Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NURHAPIZAH

KELAS : A

RESUME MODUL 3
PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN
Peran pendidikan dalam masyarakat selalu mengalami pergeseran,oleh sebab itu pendidikan
harus memiliki karakteristik dasar yaitu : mampu mengembangkan kreativitas,kebudayaan dan
peradapan:mendukung dimensi nilai keunggulan :mengembangkan nilai nilai
demokrasi,kemanusiaan,keadilan dan keagamaan: mengembangkan secara berkelanjutan kinerja
kreatif dan produktif yang koheren dengan nilai dan moral.
Peran pendidikan terbagi menjadi dua konteks yang pertama yaitu konteks makro yang meliputi
kepentingan masyarakat bangsa,negara dan kemanusiaan Brubacher (1978) membahas tentang
hubungan pendidikan dan masyarakat yang mencakup hubungan pendidikan dengan perubahan
social, tatanan ekonomi, politik dan negara. Sedangkan konteks mikro yaitu pendidikan yang
senantiasa memperhitungkan individualitik atau karakteristik antarindividu. Dengan demikian
dapat ditarik beberapa konsep yaitu :
a. Membangun prinsip kesetaraan antara sektor pendidikan dengan sektor sektor lain.
b. Pendidikan adalah wahana perberdayaan bangsa dengan mengutamakan penciptaan dan
pemeliharaan konfigurasi komponen komponen sumber pengaruh secara dinamis
c. Prinsip pemberdayaan masyarakat dengan intuisi social yang ada di dalamnya.
d. Prinsip kemandirian dalam pendidikan dan prinsip pemerataan
e. Dalam kondisi masyarakat dan pluralistic diperlukan toleransi dan consensus.
f. Prinsip perencanaan pendidikan.
g. Prinsip rekonstruksionis.
h. Prinsip pendidikan berorientasi pada peserta didik.
i. Prinsip pendidikan multikuktural
j. Pendidikan dengan prinsip global.
Visi pendidikan nasional adalah pendidikan yang mengutamakan kemandirian menuju
keunggulan untuk meraih kemajuan dan kemakmuran berdasarkan nilai Pancasila. Pendidikan
nasional diharapkan mampu melahirkan manusia masyarakat Indonesia yang
demokratis,religious yang berjiwa mandiri,bermartabat,menjunjung tinggi harkat kemanusiaan
dan menekankan keunggulan,sehingga tercapai kemajuan dan kemakmuran. Pengertian mandiri
dalam rumusan tersebut mengandung sejumlah unsur penting yaitu kemampuan,sifat sifat
demokratis,toleransi,kreatif, kompetitif,estetis,kritis,bijaksana dan moral.
Misi pendidikan nasional dalam pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa
yang ditempuh melalui pembelajaran dan pembudayaan bangsa dan masyarakat Indonesia agar
setiap insan Indonesia berpendidikan,berbudaya,cerdas, berakar kuat pada moral dan budaya, dan
berkeadilan sosial.
Untuk memberikan bobot yang relevan dengan perkembangan zaman maka pendidikan nasional
semestinya berorientasi local agar tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat
sekitarnya,berwawasan nasional agar secara sentripetal tetap mengarah kepada tercapainya misi
nasional.
Perumusan misi pendidikan nasional di bedakan dalam tiga misi yaitu
1.Misi jangka pendek
a. melakukan penuntasan program wajib belajar pendidikan dasar yang bermutu
b. mengembangkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan pendidikan dengan asas
desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah
c. melakukan perintisan program program pengayaan dan pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi
2. misi Jangka menengah
Adalah memantapkan mengembangkan dan melembagakan secara berkelanjutan apa yang
telah dirintis dalam jangka pendek baik berupa masyarakat dan sistem pendidikan yang lebih
berdaya perbaikan aspek kelembagaan dan manejerial,maupun kebaikan substansi yang
terkandung dalam sistem pendidikan nasional.
3. misi jangka panjang
Adalah melakukan pembudayaan dan pemberdayaan sistem, iklim dan proses pendidikan yang
demokratis dan mengutamakan mutu dalam perspektif nasional dan global. Perubahan
kebudayaan membutuhkan waktu,dan oleh karena itu pembudidayaan sebagai hasil
pemberdayaan sistem pendidikan dituangkan sebagai misi jangka panjang.
Sesuai dengan visi misi pendidikan nasional ,tujuan pendidikan harus mencerminkan
kemampuan sistem pendidikan sistem nasional untuk mengakomodasi berbagai tututan peran
yang multidimensional.
Secara umum ,pendidikan harus mampu menghasilkan manusia sebagai individu yang sehat dan
cerdas dengan :
1. Kepribadian kuat, religious, dan menjunjung tinggi budaya luhur bangsa.
2. Kesadaran demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa , dan bernegara
3. Kesadaran moral hokum yang tinggi.
4. Kehidupan yang makmur dan sejahtera.
UNESCO (1996) mencanangkan pilar pilar pendidikan yaitu pendidikan hendaknya
mengembangkan kemampuan belajar untuk mengetahui ( learning to know), belajar untuk
melakukan sesuatu (learning to do), belajar jadi seseorang (learning to be),belajar menghadapi
kehidupan bersama (learning to live together).
Menurut Tilaar (2000) upaya yang dilakukan dalam demokritisasi pendidikan adalah sebagai
berikut :
a. Perluasaan dan pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan.
b. Pendidikan untuk semua
c. Pemberdayaan dan pendayagunaan berbagai intuisi masyarakat
d. Pengakuan hak hak masyarakat termasuk hak pendidikan.
e. Kerjasama dengan dunia usaha dan industri
Pembelajaran berwawasan kemasyarakatan harus didasarkan pada hal hal sebagai berikut ;
1. Kebermaknaan dan kebermanfaatan bagi peserta didik
2. Pemanfaatan lingkungan dalam pembelajaran
3. Materi pembelajaran terintegrasi dengan kehidupan sehari hari peserta didik.
4. Masalah yang diangkat dalam pembelajaran ada kesesuaian dengan kebutuhan peserta
didik
5. Menekankan pada pembelajaran partisipatif yang berpusat pada peserta didik.
6. Menumbuhkan kerja sama diantara peserta didik
7. Menumbuhkan kemandirian
Menurut Galbarait pendidikan bermasyakat mengandung beberapa makna yaitu :
1. Kemampuan peserta didik meningkat.
2. Partisipasi dan demokrasi.
3. Mobilisasi aksi masyarakat.
Menurut Watson dalam Sihombing (2001) pendidikan berbasis masyarakat memiliki tiga elemen
yaitu :
1. Mementingkan warga belajar.
2. Program dimulai dari perspektif yang positif.
3. Menekankan belajar harus beralokasi dimasyarakat,menjawab kebutuhan belajar
masyarakat,menciptakan rasa memiliki,dan program itu dirancang, diputuskan dan diatur
oleh masyarakat.
Mengacu pendapat Galbraith prinsip pembelajaran berwawasan kemasyarakatan adalah sebagai
berikut :
a. Determinasi diri (self determination)
b. Membantu dirinya sendiri (self help)
c. Mengembangkan kepemimpinan (leadership depelopment)
d. Lokalisasi (localization)
e. Pelayanan terpadu (intregated delivery of service)
f. Meneriman perbedaan (accept diversity)
g. Belajar terus menerus (lifelong learning)

Anda mungkin juga menyukai