Anda di halaman 1dari 22

GEOSINTETIK UNTUK JALAN & LAPIS KERAS

Umum :
- Geosintetik paling banyak digunakan pada pembangunan jalan &
perkerasan
- Geosintetik ➔ meningkatkan stabilitas dan memperbaiki performa tanah
subgrade yang lunak
- Geosintetik ➔ memberikan kekuatan ➔ friksi/interlocking agregat &
geosintetik
- Memberikan filtrasi & drainasi ➔ keluarnya kelebihan tekanan air pori
dari subgrade ke base course

Manfaat geosintetik :
- Separator antara tanah subgrade dg agregat ➔ mencegah penetrasi
agregat ke subgrade atau sebaliknya (tanah ke subgrade)
- Melokalisir keruntuhan dukungan pada subgrade yang lunak
- membantu meminimalkan gangguan subgrade & kehilangan tanah saat
pelaksanaan pekerjaan
- Performance ➔ dipengaruhi filtrasi& drainasi antara subgrade dg fondasi/
lapis perkerasan jalan
- Performance ➔ diperbaiki dg system perkuatan
o Kekangan lateral oleh geositetik
o Kenaikan kapasitas dukung tanah
o Dukungan membrane/geosintetik
Mekanisme :

- Beban pada agregat ➔ agregat


menggeser alteral ➔ ditahan
geositetik

- Beban didukung bidang runtuh


yang lebih besar dg geosintetik ➔
kapasitas dukung lebih besar

- Geosintetik ikut mendukung beban


sebagai perkuatan/penulangan
Kondisi subgrade ➔ geosintetik sangat bermanfaat
- Tanah jelek : SC, CL, CH, MH, OL, OH & Pt atau A-5, A-6, A-7-5 & A-7-6
- Kuat geser rendah : cu < 90 kPa, CBR < 3, MR = 30 Mpa
- Muka air tanah tinggi
- Tanah ➔ sensitivitas tinggi
Saran aplikasi pada tanah lunak

Geosintetik sebagai separator ➔ juga


untuk CBR > 3 ➔ terutama pada lapis
bawah perkerasan (subbase atau
base) yang permeabel
Aplikasi :
Jalan permanen dan sementara terutama di atas tanah lunak/sangat lunak
Keuntungan ➔ geosintetik diatas subgrade lunak ➔ aspek harga dan
performance
- Mengurangi intensitas tegangan pada subgrade dan mencegah agregat
masuk ke tanah dasar (separasi)
- Mencegah butiran halus subgrade masuk ke base course (separasi &
filtrasi)
- Mencegah kontaminasi base course ➔ free draining material (filtrasi)
- Mengurangi kedalaman penggalian material tidak baik/lunak
- Mengurangi ketebalan agregat (separasi & perkuatan)
- Mengurangi gangguan pada subgrade (separasi & perkuatan)
- Memungkinkan kenaikan kekuatan subgrade dg waktu (filtrasi)
- Mengurangi differential settlement (perkuatan)
- Mengurangi pemeliharaan & memperpanjang umur perkerasan
- Pemutus kenaikan air kapiler, mengurangi perubahan kadar
air/kembang-susut tanah
Pola keruntuhan jalan permanen :
➔ Keruntuhan pavement :
- Keruntuhan struktur ➔ runtuh atau patah akibat beban
- Keruntuhan fungsional ➔ tidak nyaman bagi pengemudi/penumpang
(bergelombang)

Penyebab :
- Intrusi butir halus ke base course ➔ mengganggu drainasi & stabilitas
- Kelebihan beban ➔ runtuh geser
- Fatigue dan penurunan yang berlebihan
- Kembang susut, drainasi yang kurang baik, beku/cair
- Pelaksanaan yang kurang baik
- Penggunaan agregat kotor
- Pengurangan tebal lapis perkerasan terhadap desain
- Kebanyakan mudah rusak ➔ kurangnya penyelidikan dan pengawasan
- Pemeiliharaan yang kurang (retak ➔ ditambal dll)
➔ Perlu desain, pelaksanaan & pengawasan yang baik
Perencanaan jalan dengan geosintetik :
- Dasar : komponen dari sistem : permukaan, agregat base course &
subgrade)
- Karakteristik beban lalu lintas dan kemampuan dukungan pada berbagai
kondisi/cuaca
- Pendukung utama ➔ subgrade ➔ geosintetik ➔ membantu subgrade
- Jalan sementara ➔ dimungkinkan terjadi alur turun
- Jalan permanen ➔ permukaan rata/baik

Keawetan geosintetik
- Penggunaan geosintetik pada jalan ➔ beban terbesar ➔ saat konstruksi
➔ dasar pertimbangan
- Kekuatan geosintetik yang diperlukan ➔ beban yang terjadi saat
konstruksi
- Geositetik ➔ drainasi pada subgrade memenuhi kekuatan
- Kelas-1 ➔ kategori tinggi
- Kelas-2 ➔ kategori sedang
Survivabilitty ➔ tes lapangan ➔ kondisi lapangan dan alat yang digunakan
➔ Didapatkan gambaran kekuatan geosintetik terhadap pelaksanaan
➔ Tes harus dilakukan sebelum pembangunan
Petunjuk desain jalan sementara :
- Pendekatan-1 : tanpa efek perkuatan dari geotekstil ➔ separator saja
- Pendekatan-2 : memperhitungkan efek perkuatan dari geotekstil
Analisis utk US Forest Service (USFS) ➔ parameter :
- Jumlah lintasan kendaraan
- Beban gandar ekivalen
- Konfigurasi as/gandar
- Tekanan ban
- Kekuatan subgrade
- Kedalaman penurunan alur roda

Batasan yang digunakan :


- Lapisan agregat ➔ non-kohesif ➔ dipadatkan CBR 80%
- Jumlah lintasan kendaraan < 10000
- Kriteria keawetan geotekstil ➔ digunakan
- Kekuatan subgrade cu < 90 kPa (CBR < 3)
Penurunan alur roda (rutting) ➔ level tegangan ➔ factor kapasitas dukung
tanah ➔ teoritis dan pengujian ➔

Prosedur desain :
1. Kekuatan subgrade :
➔ CBR lapangan, sondir, vane shear, resilent modulus
➔ Pendekatan : cu = 30 x CBR atau cu = qc/F dg F = 10-11
➔ Penggunaan N SPT tidak direkomendasi
Prosedur desain :

2. Data penyebaran kekuatan subgrade pada area yang ditinjau


- dilakukan pada beberapa seksi/lokasi dan kedalaman serta waktu
- Kekuatan di kedalaman 0-20 cm dan 20-50 cm
- Masing2 seksi 6 - 10 pengukuran kekuatan ➔ rerata yang baik
- Dilakukan pada waktu2/musim tertentu ➔ kondisi terjelek

3. Penentuan beban roda kendaraan


- Maksimum beban : single wheel, dual wheel & dual tandem wheel
- Contoh : dump truck 8 m3 ➔ dual wheel load ➔ 35kN,
- Motor grader ➔ satu wheel load 22-44 kN

4. Estimasi jumlah lalulintas

5. Menetapkan rutting
➔ Rutting yang ditolerir selama umur rencana ➔ biasanya 50-75 mm dapat
diterima untuk saat pembangunan

6. Kapasitas dukung tanah


Prosedur desain :

7. Penentuan tebal agregat yang diperlukan

➔ USFS ➔ diagram ➔ c.Nc ➔ evaluasi level tegangan


Prosedur desain :

8. Pemilihan tebal desain ➔ kelipatan


ke atas 25 mm

9. Pilih karakteristik drainasi dan filtrasi


geotekstil

10. Penentuan keawetan geotekstil


yang diperlukan
11. Sifat geotekstil yang diperlukan
12. Penetapan keperluan pelaksanaan
CONTOH :
Sebuah jalan angkutan (pedalaman) di atas tanah basah/lunak ➔ jalan tanpa
perkerasan. Digunakan separator geotekstil.
o Tanah dasar lempung dg muka air tinggi, cu = 30 kPa atau CBR = 1.
o Lalulintas : 5000 lintasan, truk single axle 90 kN, tekanan ban 550 kPa
o Rutting maximum 50 mm sampai 100 mm
o Tinjau : desain dengan & tanpa geotekstil
o Fungsi geotekstil : primer : separator, sekunder : filtrasi, drainasi &
perkuatan
o Keperluan sifat geotekstil : keawetan & AOS (apparent opening size)

Desain :
o Single axel truck 90 kN ➔ 45 kN single wheel load
o Tekanan ban 550 kPa
o Lalulintas : 5000 lintasan
o Rutting : 150 – 200 mm
CONTOH :
Faktor kapasitas dukung tanah
Tanpa geotekstil : Nc = 2.8 – 3.3 ➔
Nc = 3 ➔ c.Nc = 30 x 3 = 90 kPa
Dengan geotekstil : Nc = 5 – 6 ➔ Nc
= 5.5 ➔ c. Nc = 5.5 x 30 = 165 kPa
➔ Digunakan 325 mm dengan
geotekstil
Tanah lempung ➔ AOS < 0.3 mm &
pemittivity > 0.1 per dt
CBR =1 , tekanan ban > 550 kPa &
325 mm lapisan ➔ moderate – NR
➔ high atau kelas-1
➔ Pilih geotekstil dengan kriteria di
atas
Petunjuk desain jalan permanen :
Konsep :
1. Metode standar digunakan utk desain system perkerasan keseluruhan
2. Geotekstil diasumsikan tidak memberikan dukungan structural ➔ tak
ada reduksi ketebalan
3. Agregat dapat direduksi dari usaha stabilisasi agregat
4. Metode direkomendasi utk desain urugan konstruksi pertama (stabilizer
lift) ➔ meningkatkan stabilitas subgrade ➔ utk bisa dimasuki alat
standar
5. Jika stabilizer lift selesai ➔ pelaksanaan sesuai yg standar
➔ Metode desain ➔ diasumsikan stabilizer lift ➔ unpaved road dengan
lalulintas sedikit dan dengan rutting pelaksanaan 50-75 mm

Tahapan desain
1. Keperluan akses geotekstil
2. Pavement desain tanpa geotekstil
3. Penentuan keperluan utk tambahan agregat
Kehilangan agregat ➔ subgrade lunak

4. Penentuan kedalaman agregat utk mendukung alat pembangunan ➔


gunakan kriteria rutting 50-75 mm
5. Membandingkan ketebalan ➔ gunakan yang paling tebal
6. Cek filtrasi dari geotekstil
7. Penentuan keperluan survivability geotekstil
8. Penentuan geotekstil yang memenuhi keperluan
9. Mengikuti syarat pelaksanaan

CONTOH :
Sebuah jalan umum permanen menggunakan separator geotekstil.
o Tanah permukaan silt CBR = 2
o Tanah area sekitar sangat jelek CBR = 0.5, dataran rendah, drainasi
jelek
o Lalu lintas max 300 kendaraan per hari : 96% mobil penumpang, 5%
single axle, 1% multi-axle, harian ekivalen 90 kN single axle 10
Desain :
Tanpa geotekstil
➔ Structural number ➔ AASHATO design charts dg 20 thn, CBR =2 EAL =
10, factor regional = 2 ➔ SN = 2.9
➔ Hitung tebal pavement utk support structural, asumsikan 2.5 inci aspal
beton permukaan & 8 inci agregat base course
SN = a1 D1 + a2 D2 + a3 D3
2.9 = 0.4 x 2.5 + 0.14 x 8 + 0.13 D3
D3 = 6 inci ➔ subbase yang diperlukan
➔ Untuk mengurangi migrasi partikel antara subgrade dan subbase ➔
tambahan agregat subbase setebal 8 inci.

Dengan adanya geotekstil ➔ pengurangan subbase dapat dilakukan ➔ 4


inci
Desain dengan geotekstil utk jalan sementara
- CBR = 2, dump truck, < 100 lintasan, 50 mm rut ➔ grafik
Dari grafik dg beban 40 kN,
C = 30 x CBR = 60 kPa
Nc = 6 ➔ c.Nc = 360 kPa
➔ Aggregate depth = 100 mm
➔ Sesuai dengan di atas = 100 mm,
namun 150 mm direkomendasi
➔ Tanah silt ➔ AOS < 0.3 mm

Survivability :
CBR = 2, tek roda > 350 kPa, tebal
agregat 150 mm ➔ High atau Kelas-1

➔ Pilih geotekstil dengan kriteria di


atas

Anda mungkin juga menyukai