Ujian Tesis
Ujian Tesis
Rumusan
Masalah
Teori Perencanaan Teori Tata Kelola/Governance
Pengertian Perencanaan Konsep governance yang mengenalkan perlunya keterlibatan para
Conyer (1991 : 5) pemangku kepentingan dalam penyelesaian masalah dan kebutuhan
publik telah memperkuat argumentasi untuk melibatkan institusi di luar
Perencanaan melibatkan hal-hal yang menyangkut pengambilan pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
keputusan atau pilihan mengenai bagaimana memanfaatkan
sumber daya yang ada semaksimal mungkin guna mencapai (Dwiyanto : 2015)
tujuan-tujuan tertentu atau kenyataan-kenyataan yang ada di
masa depan.
Prinsip-prinsip dalam Good
Langkah-langkah Perencanaan
Governance
Abe (2005)
• Penyelidikan •
•
Partisipasi Masyarakat
Perumusan Masalah
• Identifikasi Daya Dukung • Supremasi hukum
• Perumusan tujuan • Transparansi
• Menentapkan Langkah-Langkah •
•
Peduli Stakeholders
Anggaran
• Berorientasi konsensus
Perencanaan yang baik membutuhkan beberapa faktor
Widjaya (1987)
• Kesetaraan
• Rencana yang disusun, hendaknya dilakukan oleh tenaga yang • Efektifitas dan Efisiensi
mengetahui teknik perencanaan • Akuntabilitas
• Orang yang membuat rencana harus mendalami tujuan organisasi • Visi Strategis
• Data dan informasi serta ide-ide relevan sebagai pendukung
rencana
• Rencana disusun oleh orang yang mengetahui permasalahan serta
mampu melihat ke depan
Faktor Pendukung dan
Penghambat
• Perencanaan Perumusan
Perencanaan Alternatif
• Pelayanan publik
Pelayanan Administrasi perencanaan
Masalah
Perencanaan
Pelayanan Peningkatan tata kelola
pemerintahan pada
pelayanan publik
Kerangka Berfikir
Perumusan tujuan
Identifikasi
Daya Dukung
Perumusan
Masalah
Penyelidikan
(Fokus ke-1) Proses
1 Penyelidikan
• Dilakukan upaya observasi melalui pelayanan keliling
• Kurangnya keterlibatan masyarakat karena intensitas diskusi yang sangat kurang dan
juga tidak adanya wadah untuk menyampaikan pendapat masyarakat.
• Kurangnya kerjasama dan peran aktif Desa/Kelurahan dan Kecamatan
2 Perumusan Masalah
• Perumusan masalah yang dilakukan oleh Disdukcapil diperoleh dari beberapa
sumber yakni :
1. Hasil Observasi kepada masyarakat dengan memanfaatkan pelayanan keliling
2. Data yang tersedia pada Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)
3. Analisis SWOT yang dilakukan pada tahun 2016 yang tercantum pada Renstra
Disdukcapil tahun 2016-2021.
• Ketiga sumber tersebut belum efektif dalam menggambarkan permasalahan yang
dihadapi masyarakat
3 Identifikasi Daya Dukung
• Penambahan sarana prasarana serta Peningkatan sumber daya aparatur pelayanan telah termuat
dalam kebijakan pada perencanaan Disdukcapil, namun belum efektif dalam pengidentifikasiannya
karena belum mampu secara tuntas mendorong tercapainya tujuan pelayanan.
• Pada perencanaan tahunan (2017,2018 dan 2019) kegiatan peningkatan sarpras hanya berkisar pada
pemeliharaan mobil jabatan, kendaraan dinas dan gedung kantor, namun untuk hal spesifik seperti
peralatan yang berkaitan dengan pelayanan belum dilakukan
• identifikasi pada SDM dilakukan dengan lebih cenderung pada kuantitas namun tidak pada kualitas
• identifikasi pada sarana prasarana tidak dilakukan secara mendalam dan konsisten sehingga
pelaksanaan kinerja masih terhambat, selain itu terdapat sarana yang belum bersifat prioritas
dibanding kebutuhan lainnya
4 Perumusan Tujuan
• Disdukcapil melalui tahapan perumusan tujuan dengan mengacu pada RPJMD Kabupaten
Pasangkayu sehingga terdpat korelasi antara perumusan tujuan Disdukcapil dengan visi
dan misi yang tercantum Dalam RPJMD
• Dasar perumusan tujuan juga melihat pada perumusan masalah yang telah dilakukan
pada tahap sebelumnya
5 Menetapkan Langkah-Langkah
• Dasar penetapan langkah-langkah pada perencanaan Disdukcapil yakni permasalahan yang
ada, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya yang diwujudkan dalam
penyusunan strategi dan kebijakan yang selanjutnya dijabarkan melalui program dan
kegiatan
• Penetapan langkah yang dilakukan oleh Disdukcapil belum secara kompleks menyelesaikan
persoalan yang sedang dihadapi
• Terdapat beberapa hal yang menjadi tuntutan dari perubahan lingkungan namun belum
dilakukan pada penetapan langkah-langkah seperti keterlibatan masyarakat, pelayanan go-
digital, peningkatan sarana prasarana dan peningkatan kualitas SDM
6 Anggaran
• Permasalahan utama yang dialami aktor perencana Disdukcapil dalam hal anggaran yakni
terbatasnya anggaran yang tersedia sehingga terdapat beberapa kegiatan yang sampai saat
ini belum dapat dilakukan meskipun merupakan kebutuhan pelayanan.
• Dalam hal menentukan alokasi anggaran, keterlibatan aktor perencana masih belum efektif,
hal ini dikarenakan tidak adanya diskusi yang dilakukan ketika menyusun anggaran dan
penetuan skala prioritas kegiatan yang ada.
(Fokus ke-2) Faktor Pendukung dan Penghambat
Perencanaan Pelayanan Administrasi Kependudukan
Faktor
Faktor Penghamba
Pendukung t
Sistem yang SDM
digunakan Perencana
Perkembangan
ilmu dan Pendanaan
teknologi
Pendekatan
kepada
masyarakat
(Fokus ke-3) Alternatif Perencanaan Pelayanan Administrasi Kependudukan
N0 Stakeholder KONTRIBUSI PERAN DIHARAPKAN
Kesadaran untuk melengkapi dokumen
1 Masyarakat Pengguna Layanan yang sadar akan hak dan kewajiban kependudukan nya
kependudukan
2 DPRD Koordinasi dan kerjasama Mendengarkan dan Menyampaikan keluhan masyarakat
3 Kecamatan Koordinasi dan kerjasama Perpanjangan tangan Disdukcapil dengan mendukung gerakan sadar adminduk dimulai dari tingkat bawah
4 Desa/Kel. Koordinasi dan kerjasama Perpanjangan tangan Disdukcapil dengan mendukung gerakan sadar adminduk dimulai dari tingkat bawah
Tokoh Masyarakat,
5 Koordinasi dan kerjasama Perpanjangan tangan Disdukcapil dengan mendukung gerakan sadar adminduk dimulai dari tingkat bawah
RT/RW
6 BAPPEDA Pemanfaatan data Kerjasama dalam meningkatkan kepemilikan dokumen kependudukan masyarakat
7 KPU Pemanfaatan Data Tidak hanya pemanfaatan data namun ikut membantu mengkoordinir kepemilikan dokumen kependudukan masyarakat
Tidak hanya pemanfaatan data namun ikut membantu sosialisasi kepada masyarakat berkaitan dengan kepemilikan
8 BPJS Pemanfaatan Data
dokumen kependudukan sebagai persyaratan utama BPJS
Tidak hanya pemanfaatan data namun ikut membantu sosialisasi kepada masyarakat berkaitan dengan ktp-el sebagai
9 BANK Pemanfaatan Data
persyaratan utama pembuatan rekening bank dan hal lainnya
ikut membantu sosialisasi kepada masyarakat berkaitan dengan dokumen kependudukan sebagai persyaratan utama
10 Kantor Imigrasi Pemanfaatan Data
pembuatan paspor
11 Kantor Urusan Agama Pemanfaatan Data Sosialisasi kepada masyarakat berkaitan dengan dokumen kependudukan sebagai persyaratan utama pendaftaran nikah
12 LSM Koordinasi dan Kerjasama Kerjasama dan mengajak dalam meningkatkan kepemilikan dokumen kependudukan masyarakat
13 Kepolisian Koordinasi dan kerjasama Sosialisasi kepada masyarakat berkaitan dengan pentingnya kepemilikan dokumen kependudukan
Pemanfaatan data, koordinasi dan
14 Dinas Kesehatan Membantu dalam pelayanan kepemilikan akta kelahiran, mendukung kepemilikan dokumen kependudukan masyarakat
kerjasama
15 Dinas Pendidikan Koordinasi dan Kerjasama Membantu dalam pendataan Kartu identitas Anak (KIA) dan pemenuhan kepemilikan ktp-el
Alternatif Perencanaan Pelayanan Administrasi Kependudukan
• Partisipasi
• Supremasi Hukum Perencanaan Pelayanan Administrasi
• Transparansi Kependudukan
• Peduli Perencanaan pelayanan
Stakeholder administrasi kependudukan pada
• Berorientasi Disdukcapil dilandasi oleh prinsip-
Konsensus Governance prinsip good governance yang
• Kesetaraan
• Efektifitas dan terdiri dari partisipasi, supremasi
Efisiensi hukum, transparansi, peduli
Stakeholders
• Akuntabilitas stakeholder, berorientasi
• Visi Strategis konsensus, kesetaraan,
efektifitas dan efisiensi,
akuntabilitas serta visi strategis.
Masyarakat Pemerintah Swasta Selain itu perencanaan
pelayanan hendaknya mampu
Tokoh Masyarakat Desa / Kelurahan Perusahaan meningkatkan adanya tata
LSM Kecamatan pemerintahan yang baik atau
DPRD
RT/RW governance dengan melibatkan
Bappeda
KPU para stakeholder tidak hanya
BPJS pemerintah saja namun juga
Dinas Kesehatan masyarakat dan swasta
Dinas Pendidikan
Bank
Kantor Imigrasi
Kantor Urusan Agama
Kepolisian
KESIMPULAN
Perencanaan pelayanan administrasi kependudukan pada Disdukcapil Kabupaten Pasangkayu belum berjalan secara
optimal. Stakeholders Perencanaan pada Disdukcapil belum mencukupi baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Selain itu,
dalam proses perencanaan pelayanan tidak sepenuhnya dilakukan secara maksimal masih terdapat kekurangan dan
hambatan dalam tahapan proses perencanaan yang dilakuka, seperti kurangnya keterlibatan masyarakat dan stakeholders
lainnya, sumber data dalam perumusan masalah belum mencakup keseluruhan kondisi masyarakat, proses penetapan
langkah-langkah dalam perencanaan yang belum mencakup tuntutan dari perubahan lingkungan , kurangnya identifikasi
daya dukung dalam perencanaan dan kurangnya alokasi pendanaan.
Faktor pendukung dalam perencanaan pelayanan administrasi kependudukan yakni pelaksanaan perencanaan pelayanan
didukung oleh peraturan-peraturan yang ada sehingga ada pedoman yang dijadikan acuan baik aturan terkait perencanaan
maupun pelayanan dan adanya perkembangan ilmu dan teknologi. Disisi lain terdapat hal-hal yang menghambat
diantaranya Disdukcapil kekurangan sumber daya manusia perencana, adanya keterbatasan anggaran yang berbanding
terbalik dengan besarnya kebutuhan pelayanan yang ada, dan pendekatan kepada masyarakat yang masih kurang optimal.
Rekomendasi konsep perencanaan pelayanan yakni memasukkan prinsip governance yang melibatkan para stakeholders
dan tentunya ditunjang dengan penataan administrasi kependudukan yang baik dan daya dukung yang memadai pula.
Perencanaan pelayanan administrasi kependudukan dilandasi oleh prinsip-prinsip good governance . Selain itu
perencanaan pelayanan hendaknya mampu meningkatkan adanya tata pemerintahan yang baik atau governance dengan
melibatkan para stakeholder tidak hanya pemerintah saja namun juga masyarakat dan swasta.
Para stakeholders perencana Disdukcapil secara aktif mencari informasi dan melibatkan diri dalam
diklat-diklat perencanaan yang setiap tahun dilaksanakan salah satunya oleh Bappenas. Mengusulkan
pengadaan tenaga fungsional perencana agar dapat mengisi kekosongan pada bagian perencanaan dan
meningkatkan intensitas pertemuan bagi para stakeholders perencana terutama jika saat perumusan
perencanaan.
Menghadirkan perwakilan masyarakat dan stakeholders lainnya dalam proses penyusunan perencanaan.
Melakukan kajian yang mendalam terkait kondisi masyarakat, kebutuhan dokumen kependudukan
masyarakat setiap wilayah dan jika perlu dilakukan pemetaan kondisi masyarakat yang mudah maupun
tidak mudah menjangkau hak kependudukannya, sehingga lebih mudah dimasukkan dalam perencanaan
SARAN pelayanan.
Membentuk kembali kerjasama Disdukcapil, Desa/ Kelurahan dan Kecamatan yang turut mengumpulkan
dan menjaring berkas kelengkapan dokumen kependudukan masyarakat serta persoalan-persoalan yang
dihadapi masyarakat secara kolektif.