Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 KERANGKA KONSEP

Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi tentang hubungan


atau kaitan antara konsep- konsep atau variabel- variabel yang akan diamati
atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2012)

Variabel Independen Variabel Dependen


Pola Asuh Orang tua Perkembangan anak

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

3.2 HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis dalam penelitian merupakan jawaban atau dugaan sementara


terhadap rumusan masalah penelitian dimana rumusan penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2010). Hipotesis
terdiri atas hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan ada hubungan dan
hipotesis nol (Ho) yang menyatakan tidak ada hubungan (Hidayat, 2014)

Ha : Ada hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia
prasekolah 4-6 Tahun.

H0 : tidak ada hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan anak
usia prasekolah 4-6 Tahun.

3.3 JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN


3.3.1 Jenis Penelitian

Penelitian adalah suatu metode studi yang dilakukan seseorang


melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu
masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap
masalah tersebut oleh Hillway, 1956. (Dr. Tedi Priatna, 2017)

Dalam penelitian ini adalah penelitian metode analitik


korelasi dengan rancangan cross sectional. Studi analitik korelasi
adalah teknik yang digunakan untuk menganalisis hubungan
variabel independent dan dependent (Lapau, 2013). Di sini peneliti
menganalisis hubungan dari pola asuh orang tua dengan
perkembangan anak usia prasekolah 4-6 tahun.

3.3.2 Rancangan Penelitian

Rancangan itu adalah alur kegiatan peneliti dalam memecahkan


masalah . Disusun secara matang dan cermat sehingga nantinya
akan sangat membantu peneliti maupun orang yang membaca hasil
penelitiannya dalam memahami masalah serta cara mengatasinya.
(Margono, 2010) Rancangan penelitian dapat juga dikatakan
sebagai skema atau bagan karena rencana itu membuat atau
memuat peta kegiatan yang akan kita laksanakan dan digunakan
sebagai petunjuk. Rancangan juga mengingatkan kita untuk
melakukan ini, jangan melakukan yang itu, hati-hati dalam
melakukan ini, ini tidak penting dan seterusnya. Ini merupakan
sebuah petunjuk dan pedoman seorang peneliti dalam
menyelesaikan penelitiannya dan mendapatkan hasil yang
memuaskan. (Huda, 2017)

Dalam penelitian menggunakan rancangan Cross sectional adalah


suatu penelitian untuk mempelajari kolerasi antara faktor-faktor
resiko dengan cara pendekatan atau pengumpulan data sekaligus
pada satu saat tertentu saja (Ariani, 2014). Rancangan penelitian ini
mempelajari hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan
anak usia prasekolah 4-6 tahun di TK IT Harapan Mulia Ngawen
Blora yang diambil datanya secara bersamaan.

3.4 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

3.4.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitan di laksanakan di TK IT Harapan Mulia


Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora.

3.4.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2022

3.5 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

3.5.1 Populasi Penelitian


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiono, 2017). Populasi dalam penelitian ini
adalah orang tua murid TK IT Harapan Mulia
3.5.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki


oleh populasi tersebut (Sugiono, 2017). Pada penelitian ini yaitu
menggunakan cara total sampling. Total sampling adalah teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel (Sugiono, 2017)
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua murid TK IT
Harapan Mulia yang berjumlah 69 orang.
3.6 DEFINISI OPERASIONAL
Table 3.1 Definisi Operasional
No. Variabel Definisi Operasional Instrumen Hasil Ukur Skala
1. Variabel Pola asuhan yang di Kuisioner pola asuh Kuisioner ini menggunakan skala Ordinal
independent : pola terapkan oleh orang tua orang tua likert dengan 32 pertanyaan.
asuh orang tua kepada anak Authoritative dengan skor max 40.
Authoritarian dengan skor max 40
Permissive dengan skor max 40
Neglectful dengan max skor 40

Jika nilai sama pada setiap macam


pola asuh, berarti disimpulkan
menggunakan pola asuh campuran.

Dengan pilihan jawaban Selalu = 5,


sering =4, Kadang-kadang = 3, jarang
= 2, tidak pernah = 1.
2. Variabel Peningkatan Kemampuan Kuisioner Pra Hitung jawaban Ya (bila dijawab Ordinal
dependent : anak dalam aspek motorik, Skrining bisa atau sering atau kadang-
Perkembangan bahasa, kognitif, dan sosial Perkembangan kadang)
Anak sesuai dengan usia 4-6 tahun. Hitung jawabab Tidak (bila jawaban
belum pernah atau tidak pernah)
Bila jawaban YA = 9-10,
perkembangan anak sesuai dengan
tahapan perkembangan (S)
Bila jawaban YA = 7 atau 8,
perkembangan anak meragukan (M)
Bila jawaban YA = 6 atau kurang,
kemungkinan ada penyimpangan (P).
3.7 INSTRUMEN PENELITIAN DAN TEKNIK PENGUMPULAN
DATA
3.7.1 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat pengumpul data yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati (Sugiono, 2017).
a. Pola asuh orang tua
Kuisioner pola asuh orang tua ini berupa pertanyaan-pertanyaan
dengan jawaban tertutup tentang bagaimana sikap dan perilaku
orang tua selama berinteraksi dengan anak, yang diisi langsung
oleh orang tua. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
dimaksudkan untuk menghasilkan data yang akurat yaitu dengan
menggunakan skala Likert. (Sugiono, 2017) menyatakan bahwa
“Skala Likert digunakan untuk mengukur suatu sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu fenomena
sosial”. Kuisioner ini terdiri 32 pertanyaan dengan kisi-kisi pada
tabel.
Table 3.2 Tabel kisi-kisi kuisioner pola asuh orang tua
Variable Jenis pola asuh No Soal
independen Tipe pola asuh 4,6,7,10,15,19,29 dan 32
t authoritative
Tipe pola asuh 2,13,14,20,22,23,24,dan 26
Authoritarian
Tipe pola asuh 1,3,8,11,12,16,30 dan 31
Permissive
Tipe pola asuh 5,9,17,18,21,25,27 dan 28
Neglectful
dengan pemberian skor sebagai berikut:
a. SL: Selalu skor = 5
b. S: Sering skor = 4
c. K : Kadang-kadang skor = 3
d. J : Jarang skor = 2
e. TP : Tidak pernah skor = 1
Jumlahkan setiap nomor pernyataan dengan jawaban orang tua, lalu
dibagi dengan jumlah masing-masing pertanyaan (8 pertanyaan).
Tipe pola asuh yang diterapkan adalah jawaban yang memiliki skor
tertinggi.
a. Tipe pola asuh authoritative
skor authoritative responden yang di pilih
¿ ×100
skor maksimal authoritative
b. Tipe pola asuh Authoritarian
skor Authoritarianresponden yang di pilih
× 100
skor maksimal Authoritarian
c. Tipe pola asuh Permissive
skor permissive responden yang di pi lih
×100
skor maksimal Permissive
d. Tipe pola asuh Neglectful
skor Neglectful responden yang di pilih
×100
skor maksimal Neglectful
Bila jawaban orang tua sama di dua atau tiga pola asuh, maka
pengasuhan di golongkan pada pola asuh campuran. Instrumen
yang dibuat peneliti merupakan modifikasi dari instrument pola
asuh anak yang di buat oleh Yuniarti 1988 dalam (Munandar,
2002)

b. Kuisioner perkembangan anak usia prasekolah 4-6 tahun


Kuesioner Pra Skrining Perkembangan atau disebut KPSP

merupakan suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan kepada

para orangtua dan dipergunakan sebagai alat untuk melakukan

skrining pendahuluan perkembangan balita usia 3 bulan sampai

dengan 72 bulan. Bagi setiap golongan umur terdapat 10

pertanyaan untuk orang tua atau pengasuh anak. Untuk


memudahkan, KPSP dipakai untuk mengetahui perkembangan

anak normal atau ada penyimpangan. (KEMENKES RI, 2016)

Tes perkembangan anak menggunakan Kuesioner Pra Skrining

Perkembangan (KPSP). Pertama, menentukan umur anak, lalu

memilih KPSP yang sesuai dengan umur anak. Kemudian

menanyakan pertanyaan dalam formulir KPSP secara berurutan.

Setiap pertanyaan hanya ada 1 jawaban, ”Ya” atau ”Tidak”.

Selanjutnya menginterpretasi hasil KPSP, dengan kategori:

1. Bila jumlah jawaban ”Ya” = 9 atau 10, berarti perkembangan


anak sesuai dengan tahap perkembangannya (S).
2. Bila jawaban ”Ya” = 7 atau 8, berarti perkembangan anak
meragukan (M).
3. Bila jawaban ”Ya” = 6 atau kurang, kemungkinan ada
penyimpangan (P).

Untuk jawaban “Tidak”, dirinci jumlah jawaban “Tidak” menurut


jenis keterlambatan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa,
sosialisasi dan kemandirian).

3.7.2 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam penelitian ilmiah adalah prosedur
sistematis untuk memperoleh data yang diperlukan (Komariah,
2011).
Jenis data dari variabel penelitian ini menggunakan data primer.
Tahapan pengambilan data:
a. Tahap Persiapan
1. Peneliti melakukan studi pendahuluan kepada beberapa
guru dan orang tua murid.
2. Peneliti melakukan penyusunan proposal dan mencari
instrument penelitian berupa kuisioner.
3. Setelah pembuatan proposal dan instrument selesai, peneliti
melaksanakan seminar proposal.
4. Setelah proposal mendapat persetujuan dari dosen
pembimbing dan penguji, peneliti melakukan uji etik
penelitian.
5. Peneliti meminta surat ijin penelitian kepada Program Studi
Ilmu Keperawatan Itekes Cendekia Utama Kudus

b. Tahap Pelaksanaan
1. peneliti memberikan surat permohonan ijin kepada kepala
sekolah TK IT harapan Mulia
2. Setelah mendapatkan ijin, peneliti menentukan waktu yang
telah di sepakati dengan pihak sekolah.
3. Peneliti meminta bantuan guru untuk membantu peneliti
membagikan kuesioner, mengumpulkan kuesioner, dan
mengecek kelengkapan isi kuesioner.
4. Menentukan responden sesuai kriteria dengan cara
mengobservasi data orang tua dan murid melalui data
kepala sekolah.
5. Melakukan metode total sampling sesuai jumlah responden
yang telah didapatkan.
6. Memberi penjelasan kepada responden tentang maksud dan
tujuan penelitian serta cara
7. Membagikan lembar persetujuan (informed consent) dan
kuesioner kepada responden. pengisian dan pengumpulan
kuesioner.
8. Semua responden menandatangani lembar persetujuan
(informed consent), yang berarti semua responden bersedia
menjadi responden penelitian.
9. Responden mengisi kuesioner pada saat itu juga dengan
waktu kurang lebih 30 menit di dalam kelas, masing-masing
responden mengisi kuesioner secara mandiri pada waktu
yang bersamaan.
untuk murid yaitu anak-anak usia 4-6 tahun di lakukan
pemeriksaan KPSP, disini peneliti di bantu oleh guru.
10. Setelah mengisi semua pernyataan dalam kuesioner,
responden mengembalikan kuesioner dalam keadaan
terbalik untuk menjaga privasi responden kepada peneliti
atau guru yang telah diberikan tanggung jawab untuk
membagikan dan mengumpulkan kuesioner.
11. Setelah dilakukan pengecekan data dan jumlah responden
sudah memenuhi kemudian dilakukan pengolahan data
dengan menggunakan SPSS 22.0 dan dilakukan
pembahasan.

Secara umum data yang terkumpul dilakukan prosedur analisa data


yang meliputi editing, coding, entry dan tabulating. Dalam
penelitian ini analisa data dilakukan melalui empat langkah, yaitu:
a. Editing
Editing, yaitu tahap pemeriksaan kembali terhadap kelengkapan
jawaban yang telah diperoleh. Pada tahapan ini, seorang
peneliti mengecek kembali keseluruhan jawaban responden,
apakah sudah lengkap atau belum, apakah ada data yang
mempunyai pengertian ganda, apakah ada data yang masih
kabur, apakah ada data yang tumpang tindih, apakah ada data

yang tidak masuk akal, dan sebagainya.


Editing adalah langkah pengecekan atau pengkoreksian data
yang telah dikumpulkan untuk menghilangkan kesalahan-
kesalahan yang terdapat pada pengumpulan data. Hal-hal yang
perlu diperhatikan adalah:
1. dipenuhi tidaknya instruksi sampling;
2. dapat dibaca atau tidaknya data yang masuk;
3. kelengkapan pengisian;
4. keserasian data dengan masalah yang dibahas;
5. apakah isi jawaban dapat dipahami
(Dr. Tedi Priatna, 2017)
b. Coding
Coding adalah tahapan memberi kode pada masing-masing
jawaban responden dengan mempertimbangkan kategori-
kategori yang sudah disusun sebelumnya. Data yang
dikumpulkan dapat berupa angka, kalimat pendek atau panjang,
ataupun hanya "ya" atau "tidak". Untuk memudahkan analisis,
maka jawaban-jawaban tersebut perlu diberi kode. Pemberian
kode terhadap jawaban sangat penting artinya, jika pengolahan
data dilakukan dengan komputer. Mengkode jawaban adalah
menaruh angka pada tiap jawaban. (Dr. Tedi Priatna, 2017)
Memberikan kode untuk data variable independen dan data
variable dependen, sehingga tidak terjadi kesalahan/
tertukarnya data yang di maksud. Langkah-langkah yang di
perlukan dalam tahap mengkode responden :
1. Mengecek pertanyaan-pertanyaan dan segala hal yang
dianggap perlu
2. Mengecek kelengkapan data yaitu memeriksa isi instrument
pengumpulan data.
3. Mengecek macam isian data untuk menghindari
ketidaktepatan pengisisan.
c. Entry
Entry data adalah suatu proses pengisian data pada tabel data
dasar (based data); baik dari hasil pencatatan pada waktu
wawancara maupun data sekunder. Istilah entry data juga
dikenal dengan tabulasi data; yakni pemindahan data dari
kuesioner ke tabel. Kunci utama pada kegiatan ini adalah
rancangan (design) tabel dasar khususnya dalam penetapan
kolom. Pada penelitian yang mencakup banyak variabel dan
pertanyaan maupun pernyataan, diperlukan jumlah kolom yang
memadai dengan mempertimbangkan kemudahan dalam proses
entry maupun dalam membaca hasil entry. (DqLab, 2021)
Dalam penelitian ini dilakukan entri data dengan memasukkan
data skor pola asuh orang tua dan perkembangan anak ke dalam
tabel dengan bantuan salah satu program komputer. Data-data
penelitian akan dianalisis menggunakan ilmu statistik yang
disesuaikan dengan tujuan yang hendak dianalisis
menggunakan program komputer.
d. Tabulating
tabulasi yakni meletakkan data pada tabel atau grafik tertentu.
Tabulasi termasuk dalam kerja memproses data. Membuat tabel
tidak lain dari memasukkan data ke dalam tabel-tabel, dan
mengatur angka-angka tersebut sehingga dapat dihitung jumlah
kasus dalam berbagai kategori. Proses tabulating meliputi :
1. Mempersiapkan tabel dengan kolom dan baris yang disusun
dengan cermat dan sesuai kebutuhan
2. Menghitung banyaknya frekuensi untuk tiap kategori
jawaban
3. Menyusun distribusi atau tabel frekuensi baik berupa tabel
frekuensi satu arah maupun frekuensi silang dengan tujuan
agar data yang adadapat tersusun rapi,mudah untuk dibaca
dan dianalisis.

3.8 ANALISIS DATA


3.8.1 Menganalisa data

a. Analisa Univariat
Menurut (Notoatmodjo, 2012) analisis univariate bertujuan
untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap

variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya

menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap

variabel. Analisis univariat bertujuan untuk mengetahui

distribusi frekuensi variabel yang diamati meliputi pola asuh

orang tua dan perkembangan anak usia prasekolah 4-6 tahun..

Rumus yang digunakan

𝑃= 𝑓
𝑥100%
𝑛
Keterangan:

P = persentase yang dicari

f = frekuensi subjek-subjek dengan karakteristik tertentu

n = jumlah sampel (subjek)

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk

melihat hubungan kedua variabel yaitu variabel bebas dengan

variabel terikat (Notoatmodjo, 2012) Analisis data untuk

menguji adakah hubungan variabel bebas (pola asuh orang tua)

dengan variabel terikat (perkembangan anak prasekolah 4-6

tahun) secara bersamaan dengan menggunakan analisa

statistika chi-square (X2) dengan derajat kepercayaan 95%,α =

0,05, data dianalisa dengan cara memasukkan data

kekomputer. Adapun rumus chi- square adalah sebagai


berikut:

X2 = ∑ (𝑂 − 𝐸)2
𝐸
Keterangan :
𝑥2 : Chi square
O : frekuensi observasi
E : frekuensi ekspektaksi/ harapan

Hasil analisis dikatakan ada hubungan jika nila p-value

lebih kecil dari 0,05 dan tidak ada hubungan jika nilai p-value

lebih besar dari 0,05. Apabila terdapat hubungan yang

signifikan antara variabel pola asuh ibu orang tua dengan

variabel perkembangan anak usia prasekolah.

3.8.2 Etika Penelitian

Etika dalam penyusunan laporan ini sesuai dengan yang

diungkapkan oleh (Hidayat, 2014) yang meliputi inform consent,

anonymity dan confidentiality. Masalah etika dalam penelitian

keperawatan itu sendiri merupakan hal yang penting karena

berhubungan langsung dengan manusia. Masalah etika yang perlu

diperhatikan diantaranya yaitu:

1. Lembar persetujuan/Inform Consent Informed consent

diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan

lembar persetujuan untuk menjadi responden. Peneliti

menjelaskan tujuan dan kemungkinan dampak yang akan

terjadi dari penelitian yang akan dilakukan kepada responden.

Responden dapat memutuskan bersedia ataupun menolak


untuk menjadi sample penelitian (Hidayat, 2014) Pada

penelitian ini di berikan informed consent terlebih dahulu

sebelum memberikan perlakuan terhadap responden.

2. Lembar persetujuan/Inform Consent Inform consent adalah

bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden dengan

memberikan lembar persetujuan, hal ini dilakukan sebelum

penelitian dengan tujuan agar subjek mengerti tentang

maksud dan tujuan penelitian.

3. Tanpa nama/Anonymity Anonymity merupakan salah satu

jaminan yang diberikan dalam penggunaan subjek penelitian

dengan cara tidak mencantumkan nama responden pada

lembar alat ukur.

4. Kerahasiaan / Confidentially Menurut Notoatmodjo

(Notoatmodjo, 2012) setiap orang mempunyai hak-hak dasar

individu termasuk privasi dan kebebasan individu dalam

memberikan informasi. Peneliti tidak boleh menampilkan

informasi mengenai identitas dan kerahasiaan identitas

subjek. Peneliti cukup menggunakan coding sebagai

pengganti identitas responden. Dalam format penelitian ini

identitas orang tua dirahasiakan karena berkaitan dengan

privasi responden.

3.9 JADWAL PENELITIAN


Tabel. 3.3 Jadwal Penelitian

Bulan tahun 2022-2023


No. Kegiatan
Sep Okt Nov Des Jan
1. Penyusunan proposal
2. Seminar proposal
3. Pengambilan sampel
4. Analisa data
5. Penyusunan laporan
6. Seminar hasil
7. Pebaikan hasil
penelitian

Anda mungkin juga menyukai