MAKALAH Pend - Pancasila Kelompok 3
MAKALAH Pend - Pancasila Kelompok 3
KELOMPOK 3 :
1. Angga Ronaldo Muskanan (2206030013)
2. Andre Namah (2206030049)
3. Badri S.R. Maleng(2206030094)
4. Diorrani Simma’ Katemba (2206030046)
5. Aprilian S.C Mau (2206030063)
6. Claudio Alves talalab (2206030022)
7. Dominika K. S. Weking (2206030026)
8. Alexandro Anggi Nino (2206030044)
9. Dave Smith Brown Antonio Modjo (2206030089)
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Segala negara-negara didunia ini pasti mempunyai suatu landasan atau dasar yang kita
kenal dengan Ideologi. Sebab ideolgi ialah ialah dasar atau ide atau citacita negara hal yang
demikian untuk kian berkembang dan maju.Presiden dalam memimpin
bangsa Indonesia ia tidak dapat mengandal visi dan misinya sendiri untuk menempuh
cita-cita bangsa, oleh sebab itu wajib mempunyai suatu dasar atau landasan yang dapat
dijadikan sebagai patokan. Ideologi negara Indonesia ialah Pancasila, pancasila
bukan Ideologi negara bagi beberapa atau daerah-daerah tertentu saja melainkan
menyuluruh, sekali-sekali perbedaan pendapat dalam mengartikan dasar negara maka
terjadilah bentrokan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pancasila dan ideologi?
2. Penertian pancasila Pancasila sebagai ideologi!
3. Jelaskan fungsi dan makna Pancasila sebagai ideologi!
4. Jelaskan nilai Pancasila sebagai ideologi!
5. Jelaskan perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi yang lainnya!
6. Sebutkan faktor-faktor yang mendasari pancasila dipilih sebagai ideologi!
C. Tujuan
1. Memenuhi tugas Pendidikan pancasila yan di berikan oleh dosen
2. Untuk mengetahui makna pancasila sebagai ideologi
3. Untuk mengetahui penerapan pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
Pandangan para ahli mengenai makna dari pancasila sebagai ideologi Beberapa
negarawan juga mengungkapkan makna Pancasila sebagai ideologi negara menurut
pandangan mereka:
1. Seperti yang disampaikan oleh mantan Presiden pertama Indonesia, Soekarno,
bahwa Pancasila adalah asas bersama yang mambu membuat semua kelompok
masyarakat di Indonesia ini bersatu dan menerima asas tersebut.
2. Selain itu, Adnan Buyung Nasution pada tahun 1995 ,mengemukakan bahwa telah
terjadi perubahan fungsi asli Pancasila. Walaupun mendapat julukan sebagai
filsafat atau buah piker yang mendalam, Pancasila sebenarnya dimaksudkan
sebagai sarana demokrasi bagi seluruh warga negara Indonesia. Dalam
perkembangannya, Pancasila menjadi ideologi yang unik hanya dimiliki oleh
Indonesia, dan berbeda dari ideologi yang lainnya.
3. Negarawan Notonegoro mengungkapkan Pancasila sebagai filsafat. Pancasila
adalah ideologi yang kemperhensif, mencapuk semua aspek. Hal tersebut
menggambarkan bahwa Pancasila itu bersifat massif dan bisa diinterpretasikan
dalam berbagai bentuk. Di masa pemerintahan orde baru, bahkan Pancasila
menjadi monopoli politik.
1. Ideology Liberalisme.
Dari aspek Termonilogi kata Liberalisme berasal dari kata : Liberal, Liberamus, Liberti
dana tau Liberte yang berarti “ Bebas, Merdeka, Tidak Terikat, Kebebasan,
Kemerdekaan lepas dari segala ketergantungan; dan kata Isme yang berarti
Paham/Pandangan hidup/ Ajaran/ Aliran yang menghengdaki / menguninkan
kebebasan/ kemerdekaan individu.
Disamping pengertian secara terminologis kata Leberalisme juga sering diartikan
sebagai :
Faham yang memperjuangkan kemredekaan dan kebebasan yang mutlak bagi
individu;
Ajaran yang menghendaki adanya kebebasan atau kemerdekaan berpolitik dari
setiap orang;
Pandangan yang memperjuangkan kebebasan berusaha bagi setiap orang;
Aliran/faham yang bertumpu pada kebebasan yang bersifat mutlak asasi.
Pokok –pokok Ajaran Liberalisme.
a. Bahwa Manusia pada hekekatnya adalah mahluk pribadi atau individu. Manusia
dilahirkan dengan sejumlah hak dan kebebasan yang bersiaft mutlak/asasi. Hak dan
kebebasan itu dalam pelaksanaannya tidak boleh dikurangi, diabaikan dan
diganggu-gugat oleh siapapun termasuk pengausa/pemerintah. Pokok pikiran ini
sangat bertentangan dengan Nilai, Norma dan Moral Pancasila dan UUD Tahun
1945 karena :
Pancasila memandang Manusia tidak hanya sebagai mahluk social tetapi
sekaligus sebagai mahluk social. Karena manusia tidak dapat hidup sendiri
tanpa manusia lain;
Menurut Pancasila, Manusia tidak hanya dilahirkan bersama dengan sejumlah
hak dan kebebasan saja, melainkan juga dengan segala kewajiban asasi yang
bersifat manunggal;
Menurut pandangan Pancasila dan UUD tahun 1945, melaksanakan hak tanpa
kewajiban adalah ketidak adilan, tidak berbudaya, tidak beradab. Karena itu
hak dan kewajiban harus dilaksanakan secara berimbang, serasi dan selaras
sesuai dengan cita hukum dan cita moral;
Melaksanakan hak tanpa kewajiban adalah dictator dan otoriter, sedangkan
melaksanakan kewajiban tanpa hak adalah penjajahan dan perbudakan;
Hak dan kewajiban tidak dapat di pisahkan dan dilaksanakan dalam kerangka
kepentingan bersama.
b. Liberalisme bertumpu pada Individualisme. Namun dalam praktek Individualisme
menghendaki adanya kapitalisme yakni : pemusatan kekuatan ekonomi Negara dan
pengendalian kepada segelintir individu yang menguasai, memiliki modal, barang
dan atau jasa yang disebut kaum kapitalis/kaum konglomerat. Kaum kapitalis,
kenyataannya turut serta dalam pemerintahan negara, bahkan sangat berpengaruh
besar terhadap kelangsungan Pemerintahan/penguasa suatu negara.
c. Liberalisme memperjuangkan kemerdekaan dan kebebasan individu disatu sisi,
sedangkan disisi lain individualism bertumpu pada Kapitalisme, yang bertujuan
mencari laba/keuntungan sebesar-besarnya dengan menghalalkan segala cara antara
lain : Menekan upah buruh, memperpanjang jam kerja tanpa menaikan upah,
menciptakan ketergantungan buruh kepada kaum kapitalis. Jadi dalam hal ini
tampak jelas bukan kemerdekaan dan kebebasan individu secara keseluruhan yang
diperujuangkan melainkan hanya sebatas pada individu pemilik modal, barang, jasa
dan teknologi, (kapitalis). Dibandingkan dengan ideology Pancasila, maka jelas
bahwa kedua ajaran faham Liberal ini sangat bertentangan dengan Ideologi
Pancasila karena :
Di dalam negara Pancasila, perekonomian Negara disusun sebagai usaha
bersama berdasarkan atas usaha bersama berdasarkan atas azas
kekeluargaan, (psl 33 (1) UUD 1945);
Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara, (psl.33 (2) UUD 1945);
Bumi air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, dikuasai oleh
Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,
(psl.33 (3) UUD 1945);
Golongan ekonomi yang kuat berkewajiban membantu (menjadi bapak
angkat) bagi golongan ekonomi menengah dan lemah; dengan tujuan agar
bisa mandiri;
Kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan menurut undang-undang.
Bahwa Ideologi Pancasila bertumpu pada Kemanusian yang adil dan
beradab, Keadilan Sosial, Kekeluargaan dan kebersamaan dan bukan pada
Indvidu atau Kelompok dana tau Golongan tertentu.
d. Liberalisme berpandangan bahwa individu yang bebas dan merdeka akan sanggup
mengurus dirinya sendiri. Pokok ajaran ini jelas bertentangan dengan Ideologi
Pancasila dan UUD Tahun 1945; karena Ideologi Pancasilaberpandangan bahwa “
Manusia adalah mahluk pribadi sekaligus mahluk social yang berarti bahwa
Manusia Indonesia tidak bisa hidup sendiri tanpa manusia lain. Tiap manusia
memiliki keurangan dan kelebihan; kekurangan tersebut hanya bisa dipenuhi dalam
kehidupan bersama dan kerjasamanya dengan orang lain.
e. Liberalisme bersifat Internasional. Artinya bertujuan agar seluruh dunia menganut
paham Liberalisme dalam seluruh aspek kehidupan. Hal tersebut jelas bertentangan
dengan tata nilai dan budaya yang terkandung dalam Ideologi Pancasila karena:
Ideology Pancasila sama sekali tidak pernah mempunyai tujuan untuk
MemPancasilakan dunia. Ideologi Pancasila tidak mengandng benih-benih
ekspansi, agresi, invasi dan agitasi, infiltrasi serta ekspolitasi terhadap
bangsa dan negara manapun.
Ideology Pancasilameengandung nilai-nilai kemanusiaan, kekeluargaan dan
kebersamaan, yang mewajibkan manusia, masyarakat, bangsa dan negara
Indonesia untuk turut serta secara aktif usaha melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social
serta mengutamakan konsultasi dan kerjasama didalam menyelesaikan
persoalan-persoalan yang dihadapi.
f. Liberalisme mengandung paham sekuler yakni Paham yang menghendaki agar
agama dipisahkan dari urusan-urusan Pemerintahan dan Negara. Pokok ajaran ini
bertentangan dengan Pancasila dan UUD Tahun 1945 karena :
Menurut pandangan Ideologi Pancasila; bahwa hak untuk memilih dan
menganut satu ajaran agama atau aliran kepercayaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa merupakan hak yang paling asasi dari setiap warga negara, karena
itu Negara Pancasila mengakui dan menjamin dan memberikan hak dan
kebebasan yang selua-luasnya kepada setiap warga negara Indonesia untuk
memilih dana tau menganut salah satu agama atau aliran kepercayaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut keyakinan masing-masing serta
kebebasan melakukan ibadah menurut agamanya dan kepercayaannya
masing-masing.
Negara/Pemerintah memiliki kewajiban memberikan jaminan kebebasan
/kemerdekaan bagi setiap individu untuk memilih dan memeluk
agama/aliran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan beribadah
menurut agamanya dan kepercayaannya itu. (psl.29 (2) UUD Tahun 1945);
Pancasila dengan sila Pertama “ Ketuhanan Yang Maha Esa; yang di
jabarkan lebih lanjut dalam Pasal 29 (1) UUD Tahun 1945 “ Negara
berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa” mewajibkan
Pemerintah/Negara untuk turut menciptakan suasan dan kondisi yang
memungkinkan dan mendorong bertumbuhnya kehidupan keagamaan dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga dapat menciptakan
kerukunan hidup antara umat beragama, antar sesama umat beragama dan
antar umat beragama dengan penganut aliran kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
Sifat-sifat/Ciri-ciri Liberalisme yang bertentangan dengan Ideologi Pancasila; antara
lain :
Individualistic dan meterialistik;
Memperjuangkan kepentingan segelintir orang atau kelompok tertentu;
Menghalalkan segala cara untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya;
Menganut Nasionalisme yang Chauvinistik;
Mengutamakan hak dari pada kewajiban-kewajibannya;
Tidak megenal keadilan social;
Kepentingan individu menjadi yang utama;
Mengutamakan voting dalam pengambilan keputusan;
Kewibawaaan Pemerintah di pengaruhi oleh pihak pemilik modal/kaum
kapitalis;
Urusan agama dan kepercayaan adalah urusan pribadi setiap individu;
Bersifat arogan, agresif, ekspansif dan intertentatif serta Suprematif;
2. Ideologi Komunisme
Ideologi komunis ini pertama kali diterbitkan pada 18 Februari 1848 berasal
dari Manifest der Kommunistischen Manifest der Kommunistischen. Pada saat
itupaham ini menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia . Pada
abad 19 komunisme adalah sebuah paham atau ideologi yang menjadi bahan
pembenaran mengenai paham kapitalisme , di masa itu paham ini lebih
mengedepankan ekonomi hal itu menjadikan petani atau buruh menjadi bagian dari
produksi . Di masa selanjutnya muncul beberapa faksi internal di paham komunis ini,
karena adanya perbedaaan teori dan cara perjuangan dalam pencapaian tujuan yaitu
masyarakat sosialis untuk berubah menjdai masyarakat yang disebut masyarakat
utopia yang didebatkan oleh penganut komunis teori dan komunis revulusioner.
Komunis sebagai paham anti kapitalisme menjadi paham yang sangat menentang
akumulasi modal pada individu. Paham ini mempunyai prinsip bahwa semua
dipreorientasikan sebagai milik rakyat maka dari itu paham ini beranggapan bahwa
semua alat-alat produksi harus dikuasai oleh negara demi kemakmuran rakyat secara
merata. Dalam paham ini sistem demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh para
petinggi kelompok komunis ini dan membatasi demokrasi pada rakyat yang bukan
penganut paham komunis karena dalam komunis tidak ada hak perorangan seperti
halnya paham liberalis. Pada dasarnya paham ini tidak berdasarkan kepercayaan
mitos, takhayul, dan agama. Di Indonesia sendiri paham komunis ini berhubungan
orang-orang yang pernah begelut dengan politik dari Belanda. Beberapa diantaranya
adalah Sneevliet, Bregsma dan Tan Malaka. Gerakan ini berawal dari Surabaya yakni
pada saat ada musyawarah interb para pekerja buruh kereta api Surabaya yang biasa
disebut dengan VSTP.
Mendukung kegiatan keagamaan yang ada di sekitar kita baik dengan harta maupun
dengan tenaga
Mempelajari lebih dalam mengenai agama kita dan mengajarkan apa yang kita tahu
kepada orang lain
Menjaga fasilitas keagamaan yang ada atau memberikan bantuan sarana prasarana
keagamaan
Sila Kedua Dalam Contoh Penerapannya
Sila kemanusiaan yang adil dan beradab sangat mewakili semangat bangsa Indonesia
untuk menyamakan derajat manusia-manusianya. Di bawah ini merupakan contoh
sila kedua Pancasila sebagai ideologi negara:
Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup sekalian juga ialah
ideologi negara. Sebagai ideologi negara berarti pancasila ialah gagasan dasar yang
berkenaan dengan kehidupan negara.Pancasila bukan cuma suatu yang bersifat statis
melandasi berdirinya negara Indonesia akan melainkan pancasila membawakan
gambaran mengenai bentuk masyarakat tertentu yang diinginkan serta prinsip-prinsip
dasar yang mesti diperjuangkan untuk mewujudkannya. Pancasila membawakan nilai-
nilai tertentu yang digali dari realitas sodio budaya bangsa Indonesia. Ideologi
membawakan kekhasan tertentu yang membedakannya dengan ideologi lainnya.
Kehasan itu ialah keyakinan akan adanya Maha Maha Maha Esa,yang membawa
konsekuensi keimanan dan ketaqwaan terhadap Maha Maha Maha Esa. Keberadaan
ideologi Pancasila dilihat dari dimensi realitas membawakan nilai-nilai yang
mencerminkan realitas sosiobudaya bangsa Indonesia, dari segi idealitas mamidpu
memberikan keyakian akan terwujudnya masyarakat yang dicitacitakan, dan dari
dimensi Fleksibilitas, nilai-nilai yang ada didalamnya dapat dijabarkan secara
konstektual agar senantiasa dapat menyesuaikan dengan dinamika dan perkembangan
masyarakat.