Anda di halaman 1dari 2

Berdasarkan gambar diatas, hambatan komunikasi yang terjadi karena anak merasa kemandirian dan

privasinya terusik

Semakin besar, anak semakin mandiri dan butuh lebih banyak privasi. Itulah kenapa konflik
emosional saat berkomunikasi bisa terjadi saat orang tua membuat batasan dan aturan yang
mengusik kemandirian dan privasinya.

Misalnya saja saat orang tua memadati jadwal Si anak dengan aktivitas yang tidak sesuai dengan
minatnya, sering membaca buku harian atau pesan pribadinya, atau melarangnya untuk dekat
dengan teman tertentu tanpa alasan jelas.

Jangan membantah!” atau “Pokoknya tidak boleh!” biasanya jadi jurus pamungkas orang tua untuk
menegaskan wewenangnya. Namun tanpa disadari, kalimat tadi memberikan pesan kalau pendapat
dan perasaan anak tidak penting bagi orang tua.

Selain membuat anak merasa kecewa dan tidak dipercaya, kendala komunikasi antara orang tua dan
anak ini juga tidak jarang menimbulkan luka emosional yang terbawa hingga dewasa nanti.
Berdasarkan gambar diatas, hambatan komunikasi yang terjadi karena ketergantungan media
internet

Hasil penelitian menunjukan bahwa pandangan orang tua terhadap penggunaan gadget untuk anak
terdapat pendapat positif dan pendapat negatif. Adapun upaya orang tua untuk mencegah
ketergantungan anak terhadap penggunaan gadget meliputi: 1) Bersikap tegas dengan melarang
anak apabila sudah bermain terlalu lama; 2) tidak mencontohkan menggunakan gadget di depan
anak sehingga harus bersembunyi saat menggunakan gadget; 3) mengajak anak untuk bermain
diluar dan berinteraksi dengan tetangga dan mengalihkan perhatiannya dengan kegiatan lain; 4)
memasukan anak kesekolah agar mengurangi frekuensi anak menggunakan gadget; 5)
memberhentikan akses wifi dirumah. Adapun pihak yang membantu dalam pencegahan yaitu dari
pihak keluarga yang membantu mengingatkan.

Dapus:

Chusna, Puji Asmaul. 2017. Pengaruh Gadget pada Perkembangan Karakter Anak. Jurnal. Vol. 17, No.
2, November 2017

Anda mungkin juga menyukai