Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

INTERNET DAN KOMPUTASI AWAN

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Pengantar
Teknologi Informasi

Dosen Pengampu: Dadan Rahmat, M.T.

Disusun oleh:
Kelompok V

Tegar Permana 2231711025

Sintia Pebrianti 2231711031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat yang
diberikan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad
SAW, keluarga serta para sahabatnya.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Pengantar Teknologi Informasi. Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini
masih terdapat kekeliruan, kekurangan dan kesalahan. Untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk perbaikan makalah ini
kedepannya.

Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi para pembaca dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi
kita semua.

Sukabumi, Oktober 2022

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 3
2.1 Landasan Teori .............................................................................................. 3
2.2 Sejarah Munculnya Komputasi Awan ........................................................... 4
2.3 Definisi Internet dan Komputasi Awan ......................................................... 5
1. Internet ......................................................................................................... 5
2. Komputasi Awan ......................................................................................... 5
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................... 8
3.1 Internet........................................................................................................... 8
1. Fasilitas yang ada dalam Internet................................................................. 8
2. Kelebihan dan Kekurangan Internet ............................................................ 9
3.2 Komputasi Awan ......................................................................................... 11
1. Fase Perkembangan Komputasi Awan ...................................................... 11
2. Karakteristik Komputasi Awan ................................................................. 12
3. Model Layanan Komputasi Awan ............................................................. 14
4. Model Penerapan Komputasi Awan .......................................................... 15
5. Kelebihan dan Kekurangan Komputasi Awan........................................... 16
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 18
4.1 Kesimpulan .................................................................................................. 18
4.2 Saran ............................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman, teknologi di negara-negara
maju seperti Inggris, Amerika, Jepang, Korea dan negara lain juga ikut
berkembang. Teknologi memiliki peran yang amat penting untuk kehidupan
manusia. Perkembangan teknologi yang sama pesatnya dengan perkembangan
zaman memudahkan segala hal dalam kehidupan manusia, seperti dalam hal
berkomunikasi. Teknologi yang populer saat ini adalah internet. Internet adalah
salah satu alat komunikasi yang cepat dan mudah digunakan. Internet juga
memuat berbagai informasi tentang berbagai hal dalam bentuk elektronik.
Dengan internet, kita dapat mengakses berbagai informasi dengan mudah.
Berkat segala kemudahan dan manfaat yang ditawarkan, saat ini hampir
seluruh populasi di dunia telah menggunakan internet.

Penggunaan internet tidak lepas dari data dan kebutuhan akan data tentu
tidak dapat dihindarkan lagi. Bentuk hasil pekerjaan kita dengan menggunakan
internet selalu berupa data, baik secara nyata maupun hanya berupa data digital.
Data digital adalah data yang tidak dapat dirasakan secara fisik dan tersimpan
dalam memori komputer. Setiap data digital memiliki ukuran (size) yang
berbeda tergantung banyaknya data yang dimuat dalam suatu file. Semakin
banyak data yang dimuat dalam suatu file maka ukuran file tersebut akan
semakin besar dan tentu akan banyak memakan ruang penyimpanan (storage).
Apabila terus menerus menyimpan data digital, lama kelamaan ruang
penyimpanan akan habis karena data yang tersimpan semakin banyak dan
menumpuk. Dengan demikian, maka kebutuhan akan ruang penyimpanan data
digital semakin meningkat. Penelitian terus dikembangkan oleh para praktisi,
sampai kemudian teknologi cloud computing atau komputasi awan hadir untuk
mengatasi peningkatan kebutuhan ruang penyimpanan secara efektif.

Penerapan teknologi komputasi awan merupakan salah satu


penyelenggaraan sistem elektronik. Hal ini diatur dalam Undang-Undang
Republik Indonesia (UU RI) No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan

1
Transaksi Elektronik (ITE) bagian kedua Bab 4 tentang Penyelenggaraan
Sistem Elektronik Pasal 15.

Sebagai acuan untuk pengaplikasian komputasi awan, Menteri Komunikasi


dan Informatika (Menkominfo) menerbitkan Surat Edaran No. 3 Tahun 2021
tentang Pedoman Penggunaan Komputasi Awan Pihak Ketiga bagi
Kementerian Lembaga Tahun Anggaran 2021.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan permasalahan di atas, maka rumusan masalah dalam makalah
ini adalah:

1. Fasilitas atau layanan apa saja yang ditawarkan internet dan komputasi
awan?
2. Bagaimana keunggulan dan kekurangan dari teknologi internet dan
komputasi awan?
3. Bagaimana fase perkembangan komputasi awan?
4. Bagaimana karakteristik dari teknologi komputasi awan?
5. Bagaimana model penerapan dari teknologi komputasi awan?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui perkembangan
teknologi saat ini umumnya tentang internet dan utamanya tentang komputasi
awan (cloud computing); apa saja karakteristik komputasi awan; fasilitas atau
layanan yang ditawarkan; bagaimana model penyebaran komputasi awan dan
kelebihan serta kekurangan dari teknologi komputasi awan.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


Dalam publikasi spesial NIST pada tahun 2011 yang berjudul The NIST
Definition of Cloud Computing tentu saja terdapat definisi cloud computing
atau komputasi awan. Selain itu, NIST juga menjelaskan secara singkat tentang
lima karakteristik komputasi awan, ada juga model-model layanan dan model-
model penerapan teknologi komputasi awan. Hal ini menjadi acuan kami untuk
menyusun bab kajian pustaka mengenai definisi komputasi awan serta bab
pembahasan tentang karakteristik, model layanan dan model penerapan
komputasi awan.

Dalam jurnal berjudul Cloud Computing: New Wine or Just a New Bottle
yang ditulis oleh Voas dan Zhang (2009) dijelaskan secara singkat tentang fase-
fase perkembangan komputasi awan yang terdiri dari enam fase yang membuat
kami dapat menyusun materi pembahasan tentang fase perkembangan
komputasi awan.

Dalam beberapa jurnal yang menjadi referensi dari penulisan makalah ini
banyak disebutkan mengenai keunggulan yang ditawarkan oleh teknologi
komputasi awan (cloud computing). Penggunaan teknologi komputasi awan
dapat menekan biaya-biaya yang semestinya dikeluarkan untuk
mengembangkan media penyimpanan. Selain berbagai keunggulannya,
teknologi komputasi awan juga memiliki kekurangan.

Dalam Jurnal ComTech Vol.4 No. 2 berjudul Cloud Computing dan


Dampaknya Terhadap Bisnis yang ditulis oleh James Tandy dan Siswono
(2013) disebutkan beberapa keunggulan dan resiko (kekurangan) dalam
penggunaan teknologi komputasi awan yang memacu kami untuk menjelaskan
secara lebih lanjut mengenai kelebihan dan kekurangan dalam menggunakan
teknologi awan.

Penerapan teknologi komputasi awan merupakan salah satu


penyelenggaraan sistem elektronik. Hal ini diatur dalam Undang-Undang
Republik Indonesia (UU RI) No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan

3
Transaksi Elektronik (ITE) bagian kedua Bab 4 tentang Penyelenggaraan
Sistem Elektronik Pasal 15, yang berbunyi:

(1) Setiap Penyelenggaraan Sistem Elektronik harus menyelenggarakan Sistem


Elektronik secara andal dan aman serta bertanggung jawab terhadap
beroperasinya Sistem Elektronik.
(2) Penyelenggara Sistem Elektronik bertanggung jawab terhadap
Penyelenggaraan Sistem Elektroniknya.
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku dalam hal
dapat dibuktikan terjadinya keadaan memaksa kesalahan, dan/atau kelalaian
pihak pengguna Sistem Elektronik.

Sebagai acuan untuk pengaplikasian komputasi awan, Menteri Komunikasi


dan Informatika (Menkominfo) menerbitkan Surat Edaran No. 3 Tahun 2021
tentang Pedoman Penggunaan Komputasi Awan Pihak Ketiga bagi
Kementerian Lembaga Tahun Anggaran 2021 yang merupakan tinjauan
kembali dari Surat Edaran Menkominfo No. 5 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Permintaan Clearance dari Kementerian/Lembaga atas Pengadaan Belanja
Perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pemerintah Tahun Anggaran
2021 sebagai implementasi Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik yang mengatur
Kementerian/Lembaga untuk menggunakan Pusat Data Nasional.

2.2 Sejarah Munculnya Komputasi Awan


Komputasi awan telah berkembang bersama dengan perkembangan
Internet dan Web sejak tahun enam puluhan. Perkembangan internet yang lebih
cepat menjadi kekuatan pendorong di balik perkembangan teknologi
komputasi awan.

Sejarah komputasi awan dimulai pada tahun 1960-an. Saat itu pakar
komputer MIT John McCarthy meramalkan bahwa komputasi akan menjadi
semacam infrastruktur publik seperti langganan listrik dan telepon. Kemudian,
pada akhir 1990-an, konsep ASP (Application Service Provider) lahir, dan
kebangkitan perusahaan pengolah data center dimulai. Kemudian, pada tahun
1995, setelah Microsoft Windows 95 mendominasi pasar perangkat lunak

4
dunia saat itu, pendiri Oracle Larry Ellison mulai berbicara tentang "komputasi
jaringan." Idenya adalah bahwa PC tidak perlu menyematkan perangkat lunak
yang intensif kinerja, tetapi cukup mengganti terminal utama dalam bentuk
server. Pada awal 2000-an, mantan Wakil Presiden Oracle Marc Benioff
meluncurkan aplikasi CRM perangkat lunak sebagai layanan yang disebut
Salesforce.com sebagai tempat lahirnya komputasi awan. Pada tahun 2005,
situs belanja online Amazon.com meluncurkan Amazon EC2 (Elastic Compute
Cloud), diikuti oleh Google, Google App Engine, dan IBM Blue Cloud
Initiative.

2.3 Definisi Internet dan Komputasi Awan


1. Internet
Internet (Interconnected Network) sebagai jaringan komunikasi global yang
menghubungkan komputer dan jaringan komputer di seluruh dunia. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), internet adalah jaringan komunikasi
elektronik yang menghubungkan jaringan komputer dan fasilitas komputer
yang terorganisasi di seluruh dunia melalui telepon atau satelit.

Tokoh dan pakar di bidang teknologi informasi, Onno W. Purbo,


mendefinisikan internet sebagai media yang memungkinkan terjadinya proses
komunikasi yang dapat bekerja secara efisien dengan menghubungkan
perangkat ke aplikasi yang berbeda.

Simpulan yang dapat diambil dari beberapa pengertian di atas yaitu, internet
adalah media elektronik yang dapat menghubungkan jaringan dan fasilitas
komputer yang terorganisasi di seluruh dunia melalui akses jaringan telepon
atau satelit.

2. Komputasi Awan
Komputasi awan atau cloud computing adalah teknologi yang ditemukan
para praktisi untuk mengatasi masalah keterbatasan ruang penyimpanan data
digital yang cukup efektif. Komputasi awan (cloud computing) adalah satuan
atau kumpulan penggunaan teknologi komputer (komputasi) dan internet
(‘awan’). Awan (cloud) dalam komputasi awan juga merupakan abstraksi dari
infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ini adalah metode komputasi

5
di mana kemampuan terkait teknologi informasi disajikan sebagai layanan,
sehingga pengguna dapat mengaksesnya melalui Internet ("di awan") tanpa
mengetahui apa yang ada di dalamnya, tingkat ahli, atau mengontrol
infrastruktur teknis yang mendukungnya.

Dalam buku Economics of Grids, Clouds, System and Services, Jörn


Altmann dan Omer F. Rana (2010) menyebutkan bahwa Youseff dkk termasuk
yang pertama mencoba memberikan pemahaman yang komprehensif tentang
komputasi awan dan semua komponen yang relevan. Menurut Youseff dkk,
komputasi awan dapat dianggap sebagai paradigma komputasi baru yang
memungkinkan pengguna untuk sementara menggunakan infrastruktur
komputasi melalui jaringan yang disediakan sebagai layanan oleh penyedia
cloud pada kemungkinan satu atau lebih tingkat abstraksi.

Menurut Mell, P. dan Grance, T. National Institute of Standards and


Technology (NIST) dalam publikasi spesialnya menyebutkan bahwa:
Komputasi awan adalah model untuk memungkinkan akses jaringan di mana-
mana, nyaman, dan sesuai permintaan ke kumpulan bersama sumber daya
komputasi yang dapat dikonfigurasi (misalnya, jaringan, server, penyimpanan,
aplikasi, dan layanan) yang dapat dengan cepat disediakan dan dibagikan
dengan overhead minimal, manajemen atau layanan, interaksi dengan
pemasok. Model cloud ini mencakup lima karakteristik utama, tiga model
layanan, dan empat model pengiriman.

Definisi lain tentang komputasi awan yang diberikan oleh beberapa ahli
antara lain:

1) Dari sudut pandang teknologi komunikasi, komputasi awan dapat


didefinisikan sebagai sumber daya komputasi yang dapat diminta oleh
pengguna dan merupakan layanan dengan server pusat yang terletak di
virtual atau cloud (Internet). Sederhananya, komputasi awan dapat
didefinisikan sebagai "layanan teknologi informasi yang dapat
digunakan atau diakses oleh pelanggan melalui Internet."
2) Garry Conway (2011) dalam Jurnal Teknik Informatika (JIKA, 2017)
menyatakan bahwa cloud computing umumnya menyediakan layanan

6
yang dihosting TI melalui Internet, memungkinkan pengguna untuk
mengakses layanan dan mengakses data.
3) Al Azhar (2013) dalam Jurnal ComTech Vol. 4 No. 2 (2013) menyatakan
bahwa komputasi awan adalah kumpulan dari beberapa sumber daya
yang terintegrasi menjadi satu dan dikonsumsi melalui Internet.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan di atas, kesimpulan dari
pengertian komputasi awan yaitu kumpulan beberapa resources yang
memberikan layanan melalui akses jaringan internet berdasarkan permintaan
pengguna layanan. Cloud computing juga dapat diartikan sebagai model yang
memungkinkan pengguna untuk mengakses jaringan yang disediakan layanan
di manapun dan disesuaikan dengan permintaan pengguna.

7
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Internet
Internet (Interconnected Network) adalah media elektronik yang dapat
menghubungkan jaringan dan fasilitas komputer yang terorganisasi di seluruh
dunia melalui akses jaringan telepon atau satelit.

1. Fasilitas yang ada dalam Internet

Berikut merupakan fasilitas yang terdapat dalam internet:


1) Internet Service Provider (ISP)
Terdapat dua jenis ISP meliputi ISP swasta dan ISP publik. ISP tertutup
adalah institusi atau institusi yang menyediakan atau hanya dapat
menyediakan fungsionalitas jaringan Internet ke jaringan area lokal
institusi atau institusi tersebut. Contohnya dapat ditemukan di beberapa
departemen pemerintah, lembaga penelitian, perusahaan atau lembaga
pendidikan seperti Universitas Gunadarma. Pengguna dan komputer
yang terhubung ke ISP ini biasanya dibatasi.
2) Website (Peramban web)
adalah jenis program klien yang memungkinkan Anda mengakses
beberapa layanan Internet. Untuk mengakses layanan tertentu di
Internet, web browser menggunakan konsep URL (Uniform Resources
Locators) untuk menuliskan alamat yang akan diakses. Web browser
yang banyak digunakan saat ini seperti Internet Explorer, Netscape,
MoZilla Firefox, dan Opera
3) World Wide Web (WWW)
World Wide Web (biasa disebut Web) menggunakan teknologi yang
disebut hypertext. Teknologi ini kemudian berkembang menjadi sebuah
protokol aplikasi yang disebut HTTP (HyperText Transfer Protocol).
Umumnya WWW digunakan untuk mengakses berbagai sumber
informasi di Internet seperti Gopher, WAIS, FTP, Mail, dll, dan untuk

8
mengakses informasi dalam berbagai format informasi seperti teks,
grafik, suara dan animasi, video, dll.
4) Universal Resource Locator (URL)
Saat menggunakan WWW, skema Universal Resource Locator (URL)
digunakan untuk penamaan sumber daya informasi. metode yang
digunakan. URL dapat menunjuk tidak hanya ke file, tetapi juga ke
kueri, dokumen dalam database, hasil perintah jari, perintah arsip, dan
sebagainya. URL ini menentukan di mana dan bagaimana mengakses
file.
5) FTP (File Transfer Protocol)
FTP adalah program aplikasi yang mengimplementasikan konsep
client/server antara host di Internet atau host mana pun yang
menggunakan protokol TCP (Transmission Control Protocol) sebagai
protokol transport nya. FTP membangun hubungan interaktif antara
6) E-mail
E-mail atau Electronic Mail atau dalam bahasa Indonesia berarti Surat
Elektronik (surel) adalah komponen utama komunikasi informasi yang
paling banyak digunakan saat ini, tidak hanya di Internet, tetapi juga di
Outernet (jaringan lain di luar Internet). Format penulisan alamat email
adalah username@hostname. Nama pengguna Anda adalah nama yang
muncul di komputer Penyedia Layanan Internet (ISP) lokal tempat
nama Anda terdaftar. Nama host adalah nama lengkap (dan domain,
menurut aturan DNS) komputer ISP Anda yang terhubung ke Internet.
Protokol yang digunakan untuk mengirim email adalah SMTP (Simple
Mail Transfer Protocol), dan protokol yang digunakan untuk
mendownload adalah POP (Post Office Protocol) atau IMAP (Internet
Message Access Protocol). Jenis layanan email yang paling umum
adalah email berbasis web. Ini adalah layanan email yang dapat Anda
akses dari browser web Anda.

2. Kelebihan dan Kekurangan Internet

Kelebihan dari internet, yaitu:

9
1) Internet menawarkan sejumlah besar informasi dari seluruh dunia
Karena internet dapat menghubungkan banyak perangkat di seluruh
dunia untuk mendukung pertukaran data dan informasi Jadi, berbagai
informasi bisa didapatkan hanya dengan bantuan internet. Untuk
mendapatkan informasi di Internet, ketikkan kata kunci ke dalam mesin
pencari. Nantinya akan muncul pilihan informasi yang cocok dengan
kata kunci dimasukkan.
2) Internet berguna untuk kegiatan pendidikan dan budaya. Jadi, edukasi
bisa didapatkan dengan mudah memanfaatkan bantuan internet.
Berbagai penelitian, buku, atau semacamnya banyak dibagikan ke
internet dan bisa di-download serta dipakai sebagai referensi
pendidikan. Internet juga bisa mengajarkan nilai budaya di tiap daerah
dan negara karena merupakan jaringan yang terhubung di seluruh
dunia.
3) Internet banyak digunakan sebagai tempat mencari hiburan karena
banyak pilihan hiburan yang dipilih dari internet, seperti menonton film
dan serial, video di YouTube, konten sosial media, atau bermain game
online.
4) Mendukung kegiatan ekonomi karena kecanggihan teknologi membuat
aktivitas ekonomi dapat dilaksanakan secara online, melalui
marketplace, e-commerce, atau toko online.

Selain terdapat banyak kemudahan, kehadiran internet juga terdapat


kekurangannya.

1) Kemudahan internet sejalan dengan kemudahan dalam pemberian kritik


kepada siapa saja melalui media sosial. Seringnya, kritik tersebut hadir
tanpa dasar yang jelas dan lebih tertuju ke arah ujaran kebencian. Jadi
biasakan untuk mencari informasi dengan jelas dan pasti agar tidak
mudah ditelan oleh berita bohong atau ujaran kebencian. Jangan
melihat kebebasan berekspresi di media sosial sebagai sarana untuk
mengkritik atau mencemooh orang lain tanpa alasan yang jelas.

10
2) Seiring dengan populernya teknologi internet, banyak konten ilegal
bermunculan.Video berisi konten yang tidak pantas seperti amoralitas,
kejahatan, dan pornografi yang tidak ramah anak. Hal ini memaksa
orang dewasa untuk mengontrol anak-anak yang menggunakan
Internet. Konten film dan musik ilegal juga didistribusikan di Internet.
Ini jelas melanggar hak cipta dan hukum serta merugikan otoritas
terkait. Konten ilegal di internet juga dapat memasukkan virus dan
malware yang dapat merusak perangkat.

3) Kejahatan tidak hanya menargetkan dunia nyata, tetapi juga dunia maya
dan internet. Penjahat dunia maya biasanya menargetkan orang yang
tidak bersalah atau berbagi data sensitif melalui internet. Kejahatan
cyber lainnya seperti hacking, cracking dan spam. Internet, yang
seharusnya nyaman, telah berubah menjadi TKP di tangan orang-orang
yang tidak bertanggung jawab.

3.2 Komputasi Awan

1. Fase Perkembangan Komputasi Awan

Gambar 3.2. 1 Fase Perkembangan Komputasi Awan (Voas dan Zhang,


2009)

11
Menurut Voas dan Zhang (2009) perkembangan komputasi awan melalui
enam fase berbeda yang diidentifikasikan oleh gambar di atas, yaitu:

1) Mainframe Computing
2) PC Computing
3) Network Computing
4) Internet Computing
5) Grid Computing
6) Cloud Computing

Fase pertama atau fase mainframe computing, orang-orang (user)


menggunakan terminal untuk terhubung ke mainframe yang digunakan oleh
banyak pengguna. Pada saat itu, terminal tidak lebih dari keyboard dan
monitor. Pada fase kedua, stand-alone Personal Computer (PC) diminati para
pengguna karena PC yang berdiri sendiri ini dapat digunakan untuk memenuhi
pekerjaan sehari-hari dan pengguna tidak perlu berbagi mainframe dengan
pengguna lain. Di fase ketiga, terbentuklah network computing yang
memungkinkan banyak komputer terhubung satu sama lain melalui jaringan
lokal. Fase internet computing muncul sebagai perkembangan dari fase
sebelumnya yang hanya menghubungkan komputer melalui jaringan lokal
menjadi memungkinkan komputer terhubung secara global. Fase kelima, grid
computing membawa konsep jaringan elektronik yang membagi beban
komputasi dan penyimpanan (komputasi terdistribusi) secara transparan.
Akhirnya di fase keenam, fase cloud computing memungkinkan kita untuk
memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia di internet dengan mudah dan
sesuai kebutuhan.

2. Karakteristik Komputasi Awan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) karakteristik adalah


tanda, ciri atau fitur yang dapat digunakan sebagai identifikasi; kekhasan atau
kualitas yang membedakan. Dalam komputasi awan, ada lima karakteristik
yang diungkapkan oleh NIST dalam Special Publication 800-145 yang
berjudul The NIST Definition of Cloud Computing (2011), yaitu sebagai
berikut:

12
Gambar 3.2. 2 Karakteristik, Model Layanan, Model Penerapan Komputasi
Awan (NIST, 2011)

1. On demand Self Service (Layanan Mandiri Sesuai Permintaan)


maksudnya pengguna dapat secara mandiri meminta layanan sesuai
kebutuhan tanpa harus berinteraksi dengan Penyedia Layanan.
2. Broad network access (Akses Jaringan Luas) maksudnya jaringan
layanan yang tersedia dapat diakses oleh berbagai perangkat seperti
smartphone, laptop, komputer dan lain-lain.
3. Resource Pooling (Pengumpulan Sumber Daya) maksudnya sumber
daya layanan dikumpulkan di satu tempat untuk melayani pelanggan
baik dengan sumber daya fisik maupun sumber daya virtual.
4. Rapid Elasticity (Elastisitas Cepat) secara lentur, kemampuan dapat
ditetapkan dan dirilis otomatis dan cepat sesuai permintaan.
Ketersediaan kemampuan untuk pelayanan pelanggan dalam
kuantitasnya dapat disesuaikan setiap waktu.
5. Measured Service (Layanan Terukur), penggunaan sumber daya
dapat dikontrol dan dioptimalkan dengan memanfaatkan
kemampuan pengukuran pada beberapa tingkat penyesuaian secara
abstrak pada berbagai layanan.

13
3. Model Layanan Komputasi Awan

Layanan yang ditawarkan oleh komputasi awan menurut NIST (2011)


adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2. 3 Model Layanan Komputasi Awan (Community Server Blogs,


2015 dalam Wildana, 2017)

1) Software as a Service (SaaS). Kemampuan yang diberikan kepada


pengguna untuk menggunakan aplikasi penyedia dapat beroperasi pada
infrastruktur cloud. Aplikasi dapat diakses dari berbagai perangkat
klien melalui antarmuka seperti browser web (seperti email berbasis
web). Pengguna tidak mengelola atau mengontrol infrastruktur cloud
yang mendasarinya seperti jaringan, server, sistem operasi,
penyimpanan, atau bahkan fungsi aplikasi individual. Namun, ada
pengecualian yang mungkin terbatas pada pengaturan konfigurasi
aplikasi khusus pengguna. Contohnya termasuk Google Apps,
SalesForce.com, dan aplikasi jejaring sosial seperti FaceBook.
2) Platform as a Service (PaaS). Kemampuan Pengguna untuk
menyebarkan aplikasi yang dibuat atau dibeli pengguna ke Cloud
Computing Infrastructure menggunakan bahasa pemrograman dan alat
yang didukung oleh Vendor. Pengguna tidak mengelola atau
mengontrol infrastruktur cloud yang mendasari, termasuk jaringan,

14
server, sistem operasi, dan penyimpanan, tetapi mengontrol aplikasi
yang disebarkan dan memungkinkan aplikasi untuk menghosting
konfigurasi. Contoh implementasi ini termasuk investasi dari
Force.com dan Microsoft Azure.
3) Infrastructure as a Service (IaaS). Fungsi yang diberikan kepada
Pengguna untuk pemrosesan, penyimpanan, jaringan, dan sumber daya
komputasi penting lainnya. Pengguna bebas menggunakan dan
menjalankan perangkat lunak, termasuk sistem operasi aplikasi.
Pengguna tidak mengelola atau mengontrol infrastruktur cloud yang
mendasarinya, tetapi mengontrol sistem operasi, penyimpanan, aplikasi
yang diterapkan, dan melakukan kontrol terbatas atas komponen
jaringan yang dipilih (seperti firewall host). Contohnya termasuk
Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service.

4. Model Penerapan Komputasi Awan


Menurut pernyataan NIST (2011) model penerapan komputasi awan ada
empat, yaitu:

1) Private Cloud, infrastruktur cloud disediakan untuk digunakan secara


eksklusif oleh satu organisasi yang terdiri dari banyak pengguna,
contohnya unit bisnis yang mungkin dimiliki, dikelola dan dioperasikan
oleh organisasi, pihak ketiga atau kombinasi dari keduanya atau di luar
dari keduanya.
2) Community Cloud, infrastruktur cloud ini untuk digunakan oleh
komunitas pengguna tertentu yang memiliki semacam tujuan bersama
(seperti misi, persyaratan keamanan, kebijakan dan pertimbangan
kepatuhan) secara eksklusif. Infrastruktur ini mungkin dimiliki,
dikelola dan dioperasikan oleh satu organisasi atau lebih yang ada
dalam komunitas, pihak ketiga, kombinasi/campuran dari mereka
ataupun di luar dari mereka.
3) Public Cloud, infrastruktur cloud ini tersedia untuk digunakan secara
terbuka oleh masyarakat umum. Infrastruktur ini dimiliki, dikelola dan
dioperasikan oleh organisasi bisnis, organisasi akademis, pemerintah,
kombinasi ataupun di luar dari mereka.

15
4) Hybrid Cloud, yaitu infrastruktur cloud yang merupakan komposisi dari
dua atau lebih infrastruktur cloud yang berbeda (private, public,
community) yang tetap merupakan entitas unik tetapi terikat bersama
oleh teknologi standar atau milik sendiri yang memungkinkan
portabilitas data dan aplikasi.

5. Kelebihan dan Kekurangan Komputasi Awan

Keunggulan yang diperoleh dari penggunaan teknologi komputasi awan


adalah:
1) Mengefektifkan biaya karena pengeluaran biaya untuk pemeliharaan
komputasi awan tidak akan sebanyak biaya yang dikeluarkan untuk
metode server standar.
2) Kecepatan penggunaan komputasi awan bergantung pada kebutuhan
pengguna, dapat mempercepat atau memperlambat prosesnya.
3) Penggunaan komputasi awan tidak terbatas oleh tempat dan waktu
dalam artian komputasi awan dapat diakses kapanpun dan
dimanapun.
4) Komputasi awan dapat digunakan atau diakses oleh siapa saja
meskipun dalam waktu yang sama.
5) Membuat operasi dan manajemen lebih mudah karena sistem
pribadi/perusahaan yang terhubung dalam satu cloud dapat dengan
mudah dipantau dan dikelola.

6) Komputasi awan menjadikan kolaborasi lebih dapat diandalkan dan


lebih ramping serta menghemat biaya operasional disaat
memerlukan peningkatan keandalan dan membangun sistem
informasi penting.

Di samping keunggulan yang ditawarkan, terdapat pula beberapa


kekurangan, yaitu:

1) Secara fisik, pengguna tidak mengetahui apa yang terjadi terhadap


datanya yang disimpan di layanan komputasi awan, pengguna hanya
dapat berharap pada tanggung jawab penyedia layanan .

16
2) Ketika terjadi hal yang tidak diinginkan, pengguna hanya dapat
berharap kepada penyedia layanan untuk perbaikan .
3) Apabila server penyedia layanan rusak atau layanan cadangan
menjadi buruk, pengguna dapat menderita kerugian besar.

17
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Internet (Interconnected Network) adalah media elektronik yang dapat
menghubungkan jaringan dan fasilitas komputer yang terorganisasi di seluruh
dunia melalui akses jaringan telepon atau satelit. Komputasi awan atau cloud
computing adalah teknologi yang ditemukan para praktisi untuk mengatasi
masalah keterbatasan ruang penyimpanan data digital yang cukup efektif yang
merupakan kumpulan beberapa resources yang memberikan layanan melalui
akses jaringan internet berdasarkan permintaan pengguna layanan.
Komputasi awan berkembang bersamaan dengan perkembangan Internet
dan Web sejak tahun enam puluhan. Perkembangan internet yang lebih cepat
menjadi kekuatan pendorong di balik perkembangan teknologi komputasi
awan.
NIST (2011) menyebutkan ada lima karakteristik komputasi awan yaitu: On
demand Self Service (Layanan Mandiri Sesuai Permintaan), Broad network
access (Akses Jaringan Luas), Resource Pooling (Pengumpulan Sumber
Daya), Rapid Elasticity (Elastisitas Cepat), dan Measured Service (Layanan
Terukur). Ada tiga model layanan yaitu: Software as a Service (SaaS), Platform
as a Service (PaaS) dan Infrastructure as a Service (IaaS). Kemudian ada
empat model penerapan, yaitu: private cloud, public cloud, community cloud,
dan hybrid cloud.
Perkembangan teknologi ini tidak hanya datang bersama keunggulannya,
tetapi membawa serta kekurangannya. Salah satunya, dalam penggunaan
teknologi komputasi awan memang dapat menghemat waktu dan menekan
biaya server, tetapi sebagai pengguna kita tidak tahu apa yang terjadi terhadap
data yang kita simpan dalam sistem cloud ini dan kita hanya bisa berharap pada
tanggung jawab penyedia layanan.
4.2 Saran
Mereka yang menggunakan komputasi awan harus mempertimbangkan
dengan cermat sebelum beralih ke jenis layanan yang ditawarkan oleh

18
teknologi ini bahwa tidak semua layanan akan digunakan sesuai kebutuhan.
Dengan menggabungkan dua jenis model (hibrida), dimungkinkan juga untuk
menyediakan beberapa layanan sekaligus. Infrastruktur yang tepat diperlukan
untuk kebutuhan. Bandwidth jaringan yang cepat dan stabil membuat
komputasi awan berjalan dengan lancar.

19
DAFTAR PUSTAKA

Altmann, J., & Rana, O. F. (2010). Economics of Grids, Clouds, Systems and
Services. Springer.

Ashari, A., & Setiawan, H. (2011). Cloud Computing: Solusi ICT? Jurnal Sistem
Informasi (JSI) VOL. 3, NO. 2, 336-345.

CNBC Indonesia, T. (2022, September 21). CNBC INDONESIA. Retrieved from


Mengenal Apa itu Internet, Sejarah Perkembangan & Manfaatnya:
www.cnbcindonesia.com/tech/2022092131159-37-373856/

Jamil, M. (2016). Teori dan Aplikasi Cloud Computing. Yogyakarta: Penerbit


Deepublish.

Legawa, S. D. (2017). ENTERPRISE RISK MANAGEMENT PADA CLOUD


COMPUTING. Jurnal Teknik Informatika (JIKA) Universitas
Muhammadiyah Tangerang, 44.

Mell, P., & Grance, T. (2011). The NIST Definition of Cloud Computing. NIST
Special Publication 800-145.

Muttaqin, D. (2022). Teknologi Cloud Computing. Yayasan Kita Menulis.

Setiawan, W., Fajriyah, N., & Duha, T. (2022). Analisa Layanan Cloud Computing
di Era Digital. Jurnal Informatika Vol. 1 No. 1.

Tandy, J., & Siswono. (2013). Cloud Computing dan Dampaknya Terhadap Bisnis.
Jurnal ComTech Vol. 4 No. 2, 687-695.

Voas, J., & Zhang, J. (2009). Cloud Computing: New Wine or a New Bottle? IT
Professional, 11(2), 15-17.

Wildana, F. (2017). IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING DI BEBERAPA


INSTANSI PEMERINTAHAN. Jurnal Masyarakat Telematika dan
Informasi Volume: 8 No. 2, 97-108.

iii

Anda mungkin juga menyukai