Anda di halaman 1dari 3

kelompok sejarah Indonesia

 Aditya eka pranata


 Barirotul faiqoh al ghufron
 Mustika vivi ergarani
Kerajaan kutai

Kutai adalah nama kerajaan yang diberikan oleh sebagian ahli sejarah
sehubungan ditemukanya peninggalan tertulisnya pada tiang batu
( yupa ), yaitu di daerah ‘muarakaman’ di tepi sungai Mahakam ( daerah
saat ini yang biasa disebut sebagai kabupaten kutai kertanegara )
Kalimantan timur. Nama kerajaan sesungguhnya tidak diketahui sebab
tidak ada sumber sejarah yang menyebutkanya . bahkan dari ketujuh
yupa tidak satupun yang menyebut kutai sebagai nama kerajaan.

Dengan kata lain, kutai adalah nama kerajaan lain yang berdiri di
kawasan hilir sungai Mahakam, ada perbedaan masa Sembilan
abad antara lahirnya kerajaan kutai di hilir dengan pendirian
prasasti yupa di muara Kaman.

Berkaitan dengan sungai Mahakam sendiri merupakan sungai


besar dan memiliki beberapa anak sungai . daerah di sekitar
tempat pertemuan sungai Mahakam dengan anak sungainya
diperkirakan merupakan letak muarakaram dahulu. Sungai
Mahakam dengan dapat dilayari dari pantai sampai masuk ke
muarakaman sehingga baik untuk perdagangan. Inilah posisi yang
sangat menguntungkan untuk meningkatkan perekonomian
masyarakat.

a) Aspek kehidupan politik

Sejak muncul dan berkembangnya pengaruh hindu di


Kalimantan timur, terjadi perubahan dalam bentuk
pemerintahan, yaitu dari pemerintahan suku dengan kepala
suku yang memerintah menjadi kerajaan dengan kepala suku
yang memerintah menjadi kerajaan dengan seorang raja
sebagai kepala pemerintahan. Dalam system kerajaan, raja
dianggap keturunan dewa yang harus disembah oleh bawahan
dan rakyatnya, oleh karena itu raja memiliki hak untuk
menyelenggarakan pemerintahan secara mutlak dan turun
temurun berdasarkan garis kasta.

Berdasarkan isi salah satu yupa menyebutkan tentang sisilah


raja-raja kutai berikut beberapa raja yang pernah memerintah
kerajaan kutai.

 Kudungga

Merupakan pendiri kerajaan kutai, kudungga awalnya


merupakan seorang kepala suku. Dilihat dari namanya,
kudungga masih menggunakan nama lokal . para ahli
berpendapat saat kudungga menjadi raja pengaruh
agama hindu baru masuk ke nusantara.

 Aswarman

Kudungga mempunyai putra atau mungkin juga menantu


bernama aswarman. Untuk menjadi hindu, aswarman
mengikuti upacara vratyastoma.

 Mulawarman

Mulawarman juga melakukan upacara vratyastoma di


waprakeswara (diperkirakan di banua lawas , bukit brubus kini
kecamatan muara Kaman, kutai)

b) Aspek kehidupan sosial

Kehidupan sosial dalam kerajaan kutai sudah dipengaruhi


kebudayaan hindu. Sudah ada kasta brahmana (pendeta)
yang mempunyai peran penting dalam memimpin upacara
keagamaan. Golongan kainya adalah kasta kesatria yang
terdiri atas kaum kerabat mulawarman. Diluar kedua kedua
golongan ini tentunya rakyat kutai pemeluk hindu masuk
dalam kasta waisya dan sudra. Di sisi lain, masyarakat yang
tidak memeluk hindu masih memegang teguh kepercayaan
lama. Buktinya masih dijumpai adanya peninggalan yupa
sebagai tanda adanya peristiwa penting. Hal ini menunjukan
adanya akulturasi.
c) Aspek kehidupan ekonomi

Masyarakat kerajaan kutai selain melakukan kegiatan


pertanian, mereka juga melakukan perdagangan. Bahkan
diperkirakan sudah dagang dengan bangsa luar. Sebab jika
dilihat dari letak geografisnya, kerajaan kutai berada pada
jalur perdagangan internasional antara tiongkok dan india.
Jalur perdagangan internasional dari india melewati selat
makasar, terus ke filiphina dan sampai di tiongkok.

Anda mungkin juga menyukai