Anda di halaman 1dari 6

1.

INSTALASI AIR SUMUR

Beberapa Komponen Penting dari Sumur


Bagian atas sumur disebut dengan wellhead atau kepala sumur. Pada perusahaan
untuk menjaga area sumur biasanya terdapat wellhouse atau rumah sumur yang bertujuan
untuk memudahkan pemeliharaan sumur.

Pipa Cassing, Screen, dan Segel Sanitasi (Well Seal Cover)


Segel sanitasi merupakan penutup bagian atas sumur khususnya sumur bor.
Fungsinya adalah untuk mencegah serangga, binatang kecil, kotoran dan puing-puing
batu atau tembok memasuki sumur dan mencemari akuifer. Segel ini biasanya memiliki
akses yang memungkinkan untuk melakukan pengukuran level air secara berkala dan
memiliki tabung atau ventilasi dengan penyaringan untuk menyamakan tekanan udara
akibat dari naik turunnya level air di dalam sumur.

Pipa Cassing
Pipa cassing umumnya digunakan untuk menjaga lubang sumur bor tetap terbuka
dan merupakan satu rangkaian dengan segel sanitasi yang juga berfungsi untuk
mendukung mekanisme pompa dan mencegah air permukaan dan air tanah dangkal
memasuki sumur. Pipa cassing digunakan sebagai tempat untuk memasang pipa yang
lebih kecil dan tersambung langsung ke pompa sebagai media untuk mengalirkan air dari
bawah ke atas. Atau pipa cassing juga bisa berfungsi sebagai pipa yang langsung
tersambung ke pompa dan menjadi media untuk mengalirkan air dari bawah ke atas.
Pipa cassing biasanya setinggi 30 sentimeter (1 kaki) atau lebih di atas permukaan
tanah. Jika kondisi tanah di sekitar sumur bor cenderung mudah runtuh pasir dan
kerikilnya, maka pipa cassing bisa menjaga kedalaman sumur. Jika sumur dibuat pada
kondisi tanah yang keras dan banyak bebatuan, bisa jadi hanya bagian atas saja yang
diberi pipa cassing. Pada kondisi tanah yang ideal, panjang pipa cassing 5,5 meter masih
dianggap minimum.
Material segel untuk pipa cassing biasanya merupakan material penghalang yang
kuat, biasanya terbuat dari semen atau tanah liat yang ditempatkan di antara pipa cassing
dan lubang sumur bor. Hal ini bertujuan untuk mencegah air permukaan dan air tanah
yang berasal dari akuifer lain memasuki lubang sumur bor tersebut atau mencegah air
mengalir ke bawah di luar pipa cassing dan sumber air menjadi lebih dalam. Ketika
sumur bor memiliki kedalaman yang lebih dalam, segel cassing biasanya dibangun 1,5
meter mengelilingi pipa cassing. Kadang-kadang segel juga dibangun pada kedalaman
yang lebih dalam di antara akuifer yang berbeda. Hal ini untuk mencegah akuifer yang
satu mengalir ke akuifer yang lain sehingga berpotensi mengakibatkan hilangnya sumber
air dan sumber daya serap serta terjadinya kerusakan sumur bor.
Screen dalam cassing yang digunakan untuk menyaring pasir dan kerikil
memungkinkan terjadinya aliran air ke dalam sumur secara maksimal. Konstruksinya
sangar bervariasi, screen direkayasa atau diatur dengan panjag lebih dari 15 meter, dan
beberapa lubangnya menekan melalui cassing. Susunan yang ditemui dalam pengeboran
dan penggunaan sumur menunjukkan jenis layar yang diperlukan.

Pompa
Walaupun beberapa sumur bor airnya bisa mengalir sendiri sampai permukaan
tanah (sumur artesis), namun kebanyakan sumur bor membutuhkan pompa untuk
mendapatkan air dari dalam sumur tersebut. Hampir semua sumur dengan pompa air
umumnya didesain secara sentrifugal, dengan menggunakan impeller spiral untuk
mendorong atau menarik air keluar dari sumur. Yang paling umum adalah desain
sentrifugal di atas tanah, dimana motor (dinamo) dan pompa berada di atas sumur atau di
dekat sumur. Pompa ini mampu menggerakkan atau mengangkat volume air yang besar,
tetapi biasanya tidak dapat mengangkat air dari kedalaman lebih dari 8 meter.
Sumur bor dengan tingkat air yang statis (stabil) umumnya membutuhkan
persyaratan yang lebih sedikit agar air bisa keluar dari dalam sumur, seperti halnya
sumur-sumur warga yang menggunakan pompa submersible. Pompa jenis ini biasanya
melekat langsung di atas sumur. Sumur dengan level yang dalam, dan sering digunakan
dalam jumlah besar biasanya menggunakan pompa turbin. Pompa ini biasanya melekat
langsung di atas dynamo. Sumur dengan level air jumlah besar biasanya menggunakan
pompa turbin. Pompa turbin memiliki dinamo motor yang diletakkan di atas sumur
dengan panjang porosnya memutar jauh di bawah permukaan.

2. INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Instalasi Pengolahan Air Limbah adalah sarana untuk mengolah limbah cair
(limbah dari toilet, juga dari air pembuangan wastafel laboratorium), yang biasa dikenal
dengan sebutan septik tank. Air limbah atau air buangan tidak bisa dibuang begitu saja,
seperti halnya limbah padat atau sampah yang juga tidak bisa dibuang sembarangan.

Beberapa komponen penting dalam  IPAL 


Raw Water Pump
o Raw Water Pump adalah pompa air baku. Adapun jenis yang digunakan yakni
jenis sentrifugal yang memiliki kapasitas maksimum yang diperlukan untuk unit
pengolahan. Dimana minimal memiliki daya tarik dan daya dorong yang memadai
tergantung pada sistem yang akan dibuat. Sementara air baku yang dipompa
diperoleh dari bak akhir proses pengendapan  buangan limbah hasil industri
pelapisan logam.
Dosing Pump
o Dosing Pump atau pompa dosing adalah peralatan yang berfungsi menginjeksi
bahan kimia, baik Polimer atau PAC. Dimana laju air dan konsentrasi diatur
sedemikian rupa guna mengatur dosis bahan kimia tersebut. Penginjeksian bahan
kimia itu sendiri ditujukan sebagai oksidator atau katalisator proses sedimentasi.
Static Mixer
o Static Mixer atau pencampur statik merupakan peralatan yang dalam
penggunaannya bahan-bahan kimia akan dicampur hingga homogen.
Pencampuran dilakukan dengan menjaga kecepatan pengadukan guna
menghindari flok menjadi pecah.
Bak Koagulasi-Flokulasi
o Merupakan unit yang memungkinkan terjadinya pemisahan padatan tersuspensi
yang mengendap dan terkumpul sebagai flok. Sementara air dibiarkan mengalir
overflow ke tahapan selanjutnya.
Pompa Filter
o Pompa filter cukup mirip seperti pompa air baku. Adapun pompa filter yang baik
untuk IPAL  mesti bisa melewati saringan multimedia, saringan penukar ion, dan
juga saringan karbon aktif.
Saringan Multimedia
o Dengan tekanan maksimum, kurang lebih sekitar 4 bar, air dari bak koagulasi-
flokulasi akan dipompa memasuki saringan multimedia. Peralatan ini memiliki
fungsi menyaring partikel kasar dari air olahan. Penyaring multimedia ini
berbentuk silinder yang dibuat dari material fiberglass. Untuk memungkinkan
proses pencucian balik bisa berlangsung secara sederhana, penyaring ini
dilengkapi juga dengan keran multiport. Sehingga proses bisa dilakukan cukup
dengan memutar kran sesuai petunjuk. Tinggi penyaring multimedia bisa
mencapai 120 cm dengan diameter 30 cm. Pasir silika dan mangan zeolit menjadi
media penyaring yang digunakan. Penyaring yang didesain khusus ini dapat
digunakan untuk menyaring kadar besi, mangan, dan beberapa logam lain yang
masih terlarut dalam air untuk diminimalisir sampai batas kandungan yang
diizinkan untuk air minum.
Saringan Karbon Aktif
o Saringan karbon aktif memiliki fungsi utama menghilangkan warna, bau,
kandungan logam berat, dan pengotor organik yang lain. Penyaring ini memiliki
ukuran yang sama seperti perangkat penyaring yang lain. Dimana karbon aktif
granular berukuran 1-2,5 mm atau resin sintetis menjadi media penyaring yang
digunakan.
Saringan Penukar Ion
o Saringan penukar ion memungkinkan pertukaran kalsium dan magnesium dengan
sodium terjadi dengan mekanisme melewatkan air sadah ke dalam unggun
butiran. Adapun unggun butiran tersebut dibuat dari material yang memang
mampu menukarkan ion. Awalnya, bahan penukar ion menggunakan bahan dari
alam seperti greensand yang populer disebut zeolit. Bahan tersebut diproses
terlebih dulu agar lebih efektif. Selain itu, digunakan pula zeolit sintetis dari
condentation polymer dan sulphonated coals. Sekarang ini bahan-bahan tersebut
telah diganti dengan resin penukar ion yang konon lebih efektif. Resin penukar
ion itu sendiri dibuat dari partikel cross linked polystyrene yang dapat
diregenerasi saat resin sudah jenuh. Adapun regenerasi dilakukan dengan
melewatkan larutan garam dapur pekat ke unggun resin. Dimana dalam proses
tersebut terjadi reaksi berlawanan yakni magnesium dan kalsium dilepas dari resin
untuk diganti dengan sodium yang berasal dari larutan garam.
Sistem Jaringan Perpipaan
o Sistem jaringan perpipaan mempunyai 4 bagian. Keempat bagian itu diantaranya
jaringan inlet, jaringan outlet, jaringan bahan kimia, dan jaringan pipa
pembuangan air pencucian. Peralatan ini dilengkapi pula dengan keran-keran dari
bahan plastik tahan karat yang disesuaikan dengan ukuran perpipaan.
Tangki Bahan-Bahan Kimia
o Teknologi terakhir IPAL ini terdiri atas 2 buah tangki fiberglass. Kedua tangki
memiliki volume 30 liter. Adapun bahan-bahan kimia yang digunakan tidak lain
yaitu PAC dan ferrosulfat yang diketahui berfungsi sebagai oksidator.

DAFTAR PUSTAKA
https://aranio.wordpress.com/2017/11/26/pemasangan-filter-air-frp-1054-dan-cartridge-
20-inchi-untuk-mengatasi-kandungan-zat-besi-tinggi-pada-air-sumur/
(diakses pada tanggal 19 September 2022)
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Pencemaran%20Air-
%20BPSMG/materi3.html
(diakses pada tanggal 19 September 2022)
https://www.diandesa.org/daily-blog-project-news/ipal-komunal-solusi-untuk-masalah-
sanitasi/#:~:text=Komponen%20IPAL%20Komunal%20terdiri%20dari,berlokasi%20di
%20lokasi%20pemukiman%20warga.
(diakses pada tanggal 19 September 2022)

Anda mungkin juga menyukai