Anda di halaman 1dari 6

PEMBINAAN PDKI.01.

|| Susan Magi Tolok, OFS || 2022

KERAHIMAN ILAHI DALAM JIWAKU. BH: I, St. Faustina

I. Doa kepada Roh Kudus : DATANGLAH YA ROH PENCIPTA


K1 : Datanglah ya Roh Pencipta, kunjungilah jiwa kami semua,
Penuhilah dengan Rahmat-Mu, hati kami ciptaan-Mu
K2 : Gelar-Mu ialah Penghibur, Rahmat Allah yang Maha luhur,
Sumber Hidup api Kasih dan Pengurapan Ilahi
K1 : Engkaulah Sumber Sapta Karunia, Jemari Tangan Sang Ilahi,
Engkaulah Janji Sejati Allah Bapa, yang mempergandakan Bahasa
K2: Terangilah akal budi, Curahkan Cinta disetiap hati
Segala kelemahan kami, semoga Kau lindungi dan Kau kuatkan
K1 : Jauhkanlah semua musuh segera, Anugerahkanlah kedamaian jiwa,
Dengan Engkau sebagai penuntun kami,
Kejahatan ta’kan mempengaruhi,
K2 : Perkenalkanlah kami kepada Bapa, Ajarilah agar mengakui Putera
Serta Engkau Roh dari Kedua-Nya,
Yang kami imani dan puji selamanya

K1 & K2 : Segala kemuliaan bagi Allah Bapa, dan bagi Sang Putera

Yang telah Bangkit dan Mati, serta bagi-Mu Roh Kudus pula

Sepanjang, segala abad, Amin

2. Lagu : Utuslah Roh-Mu ya Tuhan

3. Doa Sapta Karunia Roh Kudus

1. Datanglah ya ROH HIKMAT

Turunlah atas diri kami, ajarilah kami menjadi orang bijak, terutama agar kami dapat
menghargai cita-cita Surgawi. Semoga kami kau lepaskan dari belenggu dosa dunia ini

2. Datanglah ya ROH PENGERTIAN

Turunlah atas diri kami; Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang
Putera, dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari

3. Datangala ya ROH NASEHAT

Dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini. Semoga kami melakukan
yang baik dan menjauhi yang jahat.

4. Datanglah ya ROH KEPERKASAAN

Kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita.
Semoga kami Kau kuatkan dengan memegang Tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

5. Datanglah ya ROH PENGENALAN AKAN ALLAH


Ajarilah kami agar mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja.
Bimbinglah kami agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk Kemuliaan-Mu.

6. Datanglah ya ROH KESALEHAN

Bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami untuk menjadi orang yang
tahu berterimakasih atas segala Kebaikan-Mu, dan berani menjadi teladan kesalehan bagi
orang-orang di sekitar kami.

7. Datanglah ya ROH TAKUT AKAN ALLAH

Ajarilah untuk takut dan tunduk kepada-Mu dimanapun kami berada. Tegakkanlah kami agar
selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu. Amin

4. Lagu : Berhembuslah Roh Kudus

5. Doa Kepada Allah Yang Maha Rahim

Di Hadapan-Mu yang Maha Mulia dan Maha Rahim, ya Allah Bapa, Yesus dan Roh Kudus,
aku mempersembahkan pujian, syukur dan kemuliaan serta segala bakti dan sembah sujudku
ke Hadirat-Mu yang Maha Kudus.

Atas Kemuliaan Kerahiman-Mu yang tak terhingga, aku mau memuliakannya selama
sepanjang hidupku, dan mewartakannya demi Keagungan-Mu yang Luhur.

Dan demi Kerahiman-Mu yang Maha Kudus, aku memohon Perlindungan dan Kuasa
kerahiman Ilahi-Mu, untuk menuntun seluruh hidupku dalam Kehendak-Mu, untuk
memulihkan dan memperbaharui hidupku, untuk meneguhkan dan menguatkan langkah
hidupku, untuk menjaga dan melingkupi hidupku, untuk menyembuhkan dan menyehatkan
tubuhku dari segala sakit penyakit dan kuasa-kuasa kegelapan, untuk memurnikan dan
menguduskan aku, dan menghantar aku kepada Kebahagiaan Surgawi dan Kehidupan Kekal.

Oleh Berkat Kasih Kerahiman Ilahi-Mu, jiwailah aku, penuhilah aku, urapilah aku, dan
sinarilah aku dengan Roh Kudus-Mu.

Kiranya Yesus, Raja Kerahiman Ilahi, senantiasa memegang dan mendekapi aku dengan
Tangan Ilahi-Nya ke dalam Sinar Cahaya Kasih hati-Nya.

Dan semoga Bunda Maria yang berbelas kasih, senantiasa melindungi, mendoakan dan
menghantar aku kepada Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Amin

-------------------------------------------------------------------------------------------------

II. Pendalaman Materi : BH, I : Kerahiman Ilahi di dalam Jiwaku

II.I PANGGILAN TUHAN BAGI ST. FAUSTINA

7. Sejak usia 7 tahun, aku mengalami panggilan yang jelas dari Allah, yakni Rahmat
Panggilan untuk hidup membiara. Pada tahun ke 7 dari hidupku itulah, untuk pertamakalinya
aku mendengar Suara Allah dalam jiwaku; yakni suatu undangan untuk menempuh
kehidupan yang lebih sempurna. Tetapi aku tidak selalu patuh pada panggilan Rahmat ini.
Aku tidak menjumpai seorangpun yang dapat menjelaskan hal ini kepadaku.
8. Aku memasuki tahun ke 18 dalam hidupku. Aku mengungkapkan permintaanku yang tulus
kepada orangtuaku untuk mendapat izin masuk biara. Orangtuaku menolak mentah-mentah.
Sesudah penolakan ini, aku kembali menjalani hal-hal yang sia-sia dalam hidupku ini,(4)
tanpa memperhatikan lagi Panggilan Rahmat itu meskipun jiwaku tidak menemukan
kepuasan apapun dalam hal-hal itu. Panggilan Rahmat yang tak kunjung berhenti itu menjadi
siksaan yang berat bagiku; tetapi aku berusaha menekannya dengan aneka hiburan. Dalam
hati, aku mengelak dari Allah, dan dengan segenap hatiku berpaling kepada makhluk-
mahkluk. Tetapi Rahmat Allah Berjaya dalam jiwaku.

II.2.Refleksi panggilan Allah pada st. Faustina

- Usia 7 tahun : mengalami panggilan yang jelas dari Allah

- Panggilan Allah = “ Rahmat Panggilan” ( hidup membiara )

- Usia 7 tahun : pertama kali mendengar “ Suara Allah” ( Jiwanya)

( 7 thn : usia polos, murni, tulus dan sederhana; usia ketergantungan pada orang

Tua dan orang dewasa = menjadi penentu )

-Undangan Allah : menempuh hidup yang lebih sempurna

- Undangan Allah = Panggilan Allah yang berarti : Rahmat Allah

-Rahmat Allah artinya : Belas Kasih, Kerahiman, Kasih Sayang Allah dan Berkat

Allah. = Semuanya merupakan : Hal-hal yang Kudus. Mulia dan Agung, yang disebut juga :
“Hal-hal yang Ilahi.” Hal-hal yang “ Ilahi” adalah “ Hal-hal dari Allah terutama dari : “ROH
ALLAH” = Sumber Segala Rahmat dan Sumber Segala Berkat Allah.

-St. Faustina mendengar Suara Allah dalam jiwanya; Suara Allah didengar dalam

Jiwa – batin = bagian kehidupan ( roh manusia )

-Suara Allah dapat didengar dalam jiwa-batin: karena Suara Allah adalah :

“Kehidupan, Kekuatan dan Kemuliaan = ROH ALLAH “

-Suara Allah dalam jiwa mempunayai Kekuatan Kehidupan Roh yang membuka jiwa –batin
untuk dapat mendengarkan Suara-Nya. Karena itu St, Faustiana sanggup mendengar Suara
Allah dalam jiwanya

-Suara Allah yang meruapan “ Undangan Allah” untuk : datang kepada-Nya, mengalami
Allah dan menempuh hidup yang lebih sempurna.

II.3. Sikap St. Faustina terhadap Panggilan Allah usia 7 tahun

- Tidak patuh pada Rahmat panggilan Allah

-Tidak ada orang yang menjelaskan hal-hal ini padanya

-Panggilan Allah adalah “ MISTERI” tidak mudah diapahami atau dimengerti, karena itu
butuh “ PROSES”
II.4. Usia 18 tahun St. Faustina

- Meminta izin dengan tulus kepada orang tua untuk masuk biara, ditolak

- Menjalankan hidup yang sia-sia (4) : hidup biasa di dunia yang kurang peduli akan
gerakkan Rahmat Allah dalam batin

- Tidak memperhatikan Rahmat Allah dalam jiwanya dan tidak ada kepuasan ada kepuasan
dalam hal-hal duniawi

- “ Tapi Panggilan Rahmat Allah” tidak berhenti = menjadi siksaan yang berat baginya

- St. Faustina berusaha menekan “ Rahmat Panggilan Allah” dengan beraneka hiburan dan
mengelak atau menghindari Allah, bahkan mencurahkan selueuh perhatian pada makhluk-
makhluk lain

- Rahmat Panggilan Allah Berjaya dalam jiwanya ( bekerja lebih kuat, lebih terang dan
menang )

IV. Abraham dipanggil Allah ( Kej 12: 1-9 )

-Ayat 1 : Berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: “ pergilah dari negrimu dan dari sanak
saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negri yang akan Kutunjukkan kepadamu;

-Ayat 4 : Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya…

IV.1. Refleksi panggilan Abraham oleh TUHAN

-Reflesikan “ TUHAN” = apa makna huruf kapital?

-Abaraham dipanggil Allah usia 75 tahun ( 4 ) : “ Pergilah… ( perintah)

-Abraham taat dan segera pergi sesuai Perintah Allah ( 4)

-Janji Allah kepada Abraham : menjadi bangsa yang besar, namanya menjadi masyur dan
menjadi “ Berkat”.

V. Panggilan kita oleh TUHAN

V.1. Pangilan Tuhan : panggilan khusus dan panggilan umum ( Kehendak Allah )

- Panggilan semua kita : sejak dibaptis

- Panggilan kita : berbagai bidang tugas, karya, dan pekerjaan

- Semuanya ini adalah panggilan duniawi : berhubungan dengan hal-hal duniawi

- panggilan Rohani : panggilan hidup beriman = perwujudan iman

( hidup doa, Ekaristi, pengakuan dosa dan perbuatan cinta kasih )

-Kehidupan dalam “ Keutamaan-keutamaan rohani : “ kesabaran, kelembutan, ketaatan,


kerendahan hati, kesetiaan, ketekunan dan penguasaan diri dll )

-Kehidupan dalam “ Kebajikan rohani : Kebijaksanaan Ilahi dan Hikmat


V.2. Panggilan TUHAN bagi kita dalam PDKI

-Rahmat dan Anugerah TUHAN melalui : Pola-pola Doa ( 1 & 2 ) dan Langkah- langkah
Doa ( hening, mengundan Tuhan, penyembahan awal dan penyembahan utama.

-Penyembahan Awal : penghormatan Kepada Tuhan, memasuki Hadirat Tuhan

-Penyembahan Utama : Sujud menyembah : penghormatan tertinggi kepada Allah


Tritunggal; merendahkan diri di Hadapan Allah, menunjukkan diri kita sebagai menusia yang
rapuh, lemah dan berdosa.

-Penyembahan/ Sujud menyembah adalah penghormatan Surgawi kepada Allah dan Surga
penuh dengan sujud sembah

-“ SEMUA YANG DISEDIAKAN ALLAH dalam PDKI, hendaknya dilakukan dalam “


Pimpinan dan Bimbingan Roh Kudus.”

V.3. Sikap kita terhadap Panggilan Allah

- Taat dan patuh kepada TUHAN ( Abraham dan St. Faustiana )

-Membuka hati mendengarkan Panggilan Rahmat Allah ( hidup dalam Rahmat Allah )

- Membuka hati,jiwa dan batin kita “ mendengar Suara Allah” dalam hati, batin dan jiwa kita
= masuk dalam Hadirat Kemuliaan Allah, wilayah Allah, Persekutuan Allah dan Puncaknya
mengalami “ Persatuan dengan Allah” ( Pengalaman nyata/hidup )

V.4. Janji TUHAN dalam Rahmat Panggilan kita melalui PDKI

- Menerima Pengampunan penuh atas dosa-dosa kita dan dibebaskan dari hukuman ( BH St.
Faustina, 300 )

-Akan dirangkul oleh “ KERAHIMAN” selama hidup dan pada jam kematian ( BH.II. 117 )

- “Aku akan membela setiap jiwa pada jam kematiaanya, kalau dia berdoa Koronka atau
orang lain yang berdoa di dekatnya saat sakratul maut, maka akan mendapat “ Indulgensi
penuh.”

- Dengan Koronka kita mendapat banyak Rahmat TUHAN, = “ O, betapa banyak Rahmat
yang akan Aku berikan kepada jiwa-jiwa yang berdoa Koronka.” Dll

V.5. Transformasi diri ke dalam Rahmat Panggilan TUHAN

-Membawa seluruh diri kita ke dalam hati, jiwa dan batin kita/ roh kita setiaap saat di dalam
TUHAN

-Membuka hati, jiwa dan roh kita untuk “ Mendengar Suara TUHAN

-Taatilah “ Suara TUHAN “ dalam hati, jiwa dan roh kita

- Menemukan apa yang disediakan dan dikehendaki TUHAN bagi kita

-Janji-janji TUHAN terpenuhi dalam diri kita

-Mengalami TUHAN secara nyata dalamhati, jiwa dan batin


-Memiliki Pengalaman “Perskutuan dan persatuan “ dengan TUHAN

V.5. Tindak Lanjut / Follow up

-Apa yang harus aku lakukan terhadap “ Rahmat Panggilan TUHAN?

-Bagaimana sikapku terhadap “ Rahmat Panggilan TUHAN ?

-Apa peran, sikap dan andilku dalam membangun PDKI sebagai Rahmat Panggilan TUHAN
bagiku?

Anda mungkin juga menyukai