Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

KELOMPOK 3 :
1. Angga Ronaldo Muskanan (2206030013)
2. Andre Namah (2206030049)
3. Badri S.R. Maleng(2206030094)
4. Diorrani Simma’ Katemba (2206030046)
5. Aprilian S.C Mau (2206030063)
6. Claudio Alves talalab (2206030022)
7. Dominika K. S. Weking (2206030026)
8. Alexandro Anggi Nino (2206030044)
9. Dave Smith Brown Antonio Modjo (2206030089)

TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Segala negara-negara didunia ini pasti mempunyai suatu landasan atau dasar yang kita
kenal dengan Ideologi. Sebab ideolgi ialah ialah dasar atau ide atau citacita negara hal yang
demikian untuk kian berkembang dan maju.Presiden dalam memimpin
bangsa Indonesia ia tidak dapat mengandal visi dan misinya sendiri untuk menempuh
cita-cita bangsa, oleh sebab itu wajib mempunyai suatu dasar atau landasan yang dapat
dijadikan sebagai patokan. Ideologi negara Indonesia ialah Pancasila, pancasila
bukan Ideologi negara bagi beberapa atau daerah-daerah tertentu saja melainkan
menyuluruh, sekali-sekali perbedaan pendapat dalam mengartikan dasar negara maka
terjadilah bentrokan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pancasila dan ideologi?
2. Penertian pancasila Pancasila sebagai ideologi!
3. Jelaskan fungsi dan makna Pancasila sebagai ideologi!
4. Jelaskan nilai Pancasila sebagai ideologi!
5. Jelaskan perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi yang lainnya!
6. Sebutkan faktor-faktor yang mendasari pancasila dipilih sebagai ideologi!

C. Tujuan
1. Memenuhi tugas Pendidikan pancasila yan di berikan oleh dosen
2. Untuk mengetahui makna pancasila sebagai ideologi
3. Untuk mengetahui penerapan pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila dan Ideolgi


Pancasila merupakan ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia. Nama
ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau
asas. Pancasila merupakan ikhtisar dan pedoman kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi semua rakyat Indonesia.Lima sendi utama penyusun Pancasila merupakan
Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan berbudi pekerti, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi semua rakyat Indonesia, dan
tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-Undang Dasar
1945.Sedangkan terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang
berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila
Adapun pengertian ideologi sebagai berikut:
1. Pengertian Terminologis
Perkataan “Ideologi” berasal dari kata “ Idea. Yang berarti cita-cita, keinginan, harapan.
Dan “Logos/Logis yang berarti Teori, Ilmu, Dalil, Azas Pendapat, Keyakinan,
Pandangan Hidup dan Sebagainya. (Adi Negara 1946:168: Poerwadharmintha 1974:
369).
Jadi secara terminologis Ideologi berarti “ Teori atau Pengetahuan yang mempelajari
tentang cita-cita atau Pandangan Hidup suatu Bangsa dan atau Negara.
2. Pengertian Ilmiah
 Filsafat hidup membentuk ide-ide dasar mengenai segala aspek kehidupan
manusia dalam lingkup bangsa. Kesatuan yang bulat dan utuh dari ide-ide dasar
tersebut, secara ketatanegaraan disebut Ideologi. Dengan demikian Ideologi
merupakan kelanjutan dari pandangan hidup. (Prof. Padmo Wahyono).
 Ideologi adalah Sistem gagasan, Keyakinan dan sikap yang mendasari cara
hidup suatu kelompok, kelas atau mesyarakat khusus. Ideologi pada umumnya
mewujudkan pandangan khas terhadap pentingnya kerjasama antar manusia,
tujuan usaha manusia dalam kerja, hubungan manusia dengan kekuasaan, bagi
penguasa, tingkat kesejahteraan antara manusia. Ideologi sering diartikan
sebagai ilmu tentang cita-cita gagasan atau buah pikiran. Sering pula diartikan
sebagai: Kesatuan gagasan-gagasan dasar yang disusun secara sistematis dan
ianggap menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya.baik indivdu maupun
social. (Soeprapto 1995.5).
 Ideologi adalah “ Suatu pandangan atau system nilai yang menyeluruh dan
mendalam tentang bagimana cara yang sebaiknya yaitu secara moral yang
dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi
kehidupan duniawi. (Alfian 1989.6).
 Bahwa Pancasila sebagai Ideologi dari Negara Republik Indonesia,
mengandung prinsip-prinsip nilai, keyakinan, azas dan gagasan dasar yang
terjabar lebih lanjut dalam pola piker, sikap, perilaku dan Pribadi bangsa.
Pancasila sebagi Ideologi bersifat khas/spesifik tercermin dan terlahir dalam
segala aspek hidup dan kehidupan manusia, masyarakat, Bangsa dan Negara
Republik Indonesia. (Prof. Notonegoro).

B. Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi

Pancasila sebagai ideologi berarti Pancasila adalah landasan/inspirasi/gagasan yang


fundamental dalam cara kerja penyelenggaraan tata pemerintahan suatu negara,
memegang bagaimana suatu sistem itu dilaksanakan.visi atau arah dari kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia adalah terwujudnya kehidupan yang menjunjung
tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, persatuan , kerakyatan serta nilai keadilan. visi
atau arah dari kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia adalah terwujudnya
kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, persatuan ,
kerakyatan serta nilai keadilan. seluruh warga negara Indonesia menghasilkan pancasila
sebagai dasar sistem kenegaraan. seluruh warga negara Indonesia menghasilkan
pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan
Hubungan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah bahwa nilai-nilai yang
terkandung dalam ideologi Pancasila itu menjadi cita-cita normatif bagi
penyelenggaraan bernegara. Dengan kata lain, visi atau arah dari penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia adalah terwujudnya kehidupan yang ber-
Ketuhanan, yang ber-Kemanusiaan, yang ber-Persatuan, yang ber-Kerakyatan, dan
yang ber-Keadilan.

C. Fungsi dan Makna

Makna Pancasila sebagai Ideologi


1. Sebagai cita-cita negara Ideologi Pancasila sebagai cita – cita negara berarti
bahwa nilai – nilai dalam Pancasila diimplementasikan sebagai tujuan atau cita –
cita dari penyelenggaraan pemerintahan negara. Secara luas dapat diartikan
bahwa nilai – nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila menjadi visi atau
arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Visi atau arah
yang dimaksud adalah terwujudnya kehidupan yang berdasar Ketuhanan Yang
Maha Esa, berperi kemanusiaan, menjunjung tinggi persatuan, pro rakyat, serta
adil dan makmur. Dengan begitu, sudah sewajarnya apabila Pancasila diamalkan
dalam seluruh aspek kehidupan. Akan tetapi, contoh yang paling menggambarkan
makna Pancasila sebagai ideologi negara adalah dengan mengamalkan nilai
Pancasila di bidang politik. Contoh penerapan nilai–nilai pancasila dalam bidang
politik ada banyak sekali bentuknya. Sebagai contoh, pemilihan umum yang
dilakukan secara langsung, sebagai perwujudan dari sila ke-empat.Dan juga,
penetapan kebijakan – kebijakan yang lebih mementingkan kepentingan rakyat
dari pada kepentingan pribadi atau golongan. Hal itu sesuai dengan Pancasila sila
kelima.
2. Sebagai nilai integratif bangsa dan negara Pancasila sebagai ideologi negara yang
diwujudkan dalam nilai integratif bangsa dan negara membuat Pancasila menjadi
sarana untuk menyatukan perbedaan bangsa Indonesia.
3. Disitulah makna dari Pancasila sebagai ideologi negara memegang peran yang
penting untuk persatuan dan kesatuan. Sebagai wujud nilai bersama yang menjadi
pemecah konflik atau penyetara kesenjangan.

Pandangan para ahli mengenai makna dari pancasila sebagai ideologi Beberapa
negarawan juga mengungkapkan makna Pancasila sebagai ideologi negara menurut
pandangan mereka:
1. Seperti yang disampaikan oleh mantan Presiden pertama Indonesia, Soekarno,
bahwa Pancasila adalah asas bersama yang mambu membuat semua kelompok
masyarakat di Indonesia ini bersatu dan menerima asas tersebut.
2. Selain itu, Adnan Buyung Nasution pada tahun 1995 ,mengemukakan bahwa telah
terjadi perubahan fungsi asli Pancasila. Walaupun mendapat julukan sebagai
filsafat atau buah piker yang mendalam, Pancasila sebenarnya dimaksudkan
sebagai sarana demokrasi bagi seluruh warga negara Indonesia. Dalam
perkembangannya, Pancasila menjadi ideologi yang unik hanya dimiliki oleh
Indonesia, dan berbeda dari ideologi yang lainnya.
3. Negarawan Notonegoro mengungkapkan Pancasila sebagai filsafat. Pancasila
adalah ideologi yang kemperhensif, mencapuk semua aspek. Hal tersebut
menggambarkan bahwa Pancasila itu bersifat massif dan bisa diinterpretasikan
dalam berbagai bentuk. Di masa pemerintahan orde baru, bahkan Pancasila
menjadi monopoli politik.

Fungsi Pancasila sebagai Ideologi

1. Mempersatukan bangsa, memelihara dan mengukuhkan persatuan dan kesatuan itu.


Fungsi ini sangatlah penting bagi bangsa Indonesia karena sebagai masyarakat
majemuk sering kali terancam perpecahan.
2. Membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya. Pancasila memberi
gambaran cita-cita bangsa Indonesia sekaligus menjadi sumber motivasi dan tekad
perjuangan mencapai cita-cita, menggerakkan bangsa melaksanakan pembangunan
nasional sebagai pengamalan Pancasila.
3. Memberikan tekad untuk memelihara dan mengembangkan identitas bangsa.
Pancasila memberi gambaran identitas bangsa Indonesia, sekaligus memberi
dorongan bagi nation and character building berdasarkan Pancasila.
4. Menyoroti kenyataan yang ada dan mengkritisi upaya perwujudan cita-cita yang
terkandung dalam Pancasila. Pancasila menjadi ukuran untuk melakukan kritik
mengenai keadaan Bangsa dan Negara.
D. Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Ideologi

Nilai Pancasila sebagai Ideologi


1. Nilai Dasar Artinya sila-sila Pancasila bersifat universal sehingga didalamnya
terkandung cita-cita, tujuan serta nilai-nilai yang baik dan benar. sebuah nilai yang
mendasar yang relatif tetap dan tidak berubah dan ini terdapat dalam isi kelima sila
dalam Pancasila.
2. Nilai Instrumental Artinya Pancasila dapat dijabarkan lebih lanjut secara kreatif
dan dinamis sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan
catatan, nilainilai penjabarannya tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar
Pancasila
3. Nilai Praktis Artinya Pancasila dapat diterapkan secara riil dalam kehidupan
seharihari.perwujudan nilai instrumental dalam bentuk nyata di dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara. Dalam perwujudannya nilai praktis
bersifat abstrak, misalnya saling menghormati, bekerjasama, dan kerukunan antar
sesama.

E. Perbandingan Ideologi Pancasila Dengan ideologi Lain

1. Ideology Liberalisme.
Dari aspek Termonilogi kata Liberalisme berasal dari kata : Liberal, Liberamus, Liberti
dana tau Liberte yang berarti “ Bebas, Merdeka, Tidak Terikat, Kebebasan,
Kemerdekaan lepas dari segala ketergantungan; dan kata Isme yang berarti
Paham/Pandangan hidup/ Ajaran/ Aliran yang menghengdaki / menguninkan
kebebasan/ kemerdekaan individu.
Disamping pengertian secara terminologis kata Leberalisme juga sering diartikan
sebagai :
 Faham yang memperjuangkan kemredekaan dan kebebasan yang mutlak bagi
individu;
 Ajaran yang menghendaki adanya kebebasan atau kemerdekaan berpolitik dari
setiap orang;
 Pandangan yang memperjuangkan kebebasan berusaha bagi setiap orang;
 Aliran/faham yang bertumpu pada kebebasan yang bersifat mutlak asasi.
Pokok –pokok Ajaran Liberalisme.
a. Bahwa Manusia pada hekekatnya adalah mahluk pribadi atau individu. Manusia
dilahirkan dengan sejumlah hak dan kebebasan yang bersiaft mutlak/asasi. Hak dan
kebebasan itu dalam pelaksanaannya tidak boleh dikurangi, diabaikan dan
diganggu-gugat oleh siapapun termasuk pengausa/pemerintah. Pokok pikiran ini
sangat bertentangan dengan Nilai, Norma dan Moral Pancasila dan UUD Tahun
1945 karena :
 Pancasila memandang Manusia tidak hanya sebagai mahluk social tetapi
sekaligus sebagai mahluk social. Karena manusia tidak dapat hidup sendiri
tanpa manusia lain;
 Menurut Pancasila, Manusia tidak hanya dilahirkan bersama dengan sejumlah
hak dan kebebasan saja, melainkan juga dengan segala kewajiban asasi yang
bersifat manunggal;

 Menurut pandangan Pancasila dan UUD tahun 1945, melaksanakan hak tanpa
kewajiban adalah ketidak adilan, tidak berbudaya, tidak beradab. Karena itu
hak dan kewajiban harus dilaksanakan secara berimbang, serasi dan selaras
sesuai dengan cita hukum dan cita moral;
 Melaksanakan hak tanpa kewajiban adalah dictator dan otoriter, sedangkan
melaksanakan kewajiban tanpa hak adalah penjajahan dan perbudakan;
 Hak dan kewajiban tidak dapat di pisahkan dan dilaksanakan dalam kerangka
kepentingan bersama.
b. Liberalisme bertumpu pada Individualisme. Namun dalam praktek Individualisme
menghendaki adanya kapitalisme yakni : pemusatan kekuatan ekonomi Negara dan
pengendalian kepada segelintir individu yang menguasai, memiliki modal, barang
dan atau jasa yang disebut kaum kapitalis/kaum konglomerat. Kaum kapitalis,
kenyataannya turut serta dalam pemerintahan negara, bahkan sangat berpengaruh
besar terhadap kelangsungan Pemerintahan/penguasa suatu negara.
c. Liberalisme memperjuangkan kemerdekaan dan kebebasan individu disatu sisi,
sedangkan disisi lain individualism bertumpu pada Kapitalisme, yang bertujuan
mencari laba/keuntungan sebesar-besarnya dengan menghalalkan segala cara antara
lain : Menekan upah buruh, memperpanjang jam kerja tanpa menaikan upah,
menciptakan ketergantungan buruh kepada kaum kapitalis. Jadi dalam hal ini
tampak jelas bukan kemerdekaan dan kebebasan individu secara keseluruhan yang
diperujuangkan melainkan hanya sebatas pada individu pemilik modal, barang, jasa
dan teknologi, (kapitalis). Dibandingkan dengan ideology Pancasila, maka jelas
bahwa kedua ajaran faham Liberal ini sangat bertentangan dengan Ideologi
Pancasila karena :
 Di dalam negara Pancasila, perekonomian Negara disusun sebagai usaha
bersama berdasarkan atas usaha bersama berdasarkan atas azas
kekeluargaan, (psl 33 (1) UUD 1945);
 Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara, (psl.33 (2) UUD 1945);
 Bumi air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, dikuasai oleh
Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,
(psl.33 (3) UUD 1945);
 Golongan ekonomi yang kuat berkewajiban membantu (menjadi bapak
angkat) bagi golongan ekonomi menengah dan lemah; dengan tujuan agar
bisa mandiri;
 Kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan menurut undang-undang.
 Bahwa Ideologi Pancasila bertumpu pada Kemanusian yang adil dan
beradab, Keadilan Sosial, Kekeluargaan dan kebersamaan dan bukan pada
Indvidu atau Kelompok dana tau Golongan tertentu.
d. Liberalisme berpandangan bahwa individu yang bebas dan merdeka akan sanggup
mengurus dirinya sendiri. Pokok ajaran ini jelas bertentangan dengan Ideologi
Pancasila dan UUD Tahun 1945; karena Ideologi Pancasilaberpandangan bahwa “
Manusia adalah mahluk pribadi sekaligus mahluk social yang berarti bahwa
Manusia Indonesia tidak bisa hidup sendiri tanpa manusia lain. Tiap manusia
memiliki keurangan dan kelebihan; kekurangan tersebut hanya bisa dipenuhi dalam
kehidupan bersama dan kerjasamanya dengan orang lain.
e. Liberalisme bersifat Internasional. Artinya bertujuan agar seluruh dunia menganut
paham Liberalisme dalam seluruh aspek kehidupan. Hal tersebut jelas bertentangan
dengan tata nilai dan budaya yang terkandung dalam Ideologi Pancasila karena:
 Ideology Pancasila sama sekali tidak pernah mempunyai tujuan untuk
MemPancasilakan dunia. Ideologi Pancasila tidak mengandng benih-benih
ekspansi, agresi, invasi dan agitasi, infiltrasi serta ekspolitasi terhadap
bangsa dan negara manapun.
 Ideology Pancasilameengandung nilai-nilai kemanusiaan, kekeluargaan dan
kebersamaan, yang mewajibkan manusia, masyarakat, bangsa dan negara
Indonesia untuk turut serta secara aktif usaha melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social
serta mengutamakan konsultasi dan kerjasama didalam menyelesaikan
persoalan-persoalan yang dihadapi.
f. Liberalisme mengandung paham sekuler yakni Paham yang menghendaki agar
agama dipisahkan dari urusan-urusan Pemerintahan dan Negara. Pokok ajaran ini
bertentangan dengan Pancasila dan UUD Tahun 1945 karena :
 Menurut pandangan Ideologi Pancasila; bahwa hak untuk memilih dan
menganut satu ajaran agama atau aliran kepercayaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa merupakan hak yang paling asasi dari setiap warga negara, karena
itu Negara Pancasila mengakui dan menjamin dan memberikan hak dan
kebebasan yang selua-luasnya kepada setiap warga negara Indonesia untuk
memilih dana tau menganut salah satu agama atau aliran kepercayaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut keyakinan masing-masing serta
kebebasan melakukan ibadah menurut agamanya dan kepercayaannya
masing-masing.
 Negara/Pemerintah memiliki kewajiban memberikan jaminan kebebasan
/kemerdekaan bagi setiap individu untuk memilih dan memeluk
agama/aliran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan beribadah
menurut agamanya dan kepercayaannya itu. (psl.29 (2) UUD Tahun 1945);
 Pancasila dengan sila Pertama “ Ketuhanan Yang Maha Esa; yang di
jabarkan lebih lanjut dalam Pasal 29 (1) UUD Tahun 1945 “ Negara
berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa” mewajibkan
Pemerintah/Negara untuk turut menciptakan suasan dan kondisi yang
memungkinkan dan mendorong bertumbuhnya kehidupan keagamaan dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga dapat menciptakan
kerukunan hidup antara umat beragama, antar sesama umat beragama dan
antar umat beragama dengan penganut aliran kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
Sifat-sifat/Ciri-ciri Liberalisme yang bertentangan dengan Ideologi Pancasila; antara
lain :
 Individualistic dan meterialistik;
 Memperjuangkan kepentingan segelintir orang atau kelompok tertentu;
 Menghalalkan segala cara untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya;
 Menganut Nasionalisme yang Chauvinistik;
 Mengutamakan hak dari pada kewajiban-kewajibannya;
 Tidak megenal keadilan social;
 Kepentingan individu menjadi yang utama;
 Mengutamakan voting dalam pengambilan keputusan;
 Kewibawaaan Pemerintah di pengaruhi oleh pihak pemilik modal/kaum
kapitalis;
 Urusan agama dan kepercayaan adalah urusan pribadi setiap individu;
 Bersifat arogan, agresif, ekspansif dan intertentatif serta Suprematif;

2. Ideologi Komunisme
Ideologi komunis ini pertama kali diterbitkan pada 18 Februari 1848 berasal
dari Manifest der Kommunistischen Manifest der Kommunistischen. Pada saat
itupaham ini menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia . Pada
abad 19 komunisme adalah sebuah paham atau ideologi yang menjadi bahan
pembenaran mengenai paham kapitalisme , di masa itu paham ini lebih
mengedepankan ekonomi hal itu menjadikan petani atau buruh menjadi bagian dari
produksi . Di masa selanjutnya muncul beberapa faksi internal di paham komunis ini,
karena adanya perbedaaan teori dan cara perjuangan dalam pencapaian tujuan yaitu
masyarakat sosialis untuk berubah menjdai masyarakat yang disebut masyarakat
utopia yang didebatkan oleh penganut komunis teori dan komunis revulusioner.
Komunis sebagai paham anti kapitalisme menjadi paham yang sangat menentang
akumulasi modal pada individu. Paham ini mempunyai prinsip bahwa semua
dipreorientasikan sebagai milik rakyat maka dari itu paham ini beranggapan bahwa
semua alat-alat produksi harus dikuasai oleh negara demi kemakmuran rakyat secara
merata. Dalam paham ini sistem demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh para
petinggi kelompok komunis ini dan membatasi demokrasi pada rakyat yang bukan
penganut paham komunis karena dalam komunis tidak ada hak perorangan seperti
halnya paham liberalis. Pada dasarnya paham ini tidak berdasarkan kepercayaan
mitos, takhayul, dan agama. Di Indonesia sendiri paham komunis ini berhubungan
orang-orang yang pernah begelut dengan politik dari Belanda. Beberapa diantaranya
adalah Sneevliet, Bregsma dan Tan Malaka. Gerakan ini berawal dari Surabaya yakni
pada saat ada musyawarah interb para pekerja buruh kereta api Surabaya yang biasa
disebut dengan VSTP.

F. Contoh Penerapan Pancasila Sebagai ideologi Nasional


 Sila Pertama Dalam Contoh Penerapannya
Sila ketuhanan yang Maha Esa merupakan sila yang melingkupi seluruh sila
selanjutnya. Berikut ini merupakan contoh sila pertama Pancasila sebagai ideologi
negara:

1. Menjunjung Kebebasan Beragama


Makna kemerdekaan beragama bagi bangsa Indonesia begitu besar. Oleh karena itu,
kita sebagai warga negara Indonesia yang baik harus senantiasa menjunjung tinggi
kebebasan beragama. Kita harus menghindarkan diri kita dari memaksa orang lain
untuk masuk agama tertentu dan kita juga harus mencegah hal tersebut.

2. Bertindak Sesuai dengan Ajaran Agama


Sejatinya di setiap agama selalu diajarkan kebaikan. Oleh karena itu, kita harus
bertindak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh agama kita dan menjaga diri dari
melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama.

3. Mewujudkan Toleransi Agama


Toleransi adalah sikap saling hormat menghormati antar pemeluk agama. Dengan
saling menghormati antar agama, maka kedamaian akan tercipta di tengah
masyarakat dan kita akan terhindar dari konflik antar agama. Di bawah ini adalah
contoh lainnya:

 Mendukung kegiatan keagamaan yang ada di sekitar kita baik dengan harta maupun
dengan tenaga
 Mempelajari lebih dalam mengenai agama kita dan mengajarkan apa yang kita tahu
kepada orang lain
 Menjaga fasilitas keagamaan yang ada atau memberikan bantuan sarana prasarana
keagamaan
 Sila Kedua Dalam Contoh Penerapannya
Sila kemanusiaan yang adil dan beradab sangat mewakili semangat bangsa Indonesia
untuk menyamakan derajat manusia-manusianya. Di bawah ini merupakan contoh
sila kedua Pancasila sebagai ideologi negara:

1. Senantiasa Menghormati Orang Lain


Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan derajat yang sama. Oleh karena itu, sudah
seharusnya setiap orang saling menghormati. Menghina atau melecehkan orang lain
adalah suatu bentuk pelanggaran dari sila kedua.

2. Berani Menegur Sesuatu yang Salah


Adanya keadilan harus ditegakkan di dunia ini. Maka dari itu, ketika ada sesuatu
yang salah di sekitar kita, kita harus berani menegur hal tersebut dan meluruskannya.
Tentunya dengan adab yang disesuaikan dengan kondisi.

3. Menghindari Diskriminasi dalam Pergaulan


Ketika kita menjadikan Pancasila sebagai ideologi, maka kita tidak akan
membedakan orang-orang dalam pergaulan hanya dikarenakan suku, ras, agama,
adat, tingkat pendidikan, kondisi ekonomi dan lain sebagainya. Di bawah ini adalah
contoh lainnya:

 Mengusahakan yang terbaik dalam membantu orang lain


 Melaksanakan hak sendiri dengan tidak mengganggu pelaksanaan hak orang
lain
 Menjalankan kewajiban sebagai warga negara dengan sepenuh hati
 Sila Ketiga Dalam Contoh Penerapannya
Sila persatuan Indonesia merupakan perwujudan dari keinginan bangsa Indonesia
untuk mencapai dan menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. berikut ini
merupakan contoh sila ketiga Pancasila sebagai ideologi negara:

1. Menghindari Penyebab Konflik


Seringkali konflik yang terjadi di tengah masyarakat disebabkan oleh hal sepele dan
menjadi penyebab disintegrasi bangsa. Oleh karena itu, kita harus sedapat mungkin
menghindari penyebab konflik dan menjaga kedamaian di tengah masyarakat.

2. Mendahulukan Kepentingan Bersama


Makna dari persatuan adalah adanya keterikatan. Salah satu sebab persatuan adalah
adanya kepentingan bersama. Maka dari itu, sedapat mungkin kita harus
mendahulukan tercapainya kepentingan bersama di tengah masyarakat.

3. Memelihara Kekayaan Budaya Indonesia


Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya dengan keanekaragaman budaya.
Menjaga kekayaan budaya Indonesia juga merupakan salah satu penerapan dari
Pancasila karena ia juga termasuk dalam upaya menjaga keutuhan NKRI. Berikut ini
adalah contoh lainnya:
 Mengutamakan Menggunakan produk dalam negeri
 Mengadakan kegiatan yang meningkatkan persatuan dan kesatuan di masyarakat
 Menjaga nama baik bangsa dan negara di forum internasional

 Sila Keempat Dalam Contoh Penerapannya


Sila keempat dari Pancasila menginginkan rakyat sebagai ujung tombak sekaligus
orang-orang yang dilayani oleh negara. di bawah ini merupakan contoh sila keempat
Pancasila sebagai ideologi negara:

1. Bermusyawarah untuk Pengambilan Keputusan


Ciri utama dari sila keempat adalah musyawarah mufakat dalam pengambilan
keputusan mengenai kepentingan bersama. Kita harus senantiasa mengutamakan
musyawarah untuk memutuskan sesuatu yang penting.

2. Mengembangkan Sikap Demokratis


Terdapat unsur demokratis di dalam sila keempat. Hal ini menyebabkan kita harus
dapat mengembangkan sikap demokratis pada diri kita dan orang-orang di sekeliling
kita, terutama sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi. Berikut ini merupakan
contoh lainnya:
 Berani berpendapat di muka umum dengan tetap menjaga asas kemerdekaan
mengemukakan pendapat di muka umum.
 Melaksanakan hasil musyawarah dengan hati yang tulus
 Menyampaikan aspirasi atau saran yang membangun kepada pemerintah
 Mengkritisi jalannya penyelenggaraan negara oleh pemerintah
 Sila Kelima Dalam Contoh Penerapannya
Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menginginkan kesejahteraan yang
berkeadilan bagi segenap rakyat Indonesia. berikut ini merupakan contoh sila kelima
Pancasila sebagai ideologi negara:

1. Berperilaku Adil dalam Setiap Keadaan


Bersikap adil berarti kita dapat menempatkan sesuatu sesuai dengan porsi dan
haknya. Keadilan seringkali sulit diperoleh di tengah masyarakat. Maka dari itu, kita
harus dapat bersikap adil dalam setiap situasi.

2. Berani Memperjuangkan Keadilan


Banyak ketidakadilan yang terjadi di negara ini. Apapun posisi sosial kita, kita harus
tetap selalu memperjuangkan keadilan. Kita juga dapat mengajak orang lain untuk
memperjuangkan keadilan itu agar posisi kita lebih kuat.

Berikut ini merupakan contoh lainnya:

 Berusaha menyejahterakan masyarakat


 Mencegah kriminalitas yang terjadi di sekitar kita
 Menghargai karya orang lain dan memberikan kritik saran yang membangun
 Bekerja keras dalam hal apapun
BAB II
PENUTUP

Kesimpulan

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup sekalian juga ialah
ideologi negara. Sebagai ideologi negara berarti pancasila ialah gagasan dasar yang
berkenaan dengan kehidupan negara.Pancasila bukan cuma suatu yang bersifat statis
melandasi berdirinya negara Indonesia akan melainkan pancasila membawakan
gambaran mengenai bentuk masyarakat tertentu yang diinginkan serta prinsip-prinsip
dasar yang mesti diperjuangkan untuk mewujudkannya. Pancasila membawakan nilai-
nilai tertentu yang digali dari realitas sodio budaya bangsa Indonesia. Ideologi
membawakan kekhasan tertentu yang membedakannya dengan ideologi lainnya.
Kehasan itu ialah keyakinan akan adanya Maha Maha Maha Esa,yang membawa
konsekuensi keimanan dan ketaqwaan terhadap Maha Maha Maha Esa. Keberadaan
ideologi Pancasila dilihat dari dimensi realitas membawakan nilai-nilai yang
mencerminkan realitas sosiobudaya bangsa Indonesia, dari segi idealitas mamidpu
memberikan keyakian akan terwujudnya masyarakat yang dicitacitakan, dan dari
dimensi Fleksibilitas, nilai-nilai yang ada didalamnya dapat dijabarkan secara
konstektual agar senantiasa dapat menyesuaikan dengan dinamika dan perkembangan
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai