Makalah Bagi Hasil
Makalah Bagi Hasil
Oleh: Kelompok 4
1. Muhammad Afrinda
2. Rahma Aida
3. Lili Avita
4. Gita Ariska
5. Febi Eka Purnama
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan
karunia Nya kami dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “Bagi Hasil Dalam
Perbankan Syariah Dan Metode Perhitungan Bagi Hasil.”
Penyusunan makalah ini bertujuan sebagai penunjang mata kuliah Akuntansi Bank
Syariah. Di dalam pembuatan makalah ini ada referensi yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini, sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini mungkin banyak terdapat
kesalahan-kesalahan. Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan
memohon pemakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami
buat kurang tepat.
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
A. Bagi Hasil Dalam Perbankan Syariah.............................................................................2
B. Tahapan Perhitungan Bagi Hasil.....................................................................................2
C. Prinsip Perhitungan Bagi Hasil.......................................................................................3
D. Menghitung Jumlah Pendapatan Yang Dibagi Hasil......................................................4
BAB III PENUTUP....................................................................................................................8
A. Kesimpulan.....................................................................................................................8
B. Saran................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pembahasan kali ini akan mempelajari terkait perhitungan bagi hasil
dalam pandangan perbankan syariah, maka penting nya hal ini untuk dipelajari
mengingat bahwa dalam lembaga keuangan pasti mengenal dan harus memahami
terkait perhitungan bagi hasil dalam konsep islam, yang mana dalam isi pembahasan
akan menarik sekali yang akan dibahas diantaranya terkait tahapan bagi hasil, prinsip
perhitungan bagi hasil, menghitung jumlah pendapatan yang dibagi hasil. Dan
bagaimana menentukan hak bagi hasil untuk bank dan nasabah.
Maka hal-hal tersebut sangatlah penting untuk dipelajari khususnya kita
sebagai mahasiswa yang dalam hal ini dituntut untuk bisa memahami berbagai hal
dalam akademik maupun non akademik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa tahapan perhitungan bagi hasil?
2. Bagaimana prinsip perhitungan bagi hasil ?
3. Bagaimana menghitung jumlah pendapatan yang dibagi hasil ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
7. Menetapkan besarnya pendapatan yang diperoleh untuk dibagi hasil antara
pemilik dana (nasabah) dengan pengelola (bank syariah).
3
diperoleh dari pengelola dana, yaitu pendapatan usaha sebelum dikurangi
dengan biaya usaha untuk memperoleh pendapatan tersebut.
Prinsip revenue sharing diterapkan berdasarkan pendapat dari Syafi'i
yang mengatakan bahwa mudharib tidak boleh menggunakan harta
mudharabah sebagai biaya baik dalam keadaan menetap maupun bepergian
(diperjalanan) karena mudharib telah mendapatkan bagian keuntungan maka ia
tidak berhak mendapatkan sesuatu (nafkah) dari harta itu yang pada akhirnya
ia akan mendapat yang lebih besar dari bagian shahibul maal. Sedangkan,
untuk profit sharing, mudharib dapat membelanjakan harta mudharabah hanya
bila perdagangannya itu diperjalanan saja baik itu berupa biaya makan,
minum, pakaian dan sebagainya. Hambali mengatakan bahwa mudharib boleh
menafkahkan sebagian dari harta mudharabah baik dalam keadaan menetap
atau bepergian dengan ijin shahibul maal, tetapi besarnya nafkah yang boleh
digunakan adalah nafkah yang telah dikenal (menurut kebiasaan) para
pedagang dan tidak boros.
Dengan prinsip revenue sharing pendapatan yang digunakan untuk
diperhitungkan dalam perhitungan bagi hasil adalah pendapatan bruto yang
terdiri atas pendapatan bagi hasil yang diterima dari bagi hasil investasi
pembiayaan, pendapatan margin murabahah (penjualan setelah dikurangi
harga pokok), pendapatan ijarah bersih setelah dikurangi biaya-biaya
operasional sewa aset yang bersangkutan dan pendapatan bersih lainnya,
sedangkan dengan prinsip profit sharing pendapatan yang menjadi dasar
perhitungan bagi hasil dengan prinsip revenue sharing harus dikurangi lagi
dengan biaya operasional rutin bank, sehingga diperoleh laba bersih. Laba
bersih inilah yang digunakan sebagai dasar perhitungan bagi hasil.
4
b) Jumlah hari yang dihitung dalam satu bulan adalah sesuai hitungan
kalender.
Berikut contoh perhitungan saldo rata-rata harian:
Dari buku tabungan ini kemudian dihitung saldo rata-rata harian per
bulan, sebagai berikut:
Tgl 01/10/2019 s.d Tgl 01/10/2019 = 1 hari x 575.000 = 575.000
Tgl 02/10/2019 s.d Tgl 09/10/2019 = 8 hari x 450.000 = 1.000.000
Tgl 10/10/2019 s.d Tgl 14/10/2019 = 4 hari x 700.000 = 2.800.000
Tgl 15/10/2019 s.d Tgl 20/10/2019 = 5 hari x 600.000 = 3.000.000
Tgl 21/10/2019 s.d Tgl 31/10/2019 = 11 hari x 400.000 = 4.400.000
Jumlah 31 hari =11.775.000,-
Sehingga saldo rata-rata harian = 11.775.000,- : 31 = 379.839,-
SRR N
Bagi Hasil = ¿ 1000 x 100 x Hi−1000
Dimana :
SRR : Saldo rata-rata
N : Nisbah
Hi-1000 : Hasil investasi dari setiap seribu rupiah yang dihasilkan4
Contoh perhitungan:
Jika si Fulan membuka deposito 1 bulan sebesar Rp.10.000.000 pada bulan
Mei, dengan besar nisbah 50%. Hi-1000 pada bulan Mei 7.87, maka besar
bagi hasil yang akan diterima adalah sebesar?
10.000.000
Bagi Hasil = x 7.87 x 50 %
1000
4
Wiroso, Penghimpunan Dana dan Hasil Usaha Bank Syariah, (Jakarta : Grasindo, 2005), hal. 165-166
5
= Rp. 39.350 (potong pajak 20%)
= Rp. 31.480 (Bagi Hasil Nett yang diterima)
Contoh perhitungan:
Pak Sarman saldo rata-rata tabungan bulan agustus 2013 Rp 1.000.000,-,
perbandingan bagi hasil (nisbah) antara Bank dan Nasabah 85:15, saldo
rata-rata tabungan seluruh nasabah pada agustus 2013 Rp. 2.000.000.000,-,
pendapatan bank yang dibagihasilkan untuk nasabah tabungan Rp.
200.000.000,-. Berapakah jumlah bagi hasil yang diterima?
Rp . 1.000 .000
x Rp. 2.00.000.000,- x 15 % = Rp. 15.000,-
Rp . 2. 000.000 .000
Maka, bagi hasil yang diterima Pak Sarman sebesar Rp. 15.000,;
6
DPK A Rp. 90.000.000
DPK yang dapat disalurkan pada B Rp. 85.500.000
pembiayaan
Pembiayaan yang disalurkan C Rp. 100.000.000
Dana Bank Rp. 14.500.000
Pendapatan dari penyaluran pembiayaan D Rp. 1.500.000
Pendapatan bagi setiap Rp. 1000 DPK E Rp. 14,25
Untuk mencari hasil dari pendapatan bagi setiap Rp. 1000 DPK yaitu
B I
E= x D x x 100 0
C A
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bank syariah mempunyai peran penting untuk mengelola dana yang telah
dihimpun dari pemilik dana (shahibul maal), sehingga pendapatan yang dihasilkan
oleh bank syariah dalam mengelola dana mudharabah sangat tergantung pada
keahlian, kehati-hatian, dan profesionalitas dari bank syariah. Bagi hasil dalam
penghimpunan dana (funding) yang diberikan kepada pemilik dana (shahibul maal)
sangat berpengaruh terhadap pendapatan yang dihasilkan oleh bank syariah dalam
mengelola dana dengan akad bagi hasil (mudharabah).
Metode yang dipakai dalam menghitung bagi hasil untuk penyimpan dana di
bank syariah yaitu menghitung saldo rata-rata harian nasabah, menggunakan
perhitungan hasil investasi per seribu dan menggunakan perhitungan bagi hasil
berdasarkan saldo rata-rata harian seluruh simpanan dan pendapatan distribusi sejenis.
B. Saran
Dalam menghitung hasil pendapatan bagi hasil dengan nasabah harus sesuai
dengan ketentuan yang telah disepakati. Sebagai nasabah harus tau berapa persen dia
mendapat keuntungannya supaya tidak terjadi kesalahan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Wiroso. 2005.Penghimpunan Dana dan Hasil Usaha Bank Syariah. Jakarta : Grasindo