Anda di halaman 1dari 6

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan,
Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SD Negeri No. 166325 Kota Tebing Tinggi Provinsi Sumatera


Utara
Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai Penggunaan Media Boneka untuk Meningkatkan Kemampuan
Siswa dalam Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat.

Penulis DESI SUSANTI,S.Pd.


Tanggal 26 September 2022
Situasi: Pada pelajaran matematika terdapat banyak materi yang harus
Kondisi yang menjadi latar belakang dikuasai siswa. Salah satu materi pada pelajaran Matematika di
masalah, mengapa praktik ini sekolah dasar adalah bilangan bulat, dengan submateri yang
penting untuk dibagikan, apa yang terdapat pada bilangan bulat itu sendiri yaitu operasi penjumlahan
menjadi peran dan tanggung jawab dan pengurangan bilangan bulat.
anda dalam praktik ini.
Dalam materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat diperlukan media sebagai penunjang keberhasilan
pembelajaran, mengingat karakter dari usia siswa sekolah dasar
yang berfikir dari konkrit ke absrak. Dibutuhkan pemilihan dan
penggunaan media yang tepat. Hal itu akan sangat membantu
siswa agar lebih mudah dalam memahami materi.

Namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa dalam proses


pembelajaran masih banyak permasalahan di dalamnya, yakni :
1. Kurangnya pemahaman siswa tentang konsep operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat,
2. Kurangnya minat siswa dalam belajar operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat,
3. Kurangnya variasi penggunaan media dalam pembelajaran
operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
4. Kurangnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

Hal ini mengakibatkan 16 dari 29 siswa belum mampu


mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada pembelajaran
matematika materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat.

Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu solusi yang tepat


untuk perbaikan dalam praktik pembelajaran di kelas VI SDN
166325 yaitu perlunya meningkatkan mutu proses pembelajaran
pada aspek kualitas, yakni penggunaan media pembelajaran yang
tepat bagi siswa.
Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam
pembelajaran matematika pada materi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat adalah boneka. Penggunaan media
yang menarik akan menumbuhkan minat belajar siswa sehingga
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
pembelajaran matematika materi operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat.

Media boneka dirasa cocok untuk mengatasi permasalahan


yang ada di kelas VI SDN 166325 dalam pembelajaran matematika
materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Hal
ini karena karakter siswa yang senang bermain. Dengan media
boneka ini seolah-olah siswa diajak bermain, sehingga siswa
merasa senang saat proses pembelajaran dan menghilangkan
anggapan bahwa materi operasi penjumahan dan pengurangan
bilangan bulat itu sulit. Selain itu, cara menggunakan media boneka
ini mudah dan bisa dilakukan atau dipraktikkan sendiri oleh siswa.

Maka dari itu, penulis perlu melaksanakan praktik penggunaan


media boneka untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas VI SDN
166325 Kota Tebing Tinggi.

Mulai dari tahap perencanaan, penulis menyiapkan perangkat


pembelajaran (RPP, Bahan Ajar, Media Ajar, LKPD, dan Instrumen
Penilaian Evaluasi). Media ajar garis bilangan dibuat dari tali plastik
yang ditempel potongan kertas berisi angka bilangan bulat positif
(1, 2, 3, dst), bilangan netral (0) dan bilangan bulat negatif (-1,-2,-3,
dst) dengan ukuran yang sama. Sedangkan untuk media boneka,
penulis membelinya di toko mainan terdekat.

Kemudian pada tahap pelaksanaan, Penulis melakukan praktik


mengajar sesuai dengan apa yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Lalu melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan di dalam kelas.

Tantangan : Dalam melaksanakan setiap kegiatan, tentu ada tujuan yang


Apa saja yang menjadi tantangan akan dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut, ditemukan berbagai
untuk mencapai tujuan tersebut? macam tantangan yang harus diselesaikan pada praktik
Siapa saja yang terlibat, pembelajaran materi operasi penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat.

Maka yang menjadi tantangan guru untuk mencapai tujuan


meningkatkan kemampuan siswa dalam operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat adalah :
1. Kurangnya kemampuan guru dalam menanamkan konsep
pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
yang menyenangkan bagi siswa,
2. Guru kurang terampil dalam merancang media pembelajaran
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang menarik dan
sesuai dengan materi serta karakteristik siswa,
3. Guru kurang menguasai sintak-sintak dari model pembelajaran
yang dikolaborasikan dengan media ajar konkrit (boneka) dalam
proses pembelajaran,

Adapun tantangan dari siswa dalam meningkatkan


kemampuannya pada operasi penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat adalah :
1. Jumlah siswa yang banyak (berjumlah 29 siswa) mengakibatkan
kondisi kelas kurang kondusif, yaitu masih ada sebagian besar
siswa yang bercerita, bercanda dan tertawa dengan temannya di
kelas saat guru masuk kelas.
2. Tingkat konsentrasi atau fokus siswa yang rendah pada materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, dapat dilihat pada
saat guru menjelaskan materi pembelajaran ada 5 siswa yang
melakukan aktifitas lainnya.
3. Kurangnya kesadaran diri siswa dalam melakukan tugas diskusi
kelompok, dapat dilihat pada saat guru memberikan penugasan
LKPD ada 2 kelompok yang belum mulai mengerjakan tugas
tersebut karena sama-sama menunggu dan mengira akan ada 1
teman yang akan menyelesaikan semua tugas tersebut.
4. Kurangnya percaya diri siswa dalam mengutarakan pendapatnya
saat guru bertanya tentang hubungan gambar pantai dengan
bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari dan saat
mendemonstrasikan kembali materi operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat yang telah dipelajari dengan media
boneka di depan kelas.

Selain itu, tantangan dalam meningkatkan kemampuan siswa


pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dari
lingkungan adalah :
1. Ruang kelas yang kurang bersih serta penataannya yang
kurang kondusif untuk melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan media boneka pada materi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat

Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan dalam menghadapi tantangan


Langkah-langkah apa yang tersebut adalah :
dilakukan untuk menghadapi 1. Untuk menanamkan konsep pembelajaran yang
tantangan tersebut/ strategi apa menyenangkan, maka guru dapat memilih metode bernyanyi
yang digunakan/ bagaimana “Mr.Bilabul” dengan lirik yang berisi konsep pembelajaran
prosesnya, siapa saja yang terlibat / sehingga mudah difahami oleh siswa. Setelah itu untuk
Apa saja sumber daya atau materi memperkuat konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan
yang diperlukan untuk bulat pada siswa, guru juga menggunakan media boneka
melaksanakan strategi ini dengan cara mendemonstrasikannya di depan siswa, serta
memberi kesempatan pada siswa mempraktikkan penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat di depan kelas dengan
menggunakan boneka tersebut.
2. Untuk media pembelajaran, maka guru harus lebih kreatif
memilih dan membuat media yang sederhana, menarik serta
mudah difahami oleh siswa. Berkaitan dengan media yang
disiapkan oleh penulis yaitu media garis bilangan dengan
boneka untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
3. Berkaitan dengan model pembelajaran yang digunakan guru,
maka diharapkan guru bisa memahami sintak dari model
pembelajaran tersebut yang dapat dikolaborasikan dengan
media boneka pada materi penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat.
Dalam hal ini model pembelajaran yang digunakan adalah
Problem Based Learning (PBL) yang terdiri dari 5 (lima)
sintak/tahapan yaitu :
 Mengorientasi peserta didik
 Mengorganisasi peserta didik
 Membimbing penyelidikan dalam kelompok atau individu
 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah.
4. Berkaitan dengan jumlah siswa yang banyak, maka guru dapat
membaginya dalam beberapa kelompok diskusi sederhana
yang terdiri dari 4-5 siswa per kelompok. Kemudian bagi siswa
yang masih berbicara dan bercanda dengan temannya di kelas,
guru menyapa siswa dengan kata “halo” dan secara reflek
siswa harus menjawab dengan kata “hai”. Begitu juga
sebaliknya saat guru memanggil siswa dengan kata “hai”, maka
siswa harus menjawab dengan kata “halo”.
5. Berkaitan dengan tingkat konsentrasi atau fokus siswa yang
rendah pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat, maka guru mengajak siswa melakukan ice breaking
“Tepuk Pagi, Siang dan Malam” guna memancing konsentrasi
siswa sebelum memulai pembelajaran. Lalu, guru juga
melibatkan siswa dengan memanggil nama mereka satu per
satu untuk aktif dalam melakukan praktik penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat dengan boneka secara bersama-
sama di depan kelas.
6. Berkaitan dengan kurangnya kesadaran diri dalam melakukan
tugas diskusi kelompok, maka guru dapat memberikan arahan
dan bimbingan kepada siswa tentang tata cara membagi tugas
dalam sebuah forum diskusi kelompok belajar. Seperti ada
yang bertugas mencari hasil diskusi, mencatat hasil diskusi,
menyampaikan hasil diskusi kepada anggota kelompok serta
menyajikan hasil diskusi di depan kelas.
7. Berkaitan dengan kurangnya percaya diri siswa dalam
mengutarakan pendapatnya dan mendemonstrasikan kembali
materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan
boneka yang telah dicontohkan guru sebelumnya, maka guru
dapat memberikan kata-kata motivasi “ayo nak kamu bisa” atau
“ayo nak kamu berani” kepada siswa sehingga memancing
keberanian siswa.
8. Berkaitan dengan lingkungan belajar yaitu ruang kelas, maka
guru bersama siswa dapat mendesain dan menyiapkan
ruangan dengan baik mulai dari kebersihan, kerapian,
keindahan serta posisi duduk sehingga membuat siswa
nyaman untuk belajar dan dapat dengan leluasa
mendemonstasikan media boneka pada materi penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat di depan kelas.

Refleksi Hasil dan dampak Melalui penggunaan media boneka dapat meningkatkan
Bagaimana dampak dari aksi dari kemampuan siswa dalam operasi penjumlahan dan pengurangan
Langkah-langkah yang dilakukan? bilangan bulat. Hal ini terlihat :
Apakah hasilnya efektif? Atau tidak 1. Bahwa siswa dapat memahami konsep operasi penjumlahan
efektif? Mengapa? Bagaimana dan pengurangan bilangan bulat pada saat siswa
respon orang lain terkait dengan mendemonstrasikan kembali materi operasi penjumlahan dan
strategi yang dilakukan, Apa yang pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan boneka.
menjadi faktor keberhasilan atau 2. Siswa berminat untuk belajar matematika, dengan sikap siswa
ketidakberhasilan dari strategi yang yang memusatkan perhatiannya saat berlangsungnya
dilakukan? Apa pembelajaran dari demonstrasi penggunaan boneka dalam operasi penjumlahan
keseluruhan proses tersebut dan pengurangan bilangan bulat.
3. Siswa aktif terlibat dalam pembelajaran yakni ikut serta saat
mendemonstrasikan media boneka dalam menjumlahkan dan
mengurangkan bilangan bulat di depan kelas dan ketika
berdiskusi bersama teman kelompoknya.
4. Siswa berani dalam menyajikan hasil diskusi kelompok yang
telah dikerjakan.
5. Meningkatnya hasil belajar yang mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) sebanyak 24 dari 29 siswa melalui
penilaian pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan oleh
guru.

Dari aksi serta langkah-langkah yang telah dipraktikkan


sebelumnya di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
pembelajaran matematika khususnya materi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat akan lebih bermakna apabila
disampaikan ke siswa dalam bentuk yang konkrit atau nyata, dalam
hal ini penulis menggunakan bentuk konkrit boneka. Pembelajaran
yang disampaikan harus menyenangkan, mudah difahami dan
menarik bagi siswa.

Sebagai bahan refleksi untuk perbaikan antara lain :


1. Media dan model pembelajaran seharusnya ditambah
variasinya dengan menggunakan ubin lantai dan bermain
peran.
2. Saat presentasi, kelompok yang menjawab benar tidak diberi
kesempatan untuk menjelaskan atau mendemonstrasikan
bagaimana cara mendapatkan hasilnya dengan media boneka.
3. Melakukan penilaian dan hasil belajar oleh guru tidak nampak.
4. Tehnik pengeditan video masih belum maksimal.
5. Siswa masih kesulitan dalam menyimpulkan materi
pembelajaran, hal ini masih dibantu oleh guru dengan
pertanyaan beruntun.

Sebagai rencana tindak lanjut dari aksi di atas adalah :


1. Penulis perlu meningkatkan kompetensi diri dalam
pengembangan media pembelajaran yang menarik lainnya.
2. Penulis memperbaiki rancangan pembelajaran dengan
memperhatikan langkah-langkah pembelajaran yang dapat
meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar.
3. Penulis memperhatikan langkah-langkah pembelajaran dalam
melakukan penilaian dan hasil belajar oleh guru kepada siswa.
4. Penulis perlu meningkatkan kompetensi diri dalam teknik
pengeditan video.
5. Penulis perlu memberi lebih banyak kesempatan kepada siswa
untuk berfikir kreatif dalam membuat kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai