K1 & K2 : Segala kemuliaan bagi Allah Bapa, dan bagi Sang Putera
Yang telah Bangkit dan Mati, serta bagi-Mu Roh Kudus pula
Turunlah atas diri kami, ajarilah kami menjadi orang bijak, terutama agar kami dapat
menghargai cita-cita Surgawi. Semoga kami kau lepaskan dari belenggu dosa dunia ini
Turunlah atas diri kami; Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang
Putera, dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari
Dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini. Semoga kami melakukan
yang baik dan menjauhi yang jahat.
Kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita.
Semoga kami Kau kuatkan dengan memegang Tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.
Bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami untuk menjadi orang yang
tahu berterimakasih atas segala Kebaikan-Mu, dan berani menjadi teladan kesalehan bagi
orang-orang di sekitar kami.
Ajarilah untuk takut dan tunduk kepada-Mu dimanapun kami berada. Tegakkanlah kami agar
selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu. Amin
Di Hadapan-Mu yang Maha Mulia dan Maha Rahim, ya Allah Bapa, Yesus dan Roh Kudus,
aku mempersembahkan pujian, syukur dan kemuliaan serta segala bakti dan sembah sujudku
ke Hadirat-Mu yang Maha Kudus.
Atas Kemuliaan Kerahiman-Mu yang tak terhingga, aku mau memuliakannya selama
sepanjang hidupku, dan mewartakannya demi Keagungan-Mu yang Luhur.
Dan demi Kerahiman-Mu yang Maha Kudus, aku memohon Perlindungan dan Kuasa
kerahiman Ilahi-Mu, untuk menuntun seluruh hidupku dalam Kehendak-Mu, untuk
memulihkan dan memperbaharui hidupku, untuk meneguhkan dan menguatkan langkah
hidupku, untuk menjaga dan melingkupi hidupku, untuk menyembuhkan dan menyehatkan
tubuhku dari segala sakit penyakit dan kuasa-kuasa kegelapan, untuk memurnikan dan
menguduskan aku, dan menghantar aku kepada Kebahagiaan Surgawi dan Kehidupan Kekal.
Oleh Berkat Kasih Kerahiman Ilahi-Mu, jiwailah aku, penuhilah aku, urapilah aku, dan
sinarilah aku dengan Roh Kudus-Mu.
Kiranya Yesus, Raja Kerahiman Ilahi, senantiasa memegang dan mendekapi aku dengan
Tangan Ilahi-Nya ke dalam Sinar Cahaya Kasih hati-Nya.
Dan semoga Bunda Maria yang berbelas kasih, senantiasa melindungi, mendoakan dan
menghantar aku kepada Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Amin
-------------------------------------------------------------------------------------------------
7. Sejak usia 7 tahun, aku mengalami panggilan yang jelas dari Allah, yakni Rahmat
Panggilan untuk hidup membiara. Pada tahun ke 7 dari hidupku itulah, untuk pertamakalinya
aku mendengar Suara Allah dalam jiwaku; yakni suatu undangan untuk menempuh
kehidupan yang lebih sempurna. Tetapi aku tidak selalu patuh pada panggilan Rahmat ini.
Aku tidak menjumpai seorangpun yang dapat menjelaskan hal ini kepadaku.
8. Aku memasuki tahun ke 18 dalam hidupku. Aku mengungkapkan permintaanku yang tulus
kepada orangtuaku untuk mendapat izin masuk biara. Orangtuaku menolak mentah-mentah.
Sesudah penolakan ini, aku kembali menjalani hal-hal yang sia-sia dalam hidupku ini,(4)
tanpa memperhatikan lagi Panggilan Rahmat itu meskipun jiwaku tidak menemukan
kepuasan apapun dalam hal-hal itu. Panggilan Rahmat yang tak kunjung berhenti itu menjadi
siksaan yang berat bagiku; tetapi aku berusaha menekannya dengan aneka hiburan. Dalam
hati, aku mengelak dari Allah, dan dengan segenap hatiku berpaling kepada makhluk-
mahkluk. Tetapi Rahmat Allah Berjaya dalam jiwaku.
( 7 thn : usia polos, murni, tulus dan sederhana; usia ketergantungan pada orang
-Rahmat Allah artinya : Belas Kasih, Kerahiman, Kasih Sayang Allah dan Berkat
Allah. = Semuanya merupakan : Hal-hal yang Kudus. Mulia dan Agung, yang disebut juga :
“Hal-hal yang Ilahi.” Hal-hal yang “ Ilahi” adalah “ Hal-hal dari Allah terutama dari : “ROH
ALLAH” = Sumber Segala Rahmat dan Sumber Segala Berkat Allah.
-St. Faustina mendengar Suara Allah dalam jiwanya; Suara Allah didengar dalam
-Suara Allah dapat didengar dalam jiwa-batin: karena Suara Allah adalah :
-Suara Allah dalam jiwa mempunayai Kekuatan Kehidupan Roh yang membuka jiwa –batin
untuk dapat mendengarkan Suara-Nya. Karena itu St, Faustiana sanggup mendengar Suara
Allah dalam jiwanya
-Suara Allah yang meruapan “ Undangan Allah” untuk : datang kepada-Nya, mengalami
Allah dan menempuh hidup yang lebih sempurna.
-Panggilan Allah adalah “ MISTERI” tidak mudah diapahami atau dimengerti, karena itu
butuh “ PROSES”
II.4. Usia 18 tahun St. Faustina
- Meminta izin dengan tulus kepada orang tua untuk masuk biara, ditolak
- Menjalankan hidup yang sia-sia (4) : hidup biasa di dunia yang kurang peduli akan
gerakkan Rahmat Allah dalam batin
- Tidak memperhatikan Rahmat Allah dalam jiwanya dan tidak ada kepuasan ada kepuasan
dalam hal-hal duniawi
- “ Tapi Panggilan Rahmat Allah” tidak berhenti = menjadi siksaan yang berat baginya
- St. Faustina berusaha menekan “ Rahmat Panggilan Allah” dengan beraneka hiburan dan
mengelak atau menghindari Allah, bahkan mencurahkan selueuh perhatian pada makhluk-
makhluk lain
- Rahmat Panggilan Allah Berjaya dalam jiwanya ( bekerja lebih kuat, lebih terang dan
menang )
-Ayat 1 : Berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: “ pergilah dari negrimu dan dari sanak
saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
-Janji Allah kepada Abraham : menjadi bangsa yang besar, namanya menjadi masyur dan
menjadi “ Berkat”.
V.1. Pangilan Tuhan : panggilan khusus dan panggilan umum ( Kehendak Allah )
-Rahmat dan Anugerah TUHAN melalui : Pola-pola Doa ( 1 & 2 ) dan Langkah- langkah
Doa ( hening, mengundan Tuhan, penyembahan awal dan penyembahan utama.
-Penyembahan/ Sujud menyembah adalah penghormatan Surgawi kepada Allah dan Surga
penuh dengan sujud sembah
-Membuka hati mendengarkan Panggilan Rahmat Allah ( hidup dalam Rahmat Allah )
- Membuka hati,jiwa dan batin kita “ mendengar Suara Allah” dalam hati, batin dan jiwa kita
= masuk dalam Hadirat Kemuliaan Allah, wilayah Allah, Persekutuan Allah dan Puncaknya
mengalami “ Persatuan dengan Allah” ( Pengalaman nyata/hidup )
- Menerima Pengampunan penuh atas dosa-dosa kita dan dibebaskan dari hukuman ( BH St.
Faustina, 300 )
-Akan dirangkul oleh “ KERAHIMAN” selama hidup dan pada jam kematian ( BH.II. 117 )
- “Aku akan membela setiap jiwa pada jam kematiaanya, kalau dia berdoa Koronka atau
orang lain yang berdoa di dekatnya saat sakratul maut, maka akan mendapat “ Indulgensi
penuh.”
- Dengan Koronka kita mendapat banyak Rahmat TUHAN, = “ O, betapa banyak Rahmat
yang akan Aku berikan kepada jiwa-jiwa yang berdoa Koronka.” Dll
-Membawa seluruh diri kita ke dalam hati, jiwa dan batin kita/ roh kita setiaap saat di dalam
TUHAN
-Membuka hati, jiwa dan roh kita untuk “ Mendengar Suara TUHAN
-Apa peran, sikap dan andilku dalam membangun PDKI sebagai Rahmat Panggilan TUHAN
bagiku?