Anda di halaman 1dari 11

BABzIII

METODEzPENELITIAN

A. PendekatanzdanzJenis Penelitianz

Berdasarkan latar belakang yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini

maka, penelitian yang dilakukan ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan

pendekatan kualitatif. Pertimbangan peneliti dalam menggunakan jenis penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis dan menafsirkan kemampuan berpikir metafora siswa

dalam menyelesaikan soal HOTS ditinjau dari gaya kognitif field independent dan

field dependent. Berdasarkan pernyataan Sugiyono bahwa jenis penelitian kualitatif

ialah cara atau metode penelitian yang berlandaskan pada postpositivisme(alamiah)

atau filosofi kewirausahaan yang digunakan sebagai penelitian dalam situasi

alamiahzyang mana peneliti merupakan instrumenzkunci. Hasil penelitian kualitatif

juga bertujuan untuk memahami keunikan, makna, membangun fenomena, serta

menemukan hipotesis. Metodezini tidak menekankanzpada generalisasi, tetapi

lebihzpada keunikan obyek yang diteliti.1 Ciri utama penelitian deskriptif adalah

memusatkan perhatian pada subjek dalam memecahkan masalahzyang ada pada

masazsekarang atau masalahzterbaru atau hangat diperbincangkan, serta penelitian

deskriptif ini ditunjukan untuk menggambarkan peristiwa atau kondisi dengan

tepatzdan akurat, bukanzuntuk mencari hubunganzsebab akibat.2 Penelitian kualitatif

bertujuan untuk mengambil makna hingga dalam dari suatu peristiwa/fenomen, fakta,

gejala, kenyataan atau masalah dan bukan untuk membuktikan adanya korelasi suatu

masalah atau peristiwa atau hubungan sebab akibat. Data yang diambil dari penelitian

kualitatif dapat dilakukan dengan berbagai cara yakni dokumentasi, wawancara, dan

observasi. Memperoleh data dengan berbagai cara disebut triangulasi (triangulasi).

1
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, 10.
2
Yusuf, A. Muri, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan, 63.
35
B. Lokasi Penelitianz

Penelitian ini dilakukan dizSMA NuriszJember di Jalan Pangandaranz48

AntirogozSumbersari, Kabupaten Jember. Sekolah tersebut merupakan lembaga

formal yang terakreditasi A dan banyak prestasi mata pelajaran eksak yang diraih.

Adapun pertimbagan dilaksanakannya penelitian ini dilokasi tersebut:

a. Siswa merasa mudah pada materi persamaan linier tiga variabel, namun sulit

mengerjakan soal SPLTV dengan berdasarkan HOTS atau berdasarkan teori

taksonomi Bloom pada C4, C5, dan C6.

b. Belum adanya penelitian mengenai analisis kemampuanzberpikir metafora

ditinjau dari gayazkognitifzsiswa.

C. Subjek Penelitianz

Subjek dalam penelitianzini diambil 6 pesertazdidik dari 24 pesertazdidik kelas

X IPA 2 SMA Nuris Jember Tahun Ajaran 2022/2023. Pengambilan sampel

menggunakan purposivezsampling yakni dipilih dengan pertimbanganzdan

tujuanztertentu. Penentuan subjek penelitian berdasarkan kriteria berikut:

a. Subjek dalamzpenelitian ini adalah pesertazdidik yang telah mendapatkan materi

persamaan linier tiga variabel agar mendapatkan hasil yang akurat.

b. 6 subjek yang dipilih dengan kemampuan matematika yang sedang terdapat 3

subjek dengan gayazkognitif field independent(FI) dan 3 subjekz dengan

gayazkognitif field independent(FD).

D. TeknikzPengumpulanzDataz

Tujuanzyang paling utamazdari penelitian yakni memperoleh data adanya teknik

pengumpulanzdata ini merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian.

Berikutzteknik pengumpulanzdata yang akan digunakan oleh peneliti:

1. Observasiz

36
Tahap observasi yang dilakukan peneliti yakni mengunjungi SMA Nuris

Jember guna mewawancarai salahzsatu guru matazpelajaran matematikazdi SMA

Nuris Jember perihal bab yang nilai rata-rata siswa diatas KKM guna

menganalisis kemampuannya pada soal HOTS.

2. Tes Tertulisz

Tes tertulis yang digunakan oleg peneliti dalamzpenelitian ini sebagaizberikut:

a. TeszInstrumen GroupzEmbeddedzFigures Test (GEFT)

Test ini digunakanzuntuk mengukurzstandar gaya kognitifzpeserta didik

pada fieldzindependent danzfield dependent. Instrumen GEFT diciptakan oleh

Witkinzpada tahun 1971 dan banyak peneliti terdahulu juga menggunakan tes

yang sama yang dibuat oleh Witkin. Dengan demikian, tes yang akan digunakan

oleh peneliti untuk menentukan gaya kognitif peserta didik dengan mengadopsi

dari Witkin. Tes ini dilaksanakan sebelum lembar tes soal HOTS diberikan,

kemudian dipilih subjek yang cocok sesuai dengan kriteria gaya kognitifnya.

b. Tes Soal HOTS

Tujuan tes yangzdigunakan oleh penelitizini untuk

mengetahuizkemampuan berpikir metafora pesertazdidik dalam menyelesaikan

soal HOTS. Soal HOTS ini diberikan kepadazpeserta didik kelas X IPA

semesterzgenap. Materi pada soal HOTS adalah sistemzpersamaan linierztiga

variabel. Soal yangzdiberikan berupa soal essay. Soal HOTS ini akan di validasi

oleh dosen ahli. Jika instrumen soalzyang divalidasi belumzvalid makazpeneliti

akan melakukan validasi ulang dengan merevisi dari validator. Selanjutnya instrumen

soal divalidasi kembali hingga instrumen tes soal menjadi valid. Setelah soal valid,

maka peneliti akan mengujinya pada siswa untuk menyelesaikan soal tersebut.

Langkah selanjutnya, soal diambil sebagai data mentah peneliti untuk melanjutkan

ke tahap selanjutnya yakni wawancara dan dokumentasi.

37
3. Wawancaraz

Penelitianzini menggunakanzwawancara semi terstrukturzdengan tujuan

pengambilan data secara lebihzterbuka. Esterberg mendefiniskan wawancara

adalah percakapanzdua orang yang saling bertukar idezdan informasi melalui

tanya jawab, sehingga dapat ditafsirkan makna dalam suatu topik tertentu.

Menurutnya, terdapat tigazjenis wawancara yakni wawancarazberstruktur,

zsemiterstruktur, zdan tidakzterstruktur.3

E. Analisis Data

Analisis ini dilakukanzsecara mendalam tentangzkemampuan berpikir

metaforis berdasarkan gayazkognitif yang dimiliki. Analisis data menurut Sugiyono

merupakan cara penyusunan data yangzdiperoleh dari hasil zcatatan lapangan,

wawancara, zdan dokumentasi secara sistematis.4 Penelitianzini menggunakanzteknik

analisiszdata dari Mileszdan Huberman, sebagai berikut:

1. Data Collection (Pengumpulan Data) z

Kegiatanzpertama yang selalu dilakukanzbagi setiap peneliti

adalahzmengumpulkan data. Pada penelitian ini pengumpulan data diambil pada

observasi baik dari nilai rata-rata siswa tes instrumen GEFT untuk penentuan gaya

kognitif, tes instrumen soal bagi siswa terpilih menjadi responden, adapun wawancara

dan dokumentasi sebagai penjelas penelitian. Dalam penelitian kualitatif pengumpulan

data didapatkan dati hasil dokumentasi, observasi, wawancara, atau gabungan ketiganya

triangulasi.5

2. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksizdata merupakan menyeleksi, merangkum, memilah sesuatu

yangzpokok, fokus perihal yang penting, serta menemukan tema dan pola.

Dengan hal ini, mereduksi data akanzmemberikan pandangan yang lebih jelas,
3
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, 10.
4
Ibid, 16.
5
Yusuf, A. Muri, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan, 63.
38
zdan memudahkan penelitizuntukmelakukan penelitian pengumpulan datazlebih

lanjut, dan mencarinyazbilazdiperlukan.6 Adapun tahap reduksi data:

a. Mengoreksi instrumen test GEFT yang kemudian dikelompokkan menjadi

perserta didik yang bergayazkognitif fieldzindependent dan siswazyang

bergayazkognitifzfield dependent.

b. Hasil tes soal HOTS dijadikanzdata mentah sebagaizbahan wawancara.

c. Data hasilzwawancara diringkaszdalam dialog sederhanazdan diolah

menjadizdata.

3. DatazDisplay(Penyajian Data) z

Setelahzmereduksi data langkahzselanjutnya yakni penyajianzdata.

Penyajianzdata penelitianzkualitatif dapat dilakukan dalam bentuk

deskripsizsingkat, grafik, zhubunganzantar kategori, dan diagram alur.

Penyajianzdatazdalamzpenelitian kualitatif yaituzdengan mengidentifikasi dan

mengklarifikasi data kemampuan berpikir metaforis dalam memecahkan zmasalah

HOTSzyang membahasz gaya kognitif field independent(FI) dan gayazkognitif

field dependent(FD).

4. ConclusingzDrawing/Verification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)

Setelah menyajikan data, zlangkah selanjutnya adalah menarik dan

memverifikasi kesimpulan. Adapun Sugiyono berpendapat bahwa kesimpulan

merupakan temuan baru dan belum pernah terjadi sebelumnya.7

Berdasarkan data yangzdiperoleh dizlapangan yakni data dari analisis kemampuanzberpikir

metaforiszsiswa dalam memecahkanzmasalah HOTS ditinjauzdari gayazkognitif

fieldzindependent(FI) dan gayazkognitif fieldzdependent(FD), dapat

ditarikzkesimpulan yangzdidukung oleh data dari wawancara dan dokumentasi. .

6
Ibid, 134.
7
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, 15.
39
F. Keabsahan Dataz

Setelahzdata dianalisis untuk menemukanzjawaban atas rumus masalah

penelitian, kemudian diuji keabsahanzdata temuan. Validasizdata dilakukan

denganztriangulasi, yaituzdengan melakukan pengecekanzdata darizberbagai sumber.

Sugiyono berpendapat bahwa adaztiga jenis triangulasi, yaitu: triangulasizsumber,

teknik pengumpulanzdata triangulasi, dan triangulasi waktu. Penelitianzini akan

menggunakanzteknik triangulasi apabila di lapangan hasil penelitian valid.8

Triangulasizteknikzdilakukan dengan menggabungkan hasil observasiztes GEFT dan

tes soal HETS, wawancara, danzdokumentasi untuk memperolehzinformasi data

yangztepat dan setara secara serempak. Jika terjadi kesalahan di lapangan, peneliti

akan menggunakan triangulasi waktu untuk mengatur hasil penelitian yang valid.

Selanjutnya, kombinasi hasil ini digunakanzuntuk menarikzkesimpulan.

G. Tahap-tahap Penelitianz

Padazbagian ini akanzdijelaskan mengenai rencanazpelaksanaan

penelitianzyang akan dilakukan, dimulai darizpendahuluan, pengembangan desain,

penelitian aktual, zdan penulisan laporan. Tahapanzyang digunakan dalamzpenelitian

ini adalahzsebagai berikut:

1. Tahap Pendahuluanz

Padaztahap ini kegiatan yang dilakukan adalahzmenyusun rencana

penelitian, zmenentukan lokasizpenelitian, zmenyusunzperizinan, dan

menyiapkanzperlengkapan penelitian. Adapun langkah-langkahnyazsebagai

berikut:

a. Persiapanz

1) Peneliti mempelajariztentang berpikirzmetafora, soal HOTS, dan gaya

kognitif field independent dan field dependent.


8
Ibid, 25.
40
2) Mengajukan perizinan penelitian.

b. Penyusunan Instrumenz

Penelitizmenyusun instrumen berupaztes memecahkan masalah

matematika soal HOTS dan pedomanzwawancara untukzpengumpulan data.

Pembuatanzinstrumen tes soal memecahkan masalah matematika masalah HOTS

yang berisi masalah terkait dengan persamaan linier tiga variabel. Adapun

pedomanzwawancara digunakanzuntuk menuliskan pertanyaanzyang akan

diajukan sertazuntuk mengetahuizinformasi yang lebihzmendalam

tentangzkegiatan pemecahanzmasalah siswa. Para penelitizmenggunakan

instrumenzstandar yang digunakan untuk mengukur gayazkognitif,

GroupzEmbedded FigureszTest (GEFT).

c. Melakukan Uji Validasiz

Instrumenzyang telah disusun selanjutnya akan diuji validasi oleh

3zvalidator yaituzdosen TadriszMatematika dan salah satuzguru matematika SMA

Nuris Jember. Instrumen soal HOTS dengan materi persamaan linear tiga variabel,

pedoman wawancara dan indikator kemampuan berpikir metafora diuji

validitasnya oleh validator. Ketika validator memvalidasi lembar validasi, maka

tingkat validitaszinstrumen yang digunakanzakan dihitung berdasarkanznilai rata-

rata total untuk semuazaspek. Tata cara penentuan tingkat validitas instrumen

adalah sebagai berikut:

1) Menghitungzrerata nilaizdari semua validatorzuntuk setiap indikator

penilaian. Rumus rerata nilai hasil validasi sebagai berikut:

41
v

∑ V ij 𝑉𝑖𝑗 = data nilai dari validator ke−𝑗 terhadap indikator


j=1
I i=
v

ke−𝑖

𝑗 = validator 1,2

𝑖 = indikator 1,2,3,4,…n

𝑛 = banyaknya validator

2) Menghitungznilai rerataztotal untuk semua indikator. Rumus rerata

total sebagai berikut:


v

∑ V ij
j=1
V a=
v

𝑉𝑎 = nilai rerata total untuk semua indikator

𝐼𝑖 = rerata nilai untuk indikator ke−𝑖

𝑖 = indikator yang dinilai 1,2,3,4,….n

𝑛 = banyaknya validator

3)Menentukanztingkat kevalidan instrumen dengan merujuk pada

nilai.

Tabel 3.1 Tingkat Kevalidan Instrumen

Nilai Tingkat Kevalidan


1 ≤ 𝑉𝑎 < 2 Tidak Valid
2 ≤ 𝑉𝑎 < 3 Kurang Valid
3 ≤ 𝑉𝑎 < 4 Valid
𝑉𝑎 = 4 Sangat Valid

𝑉𝑎 adalahznilai yang menentukan validitas instrumen, zkriteria

menyatakanzinstrumen dikatakanzvalid jika nilai masing-masing

validatorzpadazsetiap poinzmemberikan nilaizminimal 3, jika ada

saranzpeneliti akan memperbaikizsehingga tingkat validitasnya


42
sempurna. Jikazinstrumen penelitianzmendapatkan kriteriaztidak

valid atau kurang valid makazdilakukan revisizdan validasizulang dan

seterusnyazhingga bernilaizminimal 3 poin.

2. Tahap Pelaksanaanz

Pada penelitian ini pengambilan data diambil dari siswa kelas X SMA Nuris

Jember. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Tes GEFTz

Pada tahap ini peneliti memberikan tes GEFT untuk mengetahui gaya

kognitif masing-masing subjek penelitian. Setelah itu, hasil tes akan langsung

dikonsultasikan dengan guru pengampu dan dosen untuk memilih mata pelajaran

yang tepat.

b. Menentukan subjek penelitian

Subyek penelitian dihasilkan dari tes GEFT yang telah dilakukan oleh

siswa. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Mula-mulazdipilih kelas X yangzsesuai dengan kriteria yang

terdirizdari 24 siswa. Tahapzselanjutnya adalah memberikanztest

GEFT(Group Embedded Figures Test). Fungsi dari teszGEFT adalah

untuk mengelompokkan siswa sesuai dengan gayazkognitif yang

dimiliki. Masing-masingzsiswa dikelompokanzsesuai dengan

gayazkognitif field independent dan field dependent yang

diperolehzdari hasil tes instrumen GEFT.

2) Sesuai dengan tujuan penelitian, makazdiambil 6 siswa dengan

kemampuan matematika sedang yang bertujuan untuk mendapatkan

hasil yang valid sehingga peneliti mengambil subjek yang terdirizdari 3

siswa yangzbergaya kognitif FieldzIndependent dan 3 siswa dengan

gaya kognitif Field Dependent.

43
c. Memberi Tes Soal HOTS

Tahap ini adalah tahap penentuan kemampuan berpikir metafora disetiap

subjek terpilih. Tes akan dilakukan disekolah.

d. Wawancara

Wawancara yang dilakukan untukzmengetahui informasi lebih

mendalamzdari kegiatan penyelesaianzmasalah soalzHOTS siswa.

e. Pengumpulan Dataz

Tahap ini dilakukanzuntuk mengumpulkanzdata dengan menggunakan

hasil tes, observasi, dan wawancara.

f. Analisis data

Tahap selanjutnya, analisis data. Peneliti akanzmelakukan analisis

datazterhadap data yang telah terkumpul. Analisis data ini bertujuan

untukzmengidentifikasi danzmengkategorikan data berdasarkan fokus

penelitian.

3. Tahap Penyelesaianz

Pada tahapzini peneliti akanzmenyusun laporanzhasil penelitian tentang analisis

kemampuanzberpikir metaforis dalam menyelesaikan masalah matematika ditinjau dari

gayazkognitif fieldzindependent(FI) dan fieldzdependent(FD). Peneliti menarik

kesimpulan atas data yang telah dianalisis sebelumnya darizpembahasan dan

hasilzpengujian keabsahan datazsehingga data yang diperolehzdapat

dipertanggungjawabkan. Prosedurzpenelitian secarazsingkat dapatzdilihat pada bagan

berikut:

44
45

Anda mungkin juga menyukai