tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan disertai ancaman atau kekerasan. Faktor penyebab
konflik sosial di antaranya karena adanya perbedaan keyakinan dan pendirian, perbedaan kebudayaan
antarkelompok masyarakat, perbedaan kepentingan antarindividu/ kelompok, kesenjangan sosial
mengenai tingkat kesejahteraan, dan ketidaksiapan masyarakat menerima perubahan sosial.
- Secara umum, pendekatan konflik mempunyai tiga perkiraan utama dalam memandang sistem sosial,
yaitu :
1). Kompetisi, kompetisi memperebutkan sumberdaya langka (uang, waktu luang, kekuasaan, pengaruh)
merupakan jantung dari semua relasi sosial. Kompetisi ialah ciri utama dari relasi sosial, bukan
konsensus.
2.Ketimpangan Struktural, ketimpangan kekuasaan dan pendapatan (reward) ialah inheren (melekat) di
dalam setiap struktur sosial. Individu atau kelompok yang memperoleh posisi diuntungkan lantaran
mendominasi sumberdaya langka selalu cenderung mempertahankannya, sementara pihak selain
mereka berupaya merebutnya.
3.Perubahan Sosial, perubahan sosial muncul sebagai konsekuensi logis dari konflik antara kepentingan-
kepentingan yang bersaing dalam mana hal ini berbeda dengan pendekatan struktural-fungsional yang
memandang proses adaptasi-lah yang menjadikan perubahan sosial.
Dalam perkembangannya, pendekatan konflik tidak lagi memandang cara produksi ekonomi sebagai
mono sumber konflik. Pendekatan konflik yang lebih baru ini dicontohkan oleh pendekatan konflik-
gender dan pendekatan konflik-rasial.
Sumber :
Inisiasi tuton sesi 3
“Pendekatan Sistem Sosial dan Struktur Majemuk Masyarakat Indonesia”