Anda di halaman 1dari 2

TUGAS PARTISIPASI

TUWEB PERTEMUAN 6

Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran di SD


Kode MK : PDGK4301
Semester : 1-A
Pokjar : Salut Kota Blitar

NAMA : ALFI HIDAYAH


NIM : 858858988

Soal :
1. Secara teoritis terjadi hubungan timbal balik antara tujuan pembelajaran, proses
pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Deskripsikan secara singkat menurut
anda!
Sebelum menjelaskan hubungan ketiganya, kita perlu mengetahui definisi dari
tujuan pembelajaran, proses pembelajaran, dan alat penilaian.
 Tujuan Pembelajaran, merupakan target yang ingin dicapai melalui proses
pembelajaran.
 Proses Pembelajaran, serangkaian proses belajar mengajar yang umumnya dilakukan
di dalam kelas dimana pengajar membagikan ilmu dalam bentuk materi sesuai dengan
bidang yang dikuasai kepada siswa.
 Penilaian Hasil Belajar, merupakan kegiatan guru terkait dengan pengambilan
keputusan terhadap hasil belajar peserta didik yang mencerminkan pencapaian
kompetensi selama proses pembelajaran.
Hubungan antara tujuan pembelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian
hasil belajar dapat digambarkan sebagai sebuah segitiga yang saling terhubung. Tujuan
penilaian mencakup hal-hal yang ingin dicapai melalui proses pembelajaran, maka dari
itu materi atau metode mengajar yang dilakukan dalam proses pembelajaran
menggunakan tujuan pembelajaran sebagai dasarnya. Lalu, penilaian hasil belajar
digunakan untuk mengevaluasi apakah metode pengajaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran telah sudah tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi
yang telah ditetapkan. Tujuan Pembelajaran

Proses Pembelajaran Penilaian Hasil Belajar

2. Pengujian kualitas alat ukur (instrumen) penilaian hasil belajar, dilakukan dengan
mainset tes secara valid dan reliabel, jelaskan perbedaannya!
 Validitas adalah menilai seberapa akurat alat ukur tersebut. Penelitian yang memiliki
validitas tinggi artinya adalah penelitian yang punya hasil sesuai sifat, karakteristik,
dan variasi nyata.
 Sedangkan reliabilitas menilai seberapa konsisten alat ukur tersebut. Jika hasil serupa
bisa didapat secara konsisten dengan memakai metode serupa dalam keadaan sama,
pengukuran tersebut dikatakan bisa diandalkan. Reliabilitas adalah kemampuan
mengulang hasil tes untuk menghasilkan hasil serupa. Dalam hal ini ada yang
namanya koefisien reliabilitas, yaitu ukuran seberapa baik tes tersebut mengukur
pencapaian.

3. Dalam menganalisis butir soal, ada 2 karakteristik butir soal yaitu: tingkat
kesukaran dan daya beda butir-butir soal. Berikan penjelasan singkat mengenai 2
karakteristik tersebut!
a. Tingkat Kesukaran Butir Soal
Tingkat kesukaran merupakan salah satu karakteristik yang dapat menunjukkan
kualitas butir soal tersebut apakah termasuk mudah, sedang atau sukar. Suatu butir soal
dikatakan mudah jika sebagian besar siswa dapat menjawab dengan benar dan
dikatakan sukar jika sebagian besar siswa tidak dapat menjawab dengan benar.
Besarnya tingkat kesukaran butir soal, dapat dihitung dengan memperhatikan proporsi
peserta tes yang menjawab benar terhadap setiap butir soal.
b. Daya Beda Butir Soal
Daya beda butir soal memiliki pengertian seberapa jauh butir soal tersebut dapat
membedakan kemampuan individu peserta tes. Butir soal didukung potensi daya beda
yang baik, akan mampu membedakan peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi
(pandai) dengan peserta didik yang memiliki kemampuan rendah (kurang pandai).

4. Salah satu cara memperbaiki instrumen non-tes adalah “Konfirmabilitas”.


Jelaskan secara singkat pernyataan tersebut!
Konfirmabilitas berarti menguji instrumen non tes yang dikaitkan dengan
proses yang telah dilakukan. Sebaiknya butir yang telah diperbaiki harus diuji coba lagi
sampai memperoleh keyakinan bahwa instrumen non-tes yang akan gunakan dapat
dipertanggungjawabkan kualitasnya dan telah memenuhi standar konfirmabilitas.

5. Penyebab butir soal kurang baik adalah penggunaan bahasa yang kurang
komunikatif, kalimat bersifat ambiguous, pertanyaan atau pernyataan yang dibuat
menyimpang dari indikator, dan pertanyaan atau pernyataan tidak mengukur trait
(sifat) yang akan diukur. Beri penjelasan singkat masing-masing pernyataan
tersebut!
 penggunaan bahasa yang kurang komunikatif: bahasa yang digunakan pada soal sulit
dipahami sehingga maksud dan tujuan yang disampaikan pada soal tidak dapat
dimengerti.
 kalimat bersifat ambiguous: dapat ditafsirkan ganda. Kalimat pada soal mempunyai
makna bisa lebih dari satu yang menyebabkan keraguan, ketidakjelasan atau
kebingungan
 pertanyaan atau pernyataan yang dibuat menyimpang dari indikator: pertanyaan atau
kalimat pada soal tidak sesuai dengan indikator pembelajaran
 pertanyaan atau pernyataan tidak mengukur trait (sifat) yang akan diukur: soal yang
dibuat tidak mampu mengukur sifat atau kemampuan/kompetensi siswa.

Anda mungkin juga menyukai