Anda di halaman 1dari 18

Perencanaan Pelayanan Administrasi

Kependudukan dalam meningkatkan Tata


Kelola Pelayanan Publik
(Studi Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Pasangkayu)

Andi Idil Sangiang Samang


196030111111024
Tailor Made 16 MIAP
Latar Belakang Penelitian
Kegagalan pembangunan terjadi karena dua hal yakni kegagalan
Perencanaan pelayanan yang dalam proses perencanaan dan kegagalan dalam proses
dituangkan dalam dokumen implementasi, kegagalan pada proses perencanaan terjadi karena
perencanaan Disdukcapil dokumen perencanaan yang kurang layak sehingga setelah
dilaksanakan hasilnya menjadi tidak tepat, ini menunjukkan tidak
belum mampu mencapai
adanya sinergi antara perumusan perencanaan dengan keadaan yang
tujuan yang diharapkan dan sebenarnya terjadi di lapangan yang membutuhkan penyelesaian.
belum mampu menyelesaikan Sjafrizal (2016) dalam
kebutuhan pelayanan Wirasakti (2019)
masyarakat, hal ini dapat
dilihat dari belum tercapainya
output pelayanan yang Kartasasmita (1995) Pelaksanaan pembangunan yang tidak sesuai
maksimal, masih terdapat dengan rencana dapat disebabkan karena :
• Ada hambatan yang tidak diketahui atau diperhitungkan pada
berbagai keluhan dari
waktu perencanaan,
masyarakat dan program • Ada perkembangan keadaan yang tidak dapat diantisipasi pada
yang telah direncanakan tahap perencaaan,
belum sepenuhnya • Realisasi dari perkiraan yang berbeda dari perencanaan dan
terlaksana. • Atau memang karena perencanaannya yang keliru.
Apa sajakah faktor penghambat dan
pendukung dalam perencanaan
pelayanan administrasi
kependudukan dalam meningkatkan
tata kelola pemerintahan pada Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
di Kabupaten Pasangkayu?
Bagaimanakah perencanaan
pelayanan administrasi
kependudukan dalam meningkatkan
tata kelola pemerintahan pada Dinas Bagaimanakah alternatif
Kependudukan dan Pencatatan Sipil perencanaan pelayanan dalam
di Kabupaten Pasangkayu? meningkatkan tata kelola
pemerintahan pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
di Kabupaten Pasangkayu?

Rumusan
Masalah
Teori Perencanaan Teori Tata Kelola/Governance
Pengertian Perencanaan Konsep governance yang mengenalkan perlunya keterlibatan para
Conyer (1991 : 5) pemangku kepentingan dalam penyelesaian masalah dan kebutuhan
publik telah memperkuat argumentasi untuk melibatkan institusi di luar
Perencanaan melibatkan hal-hal yang menyangkut pengambilan pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
keputusan atau pilihan mengenai bagaimana memanfaatkan
sumber daya yang ada semaksimal mungkin guna mencapai (Dwiyanto : 2015)
tujuan-tujuan tertentu atau kenyataan-kenyataan yang ada di
masa depan.
Prinsip-prinsip dalam Good
Langkah-langkah Perencanaan
Governance
Abe (2005)
• Penyelidikan •

Partisipasi Masyarakat
Perumusan Masalah
• Identifikasi Daya Dukung • Supremasi hukum
• Perumusan tujuan • Transparansi
• Menentapkan Langkah-Langkah •

Peduli Stakeholders
Anggaran
• Berorientasi konsensus
Perencanaan yang baik membutuhkan beberapa faktor
Widjaya (1987)
• Kesetaraan
• Rencana yang disusun, hendaknya dilakukan oleh tenaga yang • Efektifitas dan Efisiensi
mengetahui teknik perencanaan • Akuntabilitas
• Orang yang membuat rencana harus mendalami tujuan organisasi • Visi Strategis
• Data dan informasi serta ide-ide relevan sebagai pendukung
rencana
• Rencana disusun oleh orang yang mengetahui permasalahan serta
mampu melihat ke depan
Faktor Pendukung dan
Penghambat

Belum dapat menjawab


kebutuhan pelayanan
masyarakat
Konsep teori:

• Perencanaan Perumusan
Perencanaan Alternatif
• Pelayanan publik
Pelayanan Administrasi perencanaan

Tidak adaa sinergi antara


• Governance Yang Baik 
Sumber Daya
perencanaan dan
keadaan yang
Perencana
terbatas  
sebenarnya

Masalah
Perencanaan
Pelayanan Peningkatan tata kelola
pemerintahan pada
pelayanan publik

Kerangka Berfikir

Belum dapat menjawab Tidak sejalan


Fokus Penelitian
Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Sumber Data
1. Perencanaan Pelayanan
Penelitian ini Penelitian ini - Wawancara Administrasi Kependudukan
dilaksanakan di Dinas merupakan - Observasi a. Stakeholders Perencanaan
Kependudukan dan deskriptif dengan b. Proses Perencanaan
- Dokumen • Penyelidikan
Pencatatan sipil menggunakan • Perumusan Masalah
Kabupaten Pasangkayu metode penelitian • Identifikasi sumber daya
Provinsi Sulawesi kualitatif. pendukung
• Perumusan tujuan
Barat. • Menetapkan Langkah-langkah
• Anggaran
2. Faktor penghambat dan
pendukung perencanaan Pelayanan
Administrsi Kependudukan
3. Rekomendasi alternatif
perencanaan pelayanan dalam
meningkatkan tata kelola
pemerintahan (Governance).
HASIL DAN PEMBAHASAN
(Fokus ke-1) No Jabatan Diklat Perencanaan

1 Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tidak

Stakeholders Perencanaan 2 Sekretaris Tidak

Stakeholders perencana di Disdukcapil 3 Kepala Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil Tidak


memiliki beberapa permasalahan yang
4 Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Tidak
berkaitan dengan kualitas dan kuantitas
stakeholders perencana serta kerjasama dan Kepala Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi
5 Tidak
komunikasi stakeholders perencana tersebut. Pelayanan

Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi


Para stakeholders perencana belum pernah 6 Tidak
Kependudukan
mengikuti diklat perencanaan.
Kepala Seksi Pengolahan dan Penyajian Data
7 Tidak
Kependudukan
Dalam perumusan perencanaan, tidak ada
rapat atau diskusi bersama semua Kepala Seksi Perubahan Status Anak, Kewarganegaraan
8 Tidak
dan Kematian
stakeholders perencanaan yang terkait.
9 Kepala Seksi Pendataan Penduduk Tidak
Tidak adanya tenaga fungsional perencana
pada Disdukcapil 10 Kepala Seksi Kerjasama Tidak

Kepala Seksi Tata Kelola dan SDM, Teknologi, Informasi


11 Tidak
dan Komunikasi

12 Kepala Subbagian Perencanaan Tidak

13 Kepala Seksi Kelahiran Tidak


(Fokus ke-1) Proses

Alexander Abe (2005) menetapkan langkah-langkah


perencanaan. Disdukcapil telah melakukan upaya pada masing-
Anggaran
masing langkah namun belum maksimal.
Menetapkan
langkah-langkah

Perumusan tujuan
Identifikasi
Daya Dukung
Perumusan
Masalah

Penyelidikan
(Fokus ke-1) Proses

1 Penyelidikan
• Dilakukan upaya observasi melalui pelayanan keliling
• Kurangnya keterlibatan masyarakat karena intensitas diskusi yang sangat kurang dan
juga tidak adanya wadah untuk menyampaikan pendapat masyarakat.
• Kurangnya kerjasama dan peran aktif Desa/Kelurahan dan Kecamatan

2 Perumusan Masalah
• Perumusan masalah yang dilakukan oleh Disdukcapil diperoleh dari beberapa
sumber yakni :
1. Hasil Observasi kepada masyarakat dengan memanfaatkan pelayanan keliling
2. Data yang tersedia pada Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)
3. Analisis SWOT yang dilakukan pada tahun 2016 yang tercantum pada Renstra
Disdukcapil tahun 2016-2021.
• Ketiga sumber tersebut belum efektif dalam menggambarkan permasalahan yang
dihadapi masyarakat
3 Identifikasi Daya Dukung
• Penambahan sarana prasarana serta Peningkatan sumber daya aparatur pelayanan telah termuat
dalam kebijakan pada perencanaan Disdukcapil, namun belum efektif dalam pengidentifikasiannya
karena belum mampu secara tuntas mendorong tercapainya tujuan pelayanan.
• Pada perencanaan tahunan (2017,2018 dan 2019) kegiatan peningkatan sarpras hanya berkisar pada
pemeliharaan mobil jabatan, kendaraan dinas dan gedung kantor, namun untuk hal spesifik seperti
peralatan yang berkaitan dengan pelayanan belum dilakukan
• identifikasi pada SDM dilakukan dengan lebih cenderung pada kuantitas namun tidak pada kualitas
• identifikasi pada sarana prasarana tidak dilakukan secara mendalam dan konsisten sehingga
pelaksanaan kinerja masih terhambat, selain itu terdapat sarana yang belum bersifat prioritas
dibanding kebutuhan lainnya

4 Perumusan Tujuan
• Disdukcapil melalui tahapan perumusan tujuan dengan mengacu pada RPJMD Kabupaten
Pasangkayu sehingga terdpat korelasi antara perumusan tujuan Disdukcapil dengan visi
dan misi yang tercantum Dalam RPJMD
• Dasar perumusan tujuan juga melihat pada perumusan masalah yang telah dilakukan
pada tahap sebelumnya
5 Menetapkan Langkah-Langkah
• Dasar penetapan langkah-langkah pada perencanaan Disdukcapil yakni permasalahan yang
ada, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya yang diwujudkan dalam
penyusunan strategi dan kebijakan yang selanjutnya dijabarkan melalui program dan
kegiatan
• Penetapan langkah yang dilakukan oleh Disdukcapil belum secara kompleks menyelesaikan
persoalan yang sedang dihadapi
• Terdapat beberapa hal yang menjadi tuntutan dari perubahan lingkungan namun belum
dilakukan pada penetapan langkah-langkah seperti keterlibatan masyarakat, pelayanan go-
digital, peningkatan sarana prasarana dan peningkatan kualitas SDM

6 Anggaran
• Permasalahan utama yang dialami aktor perencana Disdukcapil dalam hal anggaran yakni
terbatasnya anggaran yang tersedia sehingga terdapat beberapa kegiatan yang sampai saat
ini belum dapat dilakukan meskipun merupakan kebutuhan pelayanan.
• Dalam hal menentukan alokasi anggaran, keterlibatan aktor perencana masih belum efektif,
hal ini dikarenakan tidak adanya diskusi yang dilakukan ketika menyusun anggaran dan
penetuan skala prioritas kegiatan yang ada.
(Fokus ke-2) Faktor Pendukung dan Penghambat
Perencanaan Pelayanan Administrasi Kependudukan

Faktor
Faktor Penghamba
Pendukung t
Sistem yang SDM
digunakan Perencana

Perkembangan
ilmu dan Pendanaan
teknologi

Pendekatan
kepada
masyarakat
(Fokus ke-3) Alternatif Perencanaan Pelayanan Administrasi Kependudukan
N0 Stakeholder KONTRIBUSI PERAN DIHARAPKAN
Kesadaran untuk melengkapi dokumen
1 Masyarakat Pengguna Layanan yang sadar akan hak dan kewajiban kependudukan nya
kependudukan
2 DPRD Koordinasi dan kerjasama Mendengarkan dan Menyampaikan keluhan masyarakat
3 Kecamatan Koordinasi dan kerjasama Perpanjangan tangan Disdukcapil dengan mendukung gerakan sadar adminduk dimulai dari tingkat bawah

4 Desa/Kel. Koordinasi dan kerjasama Perpanjangan tangan Disdukcapil dengan mendukung gerakan sadar adminduk dimulai dari tingkat bawah
Tokoh Masyarakat,
5 Koordinasi dan kerjasama Perpanjangan tangan Disdukcapil dengan mendukung gerakan sadar adminduk dimulai dari tingkat bawah
RT/RW
6 BAPPEDA Pemanfaatan data Kerjasama dalam meningkatkan kepemilikan dokumen kependudukan masyarakat

7 KPU Pemanfaatan Data Tidak hanya pemanfaatan data namun ikut membantu mengkoordinir kepemilikan dokumen kependudukan masyarakat

Tidak hanya pemanfaatan data namun ikut membantu sosialisasi kepada masyarakat berkaitan dengan kepemilikan
8 BPJS Pemanfaatan Data
dokumen kependudukan sebagai persyaratan utama BPJS

Tidak hanya pemanfaatan data namun ikut membantu sosialisasi kepada masyarakat berkaitan dengan ktp-el sebagai
9 BANK Pemanfaatan Data
persyaratan utama pembuatan rekening bank dan hal lainnya

ikut membantu sosialisasi kepada masyarakat berkaitan dengan dokumen kependudukan sebagai persyaratan utama
10 Kantor Imigrasi Pemanfaatan Data
pembuatan paspor
11 Kantor Urusan Agama Pemanfaatan Data Sosialisasi kepada masyarakat berkaitan dengan dokumen kependudukan sebagai persyaratan utama pendaftaran nikah

12 LSM Koordinasi dan Kerjasama Kerjasama dan mengajak dalam meningkatkan kepemilikan dokumen kependudukan masyarakat

13 Kepolisian Koordinasi dan kerjasama Sosialisasi kepada masyarakat berkaitan dengan pentingnya kepemilikan dokumen kependudukan
Pemanfaatan data, koordinasi dan
14 Dinas Kesehatan Membantu dalam pelayanan kepemilikan akta kelahiran, mendukung kepemilikan dokumen kependudukan masyarakat
kerjasama
15 Dinas Pendidikan Koordinasi dan Kerjasama Membantu dalam pendataan Kartu identitas Anak (KIA) dan pemenuhan kepemilikan ktp-el
Alternatif Perencanaan Pelayanan Administrasi Kependudukan
• Partisipasi
• Supremasi Hukum Perencanaan Pelayanan Administrasi
• Transparansi Kependudukan
• Peduli Perencanaan pelayanan
Stakeholder administrasi kependudukan pada
• Berorientasi Disdukcapil dilandasi oleh prinsip-
Konsensus Governance prinsip good governance yang
• Kesetaraan
• Efektifitas dan   terdiri dari partisipasi, supremasi
Efisiensi hukum, transparansi, peduli
Stakeholders
• Akuntabilitas stakeholder, berorientasi
• Visi Strategis   konsensus, kesetaraan,
efektifitas dan efisiensi,
akuntabilitas serta visi strategis.
Masyarakat Pemerintah Swasta Selain itu perencanaan
      pelayanan hendaknya mampu
Tokoh Masyarakat Desa / Kelurahan Perusahaan meningkatkan adanya tata
LSM Kecamatan pemerintahan yang baik atau
DPRD  
RT/RW governance dengan melibatkan
 
Bappeda
KPU para stakeholder tidak hanya
  BPJS pemerintah saja namun juga
Dinas Kesehatan masyarakat dan swasta
Dinas Pendidikan
Bank
Kantor Imigrasi
Kantor Urusan Agama
Kepolisian
 
KESIMPULAN
Perencanaan pelayanan administrasi kependudukan pada Disdukcapil Kabupaten Pasangkayu belum berjalan secara
optimal. Stakeholders Perencanaan pada Disdukcapil belum mencukupi baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Selain itu,
dalam proses perencanaan pelayanan tidak sepenuhnya dilakukan secara maksimal masih terdapat kekurangan dan
hambatan dalam tahapan proses perencanaan yang dilakuka, seperti kurangnya keterlibatan masyarakat dan stakeholders
lainnya, sumber data dalam perumusan masalah belum mencakup keseluruhan kondisi masyarakat, proses penetapan
langkah-langkah dalam perencanaan yang belum mencakup tuntutan dari perubahan lingkungan , kurangnya identifikasi
daya dukung dalam perencanaan dan kurangnya alokasi pendanaan.

Faktor pendukung dalam perencanaan pelayanan administrasi kependudukan yakni pelaksanaan perencanaan pelayanan
didukung oleh peraturan-peraturan yang ada sehingga ada pedoman yang dijadikan acuan baik aturan terkait perencanaan
maupun pelayanan dan adanya perkembangan ilmu dan teknologi. Disisi lain terdapat hal-hal yang menghambat
diantaranya Disdukcapil kekurangan sumber daya manusia perencana, adanya keterbatasan anggaran yang berbanding
terbalik dengan besarnya kebutuhan pelayanan yang ada, dan pendekatan kepada masyarakat yang masih kurang optimal.

Rekomendasi konsep perencanaan pelayanan yakni memasukkan prinsip governance yang melibatkan para stakeholders
dan tentunya ditunjang dengan penataan administrasi kependudukan yang baik dan daya dukung yang memadai pula.
Perencanaan pelayanan administrasi kependudukan dilandasi oleh prinsip-prinsip good governance . Selain itu
perencanaan pelayanan hendaknya mampu meningkatkan adanya tata pemerintahan yang baik atau governance dengan
melibatkan para stakeholder tidak hanya pemerintah saja namun juga masyarakat dan swasta.
Para stakeholders perencana Disdukcapil secara aktif mencari informasi dan melibatkan diri dalam
diklat-diklat perencanaan yang setiap tahun dilaksanakan salah satunya oleh Bappenas. Mengusulkan
pengadaan tenaga fungsional perencana agar dapat mengisi kekosongan pada bagian perencanaan dan
meningkatkan intensitas pertemuan bagi para stakeholders perencana terutama jika saat perumusan
perencanaan.

Menghadirkan perwakilan masyarakat dan stakeholders lainnya dalam proses penyusunan perencanaan.
Melakukan kajian yang mendalam terkait kondisi masyarakat, kebutuhan dokumen kependudukan
masyarakat setiap wilayah dan jika perlu dilakukan pemetaan kondisi masyarakat yang mudah maupun
tidak mudah menjangkau hak kependudukannya, sehingga lebih mudah dimasukkan dalam perencanaan
SARAN pelayanan.

Membentuk kembali kerjasama Disdukcapil, Desa/ Kelurahan dan Kecamatan yang turut mengumpulkan
dan menjaring berkas kelengkapan dokumen kependudukan masyarakat serta persoalan-persoalan yang
dihadapi masyarakat secara kolektif.

Memasukkan prinsip-prinsip Good Governance dalam penyusunan perencanaan pelayanan sehingga


perencanaan yang ada menghasilkan keputusan yang betul-betul mencerminkan kebutuhan masyarakat,
selain itu perencanaan yang melibatkan stakeholder di dalamnya mampu meningkatkan tata kelola
pemerintahan yang sesuai dengan sasaran dan tujuan daerah yang tercantum dalam Perencanaan
Daerah Kabupaten Pasangkayu.

Anda mungkin juga menyukai