel kiri : Menerima darah dari atrium kiri
Ruang-ruang jantung
Vena kava Aorta
Superior Jantung terbagi menjadi empat ruangan yaitu
dua ruangan atrium dan dua ruangan ventrikel.
Atrium berfungsi
menerima darah yang Ventrikel berfungsi utuk
kembali ke jantung dan memopa darah ke luar
memindahkan ke dari jantung
Vena kava ventrikel
inferior Septum
• Pembuluh yang mengembalikan darah dari jaringan ke atrium adalah vena, dan yang membawa darah dari
ventrikel ke jaringan adalah arteri.
• Kedua bagian jantung kiri dan kanan dipisahkan oleh septum, suatu bagian yang mencegah pencampuran
darah dari kedua sisi jantung.
• Pemisahan ini sangat penting karena separuh kanan jantung menerima dan memompa darah miskin 02
(deoxygenated blood), sementara sisi kiri jantung menerima dan memompa darah kaya 02 (Oxygenated
blood).
Katup Jantung
• Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap yaitu
Right
atrium
Cusps of
tricuspid
valve
Chordae
tendineae
Interventricular
septum
Papillary
muscles
Muscular
ridges
Systemic
Tissue cells
capillaries
CO2
Superior
vena cava
O2
Pulmonary
Alveolus artery
CO2 CO2
Alveolar Alveolar
capillaries capillaries
O2
O2
Alveolus
Pulmonary
veins
Right atrium
Left atrium
Tricuspid valve Mitral valve
Pulmonary valve Left ventricle
Right ventricle Aortic valve
Inferior vena cava Aorta
CO2 O2
Right atrium
Tricuspid valve
Right ventricle
Pulmonary valve
Pulmonary trunk
Pulmonary arteries
Pulmonary veins
Left atrium
Mitral valve
Left ventricle
Aortic valve
Aorta
Pulmonary capillaries
Pulmonary capillaries
Pulmonary trunk
Left lung
Right lung
Lymph flow
Blood flow
Blood flow
Lymphatic capillary
Alveolar capillary
Interstitial space
Darah yang kaya oksigen akan dialirkan dari paru menuju ke vena pulmonalis lalu kemudian masuk ke atrium kiri.
Dari atrium kiri, darah akan mengalir ke ventrikel kiri melewati katup mitral. Katup mitral memastikan bahwa darah yang
mengalir dari atrium ke ventrikel tidak akan kembali lagi ke atrium.
Saat fase sistolik (pemompaan), ventrikel kiri akan memompa darah keluar dari jantung melewati menuju aorta. Dari aorta
akan bercabang-cabang arteri yang akan mengalirkan darah ke seluruh tubuh hingga ke cabang terkecil yaitu arteriol.
Darah dari arteriol akan masuk ke kapiler. Di kapiler, akan terjadi pertukaran nutrien, O2, dan CO2, 02 dalam darah akan
masuk ke dalam sel sedangkan CO2 hasil metabolisme sel akan dikembalikan ke venula, lalu dialirkan ke vena
SIRKULASI
Darah dari sirkulasi sistemik yang kaya akan CO2 akan dikumpulkan ke vena cava superior dan inferior.
Dari atrium kanan, darah dialirkan ke ventrikel kanan melewati katup trikuspid.
Darah dari ventrikel kanan selanjutnya akan dipompa keluar ke sirkulasi paru melalui arteri pulmonalis.
Di paru-paru, darah akan mengalami pertukaran O2 dan CO2 (kembali lagi ke siklus awal -> kembali ke no 1).
• Kedua sisi jantung secara simultan memompa darah dalam jumlah setara.
• Volume darah miskin 02 yang sedang dipompa ke paru oleh sisi kanan
jantung segera menjadi sama dengan volume darah kaya O2 yang sedang
disalurkan ke jaringan oleh sisi kiri jantung.
• Sirkulasi paru adalah sistem bertekanan rendah dan beresistensi rendah,
sedangkan sirkulasi sistemik adalah sistem bertekanan tinggi dan
beresistensi tinggi.
• Tekanan adalah gaya yang ditimbulkan di dinding pembuluh oleh darah yang
dipompa ke dalam pembuluh oleh jantung.
• Meskipun sisi kanan dan kiri jantung memompa darah dalam jumlah yang
sama, sisi kiri melakukan kerja lebih besar karena memompa darah dalam
jumlah yang sama pada tekanan yang lebih tinggi ke dalam sistem yang
lebih panjang dengan resistensi lebih tinggi. Karena itu, otot jantung di
sisi kiri jauh lebih tebal daripada otot di sisi kanan.
Siklus Jantung
• Siklus jantung terdiri dari fase sistolik
(kontraksi dan pengosongan) dan fase
diastolik (relaksasi dan pengisian) yang
bergantian.
• Atrium mengalami siklus sistole dan
diastol yang terpisah dari ventrikel.
Peraturan Siklus Jantung
•Pengaturan Siklus Jantung ➔ SA Node mengontrol denyut jantung
•Ada juga serabut simpatis dan parasimpatetik yang mengontrol denyut
jantung juga
• Ada juga pusat refleks regulasi yang memengaruhi denyut jantung
• Faktor tambahan yang dapat memengaruhi denyut jantung meliputi:
• Dorongan parasimpatik menurunkan aksi jantung
•Latihan fisik
• Suhu tubuh
• Konsentrasi berbagai ion termasuk:
• Kalium
• Kalsium
Dorongan simpatik meningkatkan aksi jantung
Pusat jantung mengatur impuls otonom ke jantung
68
Siklus Jantung
• Fase Diastolik (Pengisian /relaksasi)
• Pada fase diastolik atrium, darah dari vena akan mengalir masuk ke atrium.
• Pada fase diastolik ventrikel, baik ventrikel kanan maupun ventrikel kiri samasama diisi oleh
darah yang mengalir dari atrium.
• kedua katup atrioventrikularis akan membuka sehingga darah dari atrium bisa mengisi ventrikel.
• Fase Sistolik (Pengosongan /kontraksi)
• Pada fase sistolik atrium, atrium akan berkontraksi sehingga darah akan masuk ke dalam
ventrikel.
• Pada fase sistolik ventrikel, darah dari ventrikel kiri akan dipompa menuju sirkulasi sistemik
sedangkan darah dari ventrikel kanan akan dipompa menuju ke sirkulasi paru.
• Saat pengosongan ventrikel berlangsung, katup atrioventrikularis akan menutup. Hal ini
bertujuan untuk menjamin agar saat ventrikel berkontraksi, darah dalam ventrikel tidak
kembali ke atrium. Sebaliknya, katup semilunaris akan membuka sehingga darah bisa
mengalir keluar dari ventrikel
Diastolik ventrikel Kontraksi atrium
Dan atrium
Ketika timbul potensial aksi pada nodus SA, atrium akan masuk ke fase sistol. Pada fase sistol atrium, atrium
akan berkontraksi sehingga menyebabkan makin banyak darah yang terperas masuk mengisi ventrikel. Pada
fase sistol atrium, ventrikel juga masih dalam fase diastol ventrikel. Total volume darah yang terdapat di
ventrikel pada akhir fase pengisian / diastol ventrikel disebut dengan End Diastolic Volume (EDV)
Fase Kontraksi ventrikel isovolumetrik = Periode singkat yang menunjukkan jeda antara pengisian ventrikel dan
pengosongan ventrikel. Pada fase itu, semua katup akan tertutup karena tekanan atrium dan ventrikel sama
sehingga tidak darah yang masuk maupun keluar dari ventrikel.
Pada fase sistole (pengosongan) ventrikel, darah yang ada di ventrikel akan dipompakan keluar dari ventrikel. Akan tetapi,
ventrikel tidak mengosongkan diri secara sempurna selama pemompaan. Tidak semua volume darah dalam ventrikel (EDV)
dipompakan keluar.
Jumlah darah yang dipompakan keluar oleh masing-masing ventrikel setiap kali ventrikel berkontraksi hanya sekitar setengah dari
seluruh volume darah dalam ventrikel. Volume darah yang dipompakan keluar disebut sebagai Stroke Volume. Sedangkan sisa
darah yang terdapat di ventrikel pada akhir fase sistolik disebut sebagai End Systolic Volume (Volume Sistolik Akhir).
Ketika ventrikel mulai berelaksasi karena repolarisasi, tekanan ventrikel turun di bawah tekanan aorta sehingga
katup aorta menutup dan tidak ada lagi darah yang keluar dari ventrikel. Namun katup AV belum terbuka karena
tekanan ventrikel masih lebih tinggi dari tekanan atrium. Dengan demikian, semua katup sekali lagi tertutup dalam
waktu singkat. Fase ini dikenal sebagai fase relaksasi ventrikel isovolumetrik. Tidak ada darah yang masuk ataupun
keluar dari ventrikel selama fase ini,
Setelah fase relaksasi ventrikel isovolumetrik, tekanan dalam ventrikel terus turun di bawah tekanan
atrium. Akibatnya katup AV membuka dan mulai terjadi pengisian ventrikel (kembali ke awal)
Apa itu End diastolic Volume, End Systolic
Volume, Stroke Volume,Cardiac Output?
Stroke Volume (SV) = End Diastolic Volume (EDV) - End sistolic volume (ESV)
Analogi
Cardiac output = SV x HR
Konsep Preload Afterload
• Preload adalah jumlah darah yang terdapat ventrikel pada akhir fase
diastolik (EDV)
• Penyebab peningkatan preload antara lain: Hipervolemia, regurgutasi katup,
gagal jantung
• Peningkatan preload akan menyebabkan peningkatan volume sekuncup.
Kemampuan intrinsik jantung untuk beradaptasi terhadap preload yang
meningkat akibat aliran masuk darah, disebut sebagai hukum Frank-Starling.
• Pada dasarnya, hukum Frank-Starling menyatakan bahwa bila jumlah darah
yang mengalir ke dalam jantung (aliran balik vena dalam hal ini menyatakan
preload) mengalami peningkatan, hal ini akan meregangkan dinding rongga
jantung. Akibat dari peregangan ini, otot jantung akan berkontraksi dengan
kekuatan yang lebih besar sehingga volume sekuncup akan meningkat.
Afterload
• Afterload adalah tahanan yang harus dilawan oleh ventrikel sehingga
darah bisa dipompakan keluar dari ventrikel.
• Apabila tekanan darah arteri meningkat atau apabila terjadi stenosis
pada katup semilunaris, maka ventrikel harus menghasilkan tekanan
yang lebih besar dari normal agar bisa memompa darah keluar.
• Jika hal ini terjadi berkepanjangan, maka jantung akan melakukan
kompensasi dengan cara hipertrofi miokardium. Hal ini
memungkinkan jantung berkontraksi lebih kuat dan mempertahankan
volume sekuncupnya walaupun terjadi tahanan.
Gagal Jantung
• Gagal jantung mengacu pada ketidakmampuan
curah jantung untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
• Gagal jantung dapat ditimbulkan oleh berbagai
sebab, tetapi 2 mekanisme tersering adalah:
• Kerusakan otot jantung akibat acute coronary
syndrome
• Pemompaan terus menerus melawan
peningkatan kronik afterload seperti akibat
stenosis katup semilunaris atau peningkatan
tekanan darah yang berkepanjangan.
Bunyi Jantung
•Selama siklus jantung secara normal dapat didengar dua bunyi jantung utama dengan
stetoskop seperti “lubb” “dupp”
lubb” “dupp”
• Bunyi jantung pertama (BJI) • Bunyi jantung kedua (BJII)
• Ini terjadi selama sistol ventrikel • Ini terjadi selama diastol ventrikel
• Katup A-V menutup •Katup semilunar paru dan aorta
• nada lebih rendah serta lebih lama menutup
•nada lebih tinggi serta lebih singkat
dan tajam
Setelah dicetuskan, potensial aksi menyebar ke seluruh atrium kanan dan kiri, sebagian
dipermudah oleh jalur penghantar khusus, tetapi sebagian besar melalui penyebaran impuls dari
sel ke sel melalui gap junction.
Impuls berjalan dari atrium ke dalam ventrikel melalui nodus AV. Potensial aksi akan berhenti
sebentar di nodus AV untuk memastikan bahwa kontraksi atrium mendahului ventrikel agar
pengisian ventrikel berlangsung sempurnaI
Jalur Konduksi Jantung Lanjutan
Impuls kemudian dengan cepat berjalan ke septum
antarventrikel melalui berkas His dan secara cepat
disebarkan ke seluruh miokardium melalui serat-
serat purkinye.
Left
bundle
SA node
SA node
branch
AV node
Atrial syncytium
Junctional
fibers
AV bundle
Junctional fibers
Right bundle
branch
AV node
Purkinje fibers
Myocardial
muscle fibers
Ventricular syncytium
(a) (b)
ILUSTRASI
• Bayangkan jika anda sedang ada di stasiun KERETA API dan ingin
berangkat dari Jakarta ke Malang.
• Normalnya, kereta api hanya memiliki 1 lokomotif sebagai sumber
tenaga untuk menjalankan kereta api. Tetapi kereta api yang akan anda
naiki ini adalah kereta api bernama "JANTUNG" yang merupakan jenis
yang paling canggih sehingga kereta ini punya beberapa lokomotif.
• Ada 3 lokomotif yang bisa digunakan sebagai sumber tenaga untuk
menarik gerbong-gerbong lainnya. Akan tetapi, masing-masing
lokomotif punya kecepatan yang berbeda-beda.
1 2 3 sel kontraktil jantung
Pada keadaan normal hanya lokomotif 1 (SA) yang berperan utama dalam
menentukan laju kereta.
Kecepatan lokomotif 1 adalah 70 km/jam.
Seluruh bagian kereta api secara otomatis akan ikut bergerak mengikuti
kecepatan lokomotif yang tercepat yaitu lokomotif 1.
Keistimewaan kereta api yang akan anda naiki adalah kereta api ini
dipersiapkan untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya
pada keadaan:
• Makna: Karena lokomotif 1 rusak dan keluar dari rel, kontrol terhadap seluruh
kereta api akan dipegang oleh Lokomotif 2 (AV)
• Lokomotif 2 (AV) hanya memiliki kecepatan rata-rata 50 km/jam. Karena sekarang
lokomotif 2 yang memegang kontrol, maka seluruh bagian kereta api akan berjalan
mengikuti kecepatan lokomotif 2 (AV).
• Makna: Saat nodus SA tidak terhubung lagi dengan nodus AV, Nodus AV akan
mengambil alih tugas nodus SA sebagai pemacu utama
Bila Lokomotif 2 Keluar Rel
• Makna: saat nodus AV mengalami masalah, maka hubungan antara nodus SA dan berkas His & serat purkinye
akan terputus. Akibatnya nodus SA dan berkas his akan berjalan sendiri-sendiri.
• Nodus SA tetap menghasilkan potensial aksi sebesar 70 potensial aksi / menit sehingga menyebabkan atrium
tetap berkontraksi sesuai potensial aksi nodus SA. Sedangkan sisa aktivitas listrik ventrikel akan dipimpin oleh
Berkas His dan serat purkinye yang akan menghasilkan 20-40 potensial aksi per menit.
• Di klinis, keadaan ini disebut sebagai blok atrioventrikular (blok AV) total. Blok AV total ditandai dengan kontraksi
atrium dan ventrikel yang berjalan sendiri-sendiri dan laju jantung yang sangat lambat (karena mengikuti
potensial aksi dari berkas his & serat purkinye).
Bila Lokomotif 3 Bila Lokomotif 3 tiba-tiba bermasalah &
kecepatannya melebihi lokomotif 1
• Pada keadaan ini, timbul fokus ektopik sehingga kecepatan lokomotif 3 yang normalnya hanya 30
km/jam berubah menjadi 200 km/jam. Akibatnya, bagian kereta yang terletak di depan dan di belakang
lokomotif 3 akan berjalan mengikuti kecepatan lokomotif 3.
• Makna: Kadang-kadang suatu bagian jantung misalnya serat purkinye menjadi sangat tereksitasi dan
mengalami depolarisasi yang lebih cepat daripada nodus SA.
• Daerah yang mengalami eksitasi abnormal disebut sebagai fokus ektopik yang mencetuskan potensial
aksi prematur yang menyebar ke seluruh bagian jantung lainnya sebelum nodus SA dapat menghasilkan
potensial aksi.
• Impuls abnormal ini akan menghasilkan denyut prematur atau ekstrasistol.
Potensial Aksi
• Potensial aksi yang terjadi pada sel pemacu (pacemaker) dan sel kontraktil
jantung berbeda.
• Potensial aksi yang dibentuk oleh N.SA menyebar ke seluruh atrium,
kemudian baru mencapai N. AV
• Potensial aksi yang diterima N.AV ini akan diperlambat oleh N.AV guna
menjamin kesempurnaan pengosongan potensial aksi dari atrium sebelum
kontraksi ventrikel kiri
• Potensial aksi kedua yang dibentuk N.AV mengalir turun menurun ke
berkas His
• Berkas His akan terpisah kemudia menjadi 2 cabang (kiri dan kanan)
berkontraksi Bersama-sama dengan serabut purkinje yang akan membawa
impuls di sepanjang ventrikel ➔ ventrikel berkontraksi
Potensial aksi Pada Pacemaker
• Fase 4 Pada awal, membran secara lambat mengalami depolarisasi
atau bergeser ke ambang akibat inaktivasi saluran K+. Pada saat yang
sama ketika sedikit K+ ke luar sel, Na+ akan berdifusi masuk
menyebabkan bagian dalam membran secara bertahap mengalami
depolarisasi menuju potensial ambang.
• Fase 0 ➔ Setelah potensial ambang tercapai dan saluran Ca2+
terbuka terjadi influks Ca2+ secara cepat menimbulkan fase naik dari
potensial aksi.
• Fase 3 ➔ Fase turun disebabkan oleh efluks cepat K+ akibat
pengaktifan saluran K+
Potensial aksi Pada Sel Kontraktil
• Setelah potensial aksi sampai di serat purkinye, potensial aksi akan
diteruskan lagi ke sel-sel kontraktil jantung. Potensial aksi akan
menimbulkan depolarisasi pada sel-sel kontraktil jantung.
• Mekanisme suatu potensial aksi di serat otot jantung menimbulkan
kontraksi cukup mirip dengan proses eksitasi kontraksi di otot rangka.
Tahap-tahap potensial aksi pada sel kontraktil
jantung adalah sebagai berikut:
Fase 0 Kanal Na+ menjadi aktif sehingga ion Na+ dengan cepat masuk ke dalam sel sehingga potensial
membran menjadi positif (depolarisasi)
Fase 1 Pada puncak potensial aksi, kanal K+ terbuka sehingga menyebabkan ion K+ keluar
menyebabkan repolarisasi yang kecil.
Fase 2 Pembukaan kanal Ca2+ menyebabkan Ca2+ secara perlahan masuk. Influks berkelanjutan Ca2+
yang bermuatan positif ini memperlama kepositifan di bagian dalam sel dan berperan dalam
pembentukan bagian plateau potensial aksi. Potensial membran dipertahankan dekat ke tingkat
positif puncak ini selama beberapa ratus milidetik, menghasilkan fase plateau
Tahap-tahap potensial aksi pada sel kontraktil
jantung Lanjutan
Fase 3 Fase turun potensial aksi yang cepat ditimbulkan oleh inaktivasi kanal Ca2+ dan aliran keluar K
menuju kembali ke potensial membran istirahat. Penurunan permeabilitas terhadap Ca2+ ini
mengurangi perpindahan Ca2+ ke dalam sel yang berjalan lambat, sementara peningkatan mendadak
permeabilitas terhadap K+ secara simultan mendorong difusi keluar K+ secara cepat.
• Elektrokardiogram atau EKG adalah rekaman perubahan listrik yang terjadi pada
miokardium selama siklus jantung
• Arus listrik yang dihasilkan oleh otot jantung selama depolarisasi dan
repolarisasi menyebar ke jaringan sekitar jantung dan dihantarkan melalui cairan
tubuh.
• Sebagian kecil aktivitas listrik ini mencapai permukaan tubuh, tempat aktivitas
tersebut dapat dideteksi dengan menggunakan elektroda perekam. Rekaman
yang dihasilkan adalah suatu elektrokardiogram, atau EKG
• digunakan untuk menilai kemampuan jantung untuk melakukan impuls dan dapat
digunakan untuk mendeteksi berbagai kelainan pada jantung seperti kelainan
kecepatan, kelainan irama, dan iskemia atau infark miokard.
• Defleksi dalam EKG normal, atau gelombang, termasuk:
• Gelombang P - depolarisasi atrium
• Berukuran setengah bulat kecil dan menunjukkan depolarisasi
atrium.
• Setengah gelombang P pertama terjadi karena stimulasi atrium
kanan serta bentuk downslope berikutnya terjadi karena stimulasi
atrium kiri.
• Kompleks QRS (tiga gelombang)
• Tiga defleksi yang mengikuti gelombang P yang menunjukkan
depolarisasi ventrikel.
• Gelombang T
• repolarisasi ventrikel
Copyright © The McGraw-Hill Companies, Inc. Permissionrequired for reproduction or display.
(a)
1.0 1.0
.5 .5
Millivolts
Millivolts
0 0 Copyright © The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or
display.
–.5 –.5
0 200 400 600 0 200 400 600
(b) Milliseconds (f) Milliseconds
R
1.0 1.0
.5 .5
Millivolts
Millivolts
0 0
–.5 –.5 Q
0 200 400 600 0 200 400 600
(c) Milliseconds (g) Milliseconds
S
1.0 1.0
.5 .5
Millivolts
Millivolts
P T
0 0
–.5 –.5
0 200 400 600 0 200 400 600
(d) Milliseconds (h) Milliseconds
1.0 R
.5
Millivolts
QRS complex
0
Q
–.5 S
0 200 400 600
64
(e) Milliseconds
Copyright © The McGraw-Hill Companies, Inc. Permissionrequired for reproduction or display.
Volume (mL)
120
Ventricular volume
80
Electrocardiogram (ECG)
R R
+1
Millivolts
P P
0 T T
Q Q
–1 S S
One cardiac cycle
Heart sounds
65
TERIMAKASIH