Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN

Andi Idil Sangiang Samang, Program Magister Ilmu Administrasi Publik


Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, Perencanaan Pelayanan
Administrasi Kependudukan Dalam Meningkatkan Tata Kelola
Pemerintahan (Governance) (Studi Pada Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil). Ketua Komisi Pembimbing : Dr. Sarwono, M.Si dan Anggota
Komisi Pembimbing : Dr. Endah Setyowati, S.Sos, M.Si

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh upaya Disdukcapil Kabupaten


Pasangkayu dalam mencapai pelayanan yang maksimal melalui perencanaan
pelayanan administrasi kependudukan. Kondisi empiris menunjukkan bahwa
adanya hasil yang belum tercapai dari perencanaan pelayanan administrasi
kependudukan pada Dinas Dukcapil Kabupaten Pasangkayu. Dalam penyusunan
perencanaan pelayanan berkaitan dengan tata kelolanya, ketersediaan sumber
daya pendukung dalam pelaksanaan administrasi kependudukan kurang
diperhatikan sehingga menghambat dalam pelaksanaan pelayanan. Selain itu,
belum optimalnya kerjasama antar stakeholder dalam penyelenggaraan
administrasi kependudukan seperti kecamatan dan desa/kelurahan serta pihak
lainnya yang terkait sehingga pelayanan administrasi kependudukan yang ada
hanya bersifat sektoral. Perencanaan pelayanan administrasi kependudukan
yang ada saat ini belum mencakup secara detail terkait hal-hal tersebut sehingga
menyebabkan timbulnya ketimpangan antara input, process dan output
pelayanan. Perencanaan pelayanan yang dituangkan dalam dokumen
perencanaan Disdukcapil belum mampu mencapai tujuan yang diharapkan dan
belum mampu menyelesaikan kebutuhan pelayanan masyarakat, hal ini dapat
dilihat dari belum tercapainya output pelayanan yang maksimal, masih terdapat
berbagai keluhan dari masyarakat dan program yang telah direncanakan belum
sepenuhnya terlaksana. Hal tersebut mengindikasikan bahwa masih terdapat
permasalahan pada perencanaan pelayanan.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis : (1)


Perencanaan pelayanan administrasi kependudukan dalam meningkatkan tata
kelola pemerintahan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di
Kabupaten Pasangkayu, (2) Faktor pendukung dan penghambat dalam
perencanaan pelayanan administrasi kependudukan dalam meningkatkan tata
kelola pemerintahan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di
Kabupaten Pasangkayu, (3) Alternatif perencanaan pelayanan dalam
meningkatkan tata kelola pemerintahan pada Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil di Kabupaten Pasangkayu. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu mendeskripsikan dan menganalisis
berdasarkan fenomena dan fakta-fakta yang ada di lapangan. Fokus penelitian
ini adalah : (1) Perencanaan pelayanan administrasi kependudukan, meliputi :
stakeholders perencanaan dan proses perencanaan ; (2) Faktor penghambat
dan pendukung dalam perencanaan pelayanan administrasi kependudukan dan
(3) Rekomendasi alternatif perencanaan pelayanan dalam meningkatkan tata
kelola pemerintahan (Governance). Pengumpulan data dilakukan dengan
Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Adapun analisis data menggunakan
model interkatif Miles, Huberman dan Saldana.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa : (1) Stakeholders perencanaan


Disdukcapil secara umum belum memiliki latar belakang Diklat perencanaan,
tidak adanya tenaga fungsional perencana, dan belum maksimalnya komunikasi
antar Stakeholders perencana, serta masih adanya miskomunikasi antar
stakeholders perencana, hal tersebut menunjukkan adanya perbedaan dengan
teori yang ada bahwa stakeholders perencanaan dilakukan oleh orang yang
mengetahui dan menguasai teknik perencanaan, harus mendalami tujuan
instansi dan mengetahui permasalahan yang terjadi serta mampu melihat ke
depan. Dalam hal proses perencanaan, secara keseluruhan bahwa Disdukcapil
belum sepenuhnya melakukan penyusunan perencanaan secara maksimal
sebagaimana penyusunan perencanaan dalam teori yang digunakan terutama
pada bagian penyelidikan, perumusan masalah, identifikasi daya dukung,
perumusan tujuan dan pengalokasian anggaran. hal ini dilihat dari belum
melibatkan masyarakat sebagai pihak utama pengguna layanan selain itu dalam
perumusannya tidak melibatkan seluruh stakeholder dalam setiap tahapan yang
dilakukan. Hal ini tidak sejalan dengan teori acuan bahwa proses perencanaan
terdiri dari Penyelidikan, Perumusan masalah, Identifikasi daya dukung,
Perumusan tujuan, Penetapan langkah-langkah dan Anggaran. (2) Faktor
pendukung dalam perencanaan pelayanan administrasi kependudukan terdiri
dari : Sistem yang digunakan dan Perkembangan ilmu dan teknologi. Sedangkan
faktor penghambatnya terdiri dari : Sumber daya manusia perencana,
Pendanaan, dan Pendekatan kepada masyarakat. (3) Dalam rangka
meningkatkan tata kelola pemerintahan (governance) pada pelayanan
Disdukcapil maka peneliti kemudian menyusun konsep perencanaan pelayanan
yang memasukkan prinsip governance yang melibatkan para stakeholders dan
tentunya ditunjang dengan penataan administrasi kependudukan yang baik dan
daya dukung yang memadai pula. Adapun alternatif pelayanan yang diberikan
yakni perencanaan pelayanan administrasi kependudukan pada Disdukcapil
dilandasi oleh prinsip-prinsip good governance yang terdiri dari partisipasi,
supremasi hukum, transparansi, peduli stakeholder, berorientasi konsensus,
kesetaraan, efektifitas dan efisiensi, akuntabilitas serta visi strategis. Selain itu
perencanaan pelayanan hendaknya mampu meningkatkan adanya tata
pemerintahan yang baik atau governance dengan melibatkan para stakeholder
tidak hanya pemerintah saja namun juga masyarakat dan swasta.

Peneliti kemudian menyampaikan saran diantaranya : (1) Disdukcapil


Kabupaten Pasangkayu mengusulkan pengadaan tenaga fungsional perencana
agar dapat mengisi kekosongan pada bagian perencanaan sehingga lebih efektif
dalam menyusun dan menjalankan perencanaan, serta mengusulkan adanya
diklat atau pelatihan-pelatihan berkaitan dengan perencanaan pelayanan bagi
para stakeholders perencanaannya. Secara internal, koordinasi dan kerjasama
antar Stakeholders perencana juga harus ditingkatkan terutama pada proses
penyusunan perencanaan yang mana pada saat pengambilan keputusan harus
melibatkan seluruh stakeholders perencana. (2) Membuat wadah pengumpul
aspirasi dan keluhan pelayanan masyarakat atau menghadirkan perwakilan
masyarakat dalam proses penyusunan perencanaan, hal ini juga berlaku bagi
para stakeholder lainnya bahwa Disdukcapil membuat wadah bagi para
stakeholder untuk mengumpulkan usulan dan persolan yang dihadapi untuk
kemudian diangkat ke dalam pembahasan perencanaan Disdukcapil. (3)
Melakukan kajian yang mendalam terkait kondisi masyarakat, kebutuhan
dokumen kependudukan masyarakat setiap wilayah dan jika perlu dilakukan
pemetaan kondisi masyarakat yang mudah maupun tidak mudah menjangkau
hak kependudukannya, sehingga lebih mudah dimasukkan dalam perencanaan
pelayanan. (4) Memanfaatkan Desa/ Kelurahan dan Kecamatan untuk
melakukan pendekatan terhadap masyarakat, membentuk kembali kerjasama
dalam hal pelayanan kependudukan dimana Desa/Kelurahan dan Kecamatan
turut mengumpulkan dan menjaring berkas kelengkapan dokumen
kependudukan masyarakat serta persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat
secara kolektif untuk kemudian disampaikan kepada Disdukcapil dalam hal ini
Desa/Kelurahan dan Kecamatan sebagai perpanjangan tangan Disdukcapil
dalam hal membangun pendekatan dengan masyarakat dan (5) Memasukkan
prinsip-prinsip Good Governance dalam penyusunan perencanaan pelayanan
sehingga perencanaan yang ada menghasilkan keputusan yang betul-betul
mencerminkan kebutuhan masyarakat, selain itu perencanaan yang melibatkan
stakeholder di dalamnya mampu meningkatkan tata kelola pemerintahan yang
sesuai dengan sasaran dan tujuan daerah yang tercantum dalam Perencanaan
Daerah Kabupaten Pasangkayu.

Kata Kunci : Perencanaan, Pelayanan Administrasi Kependudukan, Governance.


SUMMARY

Andi Idil Sangiang Samang, Master of Science Program in Public


Administration Faculty of Administrative Sciences Brawijaya University.
Population Administration Services Planning To Improving Governance
(Study at Population And Registry Civil Office). Supervisor : Dr. Sarwono,
M.Si and Co-Supervisor : Dr. Endah Setyowati, S.Sos, M.Si

This research is motivated by the efforts of Population and Registry Civil


Office Pasangkayu Regency in achieving maximum service through population
administration service planning. The empirical condition shows that there are
results that have not been achieved from the planning of population
administration services at the Office of Population and Civil Registration of
Pasangkayu Regency. In the preparation of service plans related to governance,
the availability of supporting resources in the implementation of population
administration has been neglected, thus hampering the implementation of
services. In addition, cooperation between stakeholders has not been optimal in
carrying out population administration such as sub-districts and villages / sub-
district and other related parties so that population administration services are
only sectoral in nature. The current population administration service planning
does not cover in detail these matters, causing imbalances between service
inputs, processes and outputs. The service planning as outlined in the Population
and Registry Civil Office planning document has not been able to achieve the
expected goals and has not been able to complete the needs of community
services, this can be seen from the not achieving maximum service output, there
are still various complaints from the community and the planned programs have
not been fully implemented. This indicates that there are still problems with
service planning.
This study aims to describe and analyze: (1) Population administration
service planning in improving governance at the Department of Population and
Civil Registration in Pasangkayu Regency, (2) Supporting and inhibiting factors in
planning population administration services in improving governance at the
Population Service. and Civil Registration in Pasangkayu District, (3) Alternative
service planning in improving governance at the Department of Population and
Civil Registration in Pasangkayu Regency. This research is a descriptive study
with a qualitative approach, which describes and analyzes based on phenomena
and facts in the field. The focus of this research is: (1) Population administrative
service planning, including: planning actors and planning processes; (2) Inhibiting
and supporting factors in population administration service planning and (3)
Recommendation of alternative service plans in improving governance. Data
collection was carried out by observation, interview and documentation. The data
analysis uses the interactive model of Miles, Huberman and Saldana.
The results showed that: (1) The planning actors of the population service
and civil registration generally do not have a planning training background, there
is no planning functional staff, and communication between planning actors is not
yet maximal, and there is still miscommunication between planning actors, this
shows that The difference with the existing theory is that planning actors are
carried out by people who know and master planning techniques, must study the
objectives of the agency and know the problems that occur and be able to see
ahead. In terms of the planning process, as a whole, the population and civil
registration office has not fully carried out the maximum planning as the planning
in theory used, especially in the sections of investigation, problem formulation,
identification of carrying capacity, formulation of objectives and budget allocation.
This can be seen from the fact that the community has not been involved as the
main party using the service besides that in its formulation it does not involve all
stakeholders in every stage carried out. This is not in line with the reference
theory that the planning process consists of investigation, problem formulation,
identification of carrying capacity, formulation of objectives, determination of
steps and budget. (2) Supporting factors in population administration service
planning consist of: the system used and the development of science and
technology. While the inhibiting factors consist of: human resources planners,
developments in science and technology, funding, and approaches to society. (3)
In order to improve governance in population offices and civil registration
services, the researcher then compiles a service planning concept that
incorporates governance principles that involve stakeholders and of course is
supported by a good population administration arrangement and adequate
support capacity as well. As for the alternative services provided, namely
population administration service planning at the population office and civil
registration based on the principles of good governance consisting of
participation, rule of law, transparency, concern for stakeholders, consensus-
oriented, equality, effectiveness and efficiency, accountability and strategic
vision. In addition, service planning should be able to improve the existence of
good governance or governance by involving stakeholders not only the
government but also the public and the private sector.
The researcher then submitted suggestions including: (1) the population
and civil registration office of Pasangkayu Regency proposed the procurement of
planning functional personnel so that they could fill in the gaps in the planning
section so that they were more effective in compiling and executing planning, as
well as proposing training or training related to service planning for the planning
actors. Internally, coordination and cooperation between planning actors must
also be improved, especially in the planning formulation process which at the
time of decision making must involve all planning actors. (2) Creating a forum for
collecting aspirations and complaints of community service or presenting
community representatives in the planning process, this also applies to other
stakeholders that the population and civil registration office creates a forum for
stakeholders to collect proposals and problems faced to be raised into them.
discussion of planning offices for population and civil registration. (3) Conduct an
in-depth study regarding the condition of the community, the need for population
documents of the community in each area and if necessary, a mapping of the
condition of the community is easy or not easy to reach their population rights, so
that they are easier to include in service planning. (4) Utilizing villages and
districts to approach the community, re-establishing cooperation in terms of
population services in which the Village / Sub-district and Sub-district participate
in collecting and collecting files for completeness of community population
documents as well as problems faced by the community collectively to be
submitted to them. the population and civil registration office in this case the
Village / Sub-District and District as an extension of the Population and Registry
Civil Office in terms of building an approach with the community and (5)
Incorporating the principles of good governance in the preparation of service
plans so that the existing plans produce decisions that truly reflect the needs of
the community In addition, planning that involves stakeholders is able to improve
governance in accordance with regional goals and objectives listed in the
Regional Planning of Pasangkayu Regency.
Keywords: Planning, Population Administration Services, Governance.

Anda mungkin juga menyukai