Anda di halaman 1dari 2

Tugas 1 (MODUL 1,2,3 dan 4) Pembelajaran PKn di SD

Nama : Hany Kaharani P.


NIM : 858850041
No. Absen : 11
Pokjar : Grati
Tahun : 2022

1. Hakikat : Terdapat dua istilah yang perlu dibedakan, yaitu kewarganegara dan
kewarganegaraan. Kewarganegara merupakan mata pelajaran sosial yang bertujuan
membina dan mengembangkan anak didik agar menjadi warga negara yang baik.
Sementara, kewarganegaraan digunakan dalam perundangan mengenai status formal warga
negara dalam suatu negara. Pendidikan kewarganegaraan atau PKn merupakan program
pengembangan karakter warga negara secara kurikuler.
Fungsi : Mata pelajaran PKn berfungsi sebagai wahana pengembangan karakter warga
megara Indonesia yang demokratis dan bertanggungjawab.
Tujuan : Pembelajaran PKn diarahkan untuk membina semua dimensi kecerdasan
(spiritual, rasional, emosional, dan sosial)

2. Di dalam permendiknas no.22 tahun 2006 (KTSP) Mata Pelajaran Pendidikan


Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga
negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang dimanatkan
oleh Pancasila dan UUD 1945.

3. Pendidikan nilai tak terpisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan
nilai secara substantif melekat dalam semua dimensi yang memusatkan perhatian pada
nilai aqidah keagamaan, nilai sosial kebergaman, nilai kesehatan jasmani dan rohani, nilai
keilmuan, nilai kreativitas, nilai kemandirian, dan nilai demokratis yang
bertanggungjawab.

4. Masalah-masalah perilaku moral yang terdapat dalam masyarakat, diantaranya pelecehan


seksual, korupsi, pelanggaran lalu lintas, bullying, pemalsuan ijazah, pungli di lingkup
kepolisian, konflik buruh dengan majikan, dan kecurangan pilkada.

5. Nilai moral berkembang dalam diri individu mengikuiti perkembangan usia dan konteks
sosial. Contohnya pada usia 0-2 tahun aturan dirasakan sebagai hal yang tidak bersifat
memaksa. Pada usia 8-12 tahun aturan diterima sebagai hasil kesepakatan.
6. Pendidikan kewarganegaraan sebelumnya memang menjadi bagian dari bidang studi IPS,
karena semua materi pelajaran IPS berkaitan erat dengan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945 dan hal-hal yang menyangkut warga negara serta pemerintah menurut versi
kurikulum tahun 1975.

7. Karakteristik pembelajaran terpadu diantaranya, yaitu :

• Berpusat pada anak


• Memberi pengalaman langsung pada anak
• Pemisahan antar bidang studi tidak begitu jelas
• Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran
• Bersifat luwes
• Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai kebutuhan anak

8. Keanekaragaman suku bangsa Indonesia sebagai kepribadian nasional dan bukan hasil dari
meniru budaya bangsa lain. Berbagai suku bangsa Indoensia memiliki budaya masing-
masing yang melekat dan mengakar pada pribadi bangsanya. Bangsa Indonesia dapat
menerima pengaruh budaya dari luar dengan tidak mengubah jati diri bangsa Indonesia.
Contohnya dalam hal fashion atau tata busana. Terdapat begitu banyak sekali tata busana
yang diadaptasi maupun di import langsung dari luar negeri dan menjadi konsumsi
masyarakat Indonesia, akan tetapi masyarakat Indonesia masih bisa menyaring fashion
seperti apa yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut di lingkungan masyarakat.

9. Bhineka Tunggal Ika menjadi wadah bagi bangsa Indonesia yang majemuk (berbagai
macam suka bangsa) untuk bersatu. Selanjutnya untuk mewujudkan satu kesatuan Nasional
tersebut terdapat istilah Intergrasi Nasional, yang artinya suatu proses dan hasil kehidupan
sosial yang dicapai melalui beberapa tahap untuk memberikan dampak positif dalam proses
pembangunan bangsa dan negara. Contohnya yaitu menjunjung tinggi penggunaan bahasa
nasional yaitu Bahasa Indonesia secara baik dan benar.
10. Misi bangsa Indonesia di era globalisasi bermakna bagaimana bangsa Indonesia
menyesuaikan diri di era globalisasi yang mungkin memiliki lingkup yang lebih terbuka.
Contohnya dalam hal keamanan, bangsa Indonesia memiliki misi menjamin kondisi aman,
damai, tertib dan ketentraman masyarakat. Contoh lainnya yaitu perwujudan sistem
pendidikan yang demikratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulia, kreatif,
inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat dan berdisiplin.

Anda mungkin juga menyukai