Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 11

PENERAPAN MANAJEMEN PROMOSI DALAM PERPUSTAKAAN

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Perpustakan dan


Kearsipan

Disusun Oleh:

1. Rosalinda Nur Safitri NPM. 2111030083


2. Salva Sakha Baladah NPM. 2111030085

Prodi/Smstr/Kls: MPI/III/C

Dosen Pengampu :

Willy Radinal, M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM RADEN INTAN

LAMPUNG

1444H/2022
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kelompok kami sudah dapat menyelesaikan tugas makalah
ini dengan baik dan tepat pada waktu.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah yang berjudul “Manajemen Promosi Perpustakaan”. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca,
membantu memahami dengan singkat dan mudah.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Kami menyadari, makalah yang di
tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar lampung, 15 November 2022


Penyusun,

Kelompok 11
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1

C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

A. Pengertian Promosi Perpustakaan ........................................................ 3

B. Ruang Lingkup Promosi Perpustakaan ................................................ 4

C. Tujuan Promosi Perpustakaan .............................................................. 5

D. Strategi Promosi Perpustakaan ............................................................ 7

E. Metode Promosi Perpustakaan ............................................................. 10

F. Media Promosi Perpustakaan ............................................................... 13

BAB III PENUTUP......................................................................................... 15

KESIMPULAN .............................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA
1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk mengenalkan serta memasarkan jasa perpustakaan, perpustakaan tidak


cukup hanya membangun jasa informasi serta mengharapkan umum akan
memenuhi perpustakaan. Memang selalu ada orang yang ingin tahu namun
jumlahnya hanya sedikit. Sebagai ketentuan umum, masyarakat perlu selalu
diingatkan secara terus menerus dan efektif akan eksistensi jasa perpustakaan
serta apa saja yang dapat dilakukan. Hal ini perlu dilakukan karena pustakawan
tidak dapat meramalkan kapan keperluan mereka akan informasi segera timbul.
Karena itu pustakawan perlu mengusahakan agar publisitas dapat diperoleh
melalui berbagai bentuk serta keluaran sesuai dengan kemampuan keuangan.
Promosi perpustakaan masih menempati posisi juru kunci (minor) sampai
saat ini dalam pendidikan ilmu informasi dan perpustakaan di berbagai perguruan
tinggi di Indonesia. Oleh sebab itu, tidak heran apabila kemudian unit produksi
yang disebut perpustakaan bisa mandek dan gulung tikar. Pengembangan
perpustakaan berbasis blog akan memperluas potensi basis pengguna, sedangkan
penggunaan freeware-database sudah cukup mampu menjadi tulang punggung
otomatisasi perpustakaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Promosi Perpustakaan?
2. Apa saja Ruang Lingkup Promosi Perpustakaan?
3. Apa Tujuan Promosi Perpustakaan?
4. Bagaimana penerapan Strategi Promosi Perpustakaan?
5. Mengapa Metode Promosi Perpustakaan Penting?
6. Apa saja Media Promosi Perpustakaan?
2

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian Promosi Perpustakaan.
2. Untuk mengetahui Ruang Lingkup Promosi Perpustakaan.
3. Untuk mengetahui Tujuan Promosi Perpustakaan.
4. Untuk mengetahui Strategi Promosi Perpustakaan.
5. Untuk mengetahui Metode Promosi Perpustakaan.
6. Untuk mengetahui Media Promosi Perpustakaan.
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Promosi Perpustakaan

Promosi perpustakaan adalah langkah praktis yang dapat dilakukan


perpustakaan untuk meningkatkan pemanfaatan perpustakaan. Promosi
perpustakaan pada dasarnya merupakan forum pertukaran informasi antara
organisasi dan konsumen dengan tujuan utama memberikan informasi tentang
produk atau jasa yang disediakan oleh perpustakaan.1

Promosi perpustakaan adalah mekanisme komunikasi persuasif pemasaran


dengan memanfaatkan teknik-teknik hubungan masyarakat. Promosi merupakan
forum pertukaran informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan utama
member informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh organisasi,
sekaligus membujuk konsumen untuk bereaksi terhadap produk atau jasa itu.

Menurut Agus Septiawan, Promosi merupakan bentuk komunikasi untuk


memperkenalkan produk (barang dan jasa) kepada calon pelanggan (costumer)
agar mereka itu bersedia membeli atau memanfaatkannya. Promosi perpustakaan
juga dimaksudkan untuk menyampaikan informasi (mengkomunikasikan) produk
atau jasa kepada para pemustaka. Dengan demikian promosi berarti segala
kegiatan yang dilaksanakan oleh perpustakaan dengan maksud untuk
menyampaikan, memperkenalkan atau mengkomunikasikan produk atau jasa yang
ada di perpustakaan.2

1
Shihabuddin Qalyubi. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi (Yogyakarta:
Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007),
h.260.
2
Mustofa, Promosi Perpustakaan Melalui Media Sosial, Jurnal Publis Vol. 1 No. 2
(Tahun 2017), h.23.
4

B. Ruang Lingkup Promosi Perpustakaan


1. Perpustakaan

Sebelum kita membahas lebih dalam alangkah baiknya peneliti membahas


dasarnya terlebih dahulu tentang ruang lingkup perpustakaan. Perpustakaan adalah
sebuah ruangan, gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk
menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasa disimpan menurut tata susunan
tertentu untuk digunakan pembaca, dan bukan untuk dijual. Defenisi lainnya
adalah suatu unit kerja yang substansinya merupakan sumber informasi yang
setiap saat dapat digunakan oleh pengguna jasa layanannya.3

Berdasarkan defenisi diatas peneliti menyimpulkan bahwa perpustakaan


adalah suatu tempat yang berbentuk gedung dan didalamnya terdapat kumpulan,
tempat penyimpanan dan pemeliharaan berbagai macam koleksi bahan pustaka
yang merupakan sumber informasi bagi penggunanya serta koleksinya dapat
dipinjamkan. Dalam penelitian ini perpustakaanlah yang akan menjadi tempat
yang diharapkan senantiasa dikunjungi oleh individu maupun kelompok dalam
pencarian informasi-informasi yang dibutuhkan, sehingga fungsi pokok
perpustakaan dapat sesuai sasaran.

2. Pustakawan

Pustakawan adalah orang yang sangat berperan dan bertanggung jawab


untuk memastikan bahwa koleksi perpustakaan yang ada dapat berfungsi optimal.
Sederhananya pustakawan merupakan para pekerja yang ditempatkan di
perpustakaan yang fokusnya pada pengelolaan dan pengembangan perpustakaan.
Dalam hal ini pustakawan dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai,
karena tanpa kompetensi yang memadai maka pustakawan tidak akan dapat
bekerja secara optimal.4

3
Sulistyo, Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama,1993), h.3.
4
Pungki Purnomo, Manajemen Pengembangan Koleksi Perpustakaan (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2010), h.24.
5

Kita ambil contoh dalam hal promosi perpustakaan, apabila pustakawan


tidak memiliki kompetensi di bidangnya maka dapat disimpulkan ia akan
kesulitan dalam mempromosikan perpustakaannya. Karena dalam
mempromosikan suatu hal pustakawan harus menguasainnya terlebih dahulu
objek ataupun materinya, sehingga apa yang ia sampaikan akan lancar
penjelasannya dan tidak ada keraguan didalam kegiatan promosi tersebut.

3. Pemustaka

Pemustaka adalah orang yang memanfaatkan produk jasa informasi yang


ada di perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukannya.
Singkatnya, pemustaka ialah orang yang datang keperpustakaan dengan merujuk
pada tujuan pemustaka. Tujuan pemustaka ialah memuaskan dirinya dengan
berbagai informasi yang tersedia di perpustakaan. Tujuan pemustaka umumnya
tidak selalu sama dengan pemustaka lainnya karena semakin banyaknya layanan
informasi yang tersedia maka semakin banyak pula tujuan pemustaka datang ke
perpustakaan. Sebaliknya, jika layanan informasi di perpustakaan kurang menarik,
maka pemustaka akan beralih pada sumber informasi lainnya.

Yang membuat pemustaka datang ke perpustakaan umumnya ialah apa


yang membuat pemustaka tersebut tertarik, seperti sarana dan prasarana yang
nyaman. Disinilah peran kegiatan promosi perpustakaan yang bertujuan agar
pemustaka senantiasa setia untuk datang ke perpustakaan, membangkitkan rasa
cinta pemustaka, dan merasa kehilangan bila suatu hari pemustaka tidak datang ke
perpustakaan.5

C. Tujuan Promosi Perpustakaan

Sebelum melakukan suatu kegiatan, khususnya kegiatan promosi perpustakaan


alangkah baiknya jika dimulai dari menentukan tujuan dari pelaksanaan kegiatan

5
Wahfiuddin Rahmad Harahap, Penerapan Strategi Promosi Perpustakaan, JIPI (Jurnal
Ilmu Perpustakaan dan Informasi) Vol. 6 No. 1 (Tahun 2021), h.105.
6

tersebut. Sehingga semua perangkat harus mendukung dengan terciptanya


promosi tersebut agar hasil yang diinginkan dapat maksimal.

Menurut Darmono, adapun tujuan promosi perpustakaan adalah memberikan


kesadaran kepada masyarakat tentang adanya pelayanan perpustakaan, mendorong
minat masyarakat untuk menggunakan perpustakaan, mengembangkan pengertian
masyarakat agar mendukung kegiatan perpustakaan dan peranannya dalam
masyarakat.6

Tujuan utama promosi perpustakaan adalah untuk menyadarkan masyarakat


pengguna tentang pentingnya perpustakaan bagi kehidupan. Mempromosikan
perpustakaan juga tidak berbeda dengan mempromosikan sebuah produk
komersial. Dalam istilah marketing kita mengenal istilah edukasi pasar maka
untuk perpustakaan pun ada yang disebut dengan user education atau pendidikan
pengguna, dan cara inilah yang paling efektif dalam melakukan promosi
perpustakaan.7

Tujuan utama promosi adalah menginformasikan (informing), mempengaruhi


dan membujuk sasaran/ calon pemustaka (persuading) serta mengingatkan sasaran
(reminding) tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.

Adapun yang diinformasikan dapat berupa keberadaan suatu produkbaru dan


menjelaskan cara kerja dan cara pemakaiannya. Kemudian calon pemustaka akan
dipengaruhi dengan memberikan stimulus agar mengubah persepsi mereka
tentang perpustakaan dan mendorong mereka untuk mau dan datang
keperpustakaan. Adapun yang diingatkan kepada pemustaka ialah menekankan
kembali bahwa apa yang ia gunakan selama ini memiliki nilai tambah tertentu
dibanding dengan lainnya sehingga pemustaka mencapai pada taraf loyalitas yang
tinggi.

6
Darmono, Perpustakaan Sekolah : Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja
(Jakarta : Grasindo, 2007), h.209.
7
Suherman, Perpustakaan Sebagai Jantung Sekolah (Bandung : MQS Publishing, 2009),
h.186.
7

Promosi pada perpustakaan dilakukan untuk mengenalkan, serta meningkatkan


motivasi pemustaka untuk selalu menggunakan layanan yang diberikan oleh
perpustakaan. Sehingga perpustakaan dapat memberikan pelayanan yang
berkesinambungan kepada pemustaka. Tujuan dari promosi perpustakaan adalah :8

1) Mengingatkan kembali pemustaka tentang keberadaan perpustakaan dan


jasa yang dilayankan kepada pemustaka.
2) Dengan promosi perpustakaan dapat menciptakan suatu kesan tertentu
terhadap produk atau jasa layanan yang ditawarkan sehingga dapat
mempengaruhi masyarakat untuk mencari informasi ke perpustakaan.
3) Mendapatkan respon secara langsung dan cepat kepada pengguna atau
calon pengguna dengan jalan memaksimalkan produk-produk dan
sumber-sumber informasi yang disampaikan kepada pengguna.

D. Strategi Promosi Perpustakaan

Strategi berasal dari bahasa Yunani “strategos” yang berarti jendral atau
panglima. Maksudnya ialah strategi berarti seni para jendral. Maka dari sudut
pandang militer strategi adalah cara menempatkan pasukan atau menyusun
kekuatan tentara di medan perang agar musuh dapat dikalahkan. 9

Strategi merupakan suatu perencanaan pembuatan metode untuk berkompetisi


dalam pasar, membuat taktik yang digunakan untuk menjalankan aktivitas dan
tujuan yang sudah direncanakan, dengan mempertimbangkan organisasi tetap
perlu menyesuaikan diri dengan kondisi persaingan. Untuk menyusun strategi
yang baik perlu dilakukan analisis SWOT, yaitu kepanjangan dari strengths
(kekuatuan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan
threats(ancaman), baik dari lingkungan internal maupun eksternal. Penciptaan
strategi selalu mempertimbangkan nilai-nilai manajemen dan tanggung jawab
social.

8
As’adi, Muhammad, Cara Pintar Promosi Murah Dan Efektif: Sebuah Panduan
Lengkap (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h.14.
9
Fandy Tjiptono, Prinsip-Prinsip Pemasaran (Jakarta : Erlangga, 2008), h.3.
8

Berdasarkan pengertian strategi tersebut, peneliti berkesimpulan bahwa strategi


dalam penelitian ini berarti cara atau langkah-langkah terbaik untuk mencapai
misi organisasi yang kemudian dijalankan dengan cara yang benar guna mencapai
tujuan tertentu.

Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat berdampak pada semakin


mudahnya individu dalam mengakses informasi. Oleh karenanya individu tersebut
tidak mesti datang keperpustakaan untuk mencari informasi, dan ini yang menjadi
dilema perpustakaan saat ini. Pada masa lalu sebelum teknologi informasi ada,
perpustakaan menjadi primadona dalam pencarian informasi dan merasa
produknya sangat dibutuhkan sehingga tidak lagi memerlukan promosi. Namun
sekarang berbeda, upaya promosi perpustakaan harus digalakkan agar pemustaka
tertarik datang lagi ke perpustakaan.

Menurut Fandy Tjiptono, promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran,


yakni aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/
membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya
agar bersedia menerima, memberi dan loyal pada produk yang ditawarkan
perusahaan yang bersangkutan. Dan kegiatan promosi seakan-akan telah menjadi
bagian dari hidup kita. 10

Sedangkan menurut Philip Kotler, promosi adalah suatu bentuk kegiatan


komunikasi yang sifatnya memotivasi melalui kegiatan, iklan, persentasi,
pameran, insentif, tatap muka, dan menciptakan iklim.11

Selanjutnya menurut Deliyanti Oentoro, promosi merupakan suatu usaha dari


pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain
sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau
jasa yang dipasarkan.12

10
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran (Yogyakarta : Penerbit Andi Edisi 1, 1997), h.219.
11
Philip Kotler, Prinsip-Prinsip Pemasaran (Jakarta : Erlangga, 2006), h.587.
12
Deliyanti Oentoro, Manajemen Pemasaran Modern (Yogyakarta : LaksBang Pressindo,
2012), h.173.
9

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa promosi perpustakaan


merupakan bentuk komunikasi dengan cara pertukaran informasi kepada
konsumen atau pemustaka dengan memperkenalkan, mempengaruhi atau
membujuk agar bereaksi untuk menerima produk atau jasa yang ditawarkan.

Promosi perpustakaan juga merupakan usaha-usaha untuk menyebarluaskan


jasa layanan perpustakaan kepada masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan
dan keinginan serta memuaskan pemustaka. Dalam merumuskan strategi promosi
perpustakaan, membutuhkan pendekatan-pendekatan analisis terhadap berbagai
faktor, diantaranya:13

1) Faktor lingkungan, analisis terhadap faktor lingkungan seperti populasi


dan peraturan pemerintah sangat penting untuk mengetahui pengaruh yang
ditimbulkannya pada perpustakaan. Dengan mengetahui hal tersebut, maka
perpustakaan akan menaati regulasi yang ada pada pemerintahan dan tidak
menyalahi aturan.
2) Perkembangan teknologi, hal ini tidak boleh dikesampingkan karena
hadirnya teknologi akan menunjang eksistensi perpustakaan dan
memberikan nilai tambah kepuasan pemustaka dalam menemukan
informasi secara efektif dan efisien. Dengan hadirnya dua kolaborasi
kekuatan sumber informasi ini maka informasi akan semakin berkembang.
3) Faktor pasar/ civitas akademik, dalam hal ini termasuk pada perhatian
pada ukuran pasar, tingkat pertumbuhan dan tahap perkembangan
pemustaka dalam menggunakan perpustakaan. Dengannya perpustakaan
akan mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh pemustaka tersebut
sehingga promosi pun sesuai sasaran.

13
Wahfiuddin Rahmad Harahap, Penerapan Strategi Promosi Perpustakaan, JIPI (Jurnal
Ilmu Perpustakaan dan Informasi) Vol. 6 No. 1 (Tahun 2021), h.108.
10

E. Metode Promosi Perpustakaan

Untuk menentukan metode promosi yang akan digunakan oleh perpustakaan


diperlukan beberapa informasi, di antaranya mengenai ketersediaan media dan
infrastruktur, kemampuan staf promosi memproduksi, jangkauan media, karakter
khalayak sasaran promosi pengenalan/kebiasaan khalayak menggunakan media,
ketersediaan dana untuk memproduksi media, panjang dan detail pesan.

Kunci dari semua rancangan promosi adalah harus mampu menarik perhatian
khalayak, meningkatkankan minat dan ketertarikan pada produk/jasa yang
dipromosikan, menciptakan hasrat untuk mengikuti ajakan promosi, mendorong
khalayak untuk memutuskan akan menggunakan produk/jasa, dan akhirnya
menggunakan semua produk dan layanan yang dipromosikan dan membuat
perbedaan dari kondisi sebelumnya. Dalam mempromosikan perpustakaan ada
berbagai metode atau cara yang digunakan. Akan tetapi metode promosi tersebut
harus sesuai kepada kebutuhan pengguna sehingga promosi perpustakaan menjadi
tepat sasaran dan tidak sia-sia.

Menurut Mustafa dalam melakukan kegiatan promosi layanan perpustakaan


dikenal beberapa metode yaitu :14

1. Publikasi/Publisitas.

Publisitas adalah salah satu alat promosi yang ampuh dan murah untuk
memperkenalkan keberadaan perpustakaan termasuk jasa/produk yang ditawarkan
melalui berita di media penerbitan seperti surat kabar dan majalah maupun
melalui radio, televisi ataupun panggung. Tak perduli jenis perpustakaan apapun,
penggunaan bentuk publisitas untuk promosi perpustakaan dapat menjangkau
masyarakat pendengar/pembaca yang cukup luas karena banyak dibaca, didengar
dan ditonton orang.

14
Inderiyeni, Strategi Promosi Perpustakaan, https://dispusip.pekanbaru.go.id/strategi-
promosi-perpustakaan. Diakses pada tanggal 17 November 2022 pada pukul 20:41 WIB
11

Publisitas dapat dilakukan dalam berbagai bentuk seperti : press release


dalam rangka pembukaan ataupun penutupan acara pameran, lomba, kursus yang
diselenggarakan perpustakaan, ulasan/tanggapan suatu masalah dengan
mengaitkan pada salah satu jasa layanan perpustakaan, artikel ilmiah, perkenalan
produk/jasa baru, wawancara, diskusi /bedah buku hingga ceritera dan program-
program khusus seperti drama dan film ceritera maupun acara “story telling” dan
lain-lain.

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam melaksanakan


publisitas adalah: menjalin hubungan baik dengan media massa, penentuan
sasaran dan jangka waktu publisitas, menentukan ide serta media yang sesuai,
disampaikan dalam bentuk yang singkat, sederhana dan menarik.

2. Iklan

Berbeda dengan publisitas yang biasanya cuma-cuma., iklan memerlukan


biaya untuk membuat. Jika publisitas kurang dapat dikendalikan oleh
perpustakaan, karena adanya penyuntingan dan ketergantungan pada media untuk
bersedia memuat atau tidak, iklan direncanakan dan dapat dikendalikan dalam hal-
hal yang ingin disampaikan dan bagaimana disampaikan.

Iklan dapat disampaikan dalam bentuk media cetak atau elektronik seperti
surat kabar, majalah, radio dan televisi, dapat berupa suvenir seperti buku tulis,
alat tulis, kalender, dapat pula berupa surat edaran, brosur, buletin, poster ataupun
papan pengumuman.

Langkah-langkah yang perlu dilalui adalah: memilih dan menentukan


media untuk iklan, memilih dan menentukan tema, menentukan struktur pesan,
dan menentukan kerangka isi.

3. Kontak perorangan

Promosi dengan menggunakan cara kontak pribadi, merupakan bentuk


yang paling ampuh diantara bentuk-bentuk promosi yang lain karena dengan
adanya kontak secara pribadi, hubungan antara staf perpustakaan dan konsumen
12

dapat dijalin dan ditingkatkan, kebutuhan, minat serta pribadi pengguna dapat
lebih diketahui, sekaligus lebih jelas dalam menyampaikan informasi kepada
pengguna.

Kontak pribadi dapat dilakukan melalui ceramah, peragaan atau demo,


diskusi, wawancara, forum terbuka, atupun layanan yang ramah dari masing-
masing staf perpustakaan. Kontak informal, seperti rapat dengan unit lain,
keterlibatan dalam organisasi profesi, atau merangkap jabatan lain dapat pula
menjadi ajang promosi dalam bentuk kontak pribadi. Melalui kontak pribadi ini,
dapat dikumpulkan profil pengguna yang dapat dijadikan salah satu pegangan
dalam mengetahui kebutuhan pengguna.

4. Insentif

Insentif adalah pemberian sesuatu yang bernilai, baik berupa uang atau
barang, dimaksudkan untuk mendorong perubahan sikap konsumen, baik yang
kurang bermotivasi atau justru diberikan pada yang sudah menggunakan untuk
dapat memberi motivasi pada yang kurang termotivasi.

Termasuk dalam insentif ini adalah pemberian penghargaan /hadiah pada


pengguna terakatif, memberikan kemudahan dalam perolehan layanan, misalnya
memberikan jasa penelusuran gratis untuk peminta jasa selama bulan-bulan
tertentu, kegiatan lomba dan lain-lain.

Dari uraian di atas diketahui bahwa ada berbagai cara atau metode dalam
mempromosikan perpustakaan seperti ublikasi, iklan, kontak perorangan,
insentifdan penciptaan suasana dan lingkungan perpustakaan dan diharapkan
metode promosi perpustakaan tersebut dapat menarik perhatian pengguna untuk
mengunjungi dan memanfatkan perpustakaan.
13

F. Media Promosi Perpustakaan

Promosi dapat dilakukan dengan berbagai macam media, menurut Sulistyo


Basuki terdapat lima media yang bisa dijadikan sebagai sarana promosi, yaitu :15

1. Nama dan logo

Nama dan logo merupakan ciri khas yang menjadi identitas untuk
membedakan antara satu lembaga dengan lembaga lainnya. Berdasarkan
pendekatan psikologis, logo atau lambang yang menarik dapat mempengaruhi dan
membuat pemustaka tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang perpustakaan
dan juga memiliki keinginan untuk menggunakan layanan yang ada di
perpustakaan.

2. Poster dan leaflet

Poster adalah media promosi yang biasanya berupa kertas dan berisi
tulisan atau gambar yang menjelaskan tentang sesuatu. Poster merupakan sarana
promosi yang dapat menyampaikan pesan secara efektif dan mudah kepada
masyarakat dengan biaya yang sangat terjangkau

3. Pameran

Pameran merupakan sarana penyampaian informasi melalui suatu acara


dengan jumlah hadirin yang besar. Melalui pameran, pustakawan menyajikan
berbagai aspek yang mencakup semua jasa informasi yang ada di perpustakaan
dengan menggunakan bahasa yang sederhana sehingga dapat dengan mudah
dipahami oleh pemustaka. Pameran hanya bersifat visual, jadi tulisan harus dibuat
dengan jelas dan ringkas. Buku yang dipamerkan dalam sebuah pameran harus
buku yang menarik dan terbaru.

15
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,
1993), h.286.
14

4. Ceramah

Ceramah merupakan salah satu cara mudah yang dapat dilakukan untuk
mempublikasikan dan mempromosikan jasa perpustakaan. Ceramah digunakan
untuk menceritakan produk dan jasa-jasa layanan yang terdapat di perpustakaan.
Selain itu, perpustakaan juga bisa dijadikan sebagai sarana untuk memperoleh
masukan dari hadirin yang hadir.

5. Iklan

Iklan adalah media promosi dalam bentuk penyajian mengenai ide,


produk, atau jasa dengan cara membayar. Tujuan iklan adalah untuk mendorong
dan membujuk agar masyarakat tertarik dengan barang atau jasa yang ditawarkan.
15

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Promosi perpustakaan pada dasarnya merupakan forum pertukaran informasi


antara organisasi dan konsumen dengan tujuan utama memberikan informasi
tentang produk atau jasa yang disediakan oleh perpustakaan sekaligus membujuk
pemakai untuk bereaksi terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.Hasil dari
promosi adalah tumbuhnya kesadaran sampai pada tindakan untuk
memanfaatkannya.

Adapun tujuan promosi perpustakaan adalah memberikan kesadaran kepada


masyarakat tentang adanya pelayanan perpustakaan, mendorong minat masyarakat
untuk menggunakan perpustakaan, mengembangkan pengertian masyarakat agar
mendukung kegiatan perpustakaan dan peranannya dalam masyarakat.

Menurut Sulistyo Basuki, Pustakawan dapat mempromosikan atau


memamerkan jasa dan layanan perpustakaan melalui beberapa metode berikut:

1. Nama dan Logo,


2. Poster dan Leafelt,
3. Pameran,
4. Ceramah dan
5. Iklan.
16

DAFTAR PUSTAKA

Basuki, Sulistyo. (1993). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia


Pustaka Utama.
Darmono. (2007). Perpustakaan Sekolah : Pendekatan Aspek Manajemen dan
Tata Kerja. Jakarta : Grasindo.
Harahap, W, R. (2021). Penerapan Strategi Promosi Perpustakaan, JIPI (Jurnal
Ilmu Perpustakaan dan Informasi), 1.
Inderiyeni, Strategi Promosi Perpustakaan,
https://dispusip.pekanbaru.go.id/strategi-promosi-perpustakaan. Diakses
pada tanggal 17 November 2022 pada pukul 20:41 WIB
Kotler, Philip. (2006). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta : Erlangga.
Muhammad, As`adi. (2009). Cara Pintar Promosi Murah Dan Efektif: Sebuah
Panduan Lengkap. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mustofa. (2017). Promosi Perpustakaan Melalui Media Sosial, Jurnal Publis, 2.
Oentoro, Deliyanti. (2012). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta :
LaksBang Pressindo.
Purnomo, Pungki. (2010). Manajemen Pengembangan Koleksi Perpustakaan.
Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah.

Qalyubi, Shihabuddin. (2007). Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi.


Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Suherman. (2009). Perpustakaan Sebagai Jantung Sekolah. Bandung : MQS


Publishing.

Tjiptono, Fandy. (1997). Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Penerbit Andi Edisi 1.


Tjiptono, Fandy. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai