REVISI KEL 5 - TUGAS MAKALAH PTI
REVISI KEL 5 - TUGAS MAKALAH PTI
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Pengantar
Teknologi Informasi
Disusun oleh:
Kelompok V
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat yang
diberikan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad
SAW, keluarga serta para sahabatnya.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Pengantar Teknologi Informasi. Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini
masih terdapat kekeliruan, kekurangan dan kesalahan. Untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk perbaikan makalah ini
kedepannya.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi para pembaca dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi
kita semua.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Penggunaan internet tidak lepas dari data dan kebutuhan akan data tentu
tidak dapat dihindarkan lagi. Bentuk hasil pekerjaan kita dengan menggunakan
internet selalu berupa data, baik secara nyata maupun hanya berupa data digital.
Data digital adalah data yang tidak dapat dirasakan secara fisik dan tersimpan
dalam memori komputer. Setiap data digital memiliki ukuran (size) yang
berbeda tergantung banyaknya data yang dimuat dalam suatu file. Semakin
banyak data yang dimuat dalam suatu file maka ukuran file tersebut akan
semakin besar dan tentu akan banyak memakan ruang penyimpanan (storage).
Apabila terus menerus menyimpan data digital, lama kelamaan ruang
penyimpanan akan habis karena data yang tersimpan semakin banyak dan
menumpuk. Dengan demikian, maka kebutuhan akan ruang penyimpanan data
digital semakin meningkat. Penelitian terus dikembangkan oleh para praktisi,
sampai kemudian teknologi cloud computing atau komputasi awan hadir untuk
mengatasi peningkatan kebutuhan ruang penyimpanan secara efektif.
1
Transaksi Elektronik (ITE) bagian kedua Bab 4 tentang Penyelenggaraan
Sistem Elektronik Pasal 15.
1. Fasilitas atau layanan apa saja yang ditawarkan internet dan komputasi
awan?
2. Bagaimana keunggulan dan kekurangan dari teknologi internet dan
komputasi awan?
3. Bagaimana fase perkembangan komputasi awan?
4. Bagaimana karakteristik dari teknologi komputasi awan?
5. Bagaimana model penerapan dari teknologi komputasi awan?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui perkembangan
teknologi saat ini umumnya tentang internet dan utamanya tentang komputasi
awan (cloud computing); apa saja karakteristik komputasi awan; fasilitas atau
layanan yang ditawarkan; bagaimana model penyebaran komputasi awan dan
kelebihan serta kekurangan dari teknologi komputasi awan.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam jurnal berjudul Cloud Computing: New Wine or Just a New Bottle
yang ditulis oleh Voas dan Zhang (2009) dijelaskan secara singkat tentang fase-
fase perkembangan komputasi awan yang terdiri dari enam fase yang membuat
kami dapat menyusun materi pembahasan tentang fase perkembangan
komputasi awan.
Dalam beberapa jurnal yang menjadi referensi dari penulisan makalah ini
banyak disebutkan mengenai keunggulan yang ditawarkan oleh teknologi
komputasi awan (cloud computing). Penggunaan teknologi komputasi awan
dapat menekan biaya-biaya yang semestinya dikeluarkan untuk
mengembangkan media penyimpanan. Selain berbagai keunggulannya,
teknologi komputasi awan juga memiliki kekurangan.
3
Transaksi Elektronik (ITE) bagian kedua Bab 4 tentang Penyelenggaraan
Sistem Elektronik Pasal 15, yang berbunyi:
Sejarah komputasi awan dimulai pada tahun 1960-an. Saat itu pakar
komputer MIT John McCarthy meramalkan bahwa komputasi akan menjadi
semacam infrastruktur publik seperti langganan listrik dan telepon. Kemudian,
pada akhir 1990-an, konsep ASP (Application Service Provider) lahir, dan
kebangkitan perusahaan pengolah data center dimulai. Kemudian, pada tahun
1995, setelah Microsoft Windows 95 mendominasi pasar perangkat lunak
4
dunia saat itu, pendiri Oracle Larry Ellison mulai berbicara tentang "komputasi
jaringan." Idenya adalah bahwa PC tidak perlu menyematkan perangkat lunak
yang intensif kinerja, tetapi cukup mengganti terminal utama dalam bentuk
server. Pada awal 2000-an, mantan Wakil Presiden Oracle Marc Benioff
meluncurkan aplikasi CRM perangkat lunak sebagai layanan yang disebut
Salesforce.com sebagai tempat lahirnya komputasi awan. Pada tahun 2005,
situs belanja online Amazon.com meluncurkan Amazon EC2 (Elastic Compute
Cloud), diikuti oleh Google, Google App Engine, dan IBM Blue Cloud
Initiative.
Simpulan yang dapat diambil dari beberapa pengertian di atas yaitu, internet
adalah media elektronik yang dapat menghubungkan jaringan dan fasilitas
komputer yang terorganisasi di seluruh dunia melalui akses jaringan telepon
atau satelit.
2. Komputasi Awan
Komputasi awan atau cloud computing adalah teknologi yang ditemukan
para praktisi untuk mengatasi masalah keterbatasan ruang penyimpanan data
digital yang cukup efektif. Komputasi awan (cloud computing) adalah satuan
atau kumpulan penggunaan teknologi komputer (komputasi) dan internet
(‘awan’). Awan (cloud) dalam komputasi awan juga merupakan abstraksi dari
infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ini adalah metode komputasi
5
di mana kemampuan terkait teknologi informasi disajikan sebagai layanan,
sehingga pengguna dapat mengaksesnya melalui Internet ("di awan") tanpa
mengetahui apa yang ada di dalamnya, tingkat ahli, atau mengontrol
infrastruktur teknis yang mendukungnya.
Definisi lain tentang komputasi awan yang diberikan oleh beberapa ahli
antara lain:
6
yang dihosting TI melalui Internet, memungkinkan pengguna untuk
mengakses layanan dan mengakses data.
3) Al Azhar (2013) dalam Jurnal ComTech Vol. 4 No. 2 (2013) menyatakan
bahwa komputasi awan adalah kumpulan dari beberapa sumber daya
yang terintegrasi menjadi satu dan dikonsumsi melalui Internet.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan di atas, kesimpulan dari
pengertian komputasi awan yaitu kumpulan beberapa resources yang
memberikan layanan melalui akses jaringan internet berdasarkan permintaan
pengguna layanan. Cloud computing juga dapat diartikan sebagai model yang
memungkinkan pengguna untuk mengakses jaringan yang disediakan layanan
di manapun dan disesuaikan dengan permintaan pengguna.
7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Internet
Internet (Interconnected Network) adalah media elektronik yang dapat
menghubungkan jaringan dan fasilitas komputer yang terorganisasi di seluruh
dunia melalui akses jaringan telepon atau satelit.
8
mengakses informasi dalam berbagai format informasi seperti teks,
grafik, suara dan animasi, video, dll.
4) Universal Resource Locator (URL)
Saat menggunakan WWW, skema Universal Resource Locator (URL)
digunakan untuk penamaan sumber daya informasi. metode yang
digunakan. URL dapat menunjuk tidak hanya ke file, tetapi juga ke
kueri, dokumen dalam database, hasil perintah jari, perintah arsip, dan
sebagainya. URL ini menentukan di mana dan bagaimana mengakses
file.
5) FTP (File Transfer Protocol)
FTP adalah program aplikasi yang mengimplementasikan konsep
client/server antara host di Internet atau host mana pun yang
menggunakan protokol TCP (Transmission Control Protocol) sebagai
protokol transport nya. FTP membangun hubungan interaktif antara
6) E-mail
E-mail atau Electronic Mail atau dalam bahasa Indonesia berarti Surat
Elektronik (surel) adalah komponen utama komunikasi informasi yang
paling banyak digunakan saat ini, tidak hanya di Internet, tetapi juga di
Outernet (jaringan lain di luar Internet). Format penulisan alamat email
adalah username@hostname. Nama pengguna Anda adalah nama yang
muncul di komputer Penyedia Layanan Internet (ISP) lokal tempat
nama Anda terdaftar. Nama host adalah nama lengkap (dan domain,
menurut aturan DNS) komputer ISP Anda yang terhubung ke Internet.
Protokol yang digunakan untuk mengirim email adalah SMTP (Simple
Mail Transfer Protocol), dan protokol yang digunakan untuk
mendownload adalah POP (Post Office Protocol) atau IMAP (Internet
Message Access Protocol). Jenis layanan email yang paling umum
adalah email berbasis web. Ini adalah layanan email yang dapat Anda
akses dari browser web Anda.
9
1) Internet menawarkan sejumlah besar informasi dari seluruh dunia
Karena internet dapat menghubungkan banyak perangkat di seluruh
dunia untuk mendukung pertukaran data dan informasi Jadi, berbagai
informasi bisa didapatkan hanya dengan bantuan internet. Untuk
mendapatkan informasi di Internet, ketikkan kata kunci ke dalam mesin
pencari. Nantinya akan muncul pilihan informasi yang cocok dengan
kata kunci dimasukkan.
2) Internet berguna untuk kegiatan pendidikan dan budaya. Jadi, edukasi
bisa didapatkan dengan mudah memanfaatkan bantuan internet.
Berbagai penelitian, buku, atau semacamnya banyak dibagikan ke
internet dan bisa di-download serta dipakai sebagai referensi
pendidikan. Internet juga bisa mengajarkan nilai budaya di tiap daerah
dan negara karena merupakan jaringan yang terhubung di seluruh
dunia.
3) Internet banyak digunakan sebagai tempat mencari hiburan karena
banyak pilihan hiburan yang dipilih dari internet, seperti menonton film
dan serial, video di YouTube, konten sosial media, atau bermain game
online.
4) Mendukung kegiatan ekonomi karena kecanggihan teknologi membuat
aktivitas ekonomi dapat dilaksanakan secara online, melalui
marketplace, e-commerce, atau toko online.
10
2) Seiring dengan populernya teknologi internet, banyak konten ilegal
bermunculan.Video berisi konten yang tidak pantas seperti amoralitas,
kejahatan, dan pornografi yang tidak ramah anak. Hal ini memaksa
orang dewasa untuk mengontrol anak-anak yang menggunakan
Internet. Konten film dan musik ilegal juga didistribusikan di Internet.
Ini jelas melanggar hak cipta dan hukum serta merugikan otoritas
terkait. Konten ilegal di internet juga dapat memasukkan virus dan
malware yang dapat merusak perangkat.
3) Kejahatan tidak hanya menargetkan dunia nyata, tetapi juga dunia maya
dan internet. Penjahat dunia maya biasanya menargetkan orang yang
tidak bersalah atau berbagi data sensitif melalui internet. Kejahatan
cyber lainnya seperti hacking, cracking dan spam. Internet, yang
seharusnya nyaman, telah berubah menjadi TKP di tangan orang-orang
yang tidak bertanggung jawab.
11
Menurut Voas dan Zhang (2009) perkembangan komputasi awan melalui
enam fase berbeda yang diidentifikasikan oleh gambar di atas, yaitu:
1) Mainframe Computing
2) PC Computing
3) Network Computing
4) Internet Computing
5) Grid Computing
6) Cloud Computing
12
Gambar 3.2. 2 Karakteristik, Model Layanan, Model Penerapan Komputasi
Awan (NIST, 2011)
13
3. Model Layanan Komputasi Awan
14
server, sistem operasi, dan penyimpanan, tetapi mengontrol aplikasi
yang disebarkan dan memungkinkan aplikasi untuk menghosting
konfigurasi. Contoh implementasi ini termasuk investasi dari
Force.com dan Microsoft Azure.
3) Infrastructure as a Service (IaaS). Fungsi yang diberikan kepada
Pengguna untuk pemrosesan, penyimpanan, jaringan, dan sumber daya
komputasi penting lainnya. Pengguna bebas menggunakan dan
menjalankan perangkat lunak, termasuk sistem operasi aplikasi.
Pengguna tidak mengelola atau mengontrol infrastruktur cloud yang
mendasarinya, tetapi mengontrol sistem operasi, penyimpanan, aplikasi
yang diterapkan, dan melakukan kontrol terbatas atas komponen
jaringan yang dipilih (seperti firewall host). Contohnya termasuk
Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service.
15
4) Hybrid Cloud, yaitu infrastruktur cloud yang merupakan komposisi dari
dua atau lebih infrastruktur cloud yang berbeda (private, public,
community) yang tetap merupakan entitas unik tetapi terikat bersama
oleh teknologi standar atau milik sendiri yang memungkinkan
portabilitas data dan aplikasi.
16
2) Ketika terjadi hal yang tidak diinginkan, pengguna hanya dapat
berharap kepada penyedia layanan untuk perbaikan .
3) Apabila server penyedia layanan rusak atau layanan cadangan
menjadi buruk, pengguna dapat menderita kerugian besar.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Internet (Interconnected Network) adalah media elektronik yang dapat
menghubungkan jaringan dan fasilitas komputer yang terorganisasi di seluruh
dunia melalui akses jaringan telepon atau satelit. Komputasi awan atau cloud
computing adalah teknologi yang ditemukan para praktisi untuk mengatasi
masalah keterbatasan ruang penyimpanan data digital yang cukup efektif yang
merupakan kumpulan beberapa resources yang memberikan layanan melalui
akses jaringan internet berdasarkan permintaan pengguna layanan.
Komputasi awan berkembang bersamaan dengan perkembangan Internet
dan Web sejak tahun enam puluhan. Perkembangan internet yang lebih cepat
menjadi kekuatan pendorong di balik perkembangan teknologi komputasi
awan.
NIST (2011) menyebutkan ada lima karakteristik komputasi awan yaitu: On
demand Self Service (Layanan Mandiri Sesuai Permintaan), Broad network
access (Akses Jaringan Luas), Resource Pooling (Pengumpulan Sumber
Daya), Rapid Elasticity (Elastisitas Cepat), dan Measured Service (Layanan
Terukur). Ada tiga model layanan yaitu: Software as a Service (SaaS), Platform
as a Service (PaaS) dan Infrastructure as a Service (IaaS). Kemudian ada
empat model penerapan, yaitu: private cloud, public cloud, community cloud,
dan hybrid cloud.
Perkembangan teknologi ini tidak hanya datang bersama keunggulannya,
tetapi membawa serta kekurangannya. Salah satunya, dalam penggunaan
teknologi komputasi awan memang dapat menghemat waktu dan menekan
biaya server, tetapi sebagai pengguna kita tidak tahu apa yang terjadi terhadap
data yang kita simpan dalam sistem cloud ini dan kita hanya bisa berharap pada
tanggung jawab penyedia layanan.
4.2 Saran
Mereka yang menggunakan komputasi awan harus mempertimbangkan
dengan cermat sebelum beralih ke jenis layanan yang ditawarkan oleh
18
teknologi ini bahwa tidak semua layanan akan digunakan sesuai kebutuhan.
Dengan menggabungkan dua jenis model (hibrida), dimungkinkan juga untuk
menyediakan beberapa layanan sekaligus. Infrastruktur yang tepat diperlukan
untuk kebutuhan. Bandwidth jaringan yang cepat dan stabil membuat
komputasi awan berjalan dengan lancar.
19
DAFTAR PUSTAKA
Altmann, J., & Rana, O. F. (2010). Economics of Grids, Clouds, Systems and
Services. Springer.
Ashari, A., & Setiawan, H. (2011). Cloud Computing: Solusi ICT? Jurnal Sistem
Informasi (JSI) VOL. 3, NO. 2, 336-345.
Mell, P., & Grance, T. (2011). The NIST Definition of Cloud Computing. NIST
Special Publication 800-145.
Setiawan, W., Fajriyah, N., & Duha, T. (2022). Analisa Layanan Cloud Computing
di Era Digital. Jurnal Informatika Vol. 1 No. 1.
Tandy, J., & Siswono. (2013). Cloud Computing dan Dampaknya Terhadap Bisnis.
Jurnal ComTech Vol. 4 No. 2, 687-695.
Voas, J., & Zhang, J. (2009). Cloud Computing: New Wine or a New Bottle? IT
Professional, 11(2), 15-17.
iii