Anda di halaman 1dari 3
KOMUNIKASI EFEKTIF SECARA LISAN/TELEPON LY. Unit Terkait ‘No. Dokumen 26:SPO/SKP/RSUM/Y/2014 Standar “Tanggal Terbit Prosedur OMe 24 April 2014 1. Pengertian | Merupakan penyampaian pesan yang disampaikan melalui lisanvtelepon. Pesan yang diterima harus,ditulis, dibaca, dicek dan dikonfirmasi Kembali TL Tujuan | Untuk menghindari terjadinya Kesalahan penyampaian pesan melalui lisan/ telepon IML Kebijakan | Sesuai SK Direktur Utama No : 002/KEP/C/RSUM/IV/2014 tentang Peningkatan Keselamatan Pasien Dengan Komunikasi Efektif { Prosedur |. Persiapan Alat: Alattulis ‘Stampel TulBaKon Rekam medik pasien| B. Prosedur: 1. Pember’ informa! pesan: 4. Hanus melakukan verfikasi kelengkapan pesan_yang_diberikan kepada si penerima pesan dengan cara meminta si penerima pesan untuk membacakan Kembali Kelengkapan pesantersebut >. Bila harus menggunakan Kata singkatan, gunakan kata singkatan ‘yang sudah baku dan distandaissi di rumah sakit, 2. Penerima informas/pesan: Sampaikan Salam, selamat pag siang/ malam Perkenalkan dir dan unit kerja anda “Tawarkan apa yang bisa dibantu Dengarkan pesan dengan baik, ‘Talis Pesan ‘Meneatatkelengkapan pesan £ Baca kembali Membaca Kembali Kelengkapan pesan_secara lengkap (untuk insruksi obat, arus di eja hurf demi huruf. & Konfirmasi lang Mengkonfirmasi kembali kelengkapan pesan tersebut kepada si ember pesan. 4. Tuup perestapan dengan mengucptan tra kainslamat pai siang/ mal i. Kemudian perawat member stampel pada catatanterintegrasi dalam ‘ekam medlik pasien 4 Kemudian dokter menanda tangani di catatanteritegrasi yang telah distampel pada sat kunjungan pasien, minimal I kali dalam 24 jam. 3. Dalam hal dokter memberikan instruksi secara lisantelepon, maka dokter yang bersangkutan harus menuliskan Kembali instuksi yang diberikannya di dalam berkas rekam medis, peeee Seluruh Unit. LAPORAN KEADAAN PASIEN ANTAR SESAMA PEMBERI LAYANAN ‘No. Dokumen 27/SPO/SKPRSUMMV/2014 “Tanggal Terbit 24 April 2014 L Pengertian TL. Tujuan HL Kebijakan IV. Prosedur Fc ie oe mo Fa ce pasien, hasil pemeriksaan penunjang yang kritis, ruangan, kepada seseorang (dokter, perawatdll) melalui telepon maupun secara lisan yang akurat, lengkap, dimengerti, tidak duplikasi dan tepat kepada penerima informasi sehingga ‘mengurangi kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien. ‘Sebagai acuan dalam melakukan komunikasiefektif (SBAR) Sesuai SK Direktur Utama No : 002/KEP/C/RSUMIIV/2014 tentang, Peningkatan Keselamatan Pasien Dengan Komunikasi Efektf. ‘Komunikasi SBAR via telepon Antara Perawat / Bidan ~ Dotter (dr. Jaga dan ar. DPIP) 1. Sebelum menelepon dokter jaga atau dokter DPIP, Perawat / Bidan telah melakukan pemeriksaan fisik,anamness (pengkajian), dan membaca rekam sedis pasien 2. Peravat/Bidan membaca status dan data pesien yang akan dilaporkan untuk memastikan bahwa data sudah bena. 3, Peravat/Bidan menyiapkan Rekam meds pasiendidekattelepon lengkap dengan data~ data yang akan dlaporkan. 4, Perawat/Bidan menulis hal-hal yang akan dilaporkan di catatan terintegras 5. Sebelum melaporkan Perawat/Bidan menyampaikan salam singkat, seperti *selamatpagi siang/ sore /malam, Assalamualaikum, dokter ‘6. Laporkan kondisipasien dengan menggunakan prnsip komunikasi SBAR | et Situation | Sebutan identitas perawat dan ruangan / unit RS tempat perawat bertugas, dan sebutkan nama lengkap pasien, umur, kamariruangan, serta masalah tama pasien sat ini (misalnya esak nafas, nyeri dada, demam dl) 62 Background Sebutkan diagnosis dan data kins pasien sesuai Kebutuhan, (mislnya tanda—tanda vital) 63 Assesment ‘Sampaikan penilaian terhadap kod pasien dengan menyampaikan ‘masalah sat ini dan has! pemeriksaan penunjang yang sudehdilakukan LAPORAN KEADAAN PASIEN ANTAR, SESAMA PEMBERI LAYANAN see No. Doku No. Revisi Hala Preveiiar, (0. Dokumen (0. Revisi falaman Oparasienal 27/SPOISKP/RSUM/V/2014 00 2 ‘64 Recommendation Unit Terkait ‘Sampaikan apa yang menjadi saran dokter? Apakah diperlukan pemeriksaan tambahan? 7. Terapkan teknik TulBaKon apabila dokter DPJP menyampaikan instruksi verbal Seluruh Unit

Anda mungkin juga menyukai